Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYULUHAN HIPERTENSI

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Ahmad Hoiru Sodikin
2. Anisa Nurul Hikmah
3. Cupriyanti
4. Dina Mardiana
5. Fridha Afriadilla
6. Juwita Sari
7. Mutia Janatul Qudus

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020/2021
A. Laporan Pendahuluan
I. Latar Belakang
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan

sebagai salah satu factor risiko utama penyakit kardiovaskular. Data yang

dikeluarkan oleh WHO (2018) menujukkan bahwa sekitar 26,4% penduduk dunia

mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.

Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembang,

termasuk Indonesia. Menurut data yang telah dikeluarkan oleh Departemen

Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari sepertiga

penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua setelah

stroke.

Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi di Indonesia

berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%,

hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun

(45,3%) danumur 55-64 tahun (55,2%) (KemenKes, 2019). Sedangkan prevalensi

hipertensi di Provinsi Banten berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada

penduduk 18 tahun ke atas adalah 27,6% lebih rendah dari angka nasional

(31,7%), namun berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 8,7% lebih

tinggi dari angka Nasional (7,2%), demikian pula berdasarkan riwayat minum

obat hipertensi adalah 9,4% lebih tinggi dari angka Nasional (7,6%) (Riskesdas

Banten, 2017).
Menurut Kabupaten/Kota Tangerang, prevalensi hipertensi berdasarkan

tekanan darah berkisar antara 23,2% - 36,1%, dan prevalensi tertinggi ditemukan

di Kabupaten Tangerang, sedangkan terendah di Kota Tangerang. Sementara

prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan atau

minum obat hipertensi berkisar antara 7,4% - 11,6%. Data ini menunjukkan

banyak kasus hipertensi di semua kabupaten/kota di wilayah Provinsi Banten

belum ditanggulangi dengan baik. (Riskesdas Banten, 2017).

Hipertensi dijuluki sebagai Silent Killer atau sesuatu yang secara diam-

diam dapat menyebabkan kematian mendadak para penderitanya. Kematian

terjadi akibat dari dampak hipertensi itu sendiri atau penyakit lain yang diawali

oleh hipertensi. Oleh sebab itu, penderita berusaha melakukan kepatuhan

mendisiplinkan diri terhadap makanan maupun gaya hidupnya. Penyakit

hipertensi juga merupakan the silent disease karena orang tidak mengetahui

dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.

(Septianingsih, Dea Gita 2018). Maka dari itu banyak dari penderita hipertensi

mengalami kematian secara mendadak karena kurangnya kepatuhan menjaga

pola makan maupun memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

B. Rencana Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan lansia memahami dan
mampu menjalani diet Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan lansia mampu:
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan komplikasi hipertensi
3. Menyebutkan pencegahan hipertensi
4. Menyebutkan PATUH
5. Menyebutkan tips dan trik hipertensi.
6. Menyebutkan diet hipertensi

C. Rencana Kegiatan
1. Tema Kegiatan
Dalam kegiatan kali ini, tema yang akan kami angkat yaitu “Penyuluhan dan
diet hipertensi”
2. Peserta Kegiatan
Peserta yang akan mengikuti penyuluhan dan diet hipertensi sasarannya
adalah 7 orang lansia yang menderita hipertensi dari pasien kelolaan individu
3. Peralatan Yang Dibutuhkan
a. Laptop
b. Smartphone
c. Zoom/Gmeet
d. PPT
e. Poster
4. Materi
Terlampir
5. Waktu Dan Tempat Kegiatan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan diet
hipertensi :
a. Hari/Tanggal : Minggu, 05-09-2021
b. Waktu : 16.00 WIB
c. Tempat : Rumah masing-masing
6. Setting Tempat
Menggunakan media online (google meet atau zoom di rumah masing-
masing)
7. Susunan Acara

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode Pembawa acara


.
1 16.00 – 16.01 1. Membuka kegiatan dengan Ceramah Fridha Afriadilla
mengucapkan salam
WIB
2. Memperkenalkan diri
2 16.01 – 16.02 1. Sambutan Pembimbing Ceramah
WIB
3 16.02 – 16.03 1. Menjelaskan tujuan penyuluhan Ceramah Fridha Afriadilla
2. Pre test
WIB
4 16.03 – 16.10 Penyampaian Materi 1 Ceramah Mutia Janatul Qudus
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
WIB
2. Menjelaskan faktor resiko
hipertensi
3. Menjelaskan komlikasi hipertensi
3 16.10 – 16.15 Penyampaian Materi 2 Ceramah Juwita Sari
1. Pengendalian hipertensi
WIB
2. Tips mengontrol hipertensi
3. Diet gula, garam, lemak untuk
hipertensi
4 16.15 – 16.17 Evaluasi : Diskusi
1. Member kesempatan peserta untuk
WIB dan
bertanya
2. Post test Tanya
jawab
5 16.17 – 16.19 Terminasi : Ceramah Fridha afriadilla
1. Mengucapkan teima kasih atas
WIB
peran serta masyrakat
2. Salam penutup

8. Metode
Metode yang digunakan pada penyuluhan dan diet hipertensi adalah :
a. Ceramah
b. Tanya jawab

9. Media
Media yang digunakan pada penyuluhan dan diet hipertensi adalah :
a. Power point (PPT)
b. Poster

10. Pengorganisasian
a. Penyampaian Teori : Mutia Janatul Qudus
b. Moderator (MC) : Fridha Afriadilla
c. Observer : Anisa Nurul Hikmah
d. Penyampain Edukasi : Juwita Sari
e. Grafik Design : Ahmad Hoiru Sodikin
f. Operator : Cupriyanti
g. Notulen : Dina Mardiana

D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan LP
3. Kesiapan media
4. Lansia hadir dalam penyuluhan online
5. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya

b. Evaluasi Proses
1. Peserta dapat menjawab pre test sebelum materi diberikan

2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

3. Peserta mengajukan pertanyaan

4. Peserta dapat menjawab post test setelah diberikan materi

5. Suasana penyuluhan kondusif

6. Tidak ada peserta yang meninggalkan penyuluhan online

7. Jumlah hadir dalam penyuluhan maksimal 7 orang

c. Evaluasi Hasil
1. Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta

penyuluhan :

a. Apa pengertian hipertensi ?

b. Apa saja komplikasi hipertensi ?

c. Apa sih PATUH itu ?

d. Apa saja tips mengontrol hipertensi ?

e. Apa diet hipertensi ?

2. Lansia dapat menjawab minimal 75% dari pertanyaan yang diajukan

setelah materi diberikan

3. Lansia mengikuti diet hipertensi

4. Lansia sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan minum

obat teratur

Lampiran
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah dengan Systolic Blood Pressure (SBP) >

130 mmHg atau tekanan darah dengan Diastolic Blod Pressure (DBP) > 80

mmHg (AHA, 2017).

2. Faktor Risiko Hipertensi


a. Factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Genetic
b. Factor resiko yang dapat diubah
1. Merokok
2. Konsumsi garam berlebih
3. Berat badan berlebih
4. Diet rendah serat
5. Dislipdemia
6. Kurang aktivitas fisik
7. Stress
8. Konsumsi alcohol

3. Komplikasi Hipertensi

a. Masalah jantung dan pembuluh darah

1. Serangan jantung

Hipertensi lama kelamaan dapat membuat pembuluh darah arteri pada

jantung menjadi keras dan mudah rusak. Jika kerusakan pada

pembuluh darah jantung sudah cukup parah, maka aliran darah menuju
otot-otot jantung akan terhambat. Hal ini kemudian dapat

menyebabkan serangan jantung.

2. Gagal jantung

Tekanan darah tinggi memaksa jantung harus bekerja lebih keras untuk

memompa darah. Hal ini dapat membuat dinding dan otot jantung

menebal, sehingga jantung kesulitan untuk memompa cukup darah ke

seluruh tubuh. Jika jantung sudah tidak dapat memompa darah dengan

baik, maka kondisi ini disebut gagal jantung

3. Penyakit arteri perifer

Komplikasi hipertensi ini terjadi ketika aliran darah ke anggota tubuh

tertentu, seperti kaki, lengan, perut, dan kepala, berkurang akibat

rusaknya pembuluh darah. Penyakit arteri perifer dapat membuat

bagian tubuh yang terdampak tidak dapat berfungsi dengan baik.

b. Masalah pada otak

1. Stroke

Hipertensi bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, bocor,

pecah, atau tersumbat. Hal ini dapat mengganggu aliran darah yang

membawa oksigen dan nutrisi ke otak. Jika hal ini terjadi, sel-sel dan

jaringan otak pun akan mati dan menyebabkan terjadinya stroke.

2. Penurunan daya ingat

Hipertensi yang tidak terkendali lama-kelamaan bisa menyebabkan

aliran darah pada otak menjadi bermasalah. Akibatnya, hipertensi

dapat menyebabkan fungsi otak, seperti berpikir, mengingat, belajar,


atau berkonsentrasi, menjadi terganggu. Jika sudah parah, kondisi ini

dapat berkembang menjadi demensia.

c. Kerusakan pada syaraf

a. Kerusakan syaraf pada mata

Tingginya tekanan darah dapat mengganggu fungsi retina dan saraf

mata, sehingga penglihatan menjadi terganggu. Salah satu komplikasi

hipertensi pada mata yang sering terjadi adalah retinopati hipertensi.

Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan dan rusaknya pembuluh

darah di retina, sehingga mengakibatkan penglihatan kabur atau

bahkan kebutaan. Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan

kerusakan saraf mata akibat pecahnya pembuluh darah di dalam bola

mata. Komplikasi hipertensi yang satu ini bisa menyebabkan gangguan

penglihatan atau bahkan kebutaan permanen.

4. Pengendalian Hipertensi
a. P
Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Periksa 1 bulan
sekali di pelayanan kesehatan
b. A
Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
c. T
Tetap diet dengan gizi seimbang (karbohidrat, lemak, sayur dan buah)
d. U
Upayakan aktifitas fisik dengan aman (jalan kaki jarak dekat,
membersihkan rumah, bersepeda santai, naik tangga dan berkebun)
e. H
Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik. Tidak berada disekitar
orang yang merokok dan tidak menjadi perokok pasif (mencium asap
rokok dari orang yang merokok.

5. Tips Mengontrol Hipertensi


a. Ketahui tekanan darah. Tekanan darah normal 130/80 mmHg
b. Control tekanan darah anda secara teratur
c. Menjaga pola tidur yang baik 8 jam/hari
d. Hindari makanan-makanan berlemak, bersantau dan tinggi garam
e. Pastikan ketersediaan obat dirumah
f. Lakukan aktifitas fisik dengan aman (jalan kaki jarak dekat,
membersihkan rumah, bersepeda santai, naik tangga dan berkebun)
g. Ketahui efek samping obat yang anda minum

6. Atur Pola Makan Dengan


a. Gula
Batasi konsumsi gula <50 gram (4 sendok makan/hari)
b. Garam
Batasi faram <5 gram (1 sendok the/hari), kurangi garam saat memasak,
batasi makanan olahan dan cepat saji
c. Protein dan lemak
Batasi daging berlemak dan minyak goring (<5 sendok makan/hari),
makan ikan sedikitnya 3 kali perminggu
d. Buah-buahan dan sayuran
5 porsi (400-500 gram) buah-buahan dan sayuran/hari (1 porsi setara
dengan 1 buah jeruk, apel, manga, pisang atau 3 sendok makan sayur yang
sudah dimasak)
DAFTAR PUSTAKA

JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 1 tahun 2018 Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan


Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi di Desa Hulu Kecamatan Pancar
Batu Tahun 2016

Majid, Abdul. (2014). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gngguan Sistem
Kardiovaskular. Pustaka Baru Press: Yogykarta

Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara


Terpadu. Yograkarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai