Anda di halaman 1dari 5

Syair Burung Unggas

Unggas itu bukannya nuri,


Berbunyi ia syahdu kala hari,
Bermain tamasya pada segala negeri,
Demikianlah murad insan sirri.

Unggas itu bukannya balam,


Nantiasa berbunyi siang dan malam,
Tempatnya bermain pada segala alam,
Disanalah tamasya melihat ragam.

Unggas tau berkata-kata,


Saragnya dipadang rata,
Tempat bermain pada segala anggota,
Ada yang bersalah ada yang sekata.

Keterangan :
1. Jumlah baris dalam 1 bait syair diatas adalah 4 baris
2. Keterkaitan isi syair antar bait sangat erat, yaitu bait terdahulu dijelaskan oleh
bait berikutnya begitu seterusnya sehingga merupakan sebuah kisah atau
nasehat
3. Tema : adalah kehidupan burung unggas
4. Amanat : adalah Jangan menyakiti atau memburu Burung Unggas
5. Kosakata yang sulit dimengerti :
- Murad = kehendak /maksud
- Balam = burung terkukur
Syair Bidasari

Bibirnya bagai peta dicarik-carik,


Lehernya jenjang kumbu ditarik,
Bersucing emas bunga anggrek,
Mungkin bertambah parasnya baik,

Betisnya bagai bunting padi,


Paras seperti nilakandi,
Seperti hitam sudah diserodi,
Dipagar nilam, intan dan pudi,

Pinggangnya ramping, dadanya bidang,


Panjang lampai sederhana sedang,
Cantik manjelis gilang gemilang,
Tidak jemu mata memandang.

Keterangan :
– Kumbu = keranjang kecil tempat ikan.
– Diserodi = digosok atau diasah.
– Manjelis = elok.

Syair Bidasari mengisahkan seorang putri raja yang dilahirkan ketika dalam pelarian
di hutan, tetapi kemudian terpaksa dibuang oleh ibunya. Akhirnya putri raja itu
ditemukan dan dipelihara oleh saudagar kaya.
Dia tumbuh menjadi gadis cantik yang kemudian diperistri oleh seorang raja
bernama Indrapura. Diceritakan pula, Bidasari akhirnya memaafkan ibunya yang
telah membuangnya, setelah adiknya mempertemukan antara Bidasari dengan
ibunya. Cerita ini berakhir dengan bahagia.

Berdasarkan kisah di atas, kalian dapat menentukan tema dan amanat Syair
Bidasari. Berikut contoh tema dan amanat pada Syair Bidasari.

1. Tema : Syair Bidasari adalah kasih sayang.


2. Amanat : Syair Bidasari adalah bersikaplah murah hati kepada siapa saja,
saling mengasihi dan menyayangi, serta mudah memaafkan.
Syair Panji
(Syair Abdul Muluk)

Berhentilah kisah raja Hindustan


Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka sultan
Duduklah baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putra baginda


Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna


Petah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina

Keterangan :

Syair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan
orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan
yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan
persembahan kepada Sang Ratu Kauripan

Tema : "Syair Abdul Muluk" adalah kisah putra raja yang bijak.
Amanat : Hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai
sesama. Syair ini termasuk Syair Panji
Syair Romantis
(Syair Bidasari Lahir)

Dengarlah kisah suatu riwayat


Raja di desa negeri Kembayat
Dikarang fakir dijadikan hikayat
Dibuatkan syair serta berniat

Adalah raja sebuah negeri


Sultan Agus bijak bestari
Asalnya baginda raja yang bahari
Melimpah pada dagang biaperi

Kabarnya orang empunya termasa


Baginda itulah raja perkasa
Tiadalah ia merasa susah
Entahlah kepada esok dan lusa

Keterangan :

Tema : "Syair Bidasari Lahir" adalah Seorang putri yang dibuang ibunya

Amanat : Hendaklah kita menjadi orang yang pemaaf dan ramah agar dicintai
semua orang. Syair ini termasuk syair Romantis
Syair Kiasan
(Syair Burung Pungguk)

Syair Burung Pungguk


Pertama mula pungguk merindu,
Berbunyilah mendayu-dayu,
Hatinya rawan bercampur pilu,
Seperti diiris dengan sembilu.

Pungguk bermadah seraya merawan,


Wahai bulan terbitlah tuan,
Gundahku tidak berketahuan,
Keluarlah bulan tercelah awan.

Sebuah tilam kita beradu,


Mendengarkan bunyi pungguk berindu,
Suaranya halus tersendu sendu,
Laksana orang berahikan jodo.

Keterangan :

Tema : "Syair Burung Pungguk" adalah Kisah percintaan yang gagal karena
pangkat

Amanat : Janganlah kita memandang orang dengan harga dan pangkatnya.


Syair ini termasuk syair kiasan.

Anda mungkin juga menyukai