Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHAYA KANDANG TERNAK DEKAT RUMAH

Topik : Kandang Ternak


Sub pokok bahasan : Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
Sasaran : Perkumpulan Bulanan Desa Bence
Target : Peternak
Waktu : 45 menit
Hari/tanggal : Minggu,13 Juni 2020
Tempat : Balai Desa Bence-Garum
Pemateri : Uma Nurrozikhin

I. Tujuan
1.1 Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit tentang Dampak Kandang Ternak di dekat rumah,
peserta penyuluhan masyarakat Desa Bence mengerti dampak Kandang Ternak di dekat rumah.
1.2 Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu:
1. Memahami Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
2. Mengerti Dampak Kandang Ternak di dekat rumah
3. Mengurangi Dampak Kandang Ternak di dekat rumah

II. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
III. Media
a. leaflet
 b. Power Point
IV. Waktu dan tempat
Dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2020, Pukul 19.00 WIB di Balai Desa Bence-Garum
V. Setting Tempat

Keterangan :
A
A: Penyaji

B B : Sasaran
C : Fasilitator
C

VI. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi struktur:
a. Masyarakat hadir ditempat penyuluhan
 b. Penyelenggaraan dilaksanakan di Balai Desa
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Masyarakat antusiasi terhadap materi penyuluhan
 b. Masyarakat tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Masyarakat mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat sudah mengerti,memahami,dan melaksanakan tentang dampak kandang ternak dekat perumahan
 b. Masyarakat hadir saat pertemuan

A.     Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Metode


1  5 menit Pembukaan :
         Membuka kegiatan dengan  Ceramah
mengucapkan salam.
         Memperkenalkan diri
         Menjelaskan tujuan penyuluhan
         Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 20 meni Pelaksanaan :
t          Menjelaskan Alasan Kandang Ternak
         Ceramah
di dekat rumah.
         Menjelaskan Penyebab Kandang
Ternak di dekat rumah.
         Menjelaskan dampak Kandang
Ternak di dekat rumah.
Menjelaskan Solusi Kandang Ternak di
dekat rumah.

3 15 Evaluasi
menit          Memberi kesempatan peserta untuk
         Diskusi & Tanya
bertanya jawab

4 5 menit Terminasi :
         Mengucapkan terima kasih atas peran
         Ceramah
serta masyarakat
         Mengucapkan salam penutup
LAMPIRAN MATERI

I. Latar Belakang
Bidang ilmu kesehatan masyarakat semakin mengalami perkembangan
seiring berjalannya waktu. Kepentingan ilmu kesehatan masyarakat salah satunya
terkait dengan upaya untuk melawan gangguan dan bahaya kesehatan karena
kondisi lingkungan yang buruk. Oleh karena itu, pencemaran pada lingkungan yang
menyebabkan gangguan kesehatan menjadi ruang lingkup ilmu kesehatan
masyarakat. Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal penting yang dapat
mempengaruhi kesehatan masyarakat, salah satu bagian dari lingkungan yang
terdekat dengan manusia ialah rumah. Rumah memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia, yaitu sebagai tempat berlindung dan tempat dimana manusia
melakukan sebagian besar aktivitas dan rutinitas hidupnya. Kondisi rumah dapat
mempengaruhi perkembangan fisik dan mental penghuninya, sehingga kondisi
rumah dan lingkungannya yang sehat akan memberikan lingkungan yang nyaman
bagi penghuninya (Fitriani 2007).
Kesehatan dan sanitasi lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan
masyarakat yang menitikberatkan pada usaha preventif melalui perbaikan faktor
lingkungan agar manusia terhindar dari berbagai penyakit dan gangguan kesehatan.
Kesehatan lingkungan adalah karakteristik dari kondisi lingkungan yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan. Upaya sanitasi lingkungan dilakukan melalui
pengawasan lingkungan fisik, biologis, dan sosial ekonomi yang mempengaruhi
kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna akan ditingkatkan dan
diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Lingkungan
dengan sanitasi yang buruk akan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Lingkungan yang tidak bersih merupakan sumber utama dari penyebaran
penyakit. Oleh karena itu untuk menghindari resiko munculnya
berbagaipenyakit akibat kondisi lingkungan yang buruk, maka lingkungan harus
selalu terjaga sanitasinya, khususnya rumah dan lingkungan sekitar (Prasetyanto
2011).
Peternakan merupakan salah satu sektor penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia akan pangan, tak terkecuali pada usaha peternakan unggas. Kebutuhan
masyarakat akan protein hewani khususnya daging unggas terus meningkat.
Kebutuhan daging ayam masyarakat Indonesia pada tahun 2012 adalah 1.9 triliun
ekor dan diprediksi meningkat menjadi 2.2 triliun ekor pada tahun 2013
(Sugiyono 2012). Hal tersebut mengakibatkan peternakan unggas dijalankan begitu
ekstensif sehingga semakin mendekati pemukiman masyarakat dan seringkali
menimbulkan konflik dengan masyarakat akibat dampak negatif yang ditimbulkan
seperti penularan penyakit, pencemaran lingkungan (tanah, air, dan udara), bau tidak
sedap, dan lain lain.
Penularan penyakit dari peternakan ke masyarakat sekitar menjadi perhatian luas
karena kemunculan banyak penyakit zoonotik baru. Penyakit zoonotik didefinisikan
oleh World Health Organization (WHO) sebagai penyakit-penyakit yang ditularkan
secara alamiah antara hewan dan manusia (Shakespeare 2009). Hampir 75 persen
penyakit pada hewan merupakan zoonosis dan sekitar 75 persen penyakit infeksius
baru yang muncul (emerging infectious diseases/EID) pada manusia adalah zoonosis
(Wolfe et al.  2005). Hal tersebut menunjukkan peternakan dapat menjadi ancaman
bagi kesehatan masyarakat sekitar jika tidak dikelola secara baik.
Maka dari itu kami mengambil tema tentang bahaya peternakan dekat rumah utuk
membantu meningkatkan kessadarn masyarakat tentang pentingnya kesehatan sanitasi
lingkungan terutama pada peternakan yang dekat dengan pemukiman.
II. Pengertian
Peternakan merupakan suatu usaha membudidayakan ternak dengan memperhatikan
berbagai aspek kehidupannya. (Budaarsa, Komang. 2019)
Aspek kehidupan yang dimaksud adalah mulai dari kebutuhan makan-minum ternak,
tempat yang baik, udara yang baik dan lingkungan yang mendukung untuk hidupnya ternak,
karena tidak semua ternak bisa bertahan hidup di lingkungan yang sama.
Sedangkan sanitasi lingkungan adalah “Sanitasi merupakan salah satu
komponen dari kesehatan lingkungan, sanitasi adalah perilaku yang membudayakan hidup
bersih, untuk mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia”
(Mundiatun, et.al., 2015:55).
“Lingkungan di indonesia sering diebut dengan lingkungan hidup. Defenisi
lingkungan hidup adalah kesatuan dengan ruang dngan semua benda, daya, keadaan, dan
mahluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain dan dapat mempengaruhi
kehidupannya” (Siahaan N.H.T, hukum lingkungan dan ekologi,2004:4)
“Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan sampah dan limbah, penyediaan air bersih dan sebagainya”
(Mundiatun, et.al., 2015:56).
Lingkungan yang sehat adalah suatu kondisi/keadaan lingkungan yang optimal
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.
III.Ciri Kandang Yang Baik
Adapun persyaratan-persyaratan kandang agar memenuhi segi kesehatan ternak harus
memperhatikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut : 

1. Ventilasi 
       Ventilasi berguna untuk sirkulasi udara atau pertukaran antara udara yang kotor (kurang
segar) dengan udara segar agar udara didalam kandang dapat terus berganti sehingga ternak
dapat berproduksi secara optimal. ventilasi yang baik akan mengurangi tumbuhnya bibit
penyakit sehingga ternak akan lebih sehat. Keadaan ventilasi yang jelek ditandai dengan
ruangan kandang pengap, lembab, kotor, berdebu dan panas. Kecepatan angin di dalam
kandang harus diatur disesuaikan dengan jumlah ternak yang ada di dalam kandang, suhu
ruangan atau pun suhu lingkungan dan produksi gas-gas yang ditimbulkan oleh ternak dan
keturunannya. Ventilasi yang baik akan berpengaruh pada kelembaban (humidity) di dalam
kandang.
2. Letak kandang
        Letak kandang diusahakan membujur dari timur ke barat, sehingga sinar matahari dapat
leluasa masuk ke dalam kandang. Sinar matahari yang paling baik bagi ternak adalah sinar
matahari pagi. Oleh karena itu bagian kandang yang terbuka sedapat mungkin menghadap
kearah masuknya sinar matahari pagi. 
Sinar matahari pagi banyak mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari pagi sangat
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ternak, karena dapat membantu proses
pembentukan vitamin D, dapat membunuh bibit penyakit, dan dapat mempercepat
pengeringan kandang yang basah akibat air kencing dan lainnya. 
3. Kelembaban 
Kelembaban dalam ruangan kandang sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternak
yang tinggal didalamnya. Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan ternak menderita
suatu penyakit pernafasan. Kelembaban yang tinggi dalam kandang bisa disebabkan oleh
beberapa hal antara lain ; dari badan ternak itu sendiri, kotoran dan air kencing, percikan air
minum pada saat ternak minum dan sebagainya. Kelembaban juga akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bibit penyakit atau sumber penyakit, apabila kelembaban
yang ada cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu bibit penyakit atau sumber
penyakit, maka populasi bibit penyakit dapat meningkat dengan pesat. Dengan meningkatnya
populasi bibit penyakit, maka kemungkinan besar ternak terserang penyakit semakin besar,
terlebih-lebih apabila kondisi fisik ternak kurang bagus (baru dalam keadaan menurun). 
4. Kandang harus mudah dibersihkan 
Salah satu pekerjaan terbesar dalam kandang adalah menjaga kebersihan kandang
struktur lantai agak miring akan memudahkan dalam membersihkan kandang. Sumber air
harus mudah didapatkan di semua tempat di dalam kandang. Kotoran harus dapat dengan
mudah disingkirkan dari kandang dalam waktu yang singkat 
5. Bebas dari Genangan Air 
  Air yang menggenang disekitar kandang ternak, apabila tidak ditangani dengan baik,
maka dapat merupakan tempat berkembangnya bibit penyakit. Bibit penyakit akan tumbuh
dan berkembang dengan cepat di tempat dimana air dalam keadaan menggenang. Terlebih-
lebih apabila suhu dan kelembaban sangat mendukung untuk tumbuh dan perkembangan bibit
penyakit tersebut.
 Oleh karena itu apabila akan membangun kandang ternak, pilih tempat atau lahan yang
letaknya lebih tinggi dari sekitarnya. Dengan tempat atau lahan yang lebih tinggi dari
sekitarnya dengan harapkan apabila ada hujan atau air limbah dari kandang, tidak
menggenang disekitar kandang. 
6. Kandang harus memiliki drainase yang baik 
Kebutuhan air dikandang cukup besar terutama dalam membersihkan kandang. Aliran
air harus diperhatikan sehingga kandang dan sekeliling kandang harus tetap dalam kering
walaupun banyak air digunakan di dalam kandang. Kandang harus diletakkan pada bagian
tanah yang tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk membuat aliran air yang
baik. Pada ternak yang memerlukan tempat untuk tiduran, drainase yang baik sangat
menentukan dalam kesehatan ternak disamping bahan alas yang digunakan.
7. Kandang ternak harus bebas dari pengaruh Hujan dan Angin Kencang 
Kandang ternak hendaknya terjaga dari pengaruh hujan dan angin kencang, sebab
kemungkinan air hujan akan masuk kedalam kandang atau angin kencang dapat
menyebabkan bangunan kandang roboh. kekuatan bahan bangunan dan konstruksi harus
diperhitungkan. Kandang-kandang sapi harus dibuat dari bahan yang kuat. Kandang ternak
yang mempunyai masa produksi pendek (misalnya ayam pedaging/ broiler) bisa dibuat dari
bahan yang tidak begitu tahan lama dibandingkan dengan kandang sapi potong akan tetapi
kandang yang terlalu cepat rusak akan menyebabkan biaya perbaikan atau renovasi kandang
akan menjadi suatu rutinitas, sebaiknya suatu kandang dapat bertahan 5 sampai 15 tahuan.
Kandang juga harus tahan terhadap iklim yang ada. Hujan dan tiupan angin yang
kencang merupakan gangguan yang umum bagi daerah tropis tetapi untuk daerah sub-tropis
salju dan suhu yang rendah merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.
Dalam membangun kandang ternak juga memperhatikan beberapa hal diantaranya: 

a) Transportasi Mudah dijangkau


       Lokasi kandang ternak sebaiknya dekat dengan jalan atau mudah dijangkau alat
transportasi, karena akan mempermudah pada saat pengangkutan baik itu sarana produksi
seperti pakan, obat-obatan maupun untuk memasarkan hasil ternaknya.

b) Dekat Sumber Air 


     Air merupakan keperluan yang sangat vital bagi usaha peternakan baik itu ternak
ruminansia, ternak unggas, maupun untuk aneka ternak. Air dapat digunakan untuk keperluan
minum bagi ternak, memandikan ternak, membersihkan kandang dan peralatan atau sanitasi
kandang, untuk menyiram atau mengairi tanaman hijauan pakan ternak dan lain sebagainya.
Oleh karena itu apabila ingin membangun kandang, sebaiknya letaknya tidak jauh dari
sumber air. Karena air sangat menentukan keberhasilan dalam usaha peternakan. Tanpa
adanya air maka usaha peternakan tidak mungkin berhasil dengan baik. 

c) Jauh dari Pemukiman Penduduk 


       Lokasi kandang ternak sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk, karena apabila
kandang ternak dibangun dekat dengan pemukiman penduduk dapat menimbulkan masalah
sosial yang berhubungan dengan masyarakat. Seperti bau yang tidak enak/tidak sedap atau
terjadi pencemaran lingkungan. Lokasi yang ideal untuk membangun kandang walaupun
sudah dijelaskan di atas jauh dari pemukiman penduduk, namun jarak untuk kandang dengan
rumah tinggal minimal 10 meter. 

d) Dekat Dengan Sumber Pakan 


       Hampir sebagian besar atau hampir (70-80 %) pengeluaran anggaran biaya dalam usaha
peternakan di pergunakan untuk membeli pakan. Dengan mengacu hal tersebut diatas, maka
dalam membangun kandang ternak alangkah baiknya dekat dengan sumber pakan. Sumber
pakan tersebut bisa berupa pakan konsentrat, limbah hasil pertanian, limbah industri, hijauan
pakan ternak seperti rumput-rumputan, jerami padi, tebon jagung, pucuk daun tebu,
leguminosa (kacang-kacangan seperti lamtoro, turi, petai cina, gliricidae dan dedaunan).
Konsentrat adalah pakan ternak yang terbuat dari berbagai bahan pakan berupa: dedak,
jagung, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, onggok, polar, tetes, bungkil biji kapuk
(klentheng), kulit biji kopi, dan lain sebagainya

e) Ada Ijin
       Surat ijin mutlak diperlukan bagi peternak yang memiliki usaha yang berskala industri
atau berskala usaha yang besar. Tanpa adannya ijin usaha, maka usaha peternakan tersebut
tidak mungkin dapat menjalankan usahanaya dengan nyaman, karena tidak terhambat
dengaan perizinan secara resmi oleh pihak-pihak yang berwenang,. Beberapa undang-undang
dan peraturan pemerintah yang mengatur kegiatan usaha peternakan harus dipatuhi oleh
semua peternak.Demi berhasilnya usaha atau bertahannya usaha peternakan dalam hal
perijinan, maka perlu juga dipelajari dan dipahami terutama yang berkaitan dengan amdal
(analisis mengenai dampak lingkungan), pelaksanaan otonomi daerah dan rencana tata ruang
wilayah atau tata ruang kota dan lain-lain.

IV. Masalah yang sering timbul akibat peternakan dekat permukiman


Salah satu permasalahan yang berkenaan dengan kesehatan lingkungan di sekitar Desa
Bence Kec. Garum yaitu merupakan masalah kesehatan yang didapati pada sebagian besar
warga yang memiliki hewan ternak seperti ayam, bebek, angsa, kambing, sapi, kerbau dan
lain sebagainya adalah penempatan kandang untuk ternaknya yang berada dekat dengan
rumah, baik di depan, disamping, dibelakang dan bahkan ada yang menempatkan ternaknya
di dalam rumah mereka. Alasan warga yang menempatkan kandang ternaknya didekat rumah
yaitu agar dapat memberi ruang yang mudah dijangkau dalam pemberian rumput atau
makanan ternak dan faktor keamanan ternak.
V. Dampak peternakan dekat permukiman
Dampak yang ditimbulkan itu terkadang mengundang adanya lalat, nyamuk dan vektor
lain yang dapat menularkan penyakit seperti gatal-gatal, tetanus dan lain sebagainya yang
berbahaya bagi kesehatan. Keberadaan dari kandang ternak dapat menyebabkan warga
lainnya menjadi resah karena peternakan yang berada dekat dengan perumahan. Selain itu,
kotoran ternak yang seringkali berserakan menimbulkan pencemaran lingkungan seperti bau,
dan ruang pandang yang tidak sedap (mengganggu estetika), kotoran ternak dalam keadaan
kering juga dapat menimbulkan pencemaran udara karena menimbulkan debu. Dan juga
limbah ternak tersebut dapat menyebabkan pencemaran air yang menimbulkan penurunan
kualitas perairan.
VI. Faktor yang menyebabkan peternakan dekat rumah sangat berdampak
1) pengetahuan masyarakat di Desa Bence tentang pentingnya kondisi rumah sehat dan bersih
masih rendah.
2) masyarakat tidak mengerti bahwa akibat kurang baiknya penempatan kandang ternak
didekat rumah terhadap kesehatan manusia.
3) kurangnya kesadaran masyarakat yang sesuai dengan persyaratan kesehatan.
4) adanya ketidakpedulian (masa bodoh) dalam pemeliharaan ternak dan lingkungan yang
tidak memenuhi syarat kesehatan.
5) tidak mengetahui bagaimana cara (proses) membuat kondisi rumah sehat.

VI. Cara mengatasi masalah peternakan dekat permukiman


 Masyarakat harus selalu menerapkan kontrol sosial artinya setiap masyarakat dapat saling
mengontrol dengan mengingatkan pemilik hewan ternak untuk secara rutin membersihkan
kandang ternaknya, dan memberikan arahan serta sosialisasi agar memindahkan kandang
ternaknya yang lebih jauh dari lingkungan perumahan.
 Dalam mengurus ternaknya, pemilik ternak juga harus melindungi diri dengan menggunakan
alat pelindung seperti masker, sarung tangan, sepatu boot, dan menjauhkan kandang dari
jangkauan anak-anak.
 Aparatur desa sebagai fasilitator.
 Aparatur desa seharusnya dapat menjadi fasilitator yang baik untuk semua warga dalam
memberikan penyuluhan bersama petugas kesehatan mengenai pentingnya menjaga kondisi
rumah yang sehat, kebersihan lingkungan dengan jauh dari kandang ternak. Penyuluhan
tersebut tentang pentingnya kondisi rumah yang bersih dan sehat serta bahaya kesehatan yang
diakibatkan keberadaan kandang ternak didekat rumah.
 Masyarakat dan aparatur desa bekerja sama dalam pembentukan lahan khusus peternakan
yang jauh dari pemukiman warga.
 Peningkatan hygine dan sanitasi individu, serta peningkatan pengetahuan, kesadaran dan
kepedulian masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya dan lingkungannya.
 Pemeriksaan ternak secara rutin sehingga dapat menjaga kesehatan ternak agar tidak sakit dan
menularkan penyakit pada manusia.
 Pemberian pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah ternak yang dapat
mengurangi tingkat pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah, maupun udara.
Pemanfaatan tersebut juga menghasilkan nilai tambah yang bernilai ekonomis seperti
dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan cacing, pupuk organik, gas bio, dan briket energi,
dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Bundaarsa, Komang. 2019. Kamus Istilah Dunia Peternakan. Zifatama Jawara : Sidoarjo.
e-journal. Annas MalikTaufiqurrohman,Zulfanita,Rinawidiastuti. 2018. PERSEPSI
MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI
KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO. SURYA AGRITAMA Volume7
Nomor 2 September 2018.
http://www.academia.edu/12593095/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_BAHAYA
_KANDANG_TERNAK_DEKAT_RUMAH Diakses pada 28 Mei 2020 pukul 20.32 WIB
Oleh :

Uma Nurrozikhin
Apa itu Lingkungan Yang Sehat ? BAGAIMANA DAMPAK PETERNAKAN
APA ITU PETERNAKAN? DEKAT PERMUKIMAN??
Adalah suatu kondisi /
keadaan lingkungan yang
optimal sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya
status kesehatan yang optimum
pula.

Peternakan merupakan suatu usaha


membudidayakan ternak dengan
memperhatikan berbagai aspek kehidupannya.
Mengundang adanya lalat, nyamuk
TAPI INGAT BETERNAK JUGA dan vektor lain yang dapat
menularkan penyakit seperti gatal-
Ciri Lingkungan yang sehat HARUS BIJAK YA.. gatal, tetanus dan lain sebagainya
 Lingkungan bersih yang berbahaya bagi kesehatan.
 Udara bersih bebas polusi Kotoran ternak yang seringkali
berserakan menimbulkan
 Lingkungan sungai bersih bebas
pencemaran lingkungan seperti bau,
dari sampah
dan ruang pandang yang tidak sedap
 Lingkungan dan pekarangan bersih
(mengganggu estetika), debu dan
bebas dari sampah
pencemaran air.
Cara mengatasi masalah peternakan dekat
Ciri-Ciri Kandang yang Baik permukiman MARI MENJAGA
 Masyarakat harus selalu menerapkan KESEHATAN
kontrol sosial
 Adanya ventilasi yang baik
 Pemilik ternak harus melindungi diri LINGKUNGAN
 Usahakan kandang mendapat
dengan menggunakan alat pelindung
DENGAN BETERNAK
suplai sinar matahari
seperti masker, sarung tangan, sepatu
 Selalu mempertahankan YANG BIJAK
boot, dan menjauhkan kandang dari
kelembapan kandang
jangkauan anak-anak.  
 Kandang harus mudah
 Aparatur desa sebagai fasilitator
dibersihkan  Meningkatan hygine dan sanitasi
individu, serta peningkatan
 Kandang harus bebas dari
pengetahuan, kesadaran dan
genangan air kepedulian masyarakat untuk menjaga
kesehatan dan kebersihan dirinya dan
 Kandang harus memiliki drainase
lingkungannya.
yang baik   Pemeriksaan ternak secara rutin
sehingga dapat menjaga kesehatan
 Kandang ternak harus bebas dari
ternak
pengaruh Hujan dan Angin  Pemberian pengetahuan kepada
masyarakat mengenai pemanfaatan
Kencang 
limbah ternak yang dapat mengurangi
tingkat pencemaran lingkungan baik
pencemaran air, tanah, maupun udara.

Anda mungkin juga menyukai