PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Seseorang tidak bisa
memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat.
Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan
kehidupannya secara layak. Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk
menjamin setiap warga negara memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan dasar, setiap
individu bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan
orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga pada dasarnya
pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggung jawab
setiap warga negara.
Meskipun upaya untuk memenuhi kebutuhan bidang kesehatan melekat pada
setiap warga negara, namun mengingat karakteristik barang/jasa kesehatan
tidak dapat diusahakan/diproduksi sendiri secara langsung oleh masing-masing
warga negara, melainkan harus ada pihak lain yang secara khusus
memproduksi dan menyediakan, maka penyediaan barang/jasa bidang
kesehatan mutlak memerlukan keterlibatan pemerintah untuk:
1. Menjamin ketersediaan barang/jasa kesehatan yang dapat diperoleh warga
negara yang memerlukan sesuai dengan kebutuhan; dan
2. Menyediakan barang/jasa kesehatan bagi warga negara yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan.
Mengingat kebutuhan warga negara terhadap barang/jasa kesehatan sangat vital
dan dengan karakteristik barang/jasa kesehatan yang unik dan kompleks, maka
peranan pemerintah di bidang kesehatan harus distandarisasi, agar warga
negara dapat memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan. Sejak era reformasi
urusan pemerintahan secara bertahap diserahkan dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah dan hal ini sesuai dengan pasal 18 ayat (6) amandemen
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintahan daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya. Peraturan terakhir yang mengatur tentang pembagian
urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah adalah UndangUndang
Nomor 23 Tahun 2014 yang merupakan pengganti UndangUndang Nomor 32
Tahun 2004. Pada Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, salah satu dari enam urusan concurrent (bersama) yang bersifat wajib
dan terkait dengan pelayanan dasar adalah urusan kesehatan. Karena kondisi
kemampuan sumber daya Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia tidak sama
dalam melaksanakan ke enam urusan tersebut, maka pelaksanaan urusan
tersebut diatur dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk memastikan
ketersediaan layanan tersebut bagi seluruh warga negara. SPM sekurang-
kurangnya mempunyai dua fungsi yaitu (i) memfasilitasi Pemerintah Daerah
untuk melakukan pelayanan publik yang tepat bagi masyarakat dan (ii) sebagai
instrumen bagi masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap kinerja
pemerintah dalam pelayanan publik bidang kesehatan.
Pencapaian target-target SPM lebih diarahkan kepada kinerja Pemerintah
Daerah, menjadi penilaian kinerja daerah dalam memberikan pelayanan dasar
kepada Warga Negara. Dalam rangka penerapan SPM Bidang Kesehatan
disusun Standar Teknis Penerapan SPM yang menjelaskan langkah operasional
pencapaian SPM Bidang Kesehatan di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
sebagai acuan bagi pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan
kemampuan daerah. SPM juga akan berfungsi sebagai instrumen untuk
memperkuat pelaksanaan Performance Based Budgeting.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah
merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal
bidang kesehatan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara.
B. DASAR HUKUM
C. KEBIJAKAN UMUM
4. Sasaran
Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas
pelayanan
5. Strategi
Strategi dirumuskan dengan menentukan Langkah pilihan yang tepat
melalui analisis metode SWOT.
6. Arah Kebijakan
......................................................................................................................
..................................................................................
BAB II
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan
estimasi dari hasil survei/riset yang terjamin validitasnya,
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2) Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal
(APN) sesuai standar.
a) Dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan.
b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:
Dokter dan bidan, atau
2 orang bidan, atau
Bidan dan perawat.
3) Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu difasilitas pelayanan kesehatan
Dasar dan Rujukan.
d. Capaian Kinerja
1) Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari
cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Rumus Perhitungan Kinerja
REALISASI KINERJA
JENIS
NO PELAYAN INDIKATOR STANDAR JUMLAH YANG JUMLAH JUMLAH
AN PELAYANAN MINIMAL HARUS YANG YANG %
DILAYANI DILAYANI BELUM
1 Pelayanan Jumlah ibu hamil yang (SASARAN)
564 (CAPAIAN)
554 DILAYANI
10 98,23
Kesehatan mendapatkan layanan kesehatan
Ibu Hamil sesuai standar
- Vaksin Tetasus Difetri (Td)
- Tablet Tambah Darah 84600 84600 0 100
- Alat Deteksi Resiko Ibu Hamil * Test 564 564 0 100
Kehamilan * Pemeriksaan HB *
Pemeriksaan Golongan Darah *
Pemeriksaan Glukoprotein Urin
- Kartu Ibu/ Rekam Medis Ibu 564 564 0 100
- Buku KIA 564 564 0 100
2 Pelayanan Persentase ibu bersalin
Kesehatan Ibu mendapatkan pelayanan kesehatan 538 567 -29 105,39
Bersalin sesuai standar
- Formulir Photograf 538 538 0 100
- Kartu Ibu (Rekam Medis Ibu)
- Buku KIA 538 538 0 100
REALISASI KINERJA
JENIS
NO PELAYAN INDIKATOR STANDAR JUMLAH YANG JUMLAH JUMLAH
AN PELAYANAN MINIMAL HARUS YANG YANG %
DILAYANI DILAYANI BELUM
3 Pelayanan (SASARAN) (CAPAIAN) DILAYANI
Kesehatan Presentase bayi baru lahir
Bayi Baru mendapatkan pelayanan kesehatan 538 538 0 100
lahir sesuai standar
- Vaksin Hepatitis BO 538 538
- Vitamin K1 Injeksi 538 538 0 100
- Salep/Tetes Mata Antibiotik 538 538 0 100
- Formulir Bayi Baru Lahir 538 538 0 100
- Formulir MTBM 538 538 0 100
- Buku KIA 564 564 0 100
4 Pelayanan Persentase anak usia 0-59 bulan
Kesehatan yang mendapatkan pelayanan 2568 2538 30 98,83
Balita Kesehatan balita sesuai standar
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) atau Instrumen Standart lain
yang berlaku
- Formulir DDTK 2568 2568 -
- Buku KIA 564 564 0 100
- Vitamin A Biru -
- Vitamin A Merah -
REALISASI KINERJA
JENIS
NO PELAYANA INDIKATOR STANDAR JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH
N PELAYANAN MINIMAL HARUS DILAYANI YANG %
DILAYANI (CAPAIAN) BELUM
Vaksin Imunisasi Dasar: * HBO * (SASARAN)
583 HBO,470 DILAYANI
113 80,6
BCG * Polio * IPV * DPT -HB -Hib * 522 BCG ,517 5 96
Campak Rubell 522 POLIO 489 33 93
522 IPV 106 416 20,3
522 DPT-HB-Hib 33 93
489
522 Campak 491 31 94
- Vaksin Imunisasi Lanjutan : * DPT - 1986 DPT+HB_Hib 1986 -
HB -Hib * Campak Rubella lanjutan 157
Camapak R 1645 8,1
Lanjutan 145
- Jarum Suntik dan BHP
- Peralatan Anafilaktik
5 Pelayanan Persentase anak usia pendidikan
Kesehatan pada dasar yang mendapatkan
Usia skrining kesehatan sesuai 4525 4512 13 99,71
Pendidikan standar
Dasar
- Buku Raport Kesehatanku 4525 500 4025 11,05
- Buku Pemantauan Kesehatan
- Kuesioner Skrining Kesehatan 4525 4525 0 100
- Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan
Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja 1 1 0 100
di Dalam Sekolah
- Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan
Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja 1 1 0 100
di Luar Sekolah
6 Pelayanan Jumlah warga negara usia
kesehatan pada produktif (15-59 Thn) yang
usia produktif mendapatkan layanan kesehatan 18320 18228 92 99,50
sesuai standar
REALISASI KINERJA
JENIS
NO PELAYANA INDIKATOR STANDAR JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH
N PELAYANAN MINIMAL HARUS DILAYANI YANG %
DILAYANI (CAPAIAN) BELUM
- Pedoman dan Media KIE * Alat Ukur (SASARAN) DILAYANI
Berat Badan * Alat Ukur Tinggi
Badan * Alat Ukur Lingkar Perut *
Tensimeter * Glukometer * Tes Strip
Gula Darah * Lancet * Kapas Alkohol
- *Formulir
KIT IVA Tes
Pencatatan dan Pelaporan
Aplikasi Sistem Informasi Penyakit
Tidak Menular (SIPTM)
7 Pelayanan Jumlah warga negara usia lanjut (> 1945 2357 -412 121,18
kesehatan pada usia 60 Thn) yang mendapatkan layanan
lanjut kesehatan sesuai standar
- Strip Uji Pemeriksaan * Gula Darah * 1945 1552 393 79,79
Kolesterol
- Instrumen Geriatric Depression Scale
(GDS), Intrumen Abbreviated Mental
Test (AMT) dan Instrumen Activity
Daily Living (ADL) dalam Paket
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
- (P3G)
Buku Kesehatan Lansia
8 Pelayanan Jumlah Warga Negara penderita
kesehatan hipertensi yang mendapatkan 1331 1327 4 99,70
penderita layanan kesehatan sesuai standar
hipertensi
REALISASI KINERJA
JENIS
NO PELAYANA INDIKATOR STANDAR JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH
N PELAYANAN MINIMAL HARUS DILAYANI YANG %
DILAYANI (CAPAIAN) BELUM
- Pedoman Pengendalian Hipertensi dan (SASARAN) DILAYANI
1331 1331
Media KIE
- Tensimeter 5 5 0 100
- Formulir Pencatatan dan Pelaporan
Aplikasi Sistem Informasi PTM
9 Pelayanan Jumlah Warga Negara Penderita 355 339 16 95,49
Kesehatan Diabetes Melitus yang mendapatkan
Penderita Diabetes layanan kesehatan sesuai standar
Melitus
- * Glukometer * Strip Tes Gula Darah 355 339 16 95,49
* Kapas Alkohol * Lancet
- Formulir Pencatatan dan Pelaporan
Aplikasi SI PTM
- Pedoman dan Media KIE
10 Pelayanan Jumlah Warga Negara Dengan
Kesehatan 0rang Gangguan Jiwa Berat (ODGJ) yang
Dengan terlayani Kesehatan sesuai standar 58
Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat 56 2 96,55
REALISASI KINERJA
JENIS
NO PELAYANA INDIKATOR STANDAR JUMLAH YANG JUMLAH JUMLAH
N PELAYANAN MINIMAL HARUS YANG YANG %
DILAYANI DILAYANI BELUM
- Buku Pedoman Diagnosis (SASARAN) (CAPAIAN) DILAYANI
Penggolongan Gangguan Jiwa
2 2 -
(PPDGJ III) atau Buku Pedoman
Diagnosis Penggolongan Gangguan
Jiwa- terbaru (bila
Kit berisi sudah
2 alat tersedia)
fiksasi 2 2 -
- Penyediaan formulir pencatatan dan 58 58 0 100
pelaporan
- Media KIE 2 2 -
11 Pelayanan Jumlah Warga Negara terduga
Kesehatan Orang tubercolusis yang mendapatkan
Terduga layanan kesehatan sesuai standar -172 132,82
524 696
Tuberkulosis
- Media KIE (leaflet, lembar balik, 2 2 0 100
poster, banner)
- Reagen Zn TB 5 5 0 100
- Masker jenis rumah tangga dan
1000 1000 0 100
masker N95
- Pot dahak, kaca slide, bahan habis
pakai (oil emersi, ether alkohol lampu
600 600 0 100
spirtus/bunsen, ose/lidi), rak
pengering
-
- Catridge tes cepat molekuler
- Formulir pencatatan dan pelaporan 2 2 0 100
REALISASI KINERJA
JENIS
NO PELAYANA INDIKATOR STANDAR JUMLAH YANG JUMLAH JUMLAH
N PELAYANAN MINIMAL HARUS YANG YANG %
DILAYANI DILAYANI BELUM
- Pedoman/Standar Operasional (SASARAN) (CAPAIAN) DILAYANI
2 2 0 100
Prosedur
12 Pelayanan Jumlah Warga Negara Dengan
Kesehatan Orang Risiko terinfeksi virus yang
Dengan Risiko melemahkan daya tahan tubuh
Terinfeksi Virus (Human Immunodeficiency Virus )
yang Melemahkan yang mendapatkan Layanan
Daya Tahan Tubuh Kesehatan sesuai standar 678 447 231 65,93
Manusia (Human
Immunodeficiency
Virus)
Program dan kegiatan yang mendukung dalam pencapaian target SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun Anggaran 2022 dapat dilihat
pada table berikut:
Jenis
Nama Program/ Pagu Anggaran
No Pelayanan Realisasi (Rp) Capaian
Kegiatan (Rp)
Dasar
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Rp6.913.422.13 Rp.5.097.426.874 74 %
a. Rp. 55.657.000 Rp. 53.447.000 96 %
b. Rp. 147.214.743 Rp. 133.392.800 91 %
c. Rp.3.470.036.430 Rp.2.669.785.750 77 %
d. Rp.3.240.513.940 Rp.2.240.801.324 69 %
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
3 Pelayanan Kesehatan Bayi baru
Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Lahir
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
4 Pelayanan Kesehatan Balita Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
5 Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Pendidikan dasar
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
6 Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Produktif (15-59 Tahun)
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
7 Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Lanjut (> 60 Tahun)
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
8 Pelayanan Kesehatan Penderita
Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Hipertensi
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
9 Pelayanan Kesehatan Penderita
Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Diabetes Melitus (DM)
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
10 Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Berat
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
11 Pelayanan Kesehatan Orang
Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
Terduga Tuberkulosis
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
12 Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Risiko Terinfeksi Virus Rp.9.506.142.776 Rp.8.771.929.518 92 %
HIV
a. Rp.9.401.812.776 Rp.8.686.109.518 92 %
b. Rp. 59.360.000 Rp. 48.500.000 82%
c. Rp. 44.970.000 Rp. 37.320.000 83 %
d.
BAB IV
PENUTUP