Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR AWAL MANAJEMEN KEPERAWATAN

PADA RUANGAN DAHLIA DI RSUD KABUPATEN


TANGERANG
STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN
Di Susun Oleh:

Audy Amelia (2014901010)

Cantasyacitta Anggayasti (2014901012)

Cupriyanti (2014901013)

Dela Novitasari (2014901014)

Diah Ayu Prabandini (2014901015)

Dian Asriani (2014901016)

Muhamad Rijal Jamil (2014901035)


Latar Belakang

Manajemen adalah suatu proses merancang dan


memelihara suatu lingkungan dimana orang-orang yang
bekerja sama didalam suatu kelompok dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin
(H.Weihrich dan H. Koontz dalam Suarli dan Bahtiar,
2009). Manajemen keperawatan adalah suatu proses
bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional
(Nursalam, 2013).
Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menelaah
prinsip manajemen keperawatan dan model pemberian asuhan keperawatan profesional yang diterapkan
di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Tangerang sebagai bahan studi kasus dalam Keperawatan Manajemen

Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan, mahasiswa mampu :

 Mampu mengdentifikasi data manajemen keperawatan di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Tangerang

 Mampu mengumpulkan data manajemen keperawatan di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Tangerang

 Mampu menganalisis masalah manajemen keperawatan di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Tangerang

 Mampu merencanakan salah satu penyelesaian masalah manajemen keperawatan di Ruang Dahlia
RSUD Kabupaten Tangerang

 Mampu melaksanakan salah satu penyelesaian masalah manajemen keperawatan di Ruang Dahlia RSUD
Kabupaten Tangerang

 Mampu mengevaluasi kinerja pelaksanaan salah satu masalah manajemen keperawatan di Ruang Dahlia
RSUD Kabupaten Tangerang.
Gambaran Ruang Dahlia

Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten


Tangerang, salah satunya sub unit ruang perawatan
dewasa untuk Ruangan Khusus Penyakit Dalam Non
Infeksius. Ruang perawatan dahlia merupakan ruang
rawat inap kelas I dan II. Rawat inap kelas I terdiri dari 2
kamar dengan kapasitas setiap kamar 2 tempat tidur,
rawat inap kelas II terdiri dari 3 kamar dengan kapasitas
setiap kamar 3 tempat tidur. Terdapat 1 ruang untuk
kepala ruangan, 1 ruang ganti perawat, 1 ruang perawat
dan dokter dan toilet, 1 ruang tindakan, 1 ruang
spelhook, dan nurstation.
Lanjutan......
 Tingkat pendidikan tenaga perawatan di ruang Dahlia 12 orang rata-rata
adalah diploma sebanyak 8 orang, sarjana sebanyak 1 orang dan profesi
ners sebanyak 3 orang. Tenaga di ruang Dahlia 1 PNS dan sisanya BLUD,
semua tenaga perawat di ruang Dahlia pernah mengikuti pelatihan seperti
BTCLS, customer service, dll (semua pelatihan yang di koordinasikan oleh
PPI RSUD Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh
data jumlah pegawai di bagi menjadi kepala ruangan 1 orang, kepala tim 2
orang, perawat pelaksana 9 orang, tenaga administrasi 1 orang , dan POS 1
orang.

 Dari tenaga keperawatan dalam pelaksanaannya di bagi menjadi 2


kelompok tim yang jadwalnya sudah di tentukan oleh kepala ruangan.
Perawat ruang Dahlia dibagi menjadi 3 shift jaga yaitu:

Shift pagi : 4

Shift sore : 3

Shift malam : 3

Lepas malam : 1

Libur :1
Struktur Organisasi Ruang Perawatan Dahlia
Denah Ruang Perawatan Dahlia
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN MANAJEMEN
KEPERAWATAN

Hasil Pengkajian

5M (Man, Material & Machine, Method, Money, Market)

a. Man (SDM (kualitas dan Kuantitas), pasien, peserta didik) (M-1)


1) Kuantitas SDM : Pada penilaian ini berkaitan dengan jumlah
pegawai yang bertugas di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten
Tangerang. Berdasarakan hasil wawancara dengan kepala ruangan
di dapatkan data jumlah pegawai sebagai berikut :

Karu :1 orang

Katim : 2 orang

Perawat pelaksana : 12 orang

POS : 1 orang

ADM : 1 orang
2). Kualitas perawat (SDM)

 Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi yang dilakukan di


ruangan dahlia diperoleh data jumlah perawat 15 orang dan
Table 3.2 Rekap data penghitungan tenaga perawat
tenaga non perawat 2 orang. Berdasarkan penghitungan
No Rumus Hasil Data di Keterangan
penghitungan ruang menurut Departemen Kesehatan didapatkan 19 orang, menurut
dahlia gillies 14 orang dan menurut douglas 4 orang. Berdasarkan
1 Menurut 4 orang 12 orang Cukup data yang diperoleh pada saat pengkajian semua perawat yang
Douglas
diperbantukan ke ruang perawatan COVID-19 dikarenakan
2 Menurut Gillies 14 orang 12 orang Cukup adanya penurunan angka rawat pasien non Covid dan
3 Menurut 19 orang 12 orang Kurang 7 meningkatnya angka rawat pasien covid-19 sehingga
Departemen orang tenaga
Kesehatan keperawatan mengakibatkan kelebihan tenaga di ruang Dahlia serta
kekurangan tenaga perawat di ruang rawat covid.
3). Kualitas Tenaga keperawatan
Table 3.3 Klasifikasi pendidikan format tenaga
keperawatan di ruang dahlia bulan juni-juli 2021
No Jenis pendidikan Jumlah %

1 S.Kep., Ns 4

2 D-III 8

Jumlah 12 100 %

(Sumber : pengkajian dan dokumentasi data di ruang Dahlia.2021)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan di


dapatkan tingkat pendidikan pegawai di ruang dahlia rata-rata
D-III keperawatan. Sebanyak 8 tenaga perawat memiliki gelar
diploma dan yang sudah memiliki gelar profesi keperawatan 4
tenaga perawat.
4). Pasien
Ruang dahlia memiliki kapasitas 13 tempat tidur,
data bulan juni dan juli 2021. Saat ini kondisi ruang
Dahlia sedang tidak ada pasien rawat inap
dikarenakan sedang terjadinya peningkatan angka
pasien rawat covid-19 yang membuat ruangan dahlia
ditutup sementara untuk dialihkan sumber tenaga
yang ada ke dalam ruangan rawat covid-19.
5). Peresta didik
RSUD Kabupaten Tangerang sebagai rumah sakit dibawah
pemerintahan daerah kabupaten tangerang sekaligus sebagai
rumah sakit pendidikan tentu memiliki tingkat mobilisasi
mahasiswa yang cukup tinggi. Namun selama 3 bulan dari
institusi mulai membatasi jam praktek mahasiswa, dan satu
bulan terakhir banyak mahasiswa yang tidak praktik diakibatkan
pendemi COVID-19 yang makin meningkat. Sehingga proses
pembelajaran praktik klinik menjadi kurang efektif.
Masalah : Berdasarkan data wawancara pada kepala ruangan di
ruang Dahlia RSUD Kabupaten Tangerang didapatkan hasil
bahwa adanya penurunan angka rawat pasien non covid dan
meningkatkan permintaan perbantuan tenaga perawat untuk
ruangan covid-19 sehingga untuk sementara waktu ruangan
Dahlia ditutup dan tenaga yang ada dipindahkan ke ruangan
rawat Covid-19.
b. Material : sarana dan prasarana (M-2)

 Fasilitas :Jumlah peralatan dan perlengkapan di ruang dahlia RSUD


Kabupaten Tangerang sudah cukup lengkap dan sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan tindakan
keperawatan, kebutuhan administrasi dan kebutuhan untuk menunjang
keberlangsungan aktifitas ruangan.

Tabel 3.7 Ruang perawatan dewasa Dahlia


Kelas Kamar Kapasitas Tempat Tidur

1 2 4

2 3 9

Jumlah 13 Tempat Tidur

(Sumber pengkajian di Ruang Dahlia RSU kabupaten)


Untuk fasilitas tempat tidur layak dan sesuai dengan fungsinya dan
dapat di gunakan, tidak ada perbaikan.
 Alat kesehatan yang diperlukan

Fasilitas dan jumlah peraltan di Ruang Dahlia Cukup


lengkap. Sarana dan prasarana yang ada diruang Dahlia sudah
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan
kegiatan di ruang Dahlia.

Masalah:
Tidak tedapat kesenjangan masalah
c. Metode pemberian asuhan keperawatan (M-3 METHOD)
 Pedoman asuhan keperawatan
• Panduan asuhan keperawatan ruang Dahlia RSU Kabupaten Tangerang
disusun berdasarkan standar asuhan keperawatan SDKI untuk dignosa
keperwatan , SLKI standar luaran, SIKI untuk rencana
tindakan/intervensinya mulai di sosialisasikan pada awal 2019 dan di
terapkan di ruang Dahlia pertengahan 2019.
• Berdasarkan analisa kelompok ruang mawar RSUD Kabupaten Tangerang
sudah menggunakan Metode TIM yang berjalan cukup baik.

 Standar operasional procedure


• Berdasarkan hasil pengakajian dan wawancara da sudah melakukan
tindakan sesuai dengan SOP yang ada, SOP tersebut sudah di terbitkan
Oleh RSU kabupaten tangerang
d. Money (M-4)

Pemasukan Ruang Perawatan

 Sumber daya
Berdasarkan data subjektif, didapatkan data bahwa dana operasional
RSU kabupaten Tangerang sebagai berikut:
• BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)
• APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

• Sistem gaji untuk perawat di ruangan yaitu terdiri dari gaji pokok dan jasa
medik. Besarnya gaji pokok dan jasa medis berbeda masing-masing
perawat di sesuikan berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan perawat
di ruangan . Baik gaji pokok maupun gaji jasa medis dibayarkan setiap
satu bulan sekali melalui transfer bank.

• Masalah: Tidak ditemukan kesenjangan masalah


e. Market (M-5)
1) Pasien Ditinjau Dari Sistem Pembiayaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
diketahui bahwa mayoritas pembiayaan pasien menggunakan
sistem jaminan kesehatan seperti: BPJS Kesehatan, Jamkesda,
Asuransi Swasta dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Meskipun ada
beberapa pasien yang masih menggunakan pembiayaan secara
umum akan tetapi presentasenya kecil atau sedikit.

2) Asal Daerah Pasien


RSU Kabupaten Tangerang adalah pusat rujukan untuk
masyarakat Provinsi Banten karena sarana prasarana sudah
lengkap. Berdasarkan hasil dari buku registrasi diketahui bahwa
asal pasien diruang dahlia mayoritas berasal dari Kota dan
Kabupaten Tangerang.
Lanjutan...

3). Strategi pemasaran

Aspek pemasaran pelayanan RSU Kabupaten Tangerang dikelola


dengan berbagai media dan website yang cukup lengkap dan mudah
diakses serta mempunyai program unggulan terutama pada sektor
pelayanan kesehatan kardiovaskular dan kesehatan ibu dan anak.

Masalah: Tidak ditemukan kesenjangan masalah


Fungsi – Fungsi Manajemen
a. perencanaan

• Jadwal dinas Perawat : Berdasarkan hasil wawancara dengan


kepala ruang Dahlia beliau mengatakan penyusunan jadwal dinas
dibuat oleh wakil kepala ruangan dengan jadwal yang dibuat dibagi
menjadi 3 shift, yaitu shift pagi, siang dan malam. Berdasarkan
hasil observasi: penjadwalan yang sudah direncakan sudah sesuai
dengan pembagian 3 shift jadwal dinas, berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala ruangan bahwa dinas di ruang Dahlia
sudah 40 jam perminggu.

• Visi dan Misi Organisasi : Berdasarkan hasil wawancara, menurut


kepala ruangan mengatakan tidak memiliki visi misi tersendiri
diruang Dahlia tersebut, visi misi masih bergabung dengan visi misi
rumah sakit.

• Filosofi Keperawatan : Berdasarkan hasil wawancara, menurut


kepala ruangan Dahlia filosofi keperawatan yang diterapkan adalah
berfokus pada kebutuhan. Dasar manusia dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan. Mengutamakan pelayanan, mengurangi
kesalahan dan komplen pasien.
• Perencanaan Jangka Pendek dan Jangka Menengah
Perencanaan harian kepala ruangan dan semua SDM ruang
Dahlia dibuat sebelum melakukan kegiatan harian dan
dilengkapi pada saat kegiatan pre dan post conference, dan
pada saat timbang terima pasien setiap pergantian shif.
Rencana bulanan kepala ruangan Dahlia yang sudah
dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
o Merencanakan dan membuat jadwal dinas untuk satu bulan.
o Membuat jadwal pre dan post conference.
o Membuat perencanaan untuk pertemuan rutin bulanan atau
rapat ruangan.
o Rapat yang diadakan membahas terkait penyelesaian
masalah diruangan jika ada.

• Perencanaan Jangka Panjang : Menurunkan angka kematian di


Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
b. Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian : Perorganisasian diruang Dahlia menggunakan pola
struktur yang saling berinteraksi dari atasan sampai bawahan. Dalam
memberikan asuhan keperawatan, ruang Mawar telah menerapkan
metode asuhan keperawatan MPKP metode tim. Dari bagan struktur
organisasi ruang Dahlia tergambar bahwa dalam menjalankan fungsi
manajemen keperawatan kepala ruangan Dahlia dibantu oleh 1 orang
wakil kepala ruangan, 2 orang ketua tim, dan 12 perawat pelaksana.
Struktur Organisasi : metode penugasan yang dilakukan
menggunakan metode tim, dengan membentuk dalam ruangan 2 tim.
Berdasarkan hasil observasi: penugasan yang direncakan sudah sesuai
dengan perencanaan berdasarkan tugas masing-masing.
Masalah: Struktur organisasi ruang Dahlia yang dipajang masih
menggunakan struktur yang lama, namun struktur yang baru belum
diaplikasikan di ruangan Dahlia.
Pengorganisasian Perawatan Pasien : Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala ruangan didapatkan data bahwa
metode penugasan yang dilakukan menggunakan metode
tim, dengan membentuk dalam ruangan 2 tim. Berdasarkan
hasil observasi: didapatkan saat mengamati ada 2 tim
diruangan yang dibuat sesuai tugas sehari-hari. Pembagian
tanggung jawab terhadap pasien dilakukan berdasarkan
kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung jawab
kepada kepala ruangan, dan bertanggung jawab kepada
ketua tim

Masalah: Tidak ada masalah dalam Pengorganisasian


Perawatan Pasien.
Uraian Tugas : Kepala ruangan Dahlia setiap perawat memiliki uraian
tugasnya masing-masing yang telah diberikan oleh kepala tim. Berdasarkan
hasil observasi: Hasil pengamatan di ruangan perawat sudah menjalankan
tugasnya masing-masing.

Masalah : Tidak ada masalah dalam uraian tugas

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan : hasil wawancara dengan kepala


ruangan didapatkan informasi bahwa pendokumentasian asuhan
keperawatan sudah sesuai dengan format yang ada dan sudah disepakati
bersama antara kepala ruang dan komite keperawatan. Berdasarkan hasil
Obseravasi didapatkan hasil dalam pendokumentasian keperawatan sudah
tersedia lembar penulisan standar asuhan keperawatan dan sudah sesuai
dengan format.

Masalah :Tidak ada masalah dalam pendokumentasian Asuhan


Keperawatan.

Pengaturan Jadwal Dinas : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala


ruangan pengaturan shift yang dilakukan oleh Kepala tim di konfirmasikan
kembali kepada kepala ruangan disesuaikan dengan jumlah perawat yang
ada di ruangan. Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil format daftar
shift diruangan menggunakan proporsi jumlah perawat yang ada.
c. Pengarahan dan Pengawasan
Komunikasi : komunikasi antara staff sesuai dengan jalur. Arah
komunikasi yang dibangun diruangan Dahlia yaitu komunikasi
dua arah, dimana biasanya antara kepala ruangan dengan
perawat pelaksana ataupun perawat primer saling berdiskusi
untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun memberikan
saran. Komunikasi perawat dengan pasien ditemukannya saat
pemberian edukasi pasien pulang, belum dilakukan edukasi
secara maksimal. Serta saat penerimaan pasien baru, masih
kurangnya perawat dalam memperkenalkan diri kepada pasien
atau pun mengenai orientasi ruangan serta tata tertib hak dan
kewajiban selama menjali perawatan diruangan.
Masalah: Tidak ada masalah dalam komunikasi misalnya
pendelegasian, penempatan sampah medis dan non-medis,
resiko jatuh serta hak dan kewajiban pasien.
Motivasi Kepada Perawat : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
bahwa selain peningkatan motivasi yang dilakukan oleh rumah sakit baik secara
langsung maupun tidak langsung peningkatan motivasi dilakukan juga oleh kepala
ruangan.

Pendelegasian : Kepala ruangan mengatakan jika kepala ruangan tidak dapat


menghadiri kegiatan berupa rapat biasanya kepala ruangan akan mendelegasikan
kepada wakilnya terlebih dahulu. Jika wakil kepala ruangan juga tidak bisa maka
pendelegasian akan diserahkan kepada perawat primer. Akan tetapi jika perawat
primer juga tidak. bisa, maka pendelegasian akan diserahkan kepada perawat
pelaksana yang sudah lama bekerja diruangan. Menurut Kepala ruangan didapatkan
informasi bahwa pendelegasian diruangan masih sudah ada, dan sudah dilakukan
secara optimal tetapi kadang dilakukan hanya dengan cara lisan dengan format SBAR
dan TBAK.

Masalah: Tidak ada masalah dalam uraian tugas pendelagasian.

Mekanisme penyelesaian masalah : manajemen konflik

mekanisme penyelesaian masalah yang biasa dilakukan didalam ruang Dahlia yaitu
dengan melakukan diskusi bersama terlebih dahulu untuk menentukan solusi yang
tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
d. Pengendalian mutu
Program pengendalian mutu : kepala ruangan sudah ada tim pengendalian
mutu, tetapi pelaksanaan gugus kendali mutu yang dilakukan menggunakan
cara memberikan penilaian kepuasan pasien dengan manaruh koin pada
tempat yang disediakan di ruangan belum maksimal karena terkadang
petugas ruangan tidak mensosialisasikannya kepada pasien dan keluarga
saat pulang dari rumah sakit. Sudah ada sistem pelaporan dan pencatatan
kegiatan pengendali mutu dan struktur kerja dan format pengendalian
diruangan serta sudah ada tempat yang disediakan untuk menilai mutu
pelayanan petugas di ruangan tetapi tidak berjalan dengan semestinya.

Masalah:Belum konsistennya pemberian kuesioner (berbentuk koin)


ketika pasien pulang.

Pengembangan standar : Menurut Karu Asuhan keperawatan yang


diberikan sudah mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang
sudah ditetapkan. Masalah : Tidak ada masalah dalam Pengembangan
standar.
Tabel 3.11 Masalah yang Ditemukan di Ruang Dahlia RSU Kabupaten Tangerang

No. Masalah

1 Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada saat pengkajian adanya penurunan angka
rawat pasien non covid di ruang Dahlia dan meningkatkan permintaan perbantuan tenaga
perawat untuk ruangan covid-19 sehingga untuk sementara waktu ruangan Dahlia ditutup dan
tenaga yang ada dipindahkan ke ruangan rawat Covid

2 Konferensi kasus asuhan keperawatan pada saat pandemi berkurang


3 Struktur organisasi ruang Dahlia yang dipajang masih menggunakan struktur yang lama, namun
struktur yang baru belum diaplikasikan di ruangan Dahlia

4 Jumlah tenaga perawat diruang Dahlia berjumlah 12 orang, kebutuhan tenaga perawat
berdasarkan perhitungan Kemenkes adalah 19 orang. Ruang dahlia membutuhkan 7 tenaga
perawat tambahan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan diruang Dahlia
Alhamdulillah..
Thank You!

Jum’at 10 Juli 2020 28

Anda mungkin juga menyukai