LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah
dalam kesehatan lingkungan antara lain : Air bersih, Pembuangan Kotoran/Tinja,
Kesehatan pemukiman, pembuangan sampah, makanan dan minuman,pencemaran
lingkungan . Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya,salah satunya adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
Dasar Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena faktor
perilaku secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan
dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai
upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui
program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga Tn. M dapat memahami
tentang kesehatan lingkungan dengan baik.
IV. METODA
a. Ceramah
b. Tanya jawab
V. MEDIA
a. Leaflet (terlampir)
VI. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Media
: Pemateri
: Keluarga Tn. M
: Media
VIII. EVALUASI
Evalusai dengan tes formatif memberikan pertanyaan kembali mengenai ......
A. Evaluasi proses
1. Keluarga Tn. M antusias terhadap materi penyuluhan
2. Tidak ada Keluarga Tn. M yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum acara selesai
3. Keluarga Tn. M mengajukan pertanyaan.
B. Evaluasi hasil
1. 80% keluarga Tn. M mampu menyebutkan pengertian kesehatan
lingkungan.
2. 80% keluarga Tn. M mampu menyebutkan tujuan program kesehatan
lingkungan.
3. 80% keluarga Tn. M mampu menyebutkan sasaran kesehatan lingkungan.
4. 80% keluarga Tn. M mampu menyebutkan upaya pencapaian lingkungan
yang sehat.
5. 80% keluarga Tn. M mampu menyebutkan ruang lingkup kesehatan
lingkungan.
6. 80% keluarga Tn.M mampu menyebutkan pengelolaan sampah
7. 80% keluarga Tn. M mampu menyebutkan pembuangan kotoran manusia
(jamban).
MATERI
F. Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan
pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak
mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
1. Penyimpanan
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum
sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang
(dimusnahkan) dan untuk ini perlu disediakan tempat yang berbeda untuk
macam dan jenis sampah tertentu.
Syarat tempat sampah yang baik, antara lain:
a. Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya
sampah.
b. Mempunyai tutup, mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan,
sangat dianjurkan afar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa
mengotori tangan
c. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh
satu orang.
2. Pengumpulan sampah
Setiap rumah tangga harus mengadakan tempat khusus untuk
mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan
sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)
sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Mekanisme,
sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah tanggung
jawab pemerintah daerah setempat, yang didukung oleh partisipan masyarakat
produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah
pedesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga
tanpa memerlukan TPS maupun TPA.Sampah rumah tangga daerah pedesaan
umumnya dibakar atau dijadikan pupuk (Notoatmodjo, 2013).
3. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :
a. Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang
diatas tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
b. Dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar
di dalam tungku pembakaran;
c. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan
pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan
sampah lain yang dapat membusuk.
1) Berbagai Macam Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah dan
menurut UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan
bentuk sampah dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah. Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai yang masih
terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan
energi). Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa: pengomposan,
daurulang, pembakaran (insinersi), dan lain-lain.
N Lingkungan
sungai bersih
bebas dari
Reguler IV Lingkungan
Tahun 2020
bersih
Kesehatan
Lingkungan
Memiliki gangguan tikus, Jarak lubang
kotoran ke sumur
ruangan yang kecoa, debu, dll.
sekurang-
cukup sehingga
kurangnya 10
penghuni tidak meter
Penyediaan Air
terlalu padat. Letak lubang
Bersih kotoran serendah
Lantai tidak
dari pada letak
berdebu saat Air sangat penting
sumur
bagi kehidupan
musim kemarau tendon
manusia.
dan tidak basah penampung tinja
Di bawah ini meupakan sekurang-
saat musim
syarat air minum yang kurangnya 4 meter
hujan. sehat : Mempunyai
Memiliki Syarat fisik : ventilasi / lubang
ventilasi yang tidak berwarna, angina
Diare
Typus
Penyakit jamur
Pengelolaan Sampah
Padat dapat
dilakukan:
Ditimbun /
AYO JAGA
ditanam
Dipakai ulang LINGKUNGAN DAN
Di daur ulang KESEHATAN KITA
Pengelolaan
sampah organik :