Anda di halaman 1dari 17

Resensi Film "Hichki"

Judul Film : Hichki

Sutradara : Siddharth Malhotra

Produksi : Yash Raj Films

Tanggal Rilis Film : 23 Maret 2018 (Indonesia)

Pemeran (pemain) :

-Naina Mathur (Rani Mukerji)

- Aatish (Harsh Mayar)

- Sudha Mathur (Supriya Pilgoankar)

- Mr. Wadia (Neeraj Kabi)

- Shyamlal (Asif Basra)

- St Notker's (Shivkumar Subramaniam)

- Vinay (Hussain Dalal)

- Naina's Father (Sachin Pilgaonkar)

- Mr. Khan (Vikram Gokhale)

Kelebihan & Kekurangan Film Hichki

Kelebihan :

- Cerita sangat menginspiratif, dengan alur guru tentu ini sebagai rujukan bagi semua guru.

- Menampilkan sisi kekurangan manusia dengan kelebihan yang dimiliki.

- Naina Mathur sebagai sosok kemutlakan sebagai guru, dimana harus benar-benar membuktikan
kemampuan serta kerja keras demi murid-muridnya.
- Sebagai potret pendidikan agar tidak ada suatu perbedaan.

- Film edukasi, sebab film tersebut menampilkan suatu kerja keras siswa demi menunjukkan eksistensi
serta penyetaraan status dari perbandingan kelas favorit dan non favorit.

Kekurangan :

- Film ini menampilkan kehidupan sekolah yang tanggung, dikatakan tanggung karena film ini
menekankan 2 mapel saja yaitu MTK dan IPA. Ini bisa saja menjadi deskriminasi bahwa pelajaran lainnya
tidak penting. Paling tidak, ada sedikit cuplikan bahwa gambaran sekolah menerima semua mapel.

- Alur mudah ditebak.

Isi Film  Hichki

Hichki merupakan film yang menceritakan tentang seorang gadis yang berjuang membuktikan diri agar
mendapatkan kepercayaan meski memiliki kekurangan pada fisiknya. Naina Mathur merupakan tokoh
sentral pada film tersebut. Peran yang dibintangi oleh Rani Mukerji harus menelan ejekan dari mata
umum karena penyakit yang dideritanya. Dia mengalami sindrom tourette. 

Dimana setiap orang yang mengidap penyakit tersebut akan secara spontan mengeluarkan suara
(cegukan) tanpa terkontrol. Dengan penyakit yang dideritanya, banyak warga yang meremehkan
kemampuan Naina Mathur. Terbukti, saat ia masih dibangku sekolah harus mengalami pemberhentian
secara tidak adil. 12 sekolah yang sudah mengeluarkan Mathur karena merasa terganggu dengan suara
cegukan yang dikeluarkan olehnya. 

Meski dengan keadaan seperti itu, dia tetap berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan dan Magister
Sains. Cita-citanya menjadi guru ia bulatkan meski banyak pertentangan dari apa yang di derita. Bahkan,
ayah Mathur juga menyepelekan kemampuannya untuk menjadi seorang pendidik. Tetapi, Naina
Mathur tetap mencari pekerjaan yang diinginkan. Walhasil, ia diterima disalah satu sekolah terbaik
setelah ia ditolak 18 instansi pendidikan karena penyakit tourette yang diderita.
St. Notker's merupakan satu-satunya sekolahan yang menerima Mathur sebagai guru. Perjuangannya itu
terbayar meski 5 kali ditolak dari St. Notker's. Padahal sekolahan tersebut merupakan mantan sekolah
Naina Mathur. Ia berambisi menjadi guru karena salah satu guru St. Notker's yang memotivasi agar
Mathur diperlakukan secara adil (sama dengan siswa lainnya). Motivasi tersebut didapatkan saat ia
berstatus sebagai siswa St. Notker's.

Perjalanan telah dimulai. Naina Mathur sangat bersemangat untuk membuktikan bahwa manusia tidak
boleh melihat diri dari sebuah kekurangannya saja. Mathur menjadi wali kelas IXf di St. Notker's. Yang
mana, kelas tersebut terkenal kegaduhan, kebodohan, dan kebrutalan oleh siswanya. Dalam satu ruang
kelas IXf hanya terdapat 14 orang saja. Kelas itu juga mendapatkan ketidakadilan karena kondisi siswa
yang sangat tidak nyaman. Identik kenakalan selalu melekat pada kelas yang dipegang oleh Mathur.

Pada suatu hari, awal masuk Mathur sebagai guru sudah mengalami tindakan tidak elok yang
ditunjukkan oleh kelas tersebut. Namun, semangat Mathur tidak pernah padam meski harus melawan
ketidakpercayaan dari beberapa guru di St. Notker's. Sebab, kelas itu sudah berhasil mengusir beberapa
guru baru. 

Naina Mathur menganggap itu semua sebagai tantangan tersendiri serta sebagai pembuktian bahwa
"tidak ada siswa yang buruk, hanyalah guru yang buruk". Ucapan ini menjadi landasan dari seorang guru
Mathur. Meski dia mengetahui resiko untuk menjadi guru dengan keadaannya akan memberikan
dampak negatif (olokan siswa karena cegukannya).

Mathur selalu memegang kuat kepercayaan untuk dihargai siswa harus melakukan beberapa tindakan
yang menunjukkan "saya adalah guru". Dia percaya, "guru biasa hanya memberi ilmu, guru hebat
membuatmu mengerti, guru sangat hebat akan menunjukkan cara mengamalkannya, tapi ada guru yang
menginspirasi kita". Pondasi inilah yang dijadikan modal oleh Mathur untuk menghadapi siswa-siswi IXf
sekaligus untuk membungkam beberapa guru termasuk Kepsek dan Wakasiswa yang telah meremehkan
kelas tersebut.

hari demi hari telah Mathur habiskan dengan kelas IXf. Ini juga sebagai tanda bahwa guru Mathur masih
bertahan untuk menghadapi kenakalan siswa. Banyak tragedi dan peristiwa yang di alami oleh Mathur.
Mulai dari kursi duduk guru yang dipatahkan, kapur yang diisi dengan fosfor korek api, tong sampah
yang diisi dengan petasan dan bola pimpong, dan paling sering adalah olokan gagap baginya.
tetapi dia selalu menampiknya secara sabar dan membalas dengan tindakan berlawanan. Dengan
prilaku yang diterima oleh Mathur. Wakasiswa selalu menguslkan kelas IXf tidak layak menjadi siswa-
siswi St. Notker's dan harus dikeluarkan dari sekolah favorit dan elit. Mendengar aduan tersebut Mathur
selalu meminta welas asih dan kesempatan agar dapat membuktikan bahwa mereka tidak akan menjadi
cover kenalkan di sekolah St. Notker's. 

Hingga akhirnya Mathur memberikan tantangan sebagai tanda keseriusannya akan mengubah mereka
dari siswa brutal menjadi siswa perfeck seperti kelas unggulan lainnya. Hal ini langsung direspon oleh
Kepsek serta Wakasiswa. Dengan adanya tantang ini, kemudian Kepsek memberinya waktu 4 bulan.
Untuk membuktikan keberhasilan mereka serta nasib mereka dan nasib guru Naina Mathur.

Semenjak tantangan tersebut resmi. Naina Mathur mencari jalan agar mereka dapat berubah. Pada
akhirnya Mathur mendapatkan cara mengajar yang efektif. Ini semua didapat setelah ia mendapatkan
cerita kenapa kelas IXf mengalami ketidaksamaan dengan kelas lainnya. 

Dalam sejarah, siswa yang duduk di kelas IXf merupakan generasi trakhir dari perkampungan kumuh,
miskin, brutal, dan bodoh. Dulu mereka bukanlah siswa St. Notker's. Mereka bisa bersekolah di St.
Notker's karena sengketa tanah pada pemukiman kumuh tersebut berhasil dimennagkan oleh St.
Notker's.

Dari sengketa ini, penetralan kawasan termasuk sekolah negeri tempat mereka bersekolah harus di
gusur secara paksa. Itu semua untuk kepentingan St. Notker's agar dapat mendirikan gedung sekolah
miliknya. 

Dan inilah awal bergabungnya kelas IXf di sekolahan favorit serta elit St. Notker's. Dari status mereka,
guru-guru memberikan kelas berbeda sebagai bukti pembedaan strata dan perlakuan berbeda pula. Alur
cerita inilah yang membuat kelas IXf nakal, brutal, dan bodoh sebagai pembrontakan atas perlakuan
yang diperoleh oleh mereka.

Cerita ini didapatkan langsung dari salah satu orang di St. Notker's. Dimana dia bekerja disana sebagai
tukang sapu. Mendengar cerita ini, Mathur semakin bertekat akan mengubah dan menunjukkan bahwa
mereka juga memiliki kesempatan dan perlakuan yang sama. Invoasi cara mengajar telah ia dapat. 
Mathur selalu memberikan cara efektif agar mereka mudah memahami setiap pelajaran yang
diutarakannya. Hal-hal sepeleh yang dilakukan oleh Mathur membuat siswa IXf menguasai secara
praktik dan teori. Meski mereka tidak menyadari bahwa dirinya sudah menguasai ilmu seperti
matematika dan sains dalam kehidupan sehari-hari.

Mathur menyadari kemampuan mereka melalui terjun langsung ke kampung mereka yang berpindah
lokasi. Awalnya tidak memiliki tujuan untuk melihat mereka satu persatu latar belakang siswa.
Melainkan, Mathur ingin menemui wali dari setiap siswa kelas IXf karena mereka tidak datang dalam
rapat pertemuan wali murid. 

Dari sinilah Mathur mengetahui latar belakang siswa serta kampung yang identik dengan hal-hal negatif
dan kemiskinan. Banyak dari siswa bekerja membantu orang tua. Ada juga yang menjadi bandar judi
meski masih kecil. dan ada juga yang bekerja sebagai penjual serta bengkel cat mobil.

Mathur telah berhasil mengubah mereka menjadi anak berprestasi. Cara dan kreatif mengajarnya
berhasil, itu menunjukkan pendidikan tidak dapat membedakan status dan latar belakang siswa. 

Mereka memiliki kesempatan yang sama meski latar belakang mereka sebagai orang kaya dan miskin.
Tantangan itu dimenangkan oleh Mathur dengan keberhasilan siswa IXf mendapatkan nominasi siswa
Perfeck ST. Notker's. Kerja keras dan pengorbanan guru Naina Mathur membuahkan hasil dan
mengubah jalan pemikiran sekolah St. Notker's.  

Dari sinilah Mathur bisa menjadi kepala sekolah serta menjawab kekawatiran keluarga dan masyarakat
umum bahwa kekurangan manusia tidak dapat menghentikan niat baik manusia itu sendiri. Dan
pendidikan bukan ruang untuk membedakan status serta strata siswa-siswinya.

Penutup

Film ini memberikan pelajaran kehidupan dan pendidikan sekolah. Semua kalangan berhak
mendapatkan kepercayaan publik agar dapat membuktikan kualitas manusia pada diri yang berbeda-
beda. Manusia hidup bukan dilihat dari siapa dan dari mana. Mereka dapat membedakan setelah
mengetahui apa itu "kenapa dan kenapa tidak - Hichki" .
Resensi Film: Bumi Manusia

Sutradara: Hanung Bramantyo

Produser: Frederica

Penulis: Salman Aristo

Pemain: Iqbal Ramadhan

Mawar Eva de Jong

Sha Ine Febryanti

Ayu Laksmi

Donny Damara

Bryan Domani

Giorgino Abraham

Jerome Kurniawan

Perusahaan produksi: Falcon Pictures

Tanggal rilis: 15 Agustus 2019 (Indonesia)

Bumi Manusia merupakan film yang mengisahkan dua anak manusia yang menjalin cinta pada zaman
kolonial awal abad ke-20. Film yang diadaptasi dari buku dengan judul sama karya Pramoedya Ananta
Toer ini, menampilkan Minke (Iqbal Ramadhan) yang merupakan anak pribumi. Minke digambarkan
dengan sosok yang berpemikiran revolusioner dan mengagumi kemajuan Eropa. Namun, tetap
dipandang rendah oleh teman lainnya karena dia hanyalah seorang pribumi.

Pertemuannya dengan Annelies (Mawar Eva de Jong) yang merupakan putri Nyai Ontosoroh (Sha Ine
Febriyanti) menimbulkan banyak prahara. Perasaan yang timbul di antara keduanya menimbulkan
banyak pihak melarangnya, termasuk ayah dan Kakaknya. Juga kedekatan Minke dengan Nyai
Ontosoroh membuat ayah Minke tak setuju karena dia hanyalah seorang Nyai yang sama rendahnya
dengan binatang peliharaan. Namun, kemajuan pemikiran dan perjuangan Nyai membuat Minke
semakin mengaguminya.
Banyak polemik yang terjadi, seperti hilangnya hak asuh Nyai Ontosoroh atas Annelies, pernikahan yang
tidak sah, hingga tuduhan atas pembunuhan membuat kebahagian Minke dan Annelies harus direnggut
oleh hukum bangsa kolonial.

Film yang berdurasi kurang lebih tiga jam ini sangat menarik untuk ditonton karena banyak sejarah yang
diceritakan. Penggambaran alur cerita yang sangat ringan, kepiawaian pemeran dalam memerankan
aktingnya sangat patut diapresiasi. Salah satunya yaitu karakter Nyai Ontosoroh yang digambarkan
dengan sangat tegas dan berani dalam melawan bangsa kolonial Belanda.

Dibalik kepiawaian pemeran, kelemahan dari film ini yaitu masih banyak polemik yang diangkat tidak
sesuai dengan buku aslinya. Seperti, perdebatan antara Minke dengan Sarah dan Miriam de la Croix,
kisah Nyai Ontosoroh dan Maiko yang tidak dikuak secara mendalam, hingga diskusi antara Minke
dengan guru favoritnya yang mengajar bahasa dan sastra di HBS (HogereBurgerschool). Magda Peters
hanya mendapat porsi sedikit di film ini. Selain itu, penggunaan CGI masih terlalu kasar.

Walaupun begitu, film ini sangat cocok bagi generasi milenial. Selain sisi romance, banyak ilmu sejarah
yang dapat kita pelajari dari film ini. Film ini mengingatkan kita bahwa bangsa kita dulu telah berjuang
keras untuk kebebasan bangsa pribumi meskipun akhirnya kalah. Seperti kata Nyai Ontosoroh di akhir
film, “Kita sudah melawan, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya”.

Bab 1 Capaian pembelajaran mata kuliah bahasa Indonesia

A. Capaian Pembelajaran Ranah Sikap

Setiap lulusan Program Studi S1-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus memiliki sikap sebagai
berikut

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;

berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan


kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;

menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;

bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;

menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;

mewujudkan karakter “iman, cerdas, mandiri, jujur, peduli, dan tangguh” dalam perilaku keseharian;

mempunyai ketulusan, komitmen, serta kesungguhan hati untuk mengembangkan sikap, nilai, dan
kemampuan peserta didik. (khusus bagi lulusan program kependidikan).

B. Capaian Pembelajaran Ranah Keterampilan Umum

Setiap lulusan Program Studi S1-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia wajib memiliki keterampilan
umum sebagai berikut

menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
yang sesuai dengan bidang keahliannya;

menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

mengaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang


memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah,
tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni;

menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya
berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, dan sejawat baik di
dalam maupun di luar lembaganya;
bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung
jawabnya;

melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya
dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.

mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin


kesahihan serta mencegah plagiasi.

C. Capaian Pembelajaran Ranah Pengetahuan

Setiap lulusan Program Studi S1-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia wajib memiliki pengetahuan
sebagai berikut.

Menguasai konsep-konsep dasar kebahasaan dan kesastraan, pembelajaran bahasa dan sastra,
penelitian bahasa dan sastra, serta penelitian pendidikan bahasa dan sastra;

Menguasai prinsip-prinsip pedagogi dan psikologi pendidikan;

Menguasai konsep teori pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra; dan

Menguasai prinsip dan manajemen kewirausahaan dibidang bahasa dan sastra Indonesia, serta
pembelajarannya.

D. Capaian Pembelajaran Ranah Keterampilan Khusus

Setiap lulusan Program Studi S1-Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia wajib memiliki keterampilan
khusus sebagai berikut:

Mampu berbahasa dan bersastra Indonesia, secara lisan dan tulisan dalam konteks
keseharian/umum, akademis, dan pekerjaan; serta mampu menggunakan salah satu bahasa daerah.

Mampu mengapresiasi, mengekspresi, mengkreasi karya sastra Indonesia secara lisan dan tulis;

Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia; serta menghasilkan desain pembelajaran yang inovatif untuk pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia;
Mampu merencanakan dan melakukan kajian terhadap implementasi pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia melalui pendekatan secara terintegrasi; dan

Mampu menghasilkan layanan jasa dan produk kreatif dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia;
serta pembelajarannya.

Bab 2 Sejarah perkembangan dan kedudukan bahasa Indonesia

1) Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di
pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan
dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.

2) Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:

1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.

2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.

3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Bab 3 Memproduksi teks akademik

Teks akademik atau teks ilmiah adalah tesk yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan,
karena berdasar pada keilmuan. Sedangkan teks nonakademik atau teks nonilmiah adalah karya yang
penulisannya tidak didukung oleh fakta yang biasanya hanya berdasarkan fakta pribadi.

Berdasarkan ciri karya tulis ilmiah, dapat ditarik sebuah benang merah bahwa karya tulis ilmiah
merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang tujuan pembahasannya harus mampu
memberikan alternatif penyelesaian masalah tersebut.

Bab 4 Menulis teks ulasan buku dan resensi film

A. Ulasan Buku
Teks ulasan merupakan suatu teks yang berisi tinjauan mengenai suatu karya, baik berupa film,
benda, buku atau yang lainnnya. Adapun jika ingin mengulas buku, maka Anda perlu memperhatikan
struktur teks ulasan buku yang sesuai kaidah

Mengulas buku bertujuan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan dan kualitas dari sbeuah karya
yang ditujukan kepada para pembaca. Teks ulasan juga dapat berisi tanggapan, analisis atau pendapat
pribadi yang berhubungan dengan karakter, latar, waktu dan tempat pada buku.

Unsur-unsur Teks Ulasan Buku

Struktur Teks Ulasan Buku dan Contohnya yang Mudah Dipahami (1)

ilustrasi struktur teks ulasan buku, sumber gambar: https://www.unsplash.com/

Ada beberapa unsur teks ulasan yang perlu diperhatikan dalam membuat ulasan buku, di antaranya
sebagai berikut:

Judul ulasan: judul harus menarik dan menggugah gairah untuk membaca.

Data: berisi informasi tentang karya berupa judul, penulis, penerbit, kota, tahun terbit.

Pendahuluan: berisi latar belakang atau topik yang diulas. Bisa berupa background penulis, keunikan
karya, tema karya dan lain-lain.

Isi: berisi synopsis atau ringkasan dan evaluasi pada karya yang diulas.

Simpulan: berisi penilaian buku secara garis besar. Bagian ini juga dapat berisi tentang keputusan
apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak.

Struktur Teks Ulasan Buku

Dikutip dari buku Top Fokus Ulangan & Ujian SMP oleh Tim Maestro Eduka (2020), berikut adalah
struktur teks ulasan yang dapat digunakan untuk mengulas buku:

1. Orientasi

Orientasi adalah gambaran umum mengenai buku yang akan diulas. Gambaran umum tersebut dapat
berupa paparan mengenai nama, manfaat, atau yang lainnya.

2. Tafsiran

Maksud dari tafsiran yaitu isi ulasan memuat pandangan pribadi pengulas terkait karya yang diulas.
Pada bagian ini, umumnya pengulas dapat membandingkan buku yang diulas dengan judul buku lain
yang hampir sama. Selain itu, pengulas juga dapat memberikan penilaian mengenai kekurangan dan
kelebihan buku.
3. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian terhadap karya mengenai tampilan dan produksi. Bagian ini berisi gambaran
detail buku yang diulas, mencakup bagian, ciri dan kualitas dari karya tersebut.

4. Rangkuman

Struktur teks ulasan buku yang terakhir yaitu rangkuman. Pada tahap ini, pengulas memberikan
kesimpulan dari ulasan buku tersebut.

Bab 5 Menulis teks proposal penelitian dan kegiatan

Proposal adalah dokumen berisi rancangan yang dibuat untuk mengusulkan suatu kegiatan yang akan
dilakukan.

Kegiatan tersebut dapat berupa bisnis, pengajuan dana, kegiatan, proyek, maupun penelitian. Dilansir
dari University of Birmingham, proposal penelitian adalah ringkasan singkat dan koheren dari
penelitian yang diusulkan.

Proposal penelitian berisikan masalah utama tentang suatu penelitian juga lankah-langkah dalam
memecahkan masalah tersebut.

Dalam proposal penelitian juga terdapat latar belakang, ide-ide pemecahan masalah, analisis
sementara, dan tujuan dari penelitian tersebut.

Tujuan proposal penelitian

Tujuan dibuatnya proposal penelitian adalah mendapatkan persetujuan dari pihak lain agar kita dapat
melakukan penelitian.

Proposal penelitian memberikan pihak lain pengertian tentang pentingnya penelitian tersebut dan
kebutuhan apasaja yang harus dipenuhi dalam menjalani penelitian.

Sehingga proposal penelitian bertujuan untuk dapat memenuhi segala macam kebutuhan yang
menunjang penelitian. Kebutuhan tersebut dapat berupa perizinan, tempat, alat, bahan, literatur,
hingga sokongan dana.

Jenis proposal penelitian

Ada empat jenis proposal penelitian berdasarkan isinya, yaitu proposal penelitian kajian pustaka,
proposal penelitian pengembangan, proposal penelitian kualitatif, dan proposal penelitian kuantitatif.
Proposal penelitian kajian

Proposal penelitian kajian pustaka adalah penelitian yang merupakan penelitian yang mengkaji atau
menelaah pustaka berupa buku artikel ilmiah, dan data relevan lainnya yang mendukung judul
penelitian.

Proposal penelitian kajian pustaka berisikan langkah-langkah konseptual pemecahan suatu masalah
penelitian tanpa adanya praktikum. Pengambilan data dan analisisnya dilakukan dari pengkajian
sumber-sumber pustaka.

Proposal penelitian pengembangan

Proposal penelitian pengembangan adalah proposal penelitian yang berisikan pengembangan suatu
ilmu pengetahuan.

Penelitian pengembangan mengembangkan ilmu yang sudah ada,menerapkannya, dan mengkaji


masalah-masalah yang muncul dalam penerapannya.

Dalam penelitian pengembangan data didapatkan dari kajian pustaka dan sebagian besar dari
praktikum atau pengambilan data secara langsung.

Proposal penelitian kualitatif

Proposal penelitian kualitatif adalah proposal penelitian yang berfokus pada pemahaman humanistik
(perilaku manusia) yang bersifat dinamis dan kontekstual.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, penelitian kulitatif digunakan untuk
memahami keyakinan, pengalaman, sikap, perilaku, dan interaksi manusia dengan pendekatan
individual dengan data non-numerik.

Proposal penelitian kuantitatif

Proposal penelitian kuantitatif adalah proposal penelitian berupa pemecahan masalah ilmiah yang
sifatnya dapat dihitung secara pasti.

Penelitian kualitatif memiliki kerangka teori yang jelas, pengambilan data bersifat numerik, dan
analisis data dengan literatur yang sudah pasti.

Cara membuat porposal penelitian


Hal pertama yang dilakukan dalam membuat proposal penelitian adalah mencari judul penelitian
dengan cara kajian pustaka tema yang bersangkutan.

Judul dibuat dari potensi ilmiah yang bisa dikembangkan dan dibuat dalam judul yang ringkas serta
jelas. Setelah menemukan judul, latar belakang masalah harus diperhatikan.

Pentingnya judul tersebut seperti mengapa kita mengambil judul tersebut dan bagaimana penelitian
tersebut dapat bermanfaat serta diterapkan harus dituliskan dengan jelas juga menjanjikan.

Setelah itu, rancangan langkah-langkah penelitian ditentukan. Dari mulai cara mengumpulkan materi
awal, sumber materi, analisis data awal, cara pengambilan data, perkiraan data yang akan diambil
(banyak data dan variasi), perkiraan error maupun kegagalan, hipotesis penelitian harus dituliskan,
serta kebutuhan penelitian (alat, bahan, tempat, dan dana).

Ringkas proposal penelitian tersebut dalam bentuk abstrak yang singkat, padat, namun memuat
semua aspek penelitian dalam proposal.

Penulisan proposal penelitian

Setelah semua langkah dilakukan, tulislah proposal dengan penulisan sistematik. Kerangka penulisan
proposal penelitian sebagai berikut:

Pendahuluan, yang berisi halaman judul, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan data
lampiran

Tinjauan Pustaka

Hipotesis

Metode Penelitian, isinya langkah-langkah penelitian, teknik pengambilan data, dan teknik analisis
data.

Data

Analisis Data

Hasil dan Kesimpulan

Penutup, berisi daftar pustaka dan lampiran.

Bab 6 Kompetensi literasi informasi

Literasi informasi merujuk pada kemampuan seseorang untuk menetapkan, menemukan,


mengevaluasi dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan(American Library
Association, 1989). Standar kompetensi terkait literasi informasi banyak dikembangkan oleh berbagai
asosiasi perpustakaan di beberapa negara maju.

Bab 7 Menulis artikel ilmiah

Pengertian Artikel Penelitian Menurut Ahli

Pengertian Artikel ilmiah menurut Suyitno (2011) ialah karya tulis yang didesain untuk dimuat dibuku
kumpulan artikel atau Jurnal, ditulis dengan tata cara penulisan ilmiah yang disesuaikan dengan
konvensi ilmiah yang berlaku.

Artikel ilmiah bisa berupa artikel asli, mini review, review, dan shortcommunication /notes/
comments. Secara umum sebuah artikel ilmiah memiliki struktur yang terdiri dari judul artikel, nama
dan alamat email author, abstrak, pendahuluan, bahan, metode penulisan/penelitian, hasil temuan,
diskusi, kesimpulan, dan daftar pustaka/referensi.

Ciri-Ciri Artikel Ilmiah

Adapun ciri-ciri Artikel Ilmiah adalah sebagai berikut:

Objektif, artinya isi artikel ilmiah hanya dapat dikembangkan dari keadaan yang secara aktual
memang exist, walaupun eksistensi fenomena yang menjadi fokus bahasannya berbeda antar bidang
ilmu yang satu dengan yang lain.

Rasional.

Kritis karena berfunsi sebagai wahana menyampaikan kritik timbal balik terhadap sesuatu yang
dipersoalkan.

Reserved (menahan diri, hati-hati dan tidak overclaiming), jujur, lugas dan tidak menyertakan motif-
motif pribadi dan kepentingan tertentu.

Artikel ilmiah memiliki gaya bahasa yang formal sehingga hanya fokus ke dalam ilmu saja dan tidak
ada gaya bahasa yang santai.

Pengutipan sumber disertai dengan identits sumber yang jelas.

Struktur Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah yang akan dimuat di dalam jurnal bisa bersumber dari hasil penelitian ataupun kajian
sebuah permasalahan yang berdasarkan pada hasil pemikiran dan studi kepustakaan yang
sesuai/relevan. Artikel ilmiah yang didasarkan hasil penelitian secara umum terdiri atas tujuh hal yaitu
judul, abstrak pendahuluan, cara penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan daftar
pustaka. Sedangkan, artikel yang bersumber dari kajian suatu permasalahan yang didasarkan pada
hasil pemikiran dan kepustakaan yang relevan maka struktur naskahnya terdiri dari enam hal yaitu
judul, abstrak, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka.

Struktur Penulisan Artikel ilmiah:

Judul artikel tidak harus sama dengan judul laporan penelitian. Di bawah judul dicantumkan nama
penulis tanpa gelar dan lembaga tempat bertugas.

Abstrak memuat inti permasalahan/tujuan, cara penelitian, hasil dan kesimpulan. Berbahasa Inggris
atau Indonesia. Di akhir abstrak ditulis kata-kata kunci (keywords).

Pendahuluan berisi latar belakang masalah (mengapa masalah itu diteliti, perumusan masalah,
tinjauan pustaka dan keterangan terkait dengan tulisan. Rujukan ditunjukkan dengan menulis nama
penulis dan tahun penerbitan buku. Landasan teori bisa dimasukkan dalam bagian ini.

Metode penelitian menguraikan cara-cara pelaksanan penelitian mencakup subjek penelitian,


populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Hasil penelitian pembahasan berisi uraian hasil yang diperoleh kemudian diberi pembahasan
(penjelasan) ilmiah berdasarkan rujukan tertentu sehingga masalah yang dikemukakan dapat
dipecahkan. Hasil penelitian juga dibandingkan dengan hsil-hasil penelitian yang relevan.

Kesimpulan memuat pernyataan singkat tentang hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan
rumusan permasalahan.

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang dipakai dalam penyusunan artikel ilmiah saja. Tidak perlu
sama dengan daftar pustaka yang terdapat dalam laporan penelitian.

Catatan:

“Lebih lanjut format penulisan artikel dapat menyesuaikan dengan template jurnal ilmiah yang dituju.
Sebelum submit artikel pastikan fokus dan gaya penulisan artikel sesuai dengan jurnal ilmiah yang
dituju.

Manfaat Publikasi Ilmiah

setelah selesai menulis sebuah artikel ilmiah, selanjutnya adalah mempublikasikan artikel tersebut.
Menurut Fajri Matahati Muhammadin (2018), ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
publikasi ilmiah, diantarnya:
Berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan

Bagi yang Muslim, inshaaAllah bisa jadi amal jariyah yang pahalanya tidak putus setelah kematian.

Kolom “Daftar Publikasi Ilmiah” di Curriculum Vitae sangat membantu dalam pendaftaran studi lanjut,
beasiswa, dan kalau mau menjadi akademisi.

Publikasi ilmiah, terutama yang melalui Conference, bisa membantu menambah jaringan keilmuan.

Bisa jadi alat modus untuk mendekati dosen, dan ini manfaatnya banyak inshaaAllah.

Di beberapa universitas, tanpa publikasi ilmiah tidak bisa lulus.

Sekian artikel mengenai pengertian artikel ilmiah, ciri, struktur dan manfaat artikel ilmiah. Semoga
Bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai