Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK ANALISIS

ISU KONTEMPORER
LATIHAN DASAR CPNS 2022

NAMA ANGGOTA : Arieuzzaki Pratama, A.Md.Kep (03)


Adhela Arthamevina, A.Md.AK (14)

Annisa Fuji Lestari, A.Md.Kep (18)


Ika Indriyani, A.Md.Kep (22)
Hanuf Rizkayani, A.Md.Kep (26)

Asal Daerah : Kabupaten Bogor


Angkatan :V
Kelompok :3
Widyaiswara : Hana Makmun, SH, MH

A. Pendahuluan
Isu kontemporer merupakan suatu masalah yang terjadi pada masa sekarang atau segala hal
yg berkaitan dengan saat ini yang sedang hangat dibicarakan, menjadi trending topic di masyarakat
yang penyelesaiannya harus sesuai dengan masa sekarang atau modern. Saat ini Indonesia sedang
dihadapkan pada isu-isu yang sedang berkembang ditengah masyarakat, antara lain korupsi,
terorisme dan radikalisme, narkotika, money laundry, proxy war dan kejahatan komunikasi masa.
Isu-isu ini menjadi perbincangan dan menjadi masalah bagi bangsa hingga nantinya menjadi
ancaman. Dalam menganalisis sebuah masalah isu kontemporer dibutuhkan kemampuan berpikir
kritis, analitis dan objektif.

Sebuah isu kritikal terbagi atas tiga kelompok yaitu, isu saat ini (current issue), isu
berkembang (emerging issue) dan isu potensial. Dalam mendeteksi isu kritikal ada lima hal yang
menjadi sumber yaitu, media scaning, eksisting data, knowledgeable others, public and privat
organitation dan public atlarge. Dalam menganalisis sebuah isu, ada beberapa teknik yang dapat
digunakan, diantaranya yaitu teknik tapisan (APKL atau USG), teknik analisis isu (mind maping,
fish bone, SWOT, tabel frekuensi dan analisis kesenjangan atau gap analysis). Dalam hal ini kami
akan membahas beberapa isu saat ini atau current issue yang masih marak terjadi di Indonesia
dengan menggunakan teknik tapisan dan teknik analis isu.
B. Deskripsi dan Identifikasi Isu

1. Kasus Covid 19 meningkat


lagi

meningkat, Berdasarkan data resmi dari Kementrian Kesehatan


Saat ini
RI, dalam kasus Covid
2 minggu 19 kasus harian Covid 19 telah meleawati angka 1800 kasus sejak 29 Juni
terakhir,
2022. Dokter spesialis dalam dari RSPI Sulianti Saroso, Muhamad Fauzan, mengungkapkan bahwa
penyebab di balik lonjakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh kendornya protokol kesehatan di
kalangan masyarakat.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan menemukan bahwa varian virus Covid-19 baru, yakni
subvarian BA.4 dan BA.5, menjadi salah satu penyebab yang membuat kasus infeksi di Indonesia
kembali naik. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa penyebab kenaikan
kasus Covid-19 baru ini bukan karena Lebaran. Melainkan, setiap kenaikan kasus terjadi karena
adanya varian Covid-19 baru tersebut.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220714091510-37-355513/tak-cuma-varian-
baru-ini-biang-kerok-kasus-covid-naik-lagi
Beberapa daerah hampir semuanya mengalami tren kenaikan kasus Covid-19. Bahkan,
beberapa daerah mengalami lonjakan signifikan menebus rekor harian. Disamping itu, varian baru
bukan 100% penyebab utama dari naiknya kasus Covid-19 di tanah air, namun kombinasi antara
protokol kesehatan yang dilanggar terus menerus melalui pelonggaran disertai varian baru Kasus
Covid Kembali Meningkat: https://youtu.be/Uky3mA4cga0
2. Tingginya Angka Korupsi Di Indonesia

Kasus korupsi banyak terjadi di Indonesia. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia dikabarkan
mengalami penurunan berdasarkan laporan Transparency International Indonesia (TII) tahun 2020.
Tahun sebelumnya, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia mencapai 40 poin, namun kini turun menjadi
37 poin. Dengan angka tersebut Indonesia sekarang menempati peringkat ke-102 dari 180 negara
yang diaurvei. Jika sebuah Negara memiliki persepsi korupsi 0 poin maka Negara tersebut benar-
benar korup dan nilai 100 benar-benar negara yang bersih. Maka Indonesia termasuk memiliki
peringkat yang rendah di bidang korupsi.
Korupsi tidak hanya terjadi pada pejabat-pejabat korup walaupun Negara Indonesia terkenal
dengan pejabatnya yang melakukan korupsi. Akan tetapi, korupsi bisa terjadi dari tingkat yang lebih
kecil. Komisi pemberantasan korupsi (KPK) mengungkap maraknya jual-beli jabatan. Hal ini seolah
sudah biasa dilakukan oleh kepala daerah mulai untuk jabatan yang rendah sampai yang tinggi.

KPK Gelar OTT di Wilayah Pemkot Bekasi: https://youtu.be/S0ot2wogfh4

3. Terorisme dan Radikalisme yang mengancam keutuhan bangsa

Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang
bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap bjek vital yang
strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi,
politik, atau gangguan keamanan. terutama dalam konteks politik, dikaitkan dengan pandangan
Radikalisme adalah ekstrem dan keinginan untuk perubahan sosial yang cepat. Terorisme sampai
pada hari ini menyisir kaum milenial dan berkedok agama. Tidak hanya agama namun termasuk
suku dan ras yang terjadi seperti OPM di Papua dan Bom bunuh diri yang terjadi di depan gedung

Aksi Penembakan KKB, Video: https://youtu.be/IuJID2xjP8U

C. Teknik Analisis Isu


Dari berbagai teknik dalam menganalisis isu, kami menganalisis ketiga isu yang diangkat
tersebut menggunakan Teknik Tapisan dan teknik USG untuk menentukan isu mana yang akan
lebih dibahas dan dicarikan solusinya.
A. Teknik Tapisan Isu
Teknik tapisan isu merupakan sebuah ide analisis yang mengunakan 4 (empat) kriteria dalam
menentukan kegawatan dari suatu isu untuk dicarikan solusinya yaitu dengan kriteria sebagai
berikut:
- Aktual artinya isu yang dibahas merupakan isu yang masih hangat diperbincangkan
- Kekhalayakan yang artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
- Problematik yang artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solisinya
- Kelayakan yang artinya isu tersebut relevan, realistis, masuk akal dan perlu dicarikan
pemecahan masalahnya.
Tabel 1. Identifikasi/ Analisis Isu (APKL)

No Isu Kriteria (skor) Kesimpulan


A P K L
1. Kasus Covid 19 meningkat lagi √ √ √ √ Ya

2. Tingginya Angka Korupsi Di Indonesia √ √ √ Tidak

3. Terorisme dan radikalisme yang √ √ √ Tidak


mengancam keutuhan bangsa
B. Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth)

Teknik USG merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu
dengan menentukan skala nilai 1 sampai dengan 5.

Tabel 2. Identifikasi/ Analisis Isu (USG)

No. Isu Urgency Seriousnes Growth Jumlah Rangking


1. Kasus Covid 19 5 5 5 15 1
meningkat lagi

2. Tingginya Angka 5 5 4 14 2
Korupsi Di Indonesia
3. Terorisme dan 4 5 4 13 3
radikalisme yang
mengancam keutuhan

Keterangan: dibuat skor 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil
Berdasarkan dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
yang perlu diselesaikan adalah Kasus Covid 19 meningkat lagi

C. Teknik Fishbone

Dari hasil analisis isu melalui pendekatan APKL dan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Kasus Covid 19 meningkat lagi. Akar penyebab masalah selanjutnya
didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram inimerupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai
start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan
milieu (lingkungan) atau melalui pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog)
Diagram 1.1. Diagram Fishbone

MAN MATERIAL
Tidak semua Media poster,
Masyarakat mulai bosan Masyarakat masyarakat
untuk mematuhi protokol menggangap leaflet dan
memiliki akses
kesehatan dan menggap sudah kebal media cetak
internet untuk
covid sudah tidak ada virus setelah lainnya belum
mencari informasi
di vaksin banyak
tersebar Kasus covid
19
meningkat
Minimnya Adanya isu
Mulai konspirasi
sosialisasi dibukanya sehingga
himbauan fasilitas membuat
tetap keramaian simpang siur
mematuhi informasi
seperti tempat
prokes meski
sudah vaksin hiburan

METHOD MILIEU/ENVIRONMENT
Apabila isu kasus Covid 19 meningkat lagi tidak segera ditangani, maka akan
menyebabkan beberapa hal diantaranya:
1. Masyarakat tidak mau mematuhi protokol kesehatan lagi dan tetap terus menganggap Covid 19
sudah tidak ada setelah vaksinasi
2. Meningkatnya penyebaran kasus dan angka kematian akibat Covid-19
3. Tenaga kesehatan dan rumah sakit akan penuh dan kewalahan jika angka penyebaran meningkat
tanpa diimbangi dengan usaha masyarakat dan pemerintah untuk menekan penyebaran.
4. Penolakan beberapa kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah mengenai Covid-19
5. Wabah Covid-19 tidak akan benar-benar selesai dan teratasi secara keseluruhan

D. Strategi Penyelesaian Isu


1. Penyebab terjadinya meningkatnya kasus covid di Indonesia.
a. Masyarakat sudah abai dengan protocol kesehatan dan menganggap covid sudah tidak ada
b. Mulai dibukanya kembali fasilitas umum
c. Adanya isu konspirasi sehingga membuat informasi menjadi simpang siur
d. Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap sosialisasi Covid-19 dan pentingnya penerapan
protokol kesehatan.
e. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
kesehatan. f. Masyarakat belum seluruhnya melakukan vaksinasi
booster.
2. Meningkatnya kembali kasus covid dengan varian baru bukan tidak mungkin bisa berdampak akan
terjadi lagi lonjakan kasus yang sangat tingggi seperti yang terjadi di pertengahan tahun 2021 dengan
angka pasien yang terkonfirmasi dan kasus kematian yang tinggi.
3. Pencegahan dan Peran Seorang ASN dalam mengatasi rendahnya kepedulian masyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan. Sebagai ASN kita harus melakukan komunikasi yang baik kepada
masyarakat dengan cara :
a. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
b. Mengajak masyarakat untuk melakukan vaksin booster demi meningkatkan imunitas
c. Mengajak petugas kesehatan setempat untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai
pentingnya mematuhi protokol kesehatan 5M.
d. Menambah slogan atau informasi mengenai protokol kesehatan.
e. Meyakinkan kepada masyarakat bahwasanya Covid-19 masih ada disekitar kita
f. Meningkatkan literasi masyarakat untuk mengetahui informasi tentang Covid-19

Anda mungkin juga menyukai