Anda di halaman 1dari 6

Pada suatu hari dikisahkan hiduplah seorang putri yang cantik nan baik hati.

Ia bernama zelmira cita


nayattama, putri tunggal dari baruna gavin nayattama dan istrinya deana bryna nayattama. Usia putri
zelmira kini genap menginjak 26 thn . Ayah nya selalu meminta ia bahwa harus segera memiliki
pasangan. Namun setiap kali ia di pinang oleh seorang pangeran mana pun tetap saja ia tolak. Karena ia
tahu, mereka hanya melihat dirinya dari segi fisik.

Raja Baruna : “Bagaimana, apakh kamu sudah menemukan calon pasangan?

Raja Baruna : “ayah sangat iri melihat teman teman ayah yang sudah memiliki penerus kerajaannya “

Putri Zelmira : “Tuhan sudah mempersiapkannya Ayah, aku hanya perlu menunggu”

Raja Baruna : “Mau sampai kapan kau menunggu? Ayah juga ingin memiliki penerus kerajaan seperti
yang lainnya”

Putri Zelmira: “Aku menyerahkan, semuanya kepada Tuhan ayah”

Raja Baruna: “ Baik, jika itu keinginanmu...maka Ayah memberi mu kesempatan, namun jika kamu
belum menemukan pasanganmu, maka ayah yang akan mencarikannya”

Putri Zelmira: “baiklah, apapun itu keinginanmu ayah”

Putri Zelmira berdiri dari singgahsananya, ia berjalan menuju kamarnya. Sesampainya dikamar, ia duduk
diatas tempat tidurnya, ia berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan ketika ayahnya
menanyakan kembali hal yang sama kepada dirinya. Ia beranjak dari tempat tidurnya kemudian
memanggil salah seorang dayang-dayangnya.

Dayang: “ putri memanggil saya?”

Putri Zelmira:”Iya, bisakah kamu membantuku?”

Dayang: “ Apapun untukmu putri”

Putri Zelmira membuka nakas yang ada di sisinya, ia mengambil secarik kertas yang telah digulung dan
telah diikat oleh sehelai pita.

Putri Zelmira:” tolong berikan pesan ini kepada Putri Jennieve di istana Starlight”

Dayang pun menerima secarik kertas tersebut dan pergi ke istana starlight bersama para penjaga
dengan menaiki kuda kerajaan. Sesampainya di istana starlight, dayang meminta izin kepada penjaga
yang ada disana untuk menemui putri jennieve, penjaga tersebut pun mengizinkan dayang dengan
syarat penjaga moonlight untuk tidak ikut masuk ke dalam istana.

*setelah menemui sang tuan putri

Dayang : “Mohon izin, Tuan Putri, Saya Dayang dari kerajaan MoonLight hendak menyampaikan sebuah
pesan dari Putri Zelmira, izin, mohon diterima.”

Putri Jennieve : “Ya, Dayang, saya terima pesan ini, terimakasih.”


*Putri jennieve memanggil penjaga untuk mengantar Dayang sampai ke depan gerbang istana setelah
selesai menyampaikan pesan dari putri Zelmira tersebut.
Putri Jennieve : “Penjaga! Antar dia sampai ke depan gerbang istana.”

Penjaga Istana Starlight : “Baik! Tuan Putri, mari Dayang ...”

*Dayang pun kembali ke istana MoonLight dengan penjaga nya yang tadi mengantarnya

*Setelah sesampainya diistana ....

Dayang : “Izinkan saya masuk, penjaga.”

Penjaga : “Baik!”

*SINGKAT CERITA*

*SATU MINGGU KEMUDIAN*

Raja Baruna : “Bagaimana Putriku? Apakah kamu sudah menemukan seorang pasangan?

Putri Zelmira : “Belum, Ayah... Aku mohon berikan aku sedikit waktu lagi untuk mencari pasangan yang
sesuai untuk diriku.”

Raja Baruna : “Tidak bisa putriku, aku sudah memberimu waktu yang cukup lama untuk mencari
pasangan. Waktu berapa lama lagi yang harus kuberikan padamu?”

Raja Baruna:”Seperti pada perjanjian waktu itu, jika kamu tidak bisa mendapatkan pasangan dalam
waktu yang di tentukan , maka ayah yang akan mencarikanmu pasangan”

Putri Zelmira: “ Tapi ayah, aku tidak bisa menikah dengan seorang lelaki yang tidak ku cintai”

Ratu Deana: “ Zelmira, tolong untuk tidak membantah kali ini, ikuti perintah ayah dan bunda mu ini”

Putri Zelmira: “ tapi ayah, aku benar benar tidak bisa... tolong mengerti perasaanku, aku ini anakmu
bukan?”

Raja Baruna: “ ZELMIRA!!! IKUTI PERINTAH AYAH, AYAH INI ORANGTUA MU... SUDAH SEPATUTNYA
KAMU MENGIKUTI PERINTAH AYAHI”

Putri Zelmira: “Ayah memang orang tua ku, tapi tidak sepantasnya juga kalian memaksakan kehendak
kalian kepada ku”

Putri Zelmira merasa sangat kecewa, ia berlari keluar istana, dan pergi tanpa tujuan. Perasaan nya
bercampur aduk, ada rasa kecewa, sedih, dan juga kesal yang menyeruak di dada nya.Putri zelmira
menemukan suatu taman, di taman itu ada sebuah kursi kosong dan ia menduduki kursi kosong
tersebut.

Pangeran Jevano: “ mengapa kamu terlihat sedih wahai tuan putri?”

Putri Zelmira sontak terkejut saat pangeran jevano datang dan bertanya kepadanya. Ia menoleh ke arah
pangeran jevano. Pangeran jevano terpukau akan kecantikan putri Zelmira, ia belum pernah bertemu
dengan putri secantik Putri Zelmira.
Putri Zelmira: “Siapa kau?”

Pangeran Jevano: “perkenalkan, saya pangeran Jevano dari kerajaan SunLight”

Putri Zelmira: “ oh, saya tidak apa apa, mengapa kau kemari?”

Pangeran Jevano: “ sebelum aku menjawab pertanyaanmu, bolehkah aku mengetahui siapa namamu?”

Putri Zelmira: “ aku Zelmira, aku berasal dari kerajaan moonlight”

Pangeran Jevano: “ benarkah? Kalau begitu, kamu adalah wanita yang dijodohkan denganku oleh
orangtua kita”

Putri Zelmira merasa sangat terkejut, bagaimana bisa ia dijodohkan dengan seseorang yang baru ia
temui sekarang secara tidak sengaja.

Putri Zelmira: “ TIDAK MUNGKIN!!!”

Putri Zelmira: “ bagaimana bisa aku dijodohkan denganmu sedangkan kita baru bertemu hari ini?”

Pangeran Jevano: “ mengapa tidak?”

Putri Zelmira: “tentu saja tidak! Kita tidak saling mencintai”


Pangeran Jevano: “tapi aku mencintaimu”

Putri Zelmira merasa terkejut atas apa yang ia dengar. Bagaimana bisa ia mencintai dirinya, sedangkan
mereka baru bertemu hari ini.

Putri Zelmira: “maaf tapi aku harus pergi”

Putri Zelmira beranjak dari tempat duduk nya, ia hendak berjalan namun tangan nya di tahan oleh
Pangeran Jevano.

Putri Zelmira: “apa yang kamu inginkan?”

Pangeran Jevano: “aku bisa mengantarmu pulang”

Putri Zelmira: “tapi aku bisa sendiri, aku bukanlah gadis yang lemah”

Putri Zelmira berlalu pergi dari hadapan Pangeran Jevano.

Pangeran Jevano: “ parasmu begitu cantik Putri Zelmira, aku harus mendapatkanmu apapun caranya”

Putri Zelmira berjalan menuju ke kerajaan Starlight, ia datang kesana untuk menemui sahabatnya yaitu
Putri Jennieve

Putri Zelmira: “penjaga... bisakah aku bertemu dengan Jennieve”


Penjaga: “Tentu tuan putri, namun mengapa engkau datang sendirian?”

Putri Zelmira: “ceritanya begitu panjang, yang aku inginkan sekarang adalah bertemu Jennieve”

Putri Zelmira pun di izinkan masuk, setelah para penjaga mendapat izin dari Raja Marvin dan juga Putri
Jennieve .

Putri Jennieve: “Zelmira, kenapa kamu datang sendiri? Dimana para penjaga dan juga dayangmu?”

Putri Zelmira: “ aku ingin bicara padamu, namun bukan disini tempatnya”

Putri Zelmira dan Putri Jennieve pergi ke halaman belakang istana, dan putri Zelmira menceritakan
semua yang ia alami hari ini.

Putri Jennieve: “mengapa raja baruna dan ratu deana selalu saja memaksakan kehendaknya terhadap
dirimu?”

Putri Jennieve: “jika begini ceritanya, lama kelamaan aku memiliki keinginan untuk mengirim kedua
orangtua mu kedalam jurang lautan”

Setelah Putri Zelmira dan Putri Jennieve berbincang bincang, Putri Zelmira memutuskan untuk pulang
dan Putri Jennieve meminta para penjaganya untuk mengantarkan Putri Zelmira pulang ke istana
Moonlight. Setibanya di istana moonlight, sebelum putri Zelmira masuk kedalam istana ia
menyempatkan waktu untuk bertrima kasih kepada para penjaga yang telah mengantarkannya pulang.

Setelah ia masuk kedalam istana ia buru buru menghampiri ayah dan ibunya untuk menanyakan apa
yang terjadi sehingga mereka merencanakan perjodohan antara ia dan juga Pangeran Jevano tanpa
persetujuannya.

Raja Baruna: “akhirnya kamu pulang putriku... ayah sangat mengkhawatirkan dirimu”

Putri Zelmira: “untuk apa ayah mengkhawatirkan diriku, sedangkan ayah saja tidak bisa menghargai
perasaanku sebagai putri kalian?”

Raja Baruna: “selain ayah menyanyagimu, ayah juga sangat menghargai perasaanmu karna kamu adalah
putri semata wayang ayah yang sangat amat berharga bagi ayah”

Putri Zelmira: “ terserah kalian.”

Putri Zelmira: “aku tidak akan menerima perjodohan ini, namun aku memiliki satu penawaran yang akan
membuat kita saling menguntungkan”

Raja Baruna: “ apa itu?”

Putri Zelmira: “aku ingin ayah mengadakan sayembara, siapa yang bisa beradu ayam dan ayamnya
menang dialah yang akan menjadi calon pasanganku”
Raja Baruna: “baik, jika itu keinginanmu maka ayah akan mengikutinya namun dengan 1 syarat
sayembara ini hanya bisa dilakukan oleh dua pemuda, dan salah satunya adalah pangeran Jevano dari
kerajaan Sunlight.”

Tiga hari berlalu, sayembara itu akhirnya dimulai. Seperti apa yang di sebutkan oleh raja baruna,
sayembara itu hanya diikuti oleh dua pemuda yakni Pangeran Jevano sebagai pilihan dari raja Baruna
dan seorang rakyat biasa yang bernama kenzo denandra aditama sebagai pilihan dari putri Zelmira.

Raja Baruna: “ dia hanya seorang rakyat biasa yang tidak mungkin menang lawan Pangeran Jevano”
batinnya.

Putri Zelmira membunyikan lonceng pertanda bahwa sayembara dimulai. Pangeran Jevano dan Kenzo
Denandra membuka penutup ayam dan mulai mengadu kedua ayamnya itu. Setelah beradu selama 10
menit akhirnya pemenang sudah bisa ditentukan, ayam dari Kenzo Denandra menang karena ia berhasil
membuat ayam dari Pangeran Jevano tepar.

Raja Baruna merasa kesal dan juga kaget, bagaimana bisa ayam murah dari seorang rakyat biasa bisa
menang melawan ayam kerajaan seperti chickeletta ayam kerajaan Sunlight.

Raja Baruna: “ tidak mungkin!!! Bagaimana bisa ini terjadi?”

Putri zelmira tersenyum menang karena pemuda yang ia pilih untuk mengikuti sayembara nya kini telah
menang.
Putri Zelmira: “apakah ayah melihat hal itu? Ayam Kenzo menang, sedangkan ayam Pangeran Jevano
kalah”

Raja Baruna: “ayah yakin, dia pasti berbuat curang sehingga ayamnya bisa menang”

Putri Zelmira: “belajarlah untuk menerima kenyataan ayah, semua yang terjadi hari ini adalah murni
kekuasaan Tuhan dan bukan karena adanya kecurangan”

Raja Baruna kalah telak oleh perkataan putri nya sendiri. Jujur saja dalam hatinya ia masih tidak percaya
dengan apa yang terjadi hari ini, dengan berat hati raja baruna mengizinkan putrinya untuk menikah
dengan pemuda dari kalangan rakyat biasa yakni Kenzo Denandra Aditama.

Pangeran jevano: “raja baruna aku tidak mau tahu, intinya putri Zelmira harus menjadi permaisuriku”

Raja Baruna: “andaikan itu bisa Pangeran Jevano, engkau sendiri tahu bahwa seorang raja sejati adalah
raja yang selalu bisa memegang perkataannya”

Pangeran Jevano merasa murka atas keputusan raja baruna yang mengizinkan putrinya untuk menikah
dengan rakyat biasa dan membatalkan perjodohannya dengan putri zelmira.

Pangeran jevano pergi dengan perasaan marah yang menggebu gebu, ada rasa amarah, kesal, dan
kecewa yang berkecamuk dalam hatinya. Ia merencanakan suatu rencana untuk melenyapkan putri
zelmira agar tidak ada yang bisa memilikinya.
Pangeran Jevano: “kalau aku tidak bisa memilikimu maka orang lain pun tidak bisa memilikimu.”

Menjelang pernikahan Putri Zelmira dan Kenzo Denandra, Pangeran Jevano datang menunggangi
sebuah kuda dan membawa sebuah panah dibelakang punggungnya. Putri Zelmira dan Kenzo Denandra
yang menyadari kehadirannya langsung berbalik badan.

Putri Zelmira: “ada perlu apa lagi engkau kemari?! Bukankah sayembara waktu itu sudah memperjelas
bahwa aku tidak bisa kamu miliki”

Pangeran Jevano: “maka dari itulah, karna aku tidak bisa memilikimu maka pemuda ini juga tidak bisa
memilikimu”

Tanpa aba aba Pangeran Jevano mengambil anak panah yang berada di belakang punggungnya dan
mengarahkannya ke ulu hati Putri Zelmira. Seketika itu juga Putri Zelmira luruh ke tanah dan pegangan
tanganya dengan Kenzo Denandra terlepas saat itu juga.

Semua yang menyaksikan itu sangat terkejut begitu juga Kenzo yang langsung berusaha untuk
menyadarkan Putri Zelmira. Air matanya berlinang saat mengetahui bahwasanya gadis yang ia cintai
telah tewas terbunuh oleh seorang pangeran yang pernah dijodohkan dengan gadis yang ia cintai.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai