Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok Analisis Isu Kontemporer

Angkatan XVI Kelompok II


Nama :
1. Firmansyah, A.Md
2. Desi Suci Lestari, A.Md.Kes
3. Atiiqa Purnamasari, AMKL
4. Tri Wahyu, A.Md.Farm
5. Riska, A.Md.Farm

A. Isu Kontemporer (aktual)


1. Narkoba
Dalam keseharian kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya
narkoba,bahkan sampai saat ini narkoba belum bisa dimusnahkan atau dihilangkan.
Banyak orang-orang yang terpengaruh dengan narkoba, ada beberapa penyebab kenapa
masyarakat kita bisa terpengaruh dengan narkoba, yaitu pergaulan, stress dan pekerjaan baik
yang memiliki pekerjaan ataupun yang tidak bekerja.
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat, yang menjadi masalah
besar adalah pelajar yang mengonsumsi narkoba, biasanya diawali dengan perkenalannya
dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika
pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu
narkoba.
Permasalahan Narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgen
dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi marak.
Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan,
seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam
polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya. berbagai latar belakang
penyalahgunaan narkoba mulai dari alasan ingin mencoba, ingin tahu dan ingin menjajagi
(yang dianggap tantangan dan peristiwa seru); memberontak untuk memproklamirkan
kebebasan dan penolakan terhadap standar orang dewasa; pelampiasan frustrasi atau 3
kemarahan; sampai unjuk protes terhadap dilema sosial, moral dan politik masyarakat dan
penguasanya.

2. Korupsi
Tindak perilaku korupsi tidak pernah sepi untuk diperbincangkan, baik di media
massa maupun di media cetak. Tindak korupsi ini mayoritas dilakukan oleh para pejabat
tinggi negara yang sesungguhnya dipercaya oleh masyarakat luas untuk memajukan
kesejahteraan rakyat tetapi sekarang malah merugikan negara. Hal ini tentu saja sangat
memprihatinkan bagi kelangsungan hidup rakyat yang dipimpin oleh para pejabat yang
terbukti melakukan tindak korupsi.
Korupsi waktu merupakan bentuk korupsi yang paling sering saya temui di unit kerja
saya. Beberapa rekan kerja ada yang datang pagi-pagi sekali dengan kondisi belum
menggunakan seragamnya ke tempat kerja, dan melakukan finger print. Setelah finger print,
mereka pulang ke rumah. Mereka ada yang baru datang diatas jam kerja, bahkan ada yang
tidak datang dan hanya melakukan finger print saja pada saat pagi (ketika akan mulai jam
kerja) dan siang (setelah jam kerja berakhir).

3. Kejahatan Mass Communication (Hoax/Deepfake)


Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun semakin
berkembang dengan cepat. Perkembangan teknologi juga merambah ke dunia internet (Parhan
& Alifa, 2020). Dulu, komputer hanya digunakan sebatas untuk mengirim surat elektronik
dan ponsel pun digunakan hanya sebatas untuk mengirim pesan dan melakukan telepon
(Budiman, 2017). Namun, kini komputer dan telepon hadir menjadi sebuah inovasi, yang
tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan komunikasi, namun juga menyajikan berbagai
macam informasi (Setiawan, 2018). Apalagi berbagai kemudahan disuguhkan dalam telepon
selular yang kini disebut dengan smartphone (telepon pintar). Dapat dikatakan pintar karena
memiliki fungsi untuk mengakses media sosial, browsing, serta akses untuk keperluan lainnya
secara cepat dan mudah (Moenawar et al., 2019).
Sama halnya dengan berita mengenai Virus Covid-19 ini membuat masyarakat
indonesia resah dan tidak tenang apalagi dengan munculnya berita-berita yang tidak benar
atau Hoax. Banyak berita yang mengangkat topik corona virus. Pada awal tahun 2020 ini,
dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid19) yang menginfeksi hampir seluruh
negara di dunia. Terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020 sebanyak 214.894 orang terinfeksi
virus corona, 8.732 orang meninggal dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak 83.313
orang. Virus corona menyebar dan menyerang seluruh negeri, tidak peduli negara maju,
berkembang, atau muskin. Ada yang percaya dan mengantisipasinya dengan cepat, ada yang
ragu untuk membuat keputusan, dan ada yang tidak percaya, dan bahkan cenderung
‘menyepelekan’ virus ganas ini.
Meskipun sudah tersedia banyak obat dan metode penanganan pasien covid-19,
lonjakan kasus positif dan mortalitas masih tetap terjadi. Upaya pencegahan 3M (memakai
masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dinilai kurang cukup untuk menekan penyebaran
virus ini sebab diperlukan sesuatu yang dapat menjaga kesehatan secara menyeluruh untuk
mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat. Belum lagi ditambah dengan
ketidakpatuhan warga terhadap penerapan protokol kesehatan. Selain karena kurangnya
edukasi, ketidakpatuhan warga disebabkan oleh motif ekonomi, sikap tidak peduli, merasa
berpotensi rendah terhadap penularan virus, serta ketidakpercayaan kepada pemerintah yang
mengeluarkan kebijakan dan pernyataan yang inkonsisten. Hal ini seolah membantu membuat
pandemi berlangsung lebih lama hingga saat ini.
Banyak dari masyarakat yang tidak mempercayai penggunaan vaksin sebagai solusi
dalam mengakhiri pandemi. Alasan dibalik penolakan dan keraguan mengenai vaksin tersebut
sangatlah beragam, seperti tidak yakin terhadap keamanan vaksin, ragu terhadap efektivitas 3
vaksin, takut terhadap efek samping vaksin, tidak mempercayai kegunaan vaksin, dan karena
keyakinan agama.

B. Penyebab terjadinya permasalahan isu


Permasalahan isu tentang Kejahatan Mass Communication (Hoax seputar vaksin)
salah satunya adalah banyak dari masyarakat yang tidak mempercayai penggunaan vaksin
sebagai solusi dalam mengakhiri pandemi. Alasan dibalik penolakan dan keraguan mengenai
vaksin tersebut sangatlah beragam, seperti :
1. Tidak yakin terhadap keamanan vaksin
2. Ragu terhadap efektivitas vaksin
3. Takut terhadap efek samping vaksin
4. Tidak mempercayai kegunaan vaksin, dan
5. Ketidakpercayaan kepada pemerintah yang mengeluarkan kebijakan dan pernyataan
yang inkonsisten

C. Dampak yang akan terjadi jika isu tidak segera diselesaikan


Dampak yang dikhawatirkan apabila isu-isu diatas tidak segera ditangani yaitu:
1. Penyebaran virus covid-19 akan semakin cepat, sehingga lebih banyak lagi masyarakat
terpapar atau penyintas covid-19
2. Kebijakan pemerintah mengenai PPKM akan dilakukan terus menerus
3. Angka kematian menjadi meningkat

D. Teknik analisis isu yang digunakan


Pada tugas analisis isu ini, kami menggunakan teknik alat bantu penetapan kriteria kualitas
isu menggunakan metode AKPL.
No. Isu A K P L Total Rank
1. Penyalahgunaan narkoba 3 3 3 3 12 3
2. Korupsi waktu dalam bekerja 4 3 3 3 13 2
3. Berita hoax mengenai vaksin 5 4 4 4 17 1
dan virus covid19

Keterangan :
A = Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
K = Kekhalayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
P = Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan segera solusinya
L = Layak artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

E. Rekomendasi upaya penyelesaian isu tersebut


Berikut ini rekomendasi upaya penyelesaian dari isu tersebut, sebagai berikut :
1. Memberikan informasi yang transparan
2. Meningkatkan edukasi mengenai vaksin dan virus covid-19 kepada masyarakat
3. Mengajak masyarakat untuk menerapkan protocol kesehatan seperti memakai masker,
mencuci tangan, menjaga jarak dimanapun
4. Mendapatkan informasi/berita dari media massa yang terpercaya dari kominfo

Anda mungkin juga menyukai