Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERA

WATAN JIWA
PADA PASIEN KEHILANG
AN DAN BERDUKA
KEHILANGAN
Dapat dikatakan bahwa kehilangan adalah suatu kond
isi ketika seseorang mengalami kekurangan sesuatu y
ang sebelumnya ada, misalnya kematian orang yang d
icintai atau bias pemutusan hubungan kerja (PHK) (Bu
di ana dkk : 89 ; 2007).
BERDUKA
Berduka adalah respon individu terhadap kehilangan. Lama p
roses berduka sangat individual dan dapat terjadi sampai be
berapa tahun, fase akut berduka biasanya berlangsung 6-8 m
inggu dan penyelesaian respon kehilangan atau berduka sec
ara menyeluruh memerlukan waktu 1 bulan sampai 3 tahun.
(Budi ana dkk : 89 ; 2007)
BERDUKA Berduka diantisipasi adalah suatu statu
ANTISIPASI s yang merupakan pengalaman individu
dalam merespon kehilangan yang aktua
l ataupun yang dirasakan seseorang, hu
bungan/kedekatan, objek atau ketidakm
ampuan fungsional sebelum terjadinya
kehilangan.
BERDUKA
Berduka disfungsional adalah suatu stat
DISFUNGSIONAL us yang merupakan pengalaman individ
u yang responnya dibesar-besarkan saa
t individu kehilangan secara aktual mau
pun potensial, hubungan, objek dan keti
dakmampuan fungsional.
TIPE KEHILANGAN
Kehilangan Aktual atau nyata Kehilangan Persepsi
Kehilangan ini sangat mudah Kehilangan jenis ini hanya dialami ole
dikenal atau diidentifikasi ole h seseorang dan sulit untuk dapat dib
h orang lain, misalnya hilang uktikan, misalnya; seseorang yang ber
nya sebagian anggota tubuh, henti bekerja / PHK, menyebabkan pe
amputasi, kematian orang ya rasaan kemandirian dan kebebasanny
ng sangat berarti / di cintai. a menjadi menurun.
BENTUK KEHILANGAN
1. Kehilangan seseorang  seseorang yang dicintai
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self), misalnya kehilangan pende
ngaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh.
3. Kehilangan objek eksternal, misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama-sa
ma, perhiasan, uang atau pekerjaan.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal, Misalnya pindah kekota lain, maka
akan memiliki tetangga yang baru dan proses penyesuaian baru.
5. Kehilangan kehidupan/ meninggal
PROSES TERJADINYA MASALAH
Faktor predisposisi

1. Factor genetic
ICON

3. Kesehatan mental ICON ICON


2. Kesehatan jasmani

4. Pengalaman kehil
5. Struktur kepribadia ICON ICON
angan masa lalu
n.
TAHAP PROSES KEHILANGAN

Denial—–> Anger—–> Bergaining——> Depresi——> Acceptance

1. Tahap Penyangkalan (Denial)


2. Tahap Kemarahan (Anger)
3. Tahap Penawaran (Begaining)
4. Tahap Depresi
5. Tahap Penerimaan (Acceptance)
Fase ini berlangsung selama 4 sam
pai 8 minggu setelah kematian, yan
TAHAP PROSES g terdiri atas 3 proses,
BERDUKA 1. Syok dan tidak percaya
2. Perkembangan kesadaran
1.Fase Akut 3. Restitusi
TAHAP PROSES Fase ini berlangsung antara 1 sampai 2
BERDUKA tahun. Pada beberapa individu reaksi ini
memang menjadi keinginan bunuh diri,
sedangkan yang lain mengabaikan diri d
2. Fase Jangka Panjang engan menolak makan dan menggunak
an alkohol.
PENATALAKSANAAN
Kehilangan dan berduka termasuk dalam kelompok penyakit skizofrenia tak tergolongkan maka j
enis penatalaksaannya yang bisa dilakukan adalah :
1. Electro convulsive therapy (ETC)
Adalah suatu jenis pengobatan dimana arus listrik digunakan pada otak dengan menggunaka
n 2 elektrode yang ditempatkan di area temporal kepala (pelipis kanan dan kiri).
2. Psikoterapi
memberikan rasa aman dan tenang, menciptakan lingkungan yang terapiutik, bersikap ramah,
memotivasi pasien, sopan kepada pasien.
3. Terapi okupasi
Adalah suatu ilmu untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan aktivitas at
au tugas yang sengaja dipilih dengan maksud untuk memperbaiki diri seseorang
ASUHAN KEPERAWATAN
Faktor Predisposisi

1. GENETIK

2. KESEHATAN FISIK

PENGKAJIAN 3. KESEHATAN MENTAL

4. PENGALAMAN KEHILANGAN S
EBELUMNYA
FAKTOR PRESIPIT
ASI

Faktor yang memunculkan rasa kehilangan adalah p


erasaan stres nyata atau imajinasi individu dan kehil
angan yang bersifat bio-psiko-sosial, seperti kondisi
sakit, kehilangan fungsi seksual, kehilangan harga di
ri, kehilangan pekerjaan, kehilangan peran, dan kehila
ngan posisi di masyarakat.
1. Perasaan sedih, menangis
2. Perasaan putus asa
3. Mengahiri kehilangan
4. Kesulitan mengekspresikan kehilangan
TANDA DAN GEJ 5. Konsentrasi menurun

ALA 6. Kemarahan berlebihan


7. Tidak berminat berinteraksi dengan ora
ng lain
8. Adanya perubahan dalam kebiasaan m
akan, pola tidur, tingkat aktivitas.
1. Denial

2. Intelektualisasi

3. Regresi
MEKANISME KO
4. Disosiasi
PING
5. Supresi

6. Proyeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH BERDUKA KEHILANGAN


PERENCANAAN
DIAGNOSA
Tujuan
KEPERAWATAN Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
(Tuk /Tum)
TUM : Pasien menunjukan tanda tana Bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari psien
Pasien secara aktif mampu dapat membina hubungan saling dengan prisip komunikasi terapeutik merupakan hal yang akan
melewati proses kehilangan percaya dengan perawat, yaitu : 1) Sapa pasien dengan ramah dan memudahkan perawat dalam
dan berduka secara tuntas. 1.Ekspresi wajah baik verbal maupun non verbal melakukan pendekatan
TUK 1 : bersahabat. 2) Perkenalkan diri dengan sopan keperawatan atau intervensi
Dapat membina hubungan 2.Pasien menunjukan 3) Tanyakan nama lengkap pasien selanjutnya terhadap pasien.
saling percaya rasa senang. dan nama kesukaan pasien
3.Pasien bersedia 4) Jelaskan tujuan pertemuan
berjabat tangan 5) Buat kontrak interaksi yang jelas
Kehilangan dan
4.Pasien bersedia 6) Jujur dan menepati janji
berduka
menyebutkan nama. 7) Tunjukkan sikap empati dan
5.Ada kontak mata. menerima pasien apa adanya
6.Pasien bersedia 8) Ciptakan lingkungan yang tenang
duduk berdampingan dang bersahabat
dengan perawat. 9) Beri perhatian dan penghargaan
7.Pasien bersedia
bercerita tentang
masalah yang
THANK YOU FOR ATTENTIO
N!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai