I. Tujuan
1.1 Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit tentang Dampak Kandang Ternak di dekat rumah,
peserta penyuluhan masyarakat Desa Bence mengerti dampak Kandang Ternak di dekat rumah.
1.2 Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu:
1. Memahami Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
2. Mengerti Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
3. Mengurangi Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
II. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
III. Media
a. leaflet
b. Power Point
IV. Waktu dan tempat
Dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2020, Pukul 19.00 WIB di Balai Desa Bence-Garum
V. Setting Tempat
Keterangan :
A
A: Penyaji
B B : Sasaran
C : Fasilitator
C
A. Kegiatan Penyuluhan
3 15 Evaluasi
menit Memberi kesempatan peserta untuk
Diskusi & Tanya
bertanya jawab
4 5 menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih atas peran
Ceramah
serta masyarakat
Mengucapkan salam penutup
LAMPIRAN MATERI
I. Latar Belakang
Bidang ilmu kesehatan masyarakat semakin mengalami perkembangan
seiring berjalannya waktu. Kepentingan ilmu kesehatan masyarakat salah satunya
terkait dengan upaya untuk melawan gangguan dan bahaya kesehatan karena
kondisi lingkungan yang buruk. Oleh karena itu, pencemaran pada lingkungan yang
menyebabkan gangguan kesehatan menjadi ruang lingkup ilmu kesehatan
masyarakat. Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal penting yang dapat
mempengaruhi kesehatan masyarakat, salah satu bagian dari lingkungan yang
terdekat dengan manusia ialah rumah. Rumah memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia, yaitu sebagai tempat berlindung dan tempat dimana manusia
melakukan sebagian besar aktivitas dan rutinitas hidupnya. Kondisi rumah dapat
mempengaruhi perkembangan fisik dan mental penghuninya, sehingga kondisi
rumah dan lingkungannya yang sehat akan memberikan lingkungan yang nyaman
bagi penghuninya (Fitriani 2007).
Kesehatan dan sanitasi lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan
masyarakat yang menitikberatkan pada usaha preventif melalui perbaikan faktor
lingkungan agar manusia terhindar dari berbagai penyakit dan gangguan kesehatan.
Kesehatan lingkungan adalah karakteristik dari kondisi lingkungan yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan. Upaya sanitasi lingkungan dilakukan melalui
pengawasan lingkungan fisik, biologis, dan sosial ekonomi yang mempengaruhi
kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna akan ditingkatkan dan
diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Lingkungan
dengan sanitasi yang buruk akan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Lingkungan yang tidak bersih merupakan sumber utama dari penyebaran
penyakit. Oleh karena itu untuk menghindari resiko munculnya
berbagaipenyakit akibat kondisi lingkungan yang buruk, maka lingkungan harus
selalu terjaga sanitasinya, khususnya rumah dan lingkungan sekitar (Prasetyanto
2011).
Peternakan merupakan salah satu sektor penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia akan pangan, tak terkecuali pada usaha peternakan unggas. Kebutuhan
masyarakat akan protein hewani khususnya daging unggas terus meningkat.
Kebutuhan daging ayam masyarakat Indonesia pada tahun 2012 adalah 1.9 triliun
ekor dan diprediksi meningkat menjadi 2.2 triliun ekor pada tahun 2013
(Sugiyono 2012). Hal tersebut mengakibatkan peternakan unggas dijalankan begitu
ekstensif sehingga semakin mendekati pemukiman masyarakat dan seringkali
menimbulkan konflik dengan masyarakat akibat dampak negatif yang ditimbulkan
seperti penularan penyakit, pencemaran lingkungan (tanah, air, dan udara), bau tidak
sedap, dan lain lain.
Penularan penyakit dari peternakan ke masyarakat sekitar menjadi perhatian luas
karena kemunculan banyak penyakit zoonotik baru. Penyakit zoonotik didefinisikan
oleh World Health Organization (WHO) sebagai penyakit-penyakit yang ditularkan
secara alamiah antara hewan dan manusia (Shakespeare 2009). Hampir 75 persen
penyakit pada hewan merupakan zoonosis dan sekitar 75 persen penyakit infeksius
baru yang muncul (emerging infectious diseases/EID) pada manusia adalah zoonosis
(Wolfe et al. 2005). Hal tersebut menunjukkan peternakan dapat menjadi ancaman
bagi kesehatan masyarakat sekitar jika tidak dikelola secara baik.
Maka dari itu kami mengambil tema tentang bahaya peternakan dekat rumah utuk
membantu meningkatkan kessadarn masyarakat tentang pentingnya kesehatan sanitasi
lingkungan terutama pada peternakan yang dekat dengan pemukiman.
II. Pengertian
Peternakan merupakan suatu usaha membudidayakan ternak dengan memperhatikan
berbagai aspek kehidupannya. (Budaarsa, Komang. 2019)
Aspek kehidupan yang dimaksud adalah mulai dari kebutuhan makan-minum ternak,
tempat yang baik, udara yang baik dan lingkungan yang mendukung untuk hidupnya ternak,
karena tidak semua ternak bisa bertahan hidup di lingkungan yang sama.
Sedangkan sanitasi lingkungan adalah “Sanitasi merupakan salah satu
komponen dari kesehatan lingkungan, sanitasi adalah perilaku yang membudayakan hidup
bersih, untuk mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia”
(Mundiatun, et.al., 2015:55).
“Lingkungan di indonesia sering diebut dengan lingkungan hidup. Defenisi
lingkungan hidup adalah kesatuan dengan ruang dngan semua benda, daya, keadaan, dan
mahluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain dan dapat mempengaruhi
kehidupannya” (Siahaan N.H.T, hukum lingkungan dan ekologi,2004:4)
“Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan sampah dan limbah, penyediaan air bersih dan sebagainya”
(Mundiatun, et.al., 2015:56).
Lingkungan yang sehat adalah suatu kondisi/keadaan lingkungan yang optimal
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.
III.Ciri Kandang Yang Baik
Adapun persyaratan-persyaratan kandang agar memenuhi segi kesehatan ternak harus
memperhatikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
1. Ventilasi
Ventilasi berguna untuk sirkulasi udara atau pertukaran antara udara yang kotor (kurang
segar) dengan udara segar agar udara didalam kandang dapat terus berganti sehingga ternak
dapat berproduksi secara optimal. ventilasi yang baik akan mengurangi tumbuhnya bibit
penyakit sehingga ternak akan lebih sehat. Keadaan ventilasi yang jelek ditandai dengan
ruangan kandang pengap, lembab, kotor, berdebu dan panas. Kecepatan angin di dalam
kandang harus diatur disesuaikan dengan jumlah ternak yang ada di dalam kandang, suhu
ruangan atau pun suhu lingkungan dan produksi gas-gas yang ditimbulkan oleh ternak dan
keturunannya. Ventilasi yang baik akan berpengaruh pada kelembaban (humidity) di dalam
kandang.
2. Letak kandang
Letak kandang diusahakan membujur dari timur ke barat, sehingga sinar matahari dapat
leluasa masuk ke dalam kandang. Sinar matahari yang paling baik bagi ternak adalah sinar
matahari pagi. Oleh karena itu bagian kandang yang terbuka sedapat mungkin menghadap
kearah masuknya sinar matahari pagi.
Sinar matahari pagi banyak mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari pagi sangat
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ternak, karena dapat membantu proses
pembentukan vitamin D, dapat membunuh bibit penyakit, dan dapat mempercepat
pengeringan kandang yang basah akibat air kencing dan lainnya.
3. Kelembaban
Kelembaban dalam ruangan kandang sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternak
yang tinggal didalamnya. Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan ternak menderita
suatu penyakit pernafasan. Kelembaban yang tinggi dalam kandang bisa disebabkan oleh
beberapa hal antara lain ; dari badan ternak itu sendiri, kotoran dan air kencing, percikan air
minum pada saat ternak minum dan sebagainya. Kelembaban juga akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bibit penyakit atau sumber penyakit, apabila kelembaban
yang ada cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu bibit penyakit atau sumber
penyakit, maka populasi bibit penyakit dapat meningkat dengan pesat. Dengan meningkatnya
populasi bibit penyakit, maka kemungkinan besar ternak terserang penyakit semakin besar,
terlebih-lebih apabila kondisi fisik ternak kurang bagus (baru dalam keadaan menurun).
4. Kandang harus mudah dibersihkan
Salah satu pekerjaan terbesar dalam kandang adalah menjaga kebersihan kandang
struktur lantai agak miring akan memudahkan dalam membersihkan kandang. Sumber air
harus mudah didapatkan di semua tempat di dalam kandang. Kotoran harus dapat dengan
mudah disingkirkan dari kandang dalam waktu yang singkat
5. Bebas dari Genangan Air
Air yang menggenang disekitar kandang ternak, apabila tidak ditangani dengan baik,
maka dapat merupakan tempat berkembangnya bibit penyakit. Bibit penyakit akan tumbuh
dan berkembang dengan cepat di tempat dimana air dalam keadaan menggenang. Terlebih-
lebih apabila suhu dan kelembaban sangat mendukung untuk tumbuh dan perkembangan bibit
penyakit tersebut.
Oleh karena itu apabila akan membangun kandang ternak, pilih tempat atau lahan yang
letaknya lebih tinggi dari sekitarnya. Dengan tempat atau lahan yang lebih tinggi dari
sekitarnya dengan harapkan apabila ada hujan atau air limbah dari kandang, tidak
menggenang disekitar kandang.
6. Kandang harus memiliki drainase yang baik
Kebutuhan air dikandang cukup besar terutama dalam membersihkan kandang. Aliran
air harus diperhatikan sehingga kandang dan sekeliling kandang harus tetap dalam kering
walaupun banyak air digunakan di dalam kandang. Kandang harus diletakkan pada bagian
tanah yang tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk membuat aliran air yang
baik. Pada ternak yang memerlukan tempat untuk tiduran, drainase yang baik sangat
menentukan dalam kesehatan ternak disamping bahan alas yang digunakan.
7. Kandang ternak harus bebas dari pengaruh Hujan dan Angin Kencang
Kandang ternak hendaknya terjaga dari pengaruh hujan dan angin kencang, sebab
kemungkinan air hujan akan masuk kedalam kandang atau angin kencang dapat
menyebabkan bangunan kandang roboh. kekuatan bahan bangunan dan konstruksi harus
diperhitungkan. Kandang-kandang sapi harus dibuat dari bahan yang kuat. Kandang ternak
yang mempunyai masa produksi pendek (misalnya ayam pedaging/ broiler) bisa dibuat dari
bahan yang tidak begitu tahan lama dibandingkan dengan kandang sapi potong akan tetapi
kandang yang terlalu cepat rusak akan menyebabkan biaya perbaikan atau renovasi kandang
akan menjadi suatu rutinitas, sebaiknya suatu kandang dapat bertahan 5 sampai 15 tahuan.
Kandang juga harus tahan terhadap iklim yang ada. Hujan dan tiupan angin yang
kencang merupakan gangguan yang umum bagi daerah tropis tetapi untuk daerah sub-tropis
salju dan suhu yang rendah merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.
Dalam membangun kandang ternak juga memperhatikan beberapa hal diantaranya:
e) Ada Ijin
Surat ijin mutlak diperlukan bagi peternak yang memiliki usaha yang berskala industri
atau berskala usaha yang besar. Tanpa adannya ijin usaha, maka usaha peternakan tersebut
tidak mungkin dapat menjalankan usahanaya dengan nyaman, karena tidak terhambat
dengaan perizinan secara resmi oleh pihak-pihak yang berwenang,. Beberapa undang-undang
dan peraturan pemerintah yang mengatur kegiatan usaha peternakan harus dipatuhi oleh
semua peternak.Demi berhasilnya usaha atau bertahannya usaha peternakan dalam hal
perijinan, maka perlu juga dipelajari dan dipahami terutama yang berkaitan dengan amdal
(analisis mengenai dampak lingkungan), pelaksanaan otonomi daerah dan rencana tata ruang
wilayah atau tata ruang kota dan lain-lain.
Uma Nurrozikhin
Apa itu Lingkungan Yang Sehat ? BAGAIMANA DAMPAK PETERNAKAN
APA ITU PETERNAKAN? DEKAT PERMUKIMAN??
Adalah suatu kondisi /
keadaan lingkungan yang
optimal sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya
status kesehatan yang optimum
pula.