Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PENYULUHAN HIPERTENSI DI KOMPLEK SALAK BELIMBING RW 17

Oleh
Kelompok 2
1. Elvira Sundari (163110203)
2. Fadiah Rilwahyuni (163110204)
3. Faras Fajri (163110205)
4. Fera Azwar (163110206)
5. Habibullah Rizki (163110207)
6. Hidayatul Ikhsan (163110208)
7. Intan Purnama Sari (163110209)
8. Kharima Nisa Muchtar(163110210)
9. Lucky Aditya (163110211)
10. Masyithah Amaturrahimi(163110212)
Kelas 3b

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2019
PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi
merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140
mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg (Indah, 2014).
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau
esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan
oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal.
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus
tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi
perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (Sidabutar,
2009).
Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya
hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang yang mempunyai
pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan. Hipertensi belum banyak diketahui sebagai
penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi termasuk penyakit pembunuh diam-diam,
karena penderita hipertensi merasa sehat dan tanpa keluhan berarti sehingga menganggap
ringan penyakitnya. Sehingga pemeriksaan hipertensi ditemukan ketika dilakukan
pemeriksaan rutin/saat pasien datang dengan keluhan lain (Indah, 2014).
Dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika
telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal,
gangguan fungsi kognitif/stroke. Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para
penderitanya. Penyakit ini menjadi muara beragam penyakit degeneratif yang bisa
mengakibatkan kematian. Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi juga
berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para
penderitanya. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan secara
rutin dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini akan membawa penderita ke dalam kasus-
kasus serius bahkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus mengakibatkan kerja
jantung ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadi kerusakan pembuluh darah
jantung, ginjal, otak dan mata (Wolff, 2006).
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dalam penulisan laporan pendahuluan ini adalah untuk
memberikan intervensi secara promotif dan preventif pada masyarakat yang
memiliki hipertensi dan yang memiliki faktor risiko
b. Tujuan Khusus

1) Mengetahui tingkat pengetahuan warga tentang hipertensi

2) Mengetahui tingkat pengetahuan warga pasien tentang penyebabhipertensi

3) Mengetahui tingkat pengetahuan warga tentang faktor resiko hipertensi

4) Mengetahui tingkat pengetahuan warga untuk mencegah terjadinya hipertensi


pada masyarakat

5) Mengetahuitingkat pengetahuan warga mengenai tanda dan gejala hipertensi

C. Manfaat
1. Mengetahui penyakit hipertensi
2. Mengetahui penyebab hipertensi
3. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
4. Mengetahui cara mencegah, dan pengobatan hipertensi
5. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
6. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
7. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

D. Kegiatan
Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyuluhan hipertensi adalah sebagai berikut:
a. Pesiapan
1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan penyuluhan
2) Permintaan izin kepada pembimbing akademik dan puskesmas, kader dan
ketua jorong
3) Menyiapkan materi penyuluhan hipertensi
b. Pelaksanaan Penyuluhan
1) Penyuluhan dilaksanakan pada :
Tempat : Lapangan
Waktu : 30 menit.
Tanggal : Jumat, 3 Mei 2019
2) Penyuluhan dilaksanakan di lapangan koto dalam
3) Materi penyuluhan disampaikan oleh Hidayatul Iksan
4) Penjelasan tentang semua responden oleh mahasiswa dalam hal ini penjelasan
difokuskan
5) Memonitor jalannya penyuluhan
6) Menganjurkan pemeriksaan kesehatan
c. Pasca Penyuluhan
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada semua responden tersebut serta
menerapkan tindakan yang perludilakukan.
1) Evaluasi, revisi dan perbaikan
2) Kesimpulan dan rekomendasi

E. Materi
Materi Hipertensi terlampir.

F. Penutup
Demikian proposal ini dibuat sebagai gambaran kegiatan penyuluhan kesehatan dalam
praktek pkl-t sebagai salah satu syarat ketentuan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Waktu Pertemuan : 60 menit
Tanggal : 3 Mei 2019
Tempat : Lapangan koto dalm
Sasaran : Semua Warga jorong pertomuan
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dapat memahami tentang
bahaya hipertensi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mampu :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
c. Menyebutkan faktor resiko hipertensi
d. Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menyebabkan hipertensi
e. Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menurunkan hipertensi
f. Memahami cara untuk pencegah hipertensi
g. Mengetahui cara untuk menurunkan hipertensi

C. SASARAN
Semua warga jorong patomuan

D. SUB POKO BAHASAN


a. Pengertian Hipertensi
b. Tanda Dan Gejala Hipertensi
c. Faktor Resiko Hipertensi
d. Makanan (Buah/Sayuran) Yang Dapat Menyebabkan Hipertensi
e. Makanan (Buah/Sayuran) Yang Dapat Menurunkan Hipertensi
f. Cara Untuk Pencegahan Hipertensi
g. Cara Untuk Menurunkan Hipertensi
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab :
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
b. Presentator :
Memberikan penjelasan materi tentang teknik teknik menyusui yang benar.
c. Moderator :
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan dosen dan mahasiswa pembimbing
3) Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan yang akan diberikan
4) Mengadakan kontrak waktu
5) Menyerahkan jalannya acara pada presentator
d. Fasilitator :
1) Menfasilitasi hal hal yang dibutuhkan
2) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
e. Observer :
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

2. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Hidayatul Ikhsan
b. Presentator : Hidayatul Ikhsan
c. Moderator : sekar arum fadila
d. Fasilitator : anggota kelompok
e. Observer : willy pratiwi
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien media Metode
1 Pendahulu 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam Leaflet Ceramah
an salam Lembar
(5 menit) 2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan balik Ceramah
diri
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan Ceramah
cakupan materi
4. Menjelaskan TIU 4. Mendengarkan Ceramah
dan TIK untuk
pertemuan
pertama Tanya
5. Menanyakan 5.Mendengarkan/ jawab
pengetahuan menjawab
tentang hipertensi
2. Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Leaflet
(15 menit) pengertian Lembar
hipertensi balik
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
penyebab
hipertensi
a. a. Bertanya
kesempatan
kepada audien
untuk bertanya
b. b. Mendengark
pertanyaan an
audien
3. Menjelaskan
gejala-gejala yang 3. Mendengarkan
mengalami
hipertensi
a. Memberi
kesempatan
kepada audien a.
untuk bertanya
b. Menjawab b.
petanyaan
audien 4. Mendengarkan
4. Menjelaskan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menyebabkan
hipertensi a. Bertanya
a. Memberi
kesempatan
audien untuk
bertanya b. Memperhatik
b. Menjawab an
pertanyaan
audien 5. Memperhatikan
5. Menjelaskan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menurunkan
tekakan darah a. Bertanya
a. Memberi
kesempatan
audien untuk
bertanya b. Memperhatik
b. Menjawab an
pertanyaan
audien 6. Memperhatikan
6. Menjela
skan cara untuk
mencegah a. Bertanya
hipertensi
a. Memberi
kesempatan
audien untuk b.
bertanya Memperhatikan
b. Menjawab
pertanyaan 7. Memperhatikan
audien
7. Menjela
skan cara untuk a. Bertanya
menurunkan
hipertensi
a. Memberi
kesempatan b.Memperhatika
audien untuk n
bertanya
b. Menjawab
pertanyaan
audien
3. Penutup (5 1. Evaluasi
menit) a. Menanyakan a. Menjawab Ceramah
kepada audien , Tanya
tentang jawab
pengertian
hipertensi
b. Menanyakan b. Menjawab
kepada audien
tentang gejala-
gejala
hipertensi
c. Menanyakan c. Menjawab
kepada audien
makanan yang
dapat
meningkatkan
dan
menurunkan
tekanan darah
2. Menyimpulkan 2. Memperhatikan Ceramah
seluruh materi
yang telah
disampaikan
3. Menyampaikan 3. Menjawab salam Ceramah
ucapan
terimakasih
kepada semua
audien, kader dan
ketua RT/RW
serta dosen
pembimbing
4. Menutup 4. Menjawab salam Ceramah
pertemuan dengan
mengucapkan
salam
5. Pemeriksaan 5.Melakukan Melakuk
tekanan darah pemeriksaan an
tekanan darah pemerik
saan
tekanan
darah

G. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

H. MEDIA / ALAT BANTU


a. Leaflet
b. Lembar balik

I. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a) Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
b) Tempat, media, alat penyuluhan sesuai rencana
c) Laporan telah dikoordinasikan sesuai rencana

2. Evaluasi Proses
a) Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar
b) Peran dan tugas masing masing pelaksana sesuai dengan rencana
c) Peserta penyuluhan dapat mengikuti penyuluhan dengan baik
d) Tidak adanya hambatan saat melakukan penyuluhan
e) Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya
3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
a) Mengetahui pengertian hipertensi
b) Mengetahui penyebab dan faktor resiko hipertensi
c) Mengetahui manifestasi klinik hipertensi
d) Mengetahui makanan dan buah yang menyebabkan hipertensi
e) Mengetahui makanan dan buah yang dapat menurunkan hipertensi
f) Mengetahui pencegahan hipertensi
g) Mengetahui cara menurunkan hipertensi
G. REFERENSI
Indah yunita. 2014. Hipertensi Bukan Ditakuti. Jakarta : Fmedia
https://books.google.co.id/books?
id=8uluBgAAQBAJ&pg=PR5&dq=pengertian+HIPERTENSI&hl=id&sa=X&redir_e
sc=y#v=onepage&q=pengertian%20HIPERTENSI&f=false

Lingga,lanny.2012.bebas penyakit asam urat tanpa obat. Jakarta : media pustaka

Prodia. 2006. Peran Adiponektin Dalam Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi).


Retrived Februari 28, 2008 from
http://www.prodia.co.id/m_informasi_kesehatan.html

Wikipedia. 2008. Tekanan Darah Tinggi. Retrived Februari 28, 2008 from
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah

Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

http://halosehat.com/makanan/makanan-sehat/21-makanan-penurun-darah-tinggi-
super-cepat
MATERI HIPERTENSI

A. Definisi

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling
sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi dan
beresiko mengalami masalah kesehatan apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran,
nilai tekanan darah tetap tinggi (nilai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau diastolik >90
mmHg) (Indah, 2014).
Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab
nomor satu kematian dunia. Data Joint National Committe on Prevention, Detection,
Evalution, and Treatment on High Blood Preassure VII mengatakan hampir 1 Milyar
penduduk dunia mengidap hipertensi . Sementara itu, hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukan prevelensi hipertensi pada penduduk berusia 18 tahun ke
atas di Indonesia sebesar 25,8.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah
satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis(Wikipedia, 2008).

B. Etiologi
a) Primer
1. Usia
Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Hipertensi pada yag berusia
kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit areteri coroner dan kematian
prematur.

2. Jenis Kelamin
Padaumunya insidens pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada usia pertengahan
dan lebih tua, insidens pada wanita mulai meningkat, sehingga pada usia diatas 65 tahun,
insidens pada wanita lebih tinggi.
3. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit putih. Akibat
penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit hitam. Misalnya mortalitas pasien pria hitam
dengan diastole 115 atau lebih 3,3 kali lebih tinggi daripada pria berkulit putih,dan 5,6 kali
bagi wanita putih.

4. Pola Hidup
Faktor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor pola hidup lain telah diteliti, tanpa hasil
yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan kehidupan atau pekerjaan
yang penuh stress agaknya berhubungan dengan insidens hipertensi yang lebih tinggi.
Obesitas dipandang sebagai faktor risiko utama. Bila berat badannya turun, tekanan darahnya
sering turun menjadi normal. Merokok dipandang sebagai faktor risiko tinggi bagi hipertensi
dan penyakit arteri coroner. Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor-faktor
utama untuk perkembangan aterosklerosis, yang berhubungan erat dengan hipertensi.
Lipoprotein serum. Ada lima family lipoprotein: 1) kilomikron, 2) very-low-density
lipoprotein (VLDL), 3) intermediate-density lipoprotein, 4) low-density lipoprotein (LDL), dan 5)
high-density lipoprotein (HDL). Masing-masing mempunyai fungsi berbeda dalam tubuh.
Kilomikron mentranspor kebanyakan substansi makanan dan VLDL membawa kebanyakan
trigliserida. Banyak kolesterol plasma diangkut oleh LDL. HDL berfungsi sebagai reservoir bagi
lipoprotein yang terlibat transport trigliserida dan esterifikasi dan kolesterol. HDL biasanya
lebih tinggi pada wanita daripada pria. Diduga HDL melindungi terhadap serangan penyakit
arteri koroner.

5. Diabetes Mellitus
Hubungan antara diabetes mellitus dan hipertensi kurang jelas, namun secara statistik nyata
ada hubungan antara hipertensi dan penyakit arteri coroner. Penyebab utama kematian
pasien diabetes mellitus adalah penyakit kardiovaskular, terutama yang mulainya dini dan
kurang control. Hipertensi dengan diabetes mellitus meningkatkan mortalitas.

b) Hipertensi Sekunder
Seperti dijelaskan sebelumnya, hipertensi dapat terjadi akibat penyakit yang tidak
diketahui. Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal.
Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular
adalah faktor penyebab paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan
hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat renin dan peningkatan
kadar angiotensin II dan aldosterone.
Jenis Hipertensi Penyebab
Hipertensi esensial, idiopatik, atau Berhubungan dengan obesitas,
primer hiperkolesterolemia, aterosklerosis, diet
tinggi garam, diabetes, stress, kepribadian
tipe A, riwayat keluarga, merokok, kurang
olahraga.
Hipertensi sekunder 1. Renovaskular
Penyakit parenkim, missal
glomerulonephritis akut dan menahun.
Penyempitan(stenosis) arteri renalis, akibat
aterosklerosis atau fibroplasia bawaan.
2. Penyakit atau sindrom Chusing
Dapat disebabkan peningkatan sekresi
glukokortikoid akibat penyakit adrenal
atau disfungsi hipofisis.
3. Alodsteronisme primer
Peningkatan sekresi aldosterone, akibat
tumor adrenal.
4. Feokromositoma
Tumor medulla adrenal yang berakibat
peningkatan sekresi katekolamin adrenal.
5. Koarktasio aorta
Konstriksi aorta bawaan pada tingkat
duktus arterious, dengan peningkatan
tekanan darah di atas konstriksi dan
penurunan tekanan di bawah konstriksi.
C. Klasifikasi
Menurut Joint National Committe on Prevention, Detection, Evalution, and Treatment on
High Blood Preassure (JNC 7)

Kategori Nilai tekanan Nilai tekanan


Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stadium 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stadium 2 >160 atau >100

D. Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya hipertensi antara lain(Prodia,


2006) :
1. Faktor Keturunan: diduga faktor genetik berperan dalam kejadian hipertensi di mana
apabila ada riwayat hipertensi pada kedua orang tua, maka risiko kemungkinan
hipertensi di masa yang akan datang lebih besar

2. Faktor Lingkungan:
a) Stress
Stress merupakan salah satu hal atau alasan yang menyebabkan meningkatnya
tekanan darah ,Bahaya nya lagi stress dan tekanan darah tinggi ini saling
mempengaruhi. Cara yang bisa menurunkan tingkat seseorang yaitu dengan
mengkondisikan tubuh atau pikiran dalam kondisi yang tenang atau pun dalam
hormon penyebab tingginya tingkat stress yang secara berangsur dapat
menurunkan tekanan darah tinggi.
b) Obesitas
Seseorang yang mengalami obesitas atau kegemukan memiliki resiko lebih besar untuk
mengalami prehipertensi atau hioertensi. Indikator yang biasa digunakan untuk
menentukan ada tidaknya obesitas pada seseorang adalah melalui pengukuran IMT atau
lingkar perut.

c) Kurang aktivitas fisik


Untuk itu perlu dibangun gaya hidup sehat. Kemenkes sudah meluncurkan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang bertujuan untuk membangun pola hidup sehat.
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

E. Tanda dan Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun


secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan;
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati,
bisa timbul gejala berikut:
a. Sakit kepala

b. Kelelahan
c. Mual dan muntah

d. Mudah marah
e. Sukar tidur

f. Sesak nafas
g. Gelisah

h. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan


pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan


koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif,
yang memerlukan penanganan segera(Wikipedia, 2008).

F. Makanan Dapat Menyebabkan Hipertensi


1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie
instant, minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging
kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang
terlalu asin
G. Makanan (buah/sayuran) yang Dapat Menurunkan Hipertensi

Buah/sayuranyang dapat menurunkan hipertensi adalah :


a) Sayuran Hijau
Sayuran hijau sangat membantu dalam mengobati tingginya tekanan darah. Berikut ini
beberapa jenis sayuran hijau yang bisa dikonsumsi untuk mengobati darah tinggi atau
mengatasi kondisinya agar tidak semakin parah.
1. Bayam  
Daun bayam merupakan sumber serat yang tinggi, selain itu daunbayam juga memiliki
kandungan kalium. Kalium merupakan zat yang sangat baik, yang mampu mengurangi
efek dari tekanan dara tinggi atau hipertensi yang anda derita.
2. Buncis

Buncis juga merupakan salah satu sayuran hijau yang membantu dalam mengobati
darah tinggi. Buncis memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral yang sangat
berguna bagi tubuh anda dan dapat menurunkan tingginya tekanan darah.
3. Seledri
Seledri juga memiliki kandungan kalium dan kalsium yang cukup banyak untuk membantu
menyembuhkan hipertensi yang diderita. Menambahkan seledri pada menu makanan
sehat sehari-hari, maka tekanan darah yang sedang meninggi, akan bisa teratasi.
4. Bawang Putih
Bawang putih ternyata sangat baik dalam membantu menyembuhkan darah tinggi atau
hipertensi. Bawang putih yang terbukti mampu mencegah terjadinya proses pembekuan
darah dan mampu menahan efek yang ditimbul oleh darah tinggi pada tubuh. Selain itu,
bawang putih juga termasuk makanan rendah kolesterol yang dapat membantu untuk
mengurangi sumbatan pada jantung anda.
5. Tomat
Kaya vitamin dan mineral yang sangat baik bagi tubuh. Tomat mengandung kalsum,
kalium dan vitamin C. Kalium dan kalsium ini dapat membantu tubuh dalam menurunkan
tekanan darah yang tinggi

6. Kentang

Merupakan sebuah produk umbi-umbian yang memiliki banyak sekali manfaat bagi
tubuh. Selain sumber karbohidrat sehat, kentang juga memiliki kandungan
magnesium dan potassium. Kedua senyawa ini akan sangat berguna untuk
mengontrol tekanan darah di dalam tubuh. Magnesium juga sangat dapat
diandalkan untuk memperlancar aliran darah. Kedua senyawa ini dapat membantu
tubuh dalam menjaga tekanan darah dalam diri.

7. Kedelai

Sama seperti kentang, kacang kedelai ternyata memiliki kandungan kalium dan
magnesium yang tinggi. Magnesium dan kalium tang terkandung di dalam kacang
kedelai akan membantu mengontrol tekanan darah di dalam tubuh dan membantu
anda untuk mengontrol, serta menurunkan tekanan darah.

b) Buah-buahan

Sama seperti manfaat kesehatan yang lain, buah – buahan segar lain selain
pisang dan tomat memiliki zat – zat atau senyawa yang bisa membantu dalam
mengontrol dan menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi anda. Berikut
ini adalah beberapa jenis buah yang bisa anda konsumsi :

1. Pisang Si buah kuning yang lezat ini memiliki kandungan potasium dan
kalium yang tinggi. Buah ini menjadi salah satu pilihan yang sangat tepat, bagi
yang ingin menyembuhkan hipertensi dan juga makanan peninggi badan alami.

2. Alpukat – Memiliki banyak sekali nilai gizi, seperti vitamin C, E, Kalsium


dan serat. Semua bahan-bahan dan senyawa yang terkandung di dalam alpukat
dapat membantu tubuh dalam menyembuhkan dan menurunkan tekanan darah
tinggi atau hipertensi yang anda alami.

3.Mengkudu – Merupakan salah satu tanaman obat yang populer untuk


pengobatan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah untuk menurunkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi yang banyak dialami.

4.Jeruk – Selain vitamin yang tinggi, jeruk ternyata juga memiliki kandungan
kalium yang tinggi. Buatlah segelas jus jeruk, maka jus jeruk tersebut akan
membantu tubuh menurunkan tekanan darah. Selain itu, jeruk berguna makanan
penurun berat badan.
5.Kiwi – Buah kiwi juga memiliki kandungan serat dan kalsium tinggi. Selain
itu buah kiwi juga memiliki kandungan vitamin lainny ayang sangat baik bagi
tubuh. Selain itu buah kiwi juga terbukti mampu untuk membantuk
penyembuhan darah tinggi atau hipertensi.

6. Melon – Melon merupakan salah satu buah yang sangat menyegarkan dan
enak untuk disantap. Selain itu, melon juga memiliki kandungan level potasium
yang tinggi. Kandungan ini berguna untuk mencegah terjadinya darah tinggi
atau hipertensi.

7.Blewah – Blewah juga merupakan salah satu buah yang memiliki level
potasium yang tinggi. Hal ini membuat buah blewah mampu untuk menurunkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami.

H. Cara Untuk Pencegahan Hipertensi

Menurut Yunita (2014) Selalu memperhatikan kecukupan kebutuhan cairan di dalam


tubuh sangat penting dilakukan oleh penderita hipertensi. Saat keseimbangan air atau
elektrolit di dalam tubuh seimbang, maka tekanan darah dapat diatur dalam kondisi
normal. Kebutuhan air atau cairan seseorang di tentukan oleh usia, aktivitas fisik,
cuaca, dan kondisiorgan sekresi tubuh. Karena itu, di butuhkan perhitungan secara
individu untuk mengukur kecukupan air seseorang. Biasanya penderita dianjurkan
untuk meminum air putih sebanyak 2 liter. Ada empat macam diit untuk
menanggulangi atau minimal mempertahankan keadaan tekana darah, yaitu :
1. Diit rendah garam

Diberikan kepada pasien dengan edema atau asites serta hipertensi. Tujuan diit
rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah edema
dan penyakit jantung (lemah jantung). Adapun yang disebut rendah garam bukan
hanya membatasi konsumsi garam dapur tetapi mengkonsumsi makanan rendah
sodium atau natrium (Na).Oleh karena itu yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam melakukan diit rendah garam adalah komposisi makanan yang harus
mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun vitamin dan
rendah sodium dan natrium.
Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
powder,MSG (Mono Sodium Glutamat), pengawet makanan atau natrium benzoat
(Biasanya terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly), makanan yang dibuat dari
mentega serta obat yang mengandung natrium (obat sakit kepala). Bagi penderita
hipertensi, biasakan penggunaan obat dikonsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu. Tujuan diit garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.

Pemberian diit garam rendah tergantung pada berat tidaknya retensi garam/air
danhipertensi. Terdapat 3 jenis diit garam rendah yaitu :
a. Diit Garam Rendah I (200-400 mg Na)
Diit garam rendah I ditujukan pada pasien dengan asites/edema dan hipertensi berat.
Pada kondisi ini tidak diperkenankan menambahkan garam ke dalam masakan yang
dikonsumsi dan menghindari makanan yang tinggi natrium. Makanan ini diberikan
pada penderita hipertensi berat (diastole>114 mmHG).
b. Diit Garam Rendah II (600-800 mg Na)
Diit ini diberikan kepada pasien edema/asites, dan hipertensi yang tidak terlalu berat.
Dianjurkan menghindari makanan dengan kandungan natrium tinggi. Diperbolehkan
menggunakan garam dalam pemasakan sebesar 0,5 sendok teh (2g). Makanan ini
diberikan untuk penderita hipertensi sedang (diastole 100-114 mmHg).
c. Diit Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Diit ini diberikan pada pasien dengan edema atau hipertensi ringan. Pada maskaannya
boleh ditambahkan garam dapur sebanyak 1 sendok teh (4g). Namun tetap
menghindari jenis makanan yang mengandung natrium tinggi. Makanan ini diberikan
untuk penderita hipertensi ringan (diastole <100 mmHg).

2. Diit rendah kolestrol dan lemak terbatas.


Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu : kolestrol, trigeserida, dan
pospolipid.Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari – hari dan dari hasil
sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak dari pada
yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan tubuh akan
mengkonsumsi sekitar 25 – 50 % dari setiap makanan.

3. Diit tinggi serat


Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat kasar (Crude fiber) dan serat kasar
banyak terdapat pada sayuran dan buah – buahan, sedangkan serat makanan
terdapat pada makanan karbohidrat yaitu : kentang, beras, singkong dan kacang
hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena
serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun asam empedu dan selanjutnya
membuang bersama kotoran. Keadaan ini dapat dicapai jika makanan yang
dikonsumsi mengandung serat kasar yang cukup tinggi.

4. Diit rendah kalori

Dianjurkan bagi orang yang kelebihan berat badan.Kelebihan berat badan atau
obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga dengan orang yang
berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi. Dalam perencanaan diit, perlu
diperhatikan hal – hal berikut :
a. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk
penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu.
b. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
c. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.

I. Cara Menurunkan Hipertensi

Menurut Lanny Lingga (2012) dengan melakukan pengendalian tekanan darah dengan
melakukan terapi jangka panjang dengan menjalani pola hidup sehat menjadi kunci
keberhasilan dalam menagtasi hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat di kendalikan
jika menjalani diet yang sehat upaya penegndalian tekanan darah, melakukan olah
raga secukupnya, melakukan suplementasi, dan mengendalikan stres. Keempat hal
tersebut harus dilakukan secara bersama sama.

Adapun cara untuk menurunkan hipertensi menurut Santoso (2010) :


1. Pemantauan tekanan darah

Pemantauan tekanan darah dapat dilakukan dengan cara pengukuran tekanan


darah. Pengukuran tekanan darah pada penderita harus dalam keadaan nyaman
dan relaks, dan lengan tidak tertutup atau tertekan pakaian. Di samping itu
pengukuran tekanan darah sebaiknya setelah penderita diberi kesempatan istirahat
lebih kurang 5 menit, penderita dalam keadaan posisi duduk di kursi, kaki di atas
lantai dan lengan disangga sehingga posisi setinggi jantung.
Pemantauan tekanan darah tekanan darah dapat dilakukan dirumah oleh pasien
dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengkonfirmasi ketepatan diagnosis dokter.
2. Dapat menekankan pentingnya terapi non farmakologi, termasuk pola makan
dan olah raga.
3. Dapat mengevaluasi efek dari pemberian obat antihipertensi.
4. Mengevaluasi hipertensi yang dialami tergolong hipertensi jas putih artinya
mengalami tekanan darah tinggi saat diukur di klinik, sedangkan dirumah atau
tempat kerja ternyata tekanan darahnya normal.

Hipertensi (tekanan darah tinggi) sering tidak dirasakan oleh penderitanya


maka dianjurkan memeriksakan tekanan darah secara teratur, setidaknya 3 bulan
sekali dan memeriksakan kondisi tubuh secara rutin ke petugas kesehatan. Jika
pernah mengidap tekanan darah tinggi dan hingga kini masih tinggi sebaiknya
lebih sering melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hipertensi dapat diketahui
dengan mengukur tekanan darah secara teratur (Sutanto, 2010).

2. Melakukan aktivitas olah raga


Berolah raga secara teratur merupakan salah satu cara untuk mencegah
hipertensi atau mengontrol tekanan darah. Pada pasien hipertensi disarankan
untuk melakukan olahraga seperti jalan cepat 30-45 menit, 3-4 kali perminggu
(Sutanto, 2009). Melakukan olah raga tidak perlu olah raga berat, cukup olah raga
ringan atau mengerjakan pekerjaan sehari-hari selama kurang lebih 30 menit
setiap hari. Olah raga atau pekerjaan sehari-hari dapat dilakukan, misalnya jalan
cepat, jogging, bersepeda atau berkebun. Aktivitas tersebut dapat dikombinasikan
atau dilakukan secara bergantian. Beberapa contoh aktivitas dan olahraga raga
tingkat sedang yang dapat dilakukan seperti di bawah ini (Windarti, 2008).

3. Diet rendah garam


Sedangkan yang dimaksud dengan dengan diet rendah garam adalah garam
natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (Na
HCO3), baking powder, natrium benzoate dan vetsin (mono sodium glutamate).
Konsumsi natrium yang dianjurkan tidak lebih dari 100 mmol/hari (6 gram
NaCl).
Laporan Hasil Penyuluhan Hipertensi
Di Komplek Salak Belimbing RW 17

1. Evaluasi Struktural

1) Materi dalam bentuk lembar balik telah disiapkan.


2) Kegiatan dilakukan oleh mahasiswa Keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang
di lapangan komplek salak belimbing
3) Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang bersama warga di
lapangan komplek salak belimbing
4) Pemberitahuan penyuluhan disampaikansehari sebelum acara dilaksanakan.
5) Tempat kegiatan Penyuluhan hipertensidi lapangan komplek salak belimbing
6) Media dan alat memadai yaitu lembar balik, leaflet, daftar hadir peserta dan
daftar hadir mahasiswa.
2. Evaluasi Proses

1) Peserta mengikuti acara sampai selesai, tidak ada warga yang izin meninggalkan
acara.

2) Selama proses penyajian berlangsung peserta mendengarkan dengan saksama


penyajian sambil melakukan tanya jawab.

3) Peserta cukup aktif bertanya terhadap materi yang disampaikan dan dapat
tercipta suasana yang interaktif.

3. Evaluasi Hasil

1) Tiap keluarga memahami hal yang berkaitan dengan hipertensi yang telah
disampaikan.

2) Presentasi materi disampaikan sesuai dengan persiapan.

3) Penyuluhan dihadiri oleh sasaran keluarga yang telah ditentukan.

4) Materi penyuluhan dievaluasi bersama keluarga.

5) Materi penyuluhan disimpulkan oleh penyaji.


Gambar 4
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai