Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan

Dosen Pengampu :
Siska Christianingsih, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
Nita Margaret ( 2020.01.025 )
Nurul Putri Wijayanti ( 2020.01.027 )
Robert Edison Dusay ( 2020.01.029 )
Salsabilla Rafianti ( 2020.01.031 )
Siti Nuriyah Maharani Dewi ( 2020.01.033 )
Yosepina Pirbis ( 2020.01.035 )

Prodi S1 Keperawatan Tingkat 2


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth Surabaya
Tahun 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Sub Pokok : Dampak Bermukim di Dekat Sungai
Bahasan
Sasaran : Masyarakat yang tinggal di dekat sungai
Tempat : Zoom Meeting
Hari/tanggal : Kamis, 14 Oktober 2021
Waktu : 09.00 – 11.00 (120 menit)
Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes William Booth
Surabaya

I. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat mengenal dampak
buruk bermukim di dekat sungai dan dapat menerapkan hidup sehat pada
kesehariannya.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran mampu :
1) Mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat,
2) Mengetahui dampak mempunyai hunian di bantaran sungai,
3) Meningkatkan kewaspadaan yang dapat mengurangi terjadinya
kecelakaan/hal yang tidak diinginkan ketika mempunyai hunian di
sekitar sungai.
II. Materi Penyuluhan
Terlampir
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media
1. Laptop
2. Leaflet
V. Kegiatan pelaksanaan
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam,
09.00 – 09.10 salam dan 2. Mendengarkan
(10 menit) memperkenalkan tujuan,
diri, 3. Mengikuti doa
2. Menjelaskan tujuan pembuka.
dari penyuluhan,
3. Doa pembuka.
Pelaksanaan 1. Menyampaikan 1. Partisipan
09.10 – 10.00 pembukaan materi, mendengarkan
(50 menit) 2. Menjelaskan pemaparan materi,
dampak dari 2. Partisipan
penumpukan mendengarkan
limbah, pemaparan materi,
3. Menjelaskan sebab 3. Partisipan
dan akibat dari mendengarkan
berkurangnya air pemaparan materi,
bersih, 4. Partisipan
4. Memaparkan risiko mendengarkan
dan macam pemaparan materi,
penyakit akibat dari 5. Partisipan
mempunyai hunian mendengarkan
di sekitar sungai, pemaparan materi.
5. Memaparkan
bahaya keselamatan
akibat dari
mempunyai hunian
di sekitar sungai.
Evaluasi 1. Mempersilahkan 1. Partisipan
10.00 – 10.50 partisipan untuk bertanya,
(50 menit) bertanya, 2. Partisipan
2. Mempersilahkan memberi opini,
partisipan untuk 3. Pasien memberi
memberikan saran kepada
opininya, fasilitator/panitia.
3. Mempersilahkan
partisipan untuk
memberi saran
kepada
fasilitator/panitia.
Penutup 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan
10.50 – 11.00 kesimpulan, kesimpulan,
(10 menit) 2. Mengucapkan 2. Menjawab salam
salam penutup, penutup,
3. Doa penutup. 3. Mengikuti doa
penutup.

VI. Kriteria Evaluasi


a. Evaluasi struktur
1) Peserta masuk ke Zoom Meeting tepat waktu,
2) Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsultasikan kepada pembimbing,
3) Peran dan tugas anggota kelompok, khususnya mahasiswa S1
Keperawatan, sesuai dengan rencana,
4) Alat dan bahan sudah tersedia sesuai rencana.
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi,
2) Peserta mengajukan pertanyaan serta dapat menjawab pertanyaan
dari pemateri,
3) Peserta aktif dan kondusif selama materi berlangsung,
4) Pemateri menguasai materi yang disajikan,
5) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
c. Evaluasi hasil
a) Sebelum : peserta antusias terhadap penyuluhan yang diadakan.
b) Sesudah : peserta memahami materi yang disajikan dengan baik.
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ± 90% peserta dapat
memahami, mengerti dan melaksanakan isi dari penyuluhan bahkan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
MATERI PENYULUHAN

Pemukiman di dekat sungai umumnya merupakan tingkat hunian rendah yang


terletak di antara sungai dan dihuni oleh masyarakat penghasilan rendah dengan mata
pencarian yang tidak menentu. Bangunan pada pemukiman yang berada di dekat sungai
bersifat ilegal dan tidak seharusnya berada pada daerah resapan air dan membuat wajah
kota menjadi lebih buruk dengan adanya pemukiman tersebut. Perlu diadakan penataan
kembali dari segi arsitektur pemukiman kumuh menjadi pemukiman yang lebih baik
antara masyarakat dan pemerintah untuk menjaga lingkungan pinggiran sungai yang
bersih dan terjaga akan lingkungan yang baik. Beberapa dampak bermukim di dekat
sungai, di antaranya :
A. Penumpukan Limbah
Mempunyai tempat tinggal di bantaran sungai tidak menutup kemungkinan
menjadikan masyarakat di sana membuang limbah mereka ke sungai. Bagi
mereka yang tinggal di dekat sungai, membuang sampah ke sungai merupakan
hal yang wajar karena hampir semua masyarakat juga melakukan hal yang sama.
Tetapi, ada dampak yang dapat ditimbulkan dari penumpukan limbah yang
dibuang di sungai, antara lain :
1. Banjir
Pemukiman di bantaran sungai akan mudah terkena banjir. Dasar
sungai menjadi dangkal karena tertimbun sampah mengakibatkan
kurangnya tempat resapan untuk sungai dapat menampung air hujan.
Tidak mampunya sungai dalam menampung volume dari air sungai dan
air hujan menyebabkan meluapnya air sungai.
2. Limbah yang dibuang ke sungai dapat mengakibatkan banyak bakteri
dan virus berkembang
Banyaknya bakteri dan virus yang berkembang dapat menjadi
salah satu penyebab penyakit. Penyakit yang sering terjadi pada
masyarakat yang bermukim di dekat sungai adalah diare. Bakteri
penyebab diare sangat senang berkembang biak di lingkungan yang
kotor.
3. Berbahaya bagi ekosistem sungai
Terkait dengan poin sebelumnya, penumpukan limbah dapat
menyebabkan mikroba berkembang biak di sana. Mikroba yang ada
dapat menyebabkan ekosistem sungai rusak. Rusaknya ekosistem sungai
dapat berbahaya kepada makhluk hidup yang tinggal di sana. Sebagai
contoh, matinya ikan-ikan di sungai dengan jumlah yang banyak dalam
waktu yang singkat. Matinya makhluk hidup yang tinggal di dalam
sungai dapat menyebabkan bau busuk dan juga dapat meningkatkan
pencemaran sungai.
B. Berkurangnya Air Bersih
Sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi manusia. Banyaknya
warga yang bermukim di dekat sungai mengakibatkan berkurangnya air bersih.
Hal ini dapat terjadi karena semakin banyak populasi yang membangun
kehidupan di dekat sungai, maka semakin banyak limbah yang akan ditimbulkan
yang menyebabkan sungai dapat tercemar. Tercemarnya sungai dapat
mengakibatkan berkurangnya air bersih.
C. Risiko Penyakit
Zat-zat residu yang timbul karena pencemaran lingkungan dapat
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang serius. Hingga saat ini, banyak
masyarakat yang abai dengan dampak pencemaran lingkungan, khususnya pada
sungai, bagi kesehatan. Banyak penyakit yang dapat ditimbulkan akibat dari
pencemaran ini, antara lain :
a. Diare
Bakteri penyebab diare sangat suka berkembang biak dengan
maksimal di lingkungan yang kotor. Apabila bakteri ini masuk ke dalam
tubuh, maka dapat menyebabkan diare. Mencuci tangan dengan benar
dapat menjadi salah satu cara untuk menghindari penyaluran bakteri ini
ke dalam tubuh kita. Tapi apa jadinya jika kita juga mencuci tangan
dengan air yang kotor? Maka, bukannya kita dapat mencegah penyakit,
tapi kita semakin memperburuk keadaan.
b. Asma (diganti sesak napas/sulit bernapas)
Tercemarnya ekosistem sungai dapat menyebabkan bau
menyengat. Udara yang kotor ini mengandung banyak zat berbahaya
yang dapat menyebabkan penyakit. Zat berbahaya yang masuk ke dalam
saluran pernapasan manusia dapat menyebabkan penyempitan jalan
napas dan mengakibatkan tidak lancarnya saluran pernapasan. Bagi
masyarakat yang sudah lama dan terbiasa dengan hal ini mungkin tidak
akan merasakan kesusahan bernapas. Akan tetapi, suatu hal buruk yang
disimpan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan sesuatu
yang buruk.
c. Gangguan kesehatan jantung
Apabila kita menghirup udara yang di dominasi oleh zat kotor,
maka jantung akan bekerja keras untuk mengumpulkan oksigen demi
kelancaran kerja organ tubuh kita. Apabila hal ini terjadi secara terus
menerus, maka tidak menutup kemungkinan jantung akan mengalami
penurunan kinerja dan terdapat gangguan kesehatan.
d. DBD (Demam Berdarah Dengue)
Demam Berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat
menyerang anak-anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam,
nyeri otot, tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari
pertama dan dapat menyebabkan perdarahan. Seperti yang sudah
dijabarkan sebelumnya, tidak hanya mikroorganisme yang senang berada
di tempat yang kotor, tetapi hewan yang dapat menyebabkan penyakit
juga senang tinggal di sana.
e. Kadas/Kurap
Kadas atau kurap adalah suatu infeksi jamur trichophyton atau
microsporum pada kulit, ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipatan
lengan, lipatan paha dan kaki. Penyakit ini sangat mudah menular,
terutama pada anak-anak. Penyakit ini menyebabkan ruam merah
bersisik yang terkadang terasa gatal atau menyebabkan kerontokan
rambut yang meninggalkan bercak pitak tanpa disertai ruam.
D. Bahaya Keselamatan
Bermukim di mana saja sebenarnya tidak menjamin kita mendapatkan
keamanan dengan maksimal. Begitu juga dengan bermukim di bantaran sungai.
Banyak sekali hal yang dapat terjadi, yang berkaitan dengan keamanan, ketika
kita bermukim di bantaran sungai. Contohnya seperti :
a. Fondasi rumah rentan
Di kota-kota besar, rumah yang berada di dekat sungai sering kali
dibangun dengan seadanya, bahkan dibangun menjorok ke sungai. Hal
ini dapat berbahaya khususnya ketika sedang musim hujan. Tingginya
volume air dapat menyebabkan rumah-rumah ini rawan diterjang dan
terseret oleh arus dari sungai.
b. Kasus pencurian
Kebanyakan, pemukiman yang berada di bantaran sungai
dibangun tanpa adanya jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain.
Karena dibangun dengan seadanya, maka sering kali rumah-rumah ini
dibangun tanpa memikirkan faktor keamanannya. Oleh karena itu, tidak
menutup kemungkinan kasus pencurian dapat meningkat di daerah ini.
c. Kasus tenggelam
WHO melaporkan kematian karena tenggelam termasuk dalam
10 penyebab utama dari kematian anak-anak dan remaja di Indonesia.
Lebih dari 50% orang yang meninggal akibat tenggelam berusia di
bawah 25 tahun, dan paling banyak berusia di bawah 5 tahun, serta
korban laki-laki lebih banyak dari pada korban wanita. Anak-anak sering
menganggap sungai sebagai tempat untuk bermain, seperti mandi dan
berenang. Tetapi, mereka dan orang tua sering abai dengan kedalaman
dan arus dari sungai itu sendiri. Akibatnya, tidak jarang anak-anak yang
sedang mandi atau bermain di sungai menjadi tenggelam dan berakhir
dengan kematian, bahkan jasadnya tidak ditemukan karena arus sungai
yang terlalu kuat.

KESIMPULAN

Pemukiman di dekat sungai umumnya merupakan tingkat hunian rendah


yang terletak di antara sungai dan dihuni oleh masyarakat penghasilan rendah
dengan mata pencarian yang tidak menentu dan biasanya bersifat ilegal. Banyak
dampak yang dapat terjadi ketika mempunyai hunian di bantaran sungai, antara
lain penumpukan limbah, berkurangnya air bersih, risiko penyakit, dan juga
terdapat beberapa bahaya keselamatan. Banjir bandang, air bersih yang semakin
menipis, pencemaran lingkungan, penyakit yang serius, dan juga kasus
tenggelam merupakan sedikit dari banyaknya dampak yang ditimbulkan akibat
dari mempunyai hunian di bantaran sungai.
Ketegasan dari pemerintah dan juga kesadaran diri dari masyarakat
merupakan 2 faktor penting yang dapat mengendalikan hal ini. Pemerintah
diharapkan lebih tegas lagi dengan peraturan mengenai hunian dan menyediakan
tempat tinggal yang memadai untuk masyarakat yang huniannya digusur.
Masyarakat juga diharapkan mempunyai kesadaran diri bahwa mempunyai
hunian di bantaran sungai sangat berbahaya. Kedua hal ini apabila dapat
dikendalikan, maka akan berdampak baik bagi tatanan kota dan bagi masyarakat
juga.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Inge%20Rahmawati/Downloads/1390-3518-2-PB.pdf
http://plpbm.pu.go.id/v2/posts/Limbah-Rumah-Tangga-dalam-Lingkungan-Permukiman
https://tekno.tempo.co/read/1464117/4-sebab-pencemaran-sungai-6-dampak%20buruk-
bagi-lingkungan
https://www.99.co/blog/indonesia/bahaya-rumah-dekat-sungai/
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191010180657-277-438509/who-satu-
orang-tewas-tiap-90-detik-karena-tenggelam
https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-kesehatan/wajib-tahu-7-penyakit-yang-
disebabkan-oleh-pencemaran-lingkungan.html
https://www.liputan6.com/tag/tenggelam-di-sungai
https://www.nawasis.org/portal/berita/read/sebab-akibat-permukiman-kumuh-di-
sempadan-sungai/52263#:~:text=Selain%20mengganggu%20keseimbangan
%20dan%20mencemari,permasalahan%20yang%20tak%20kunjung%20usai
https://www.voaindonesia.com/a/who-tingkat-kematian-akibat-tenggelam-
mengkhawatirkan/2539796.html
Leaflet

Anda mungkin juga menyukai