Anda di halaman 1dari 10

STANDAR PELAYANAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

Iorwena, Kaja
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kapuas Sintang
Email : kajaunka@gmail.com

Abstrak : Pelayanan dilaksanakan tidak membeda-bedakan latar belakang baik pekerjaan maupun
usia serta jenis kelamin, semuanya mendapatkan hak yang sama untuk menerima layanan sesuai dengan
ketentuan, mengacu kepada standar operasional prosedur yang telah ditetapkan, baik secara individu
maupun tim kerja dalam melaksanakan standar baku pelayanan, semua pelayanan dilakukan
mengedepankan kemudahan dalam proses pelayanan maupun proses pengaduan atas layanan yang
diberikan, pelayanan dilaksanakan tepat waktu dan semaksimal mungkin, namun demikian terdapat
kendala, karena belum didukung oleh fasilitas yang lengkap, sehingga berpengaruh terhadap pelayanan
tetapi pekerjaan sesuai dengan standar operasional prosedur walaupun terdapat kendala dari segi
sarana dan prasarana, komitmen dan keseriusan dari pemberi layanan dalam meningkatkan pelayanan
yang lebih baik pada pasien maupun masyarakat tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan pelayanan,
sebab kesehatan sangat menentukan kualitas kerja, tidak ada aktivitas yang mendapatkan hasil maksimal
bila pemberi pelayanan dalam kondisi tidak sehat. Kesehatan adalah hak seluruh warga masyarakat
yang fundamental sehingga negara bertanggungjawab atas kesehatan dan hak hidup sehat masyarakatnya
baik secara individu maupun secara kelompok, masyarakat mampu maupun yang kurang mampu secara
eknomis karena masyarakat merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara.

Kata Kunci : Standar, Prosedur Pelayanan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 manusia yang berkualitas yang ditunjang oleh
Tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai hak dan faktor derajat kesehatan yang tinggi pada diri
kewajiban tenaga kesehatan sebagaimana setiap orang maka akan mempelancar adanya
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam tujuan pembangunan nasional sebagaimana
Peraturan Pemerintah. Undang-Undang Nomor tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang
36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan. Menurut Dasar 1945.
Undang-Undang tersebut bahwa tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam Selanjutnya bahwa Sistem Kesehatan
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ Nasional (SKN) merupakan pembangunan
atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai hidup
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan sehat bagi setiap warga negara agar dapat
kewenangan untuk upaya melakukan upaya mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal
kesehatan. Undang-Undang Tenaga kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan nasional
adalah pelaksanaan dari ketentuan pasal 21 ayat dan keutuhan masyarakat. Bertitik tolak dari hal
(3) yang berbunyi : Uji kompetensi kerja tersebut di atas, maka untuk mencapai tujuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan pembangunan kesehatan berbagai kebijakan di
untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang bidang kesehatan telah dan akan dilaksanakan
memenuhi standar kompetensi kerja. Pemerintah sebagai cerminan keseriusan dan
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu bidang kesungguhan Pemerintah untuk mewujudkan
terpadu dari pembangunan Nasional mempunyai pembangunan dibidang kesehatan.
peran menentukan dalam peningkatan kualitas Pembangunan nasional dalam bidang kesehatan
sumberdaya manusia. Dengan sumber daya secara berencana, menyeluruh, terarah dan

89
Iorwena, Kaja, Standar Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat 90

berkesinambungan.Dalam usaha pemerintah mental manusia sehingga hal ini dirasakan sangat
mempercepat keberhasilan pembangunan penting. Namun dalam pembangunan kesehatan
kesehatan diperlukan kebijakan pembangunan telah terjadi perubahan orientasi, baik tata nilai
kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif maupun pemikiran terutama mengenai upaya
dengan melibatkan sernua sektor terkait, pemecahan masalah dibidang kesehatan. Bidang
pemerintah, swasta dan masyarakat. kesehatan merupakan salah satu prioritas dalam
Pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan pembangunan bangsa, yang merupakan indicator
oleh sektor kesehatan semata, melainkan sangat kemajuan suatu bangsa dan Negara termasuk
dipengaruhi oleh interaksi yang dinamis dari sumber daya manusianya. Pembangunan
berbagai sektor. Upaya untuk mewujudkan kesehatan sebagai salah satu upaya yang
pembangunan nasional berwawasan kesehatan dilaksanakan pemerintah guna menjamin agar
sebagai salah satu misi serta strategi yang baru setiap warga memperoleh hidup sehat serta
dapat dijadikan komitmen semua pihak. meningkatnya derajat kesehatan yang optimal.
Kesehatan masyarakat merupakan salah satu
Bentuk wujud cita-cita tersebut maka tolok ukur keberhasilan pembangunan
pemerintah telah menyediakan sarana dan kesehatan. Bahkan dalam skala luas derajat
prasarana, salah satu diantaranya adalah Pusat kesehatan dapat dipergunakan pula sebagai ukuran
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas tingkat kemajuan suatu bangsa. Sedangkan
merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan puskesmas sebagai pelaksana terdepan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus upaya pelayanan pengobatan kepada
merupakan pos terdepan dalam pembangunan masyarakat perlu mengadakan kerjasama lintas
kesehatan masyarakat. Puskesmas juga sektoral antara lain bekerja sama dengan BPJS
merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
nasional yang berfungsi melaksanakan tugas teknis 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional hal
dan administratif serta memberikan pelayanan ini menunjukan bahwa perhatian pemerintah untuk
pada masyarakat.Peraturan Menteri Kesehatan meringankan biaya berobat masyarakat yang
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 meningkat seiring dengan kondisi daya beli
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu masyarakat mengalami penurunan, sehingga
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan pemerimtah melalui berbagai kebijakan
Minimal Bidang Kesehatan. Pasal 3 ayat (1) membantu masyarakat khususnya dibidang
menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah wajib kesehatan.
memenuhi mutu pelayanan setiap jenis pelayanan
dasar pada SPM bidang kesehatan. Keberhasilan Namun demikian keterbatasan tersebut
pembangunan kesehatan memerlukan kebijakan tidak menjadi alasan untuk tidak memberikan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
proaktif dengan melibatkan sernua sektor terkait, minimal. Disatu sisi pemerintah menerapkan
pemerintah, swasta dan masyarakat. SPM khususnya di Puskesmas dalam rangka
Pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan meningkatkan pelayanan pada masyarakat
oleh sektor kesehatan semata, melainkan sangat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
dipengaruhi oleh pembangunan dibidang lainnya Nomor 4 Tahun 2019 Dengan demikian ini
yang menjadi prioritas bagi masyarakat bangsa menjadi perhatian bagi semua pihak untuk ikut
dan Negara, oleh karena itu pelaksanaan andil dalam memberikan pemikiran menyangkut
pembangunan bidang kesehatan merupakan pelayanan dalam bidang kesehatan masyarakat.
kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
sehingga dalam memberikan pelayanan diperlukan 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
standar pelayanan minimal (SPM). Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan dijelaskan pada
Pembangunan kesehatan prinsipnya pasal 1 ayat (1) dan (2) : Pasal 1 ayat (1)
berkaitan dengan aspek kehidupan fisik, dan Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
91. Fokus, Volume 21, Nomor 1, Maret 2023, hlm. 89-98

Daerah Kabupaten/Kota wajib menerapkan pemerintah dalam malayani masyarakat.


Standar Pelayanan Minimal bidang Sinambela (2010 : 129) dalam pelaksanaannya,
Kesehatan.(2) Standar Pelayanan Minimal standar pelayanan umum menganut beberapa
bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut prinsip, yakni: (a) Standar pelayanan umum
SPM Kesehatan merupakan ketentuan merupakan standar yang dikenakan pada
mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang urusan wajib, sedangkan untuk urusan lainnya
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang pemerintah daerah boleh menetapkan standar
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara sendiri sesuai dengan kondisi daerah masing-
minimal.Ratminto dan Atik S.W. (2015 : 24) masing. (b) Standar pelayanan umum berlaku
maka standar pelayanan sekurang-kurangnya secara nasional, yang berarti harus diberlakukan
meliputi : (a) Prosedur pelayanan yang dibaku- di seluruh daerah Provinsi, Kabupaten dan
kan bagi pemberi dan penerima pelayanan Kota di seluruh Indonesia. (c) Standar
termasuk pengaduan. (b) Waktu penyelesaian pelayanan umum harus dapat menjamin akses
yang ditetapkan sejak saat pengajuan masyarakat terhadap pelayanan tertentu yang
permohonan sampai dengan penyelesaian harus disediakan oleh pemerintah daerah dalam
pelayanan termasuk pengaduan. (c) biaya/tarif rangka penyelenggaraan urusan wajibnya. (c)
pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan Standar pelayanan umum bersifat dinamis dan
dalam proses pemberian pelayanan. (d) Produk perlu dikaji ulang dan diperbaiki sesuai dengan
Pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima perubahan kebutuhan nasional dan
sesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan. perkembangan kapasitas daerah secara merata.
(e) Sarana dan prasarana, Penyediaan sarana (d) Standar pelayanan umum ditetapkan pada
dan prasarana pelayanan yang memadai oleh tingkat minimal yang diharapkan secara nasional
penyelenggara pelayanan publik. (f) Kompetensi untuk pelayanan jenis tertentu. Yang dianggap
petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan minimal dapat merupakan rata-rata kondisi
dengan tepat berdasarkan pengetahuan, daerah-daerah, merupakan konsensus nasional,
keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang dan lain-lain. (e) Standar pelayanan umum harus
dibutuhkan. diacu dalam perencanaan daerah, penganggaran
daerah, pengawasan, pelaporan, dan
Ashari (2003 : 45) secara teoritik merupakan salah satu alat untuk menilai
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Kepala
pelayanan publik dapat efektif yaitu : (a) Daerah serta menilai kapasitas daerah.
Organisasi harus mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan pelayanan publik (memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
performance)(b)Isi pelayanan harus sesuai Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
dengan kebutuhan (Need) dari masyarakat. Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan khususnya
Persyaratan ini berhubungan dengan utilitas pasal 2 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut :
fasilitas pelayanan publik. (c) Masyarakat Pasal 2 (1) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
mempunyai kepercayaan kepada organisasi menyelenggarakan pelayanan dasar kesehatan
penyelengaraan pelayanan publik (terkait sesuai SPM Bidang Kesehatan. (2) SPM Bidang
dengan partisipasi dan komitmen sosial), (d) Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Organisasi pelayanan publik harus selalu dan meliputi : a)Setiap ibu hamil mendapatkan
siap beradaptasi dengan perubahan lingkungan pelayanan antenatal sesuai standar; b. Setiap ibu
(nilai-nilai baru dalam pelayanan publik). bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
Pelayanan yang diberikan memiliki karakteristik standar; c. Setiap bayi baru lahir mendapatkan
tertentu yang memudahkan masyarakat pelayanan kesehatan sesuai standar; d. Setiap
penerima pelayanan. Pemerintah dalam balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
melayani masyarakat berdasarkan karakteristik standar; e. Setiap anak pada usia pendidikan dasar
pelayanan yang berlaku. Karakteristik mendapatkan skrining kesehatan sesuaistandar; f.
pelayanan diperlukan sebagai bahan acuan Setiap warga negara Indonesia usia 15 sampai
Iorwena, Kaja, Standar Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat 92

dengan 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan Prosedur diadakan berkaitan dengan


sesuai standar; g. Setiap warga negara Indonesia unsur-unsur pokok dalam pelayanan publik.
usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining Unsur-unsur pokok dalam pelayanan publik
kesehatan sesuai standar; h. Setiap penderita menurut Anggara (2012 : 575) adalah sebagai
hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan berikut : (a) Strategy atau rencana yang
sesuai standar; i. Setiap penderita Diabetes Melitus dipergunakan untuk mencapai sasaran tertentu
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. yang telah ditentukan. (b) Structure yaitu untuk
mencapai tujuan organisasi diperlukan adanya
Standar pelayanan merupakan struktur organisasi yang dapat dijabarkanke dalam
dokumentasi resmi yang berisi rincian teknis dari tugas-tugas fungsionalnya. (c) System, system
sebuah sistem pelayanan, atau dengan kata lain informasi dalam organisasi harus dibuat
bahwa standar pelayanan menjadi patokan dalam sedemikian rupa, sehingga memudahkan hubungan
memberikan pelayanan maupun penerima layanan kerja, cepat dan benar, baik sarana maupun
sehingga semua warga masyarakat mengetahui prsarana dan disesuaikan dengan kemajuan
patokan yang dijadikan ukuran dalam menerima teknologi tanpa mengurangi efektivitas dan
pelayanan, oleh karena itu pelayanan harus efisiensi.
memiliki standar atau para pemberi pelayanan
berusaha mengejar standar yang telah di tetapkan Moenir (2006 : 110), bahwa pengertian
oleh instansi atau lembaga yang bersangkutan prosedur adalah ‘suatu rangkaian tindakan,
mengacu pada Peraturan Pemerintah maupun langkah atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
Undang-Undang yang berkaitan dengan seseorang untuk dapat mencapai suatu tahap
kesehatan. Puskesmas yang terletak di ibu kota tertentu dalam hubungan pencapaian tujuan akhir.”
Kabupaten/Kota wajib melakukan pelayanan Sesuai dengan hal tersebut dalam pencapaian
sesuai dengan standar pelayanan minimal. tujuan akhir yang diinginkan maka pemberi
pelayanan dan penerima pelayanan harus
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan mempunyai pandangan tentang apa yang
perorangan dan upaya kesehatan seharusnya dilaksanakan, prosedur mana yang
masyarakat, Puskesmas harus didukung lebih tepat untuk digunakan serta prosedur mana
dengan pelayanan kefarmasian yang menjadi penghambat untuk mencapai tujuan
yang bermutu di Puskesmas yang yang telah di tetapkan. Standar pelayanan
bersangkutan. memiliki keterkaitan dengan prosedur
Anderson dalam Syafii (2011 : 78) pelayanan tujuannya adalah untuk mencegah
mengatakan bahwa “prosedur pelayanan terjadinya kinerja pemberi pelayanan yang
merupakan suatu rangkaian tindakan yang buruk dan tergesa-gesa sehingga menjadi tidak
ditetapkan lebih dulu, yang harus dilalui untuk efektif, oleh karena itu prosedur pelayanan
mengerjakan sesuatu tugas.” Dengan demikian merupakan salah satu cara yang dapat
pelayanan merupakan sesuatu yang sangat penting ditetapkan sebagai alternatif perbaikan kinerja
bagi masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat pelayanan publik, oleh karena itu, penetapan
menjadi lancar, oleh karena itu mutu proses dan prosedur juga sebagai standar kinerja
hasil pelayanan umum harus diupayakan agar pelayanan. Prosedur merupakan sesuatu yang
dapat memberi keamanan, kenyamanan, kepastian sangat penting dalam pelaksanaan tugas atau
hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. pekerjaan terutama dalam pemberian pelayanan
Sejalan dengan pendapat ahli di atas, maka dalam pekerjaan kantor yang berkaitan dengan
memberikan pelayanan yang terbaik perlu ketatausahaan. Prosedur kerja dibuat untuk
menetapkan prosedur pelayanan yang sederhana memperlancar setiap pekerjaan yang
tetapi dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan dilaksanakan oleh instansi dalam rangka mencapai
demikian, prosedur juga berkaitan dengan tujuan dan sasarannya. Prosedur berkaitan erat
persyaratan, alur pelayanan, rincian biaya, waktu dengan langkah yang bertahap dan berkaitan satu
yang dibutuhkan tertuang dalam prosedur sama lain yang digunakan oleh instansi maupun
pelayanan dimaksud. organisasi dalam menyelesaikan pekerjaannya.
93. Fokus, Volume 21, Nomor 1, Maret 2023, hlm. 89-98

Menurut Gie (2001:17) bahwa Pelayanan publik dapat dijadikan tolak ukur
masyarakat senantiasa mengingat agar pelayanan keseriusan penyelenggara dalam menjalankan
oleh pemerintah beserta aparat negaranya tanggung jawabnya, sebagai pemberi pelayanan,
dilakukan dengan baik, dalam arti antara lain : 1. hal ini berarti bahwa semakin baik pelayanan maka
Cepat, pelayanan dalam memenuhi kebutuhan semakin tinggi kepercayaan masyarakat, demikian
dilakukan secara cepat. 2. Murah, masyarakat juga sebaliknya.
yang memperoleh apa yang diinginkan dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan dengan biaya Kualitas pelayanan berkaitan dengan
muarah. Selanjutnya prinsip-prinsip pelayanan penilaian masyarakat atas pelayanan yang
publik Menurut Ibrahim (2008: 27) terdapat enam diberikan, artinya kualitas pelayanan berkaitan
prinsip-prinsip pelayanan publik diantaranya: 1. erat dengan kepuasan masyarakat selaku
Persamaan keuntungan dan logika usaha penerima pelayanan, jika pelayanan tidak
Pelanggan merasakan kualitas pelayanan sehingga memuaskan hal itu berarti bahwa pelayanan yang
memberikan keuntungan. 2. Kewenangan dalam di berikan itu buruk, demikian sebaliknya jika
pengambilan keputusan harus didesentralisasikan pelayanan yang di berikan menimbulkan kepuasan
sedapat mungkin antara organisasi dan pelanggan. bagi masyarakat berarti pelayanan itu baik dalam
Pelayanan yang baik kepada masyarakat dapat arti itulah pelayanan yang berkualitas, sementara
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan tingkat kepuasan itu sendiri dapat diperoleh
maupun peraturan perundang-undangan yang dengan adanya perbandingan atas jenis pelayanan
yang diterima oleh masyarakat selaku konsumen
ditetapkan dalam rangka memberikan pelayanan
penerima pelayanan, dengan jenis pelayanan yang
yang maksimal pada masyarakat sesuai dengan
diterima. Dengan demikian bahwa pelayanan
tuntutan masyarakat pada saat ini, pelayanan yang
yang baik adalah jenis pelayanan yang
baik berpegang pada prinsip pelayanan salah
memuaskan sesuai dengan pelayanan yang
satunya adalah menyelesaikan pekerjaan tepat
diharapkan. Selanjutnya Purwanto dan Kusrini
waktu sesuai dengan standar yang telah dibakuka,
(2000 : 78), mengungkapkan bahwa pelayanan
selain hal tersebut pelayanan yang baik tidak
yang bermutu tinggi mampu mencerminkan
berbelit-belit melainkan memberi kemudahan bagi prinsip-prinsip pelayanan prima, yaitu : 1)
penerima layanan sehingga pelayanan yang mengutamakan pelanggan, 2) sistem yang
dibutuhkan oleh pelanggan atau publik dapat efektif, 3) melayani dengan hati nurani, 4)
terealisasi sesuai yang diharapkan oleh seluruh perbaikan berkelanjutan, 5) memberdayakan
warga masyarakat. Kepmenpan Nomor 63 Tahun pelanggan.”
2003 pelayanan publik adalah segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara Pelayanan yang berkualitas tidak hanya
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan ditentukan oleh pihak yang melayani, tetapi oleh
kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam pihak yang ingin dipenuhi kebutuhannya.
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan Selanjutnya bahwa pelayanan yang berkualitas
perundang-undangan. dapat juga terjadi melebihi pelayanan yang
diharapkan masyarakat sehingga masyarakat
Pada dasarnya pelayanan publik yang merasa puas, maka jenis pelayanan inilah yang di
berkualitas merupakan bentuk keseriusan dari sebut pelayanan yang memiliki kualitas atau sangat
pemberi pelayanan dalam hal ini adalah memuaskan. Sementara pelayanan yang buruk
pemerintah, oleh karena itu semakin baik jauh di bawah standar atau tidak sesuai dengan
pelayanan maka semakin tinggi tingkat ekspekstasi pelayanan yang diharapkan oleh
kepercayaan masyarakat terhadap instansi yang masyarakat selaku penerima jasa
bersangkutan, dengan demikian maka pelayanan pelayanan.Kualitas pelayanan sangat penting
yang berkualitas menjadi aspek yang mendasar karena memiliki dampak langsung pada instansi
dalam penyelenggaraan pelayanan, itu sebabnya yang bersangkutan, sebaliknya kualitas pelayanan
pelayanan berkualitas menjadi dambaan dan yang baik menjadi citra positif bagi lembaga
keinginan warga masyarakat dimana pun berada. maupun instansi tersebut.
Iorwena, Kaja, Standar Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat 94

Sebagai pemberi pelayanan sangat perlu lebih tepat dan lebih baik. Demikian juga fasilitas
mempertimbangkan aspek kepuasan masyarakat Pusat Kesehatan masyarakat merupakan alat
terkait kualitas pelayanan yang diberikan. Sejalan pendukung untuk memberikan pelayanan pada
dengan hal tersebut bahwa pelayanan yang baik masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan
dapat memberikan kemudahan, kecepatan, kesehatan yang diberikan oleh pemerintah, dengan
kemampuan, dan keramahtamahan yang demikian, fasilitas sangat penting dalam
ditunjukkan melalui sikap dan tindakan langsung mendukung aktivitas, manusia, karena semakin
pada penerima pelayanan. Selanjutnya bahwa besar aktivitas pelayanan maka semakin lengkap
pelayananyang diberikan mengacu pada Undang- pula fasilitas dan sarana pendukung dalam proses
Undang Pelayanan Publik Nomor 25 Tahun 2009 kegiatan untuk proses kegiatan dalam mencapai
tentang Pelayanan Publik, undang-undang yang tujuan tesebut. Fasilitas kantor itu mencangkup
mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan atau meliputi sarana dan prasarana kantor,
yang baik yang merupakan efektivitas fungsi-fungsi mencakup sarana dan prasarana pendukung dalam
Pemerintahan itu sendiri. Pelayanan yang baik proses aktivitas manusia dalam suatu organisasi,
dapat juga mengacu pada Peraturan Pemerintah pelayanan dapat dilakukan dengan baik dan cepat
yang mengatur tentang Standar pelayanan minimal. tergantung pada jumlah personel, kecakapan yang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dimiliki oleh tenaga perawat, serta fasilitas
Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar penunjang, termasuk sikap disiplin dan profesional.
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Hal Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah
tersebut dilakukan oleh pemerintah dalam rangka bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas
meningkatkan pelayanan pada masyarakat gratis, sementara peralatan yang dipakai pun
acuannya adalah adanya ketetapan mengenai masih terbatas sehingga hal ini sangat
Standar Pelayanan Minimal, artinya para pemberi mempengaruhi dalam memberikanpelayanan
pelayanan berupaya menjalankan tugas dan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu,
profesinya mengacu kepada standar atau ketentuan masyarakat menuntut pada pemerintah untuk
yang telah ditetapkan. Dengan demikian standar melengkapi sarana dan prasarana yang di
pelayanan dapat meningkatkan serta gunakan oleh Puskesmas, hal ini di sebabkan
memperdalam kepercayaan masyarakat pada masyarakat berobat ke Puskesmas secara gratis
pemerintah semakin tinggi. sehingga harapan masyarakat bahwa puskesmas
melayani pasien dengan sebaik-baiknya
Widjaja (2002:82) “ manusia merupakan walaupun di sadari kenyataannya sampai saat
faktor utama dalam sistim manajemen, karena ini fasilitas di puskesmas sangat terbatas, tetapi
manusia merupakan sumbu utama dalam tetap menjadi pilihan masyarakat terutama kelas
pelaksanaan manajemen itu sendiri selain manusia, menengah kebawah alasannya adalah pasien
sarana yang tidak kalah pentingnya dalam tidak mampu berobat ke rumah sakit atau pun
ketatalaksanaan manajemen yaitu alat tukar atau ke praktek dokter.
uang/modal dan diikuti oleh sarana-sarana lain
berupa materi, mesin, metode dan pasar.” METODE PENELITIAN
Selanjutnya menurut Kamus Besar Bahasa Jenis penelitian ini adalah deskriptif artinya
Indonesia (KBBI) Sarana adalah segala sesuatu bahwa penelitian ini menggambarkan apa adanya
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai dilapangan dengan menggambarkan apa yang
maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah terjadi sebenarnya. Penelitian ini dilakukan dalam
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama rangka memberikan solusi terhadap persoalan
terselenggaranya suatu proses (usaha, terutama dalam lingkup ilmu sosial mengkaji
pembangunan, proyek). Selanjutnya bahwa fenomena sosial atau gejala-gejala sosial yang
Peralatan kantor adalah alat atau bahan yang terjadi dalam masyarakat. Usaha memecahkan
digunakan untuk membantu pelaksanaan persoalan tersebut sebagai jalan keluarnya sebagai
pekerjaan kantor, sehingga menghasilkan suatu bentuk jawaban atas persoalan yang diteliti, oleh
pekerjaan yang diharapkan selesai lebih cepat, karena itu, semua kegiatan pencarian,
95. Fokus, Volume 21, Nomor 1, Maret 2023, hlm. 89-98

penyelidikan percobaan secara ilmiah dilakukan. pemberi layanan menginginkan agar tidak salah
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami dan dalam melakukan pemeriksaan terhadap
menyelidiki serta mencari bukti-bukti yang muncul penyakit pasien serta tidak salah dalam
berkaitan dengan masalah tersebut, yang pemberian obat pada pasien sehingga bagi
dilakukan dengan baik menggunakan pendekatan pemberi layanan diperlukan konsentrasi penuh
ilmiah.Sugiyono (2017 : 9) mengatakan bahwa tidak dengan tergesa-gesa karena pelayanan ini
metode penelitian kualitatif adalah metode berkaitan dengan hak hidup pasien untuk
penelitian yang berlandaskan pada filsafat memperoleh kesehatan. Berbeda dengan pasien
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada yang termasuk gawat darurat itu diperlukan
kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya pelayanan ekstra dan prioritas sebab pasien yang
adalah eksprimen) dimana peneliti adalah sebagai demikian memerlukan penaganan cepat atau
instrumen kunci, teknik pengumpulan data segera, tetapi tidak mengabaikan aspek prosedur
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis pelayanan, namun demikian tetap juga mendaftar
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian sebagai pasien, selanjutnya bahwa pelayanan
kualitatif lebih menekankan makna dari pada puskesmas Sungai Durian dilaksanakan seperti
generalisasi. Artinya bahwa penelitian dilakukan Rumah Sakit karena layanannya 24 jam.
hanya menjawab aspek yang menjadi fokus
penelitian tidak berusaha mengungkapkan segala Proses pengobatan dan mempermudah
sesuatu atau berbagai aspek yang bukan sasaran pelayanan agar cermat dan teliti terhadap pasien,
penelitian. Penggunaan metode deskriptif dalam lemahnya prosedur akan berdampak pada
penelitian ini tidak hanya sekedar terbatas pada sulitnya memberikan pelayanan dengan baik dan
penemuan fakta seadanya, tetapi diiringi dengan mempersulit pemberi pelayanan dalam
analisis data secara kualitatif dengan mendiagnosis. Selain itu, untuk melengkapi data
menginteprestasikan terhadap fakta-fakta atau pasien yang harus dimasukkan dalam pencatatan
data-data yang ditemukan. Moleong (2000 : 245) pelaporan puskesmas akan mengalami hambatan.
Subjek penelitian adalah orang atau benda yang Prosedur sangat diperlukan untuk menentukan
dipilih dengan pertimbangan yang bersangkutan baik atau tidaknya pelayanan, oleh karena itu
menguasai persoalan dan informasi yang sedang apapun bentuk sebuah organisasi pasti memiliki
di teliti, dan mau memberikan data yang diperlukan prosedur dan standar operasional prosedur
sesuai dengan ruang lingkup penelitian”. Subjek (SOP), ini berarti bahwa indikator baik atau
penelitian ditentukan berdasarkan bahwa yang tidaknya layanan tergantung ada tidaknya standar
bersangkutan mengetahui dan memahami serta pelayanan yang dijadikan pedoman dalam
mengetahui persoalan yang di teliti. Adapun subjek memberikan pelayanan. Pelayanan itu menjadi
dalam penelitian ini adalah : Kepala Puskesmas baik harus didukung oleh semua pihak, sebab
Sungai Durian Kabupaten Sintang, Kepala Seksi/ pelayanan diberikan bersifat menyeluruh baik
Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat pelayanan pencegahan, pengobatan dan
Puskesmas, Pegawai Puskesmas. penyembuhan dilakukan di unit rawat jalan
maupun rawat inap di puskesmas disesuaikan
HASIL PENELITIAN dengan standar yang telah ditetapkan
Prosedur pelayanan merupakan suatu pemerintah.Masyarakat harus memahami semua
bagian dari salah satu mekanisme pelayanan prosedur dan kelengkapan untuk mendapatkan
kesehatan yang bertujuan agar pemberi layanan pelayanan setiap kali menerima layanan Pusat
dapat melayani dengan baik dan penuh dengan Kesehatan Masyarakat. Keamanan dan
kehati-hatian dalam mendiagnosis pasien, itu kenyamanan dalam pelayanan pada dasarnya
sebabnya diperlukan prosedur sehingga mau menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh warga
tidak mau pasien harus rela antrean namun masyarakat, oleh karena itu, pelayanan yang
demikian prosedur yang dibuat seolah-olah maksimal, maupun pelayanan prima menjadi
mempersulit dan memperlambat pelayanan, harapan masyarakat dinstansi manapun. prosedur
pada hal tidaklah demikian justru sebaliknya dan pelayanan yang telah di tetapkan, adalah tata
Iorwena, Kaja, Standar Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat 96

cara pelayanan dilakukan melalui berbagai meningkatkan kesehatan masyarakat, oleh karena
tahapan seperti pendaftaran, pemeriksaan, itu pelayanan yang diberikan tidak mengenal waktu,
maupun pendiagnosis. dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Selain itu pelayanan merupakan
Pelayanan yang diberikan merupakan setiap kegiatan yang menguntungkan semua pihak
salah satu pelayanan publik yang harus sehingga hasilnya memuaskan. Masyarakat saat
dilaksanakan secara transparan dan akuntabel ini lebih fokus pada kesehatan terutama pada saat
oleh setiap aparatur pemberi pelayanan, karena covid -19 yang melanda beberapa negara didunia
kualitas kinerja pelayanan publik memiliki implikasi ini pada umumnya dan Indonesia pada khususnya,
yang luas dalam mencapai kesejahteraan sehingga pelayanan kesehatan menjadi perhatian
masyarakat. Selanjutnya pemberian pelayanan yang serius bagi masyarakat. Pelayanan
publik salah satunya diukur melalui keterbukaan puskesmas sebagai pelayanan dasar kesehatan
informasi serta tidak berbelit-belit dalam masyarakat secara menyeluruh. Pelayanan yang
memberikan layanan sehingga interaksi maupun baik memudahkan masyarakat dalam
komunikasi dapat terjalin antara pemberi mendapatkan layanan dari petugas sehingga
pelayanan dan penerima pelayanan.Masyarakat masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang
yang mendapatkan layanan semua dilayani tanpa di berikan sesuai dengan standar, maupun
pemberi layanan adalah melaksanakan pelayanan, prosedur yang telah di tetapkan.
pembinaan dan pengembangan kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerjanya, dalam rangka Mekanisme pelayanan kesehatan dasar
meningkatkan kemampuan untuk hidup mengacu pada standar pelayanan yang telah
sehat.Pelayanan yang lambat dan bertele-tele serta ditetapkan sesuai SOP yang berlaku, dan harus
berbelit-belit menyebabkantidak jelasarah dan mengacu pada ketentuan tersebut. Pelayanan di
tujuan yang ingin di capai, sehingga perlu puskesmas tidak hanya mendiagnosis tetapi
dihindarkan, oleh sebab itu pelayanan yang baik sekaligus memberikan saran dan nasehat pada
lebih mengutamakan kemudahan baik proses semua pasien, dalam arti bahwa pelayanan yang
administratif maupun pelayanan kesehatan serta diberikan harus memiliki kejelasan maupun
keramahan pemberi pelayanan diperlukan dalam kepastian baik dari segi waktu maupun dalam
memberikan layanan pada pasien, selain penerapan disiplin pelayanan pada masyarakat.
keramahan, ketelitian juga sangat penting dalam Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
memberikan pelayanan, dengan demikian hasil kesehatan,oleh karena itu puskesmas secara
pelayanan juga menjadi harapan publik serta dapat administratif merupakan perangkat pemerintah
meningkatkan kepercayaan masyarakat semakin daerah yang bertanggung jawab, baik teknis
tinggi pada pemberi layanan. maupun administratif kepada Kepala Dinas
Kesehatan. Pelayanan kesehatan dilakukan secara
Pelayanan dilakukan tidak membeda- hati-hati dan teliti jika ada kekeliruan maka
bedakan pasien baik yang menggunakan BPJS dampaknya berakibat fatal pada pasien yang
maupun pasien umum, semua yang memerlukan dilayani. Puskesmas menjalankan kebijakan
pelayanan dilayani dengan baik karena sudah pemerintah pusat seperti standar pelayanan
kewajiban dan tugas memberikan pelayanan minimal yang sedang dilaksanakan dari pusat
sebaik-baiknya dan merupakan tanggungjawab sampai ke daerah khususnya melalui dinas
dalam pelaksanaan tugas yang di embannya. kesehatan kabupaten maupun propinsi.
Pelayanan Puskesmas Sungai Durian semakin Pemerintah Pusat tetap menjalankan kebijakan
meningkat kearah perbaikan, hal ini ditandai yang telah dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan,
dengan adanya pemberi pelayanan yang sedangkan puskesmas mempunyai beberapa
memberikan penjelasan pada pasien yang mudah fungsi pelayanan berupa rawat jalan dan rawat
dimengerti dan sederhana sehingga mudah di inap sehingga Unit Gawat Darurat (UGD) buka
pahami oleh penerima layananuntuk membantu 24 jam.
97. Fokus, Volume 21, Nomor 1, Maret 2023, hlm. 89-98

Standar pelayanan sudah disosialisasi- pada pasien,oleh karena itu Standar pelayanan
-kan pada seluruh staff maupun pegawai di yang dilakukan mengacu pada Permenkes Nomor
Puskesmas artinya bahwa pelayanan yang 43 Tahun 2016 yaitu tentang Standar Pelayanan
dilakukan dapat dipahami oleh seluruh pegawai Minimal Bidang Kesehatan, yang selanjutnya
dalam memberikan pelayanan pada masyarakat disingkat SPM Bidang Kesehatan merupakan
maupun pasien tertuang dalam regulasi, artinya acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
pelayanan dapat diakses oleh masyarakat dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang
melalui internet, maksudnya jenis pelayanan berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
yang dimiliki atau dilakukan di puskesmas dapat Puskesmas membuat alur pelayanan yang sudah
diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, ditempel pada pintu masuk sehingga prosesnya
mekanisme maupun prosedur dalam rangka pelayanan sejak pasien datang sampai pasien
mempermudah pelayanan pada pasien maupun pulang sudah memahami sehingga proses
masyarakat yang memerlukan layanan pelayanan tidak berbelit-belit. Pelayanan di
puskesmas sebab puskesmas tidak hanya lakukan oleh tenaga kesehatan di puskesmas
melayani pasien tetapi juga menjalankan fungsi bertujuan untuk memberikan kesehatan pada
ketatausahaan sebagaimana layak instansi masyarakat baik berupa pencegahan yang bersifat
lainnya. Pelayanan yang baik bertujuan untuk akuratif maupun bersifat preventif melalui
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pengaturan pola makanan supaya teratur dan teliti
layanan, sehingga masyarakat merasa puas dengan mengenai sesuatu yang di konsumsi setiap harinya.
pelayanan yang di berikan dan sesuai dengan Kelemahan pembangunan kesehatan dilihat dari
standar, proses maupun prosedur yang telah di pengadaan tenaga kesehatan yang menyangkut
tetapkan. Standar pelayanan sudah disosialisasi- penyebaran tenaga yang tidak merata, dapat
kan pada masyarakat bahkan dilakukan secara dirasakan oleh masyarakat khususnya di
rutin dalam bentuk pertemuan dengan masyarakat Puskesmas.Sarana dan prasarana sangat
ketika memberikan layanan pada masyarakat mempengaruhi dalam melaksanakan tugas dan
melalui puskesmas keliling menyampaikan memberikan pelayanan pada pasien, sarana dan
program-program puskesmas sehingga dampak prasarana yang masih terbatas dalam
dari pelayanan itu dapat dinikmati oleh seluruh melakukan tugas keperawatan baik internal
masyarakat. Selain itu puskesmas juga menerima maupun eksternal, langsung maupun tidak
kritikan saran dan pendapat yang diberikan pada langsung sangat memperlambat proses
puskesmas, dengan adanya saran puskesmas pelayanan karena sarana dan prasarana
dapat memperbaiki kekurangan terutama yang merupakan modal utama dalam memberikan
berkaitan dengan pelayanan. pelayanan, namun demikian pada prinsipnya
pelaksanaan pelayanan pada masyarakat sudah
Pelayanan yang diberikan sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan SOP serta
menggambarkan pelayanan yang baik dan ketentuan yang berlaku. Ketersediaan peralatan
mengalami peningkatan, melalui kejelasan hak masih terbatas khususnya dalam mendukung
dan kewajiban pasien secara transfarannya, pelayanan kesehatan masyarakat dan peralatan
menyampaikan informasi melalui penyuluhan penunjang diagnosis masih terbatas untuk
yang dilaksanakan secara langsung. Penerapan sarana dan prasarana alat medis, hal tersebut
standar pelayanan minimal (SPM) secara umum dapat menghambat pelayanan kesehatan
sudah dilaksanakan terutama pada program masyarakat, yakni salah satunya adalah
Usaha Kesehatan Masyarakat, bahwa standar peralatan yang tersedia.
pelayanan tersebut di puskesmas sudah
dilaksanakan mengacu pada Permenkes sesuai KESIMPULAN DAN SARAN
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Sesuai dengan hasil penelitian dan
Permenkes dimaksud. Peningkatan standar pembahasan yang dilakukan maka dapat
kualitas pelayanan publik di setiap unit pelayanan disimpulkan sebagai berikut : Prosedur
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan pelayananmengacu kepada standar operasional
Iorwena, Kaja, Standar Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat 98

prosedur yang telah ditetapkan, pelayanan dan Manullang. 2005. Dasar-Dasar Manajemen.
prosedur dilakukan untuk mempermudah Jakarta : Ghalia Indonesia.
pelayanan pada masyarakat. Prinsip Moenir .A.S, 2000. Manajemen Pelayanan
Pelayananmengacu pada prosedur yang telah Umum, Bumi Aksara : Jakarta.
ditetapkan sesuai standar medis,termasuk fasilitas Moenir. AS. 2006. Manajemen Pelayanan
lainnya serta mengevaluasi proses pengaduan atas Umum di Indonesia, Jakarta : Bumi
layanan dan proses pemberian layanan kepada Aksara.
masyarakat. Pelayanan tepat waktu dan efektif
Moleong, L.J. 2000. Metodologi penelitian
walaupun fasilitas masih belum maksimalsehingga kualitatif. Bandung : PT. Remaja
berpengaruh terhadap pelayanan pada pasien Rosdakaya.
maupun masyarakat. Adapun saran-saran yang
dapat diajukan adalah : Prosedur pelayananyang Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumberdaya
Manusia, Gajahmada Universitas Press
sudah dilaksanakan dengan baik sebaiknya
dipertahankan dan ditingkatkan dalam Purwanto dan Kusrini. 2000. Excellent
memberikan pelayanan pada pasien, sesuai Service Diklat Perjenjangan Manejer
dengan standar medis, setiap pengaduan maupun Madya. Jakarta : PT. Angkasa Pura II.
saran dari masyarakat maupun pasien yang Saefullah. 2008. Pemikiran Kontemporer
bersentuhan langsung dengan pemberi pelayanan. Administrasi Publik Prespektif
Keterbatasan fasilitas sebaiknya semua pihak Manajemen SDM. Bandung : Unpad
memberikan perhatian atas kekurangan tersebut Sinambela Lijan, P. 2008. Reformasi
melalui berbagai saran dan masukan pada instansi Pelayanan Publik. Jakarta : PT. Bumi
terkait. Aksara.
Syafii, IK.2003. Sistem Administrasi Negara
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Bandung : PT. Bumi Aksara.
Anggara, S. 2012. Ilmu Administrasi Negara,
Syafii,IK. 2011. Manajemen Pemerintahan.
Kajian Konsef, Teori dan Fakta
Bandung : Pustaka Reka Cipta
Dalam Upaya Menciptakan Good
Governance. Bandung : Cv. Pustaka
Setia.
Ratminto & Atik SW, 2015. Manajemen Peraturan dan Perundang-Undangan
Pelayanan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23
Tahun 1994. Tentang Pedoman
Ashari, ET. 2003 Upaya Meningkatkan Kinerja Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas.
Pelayanan Publik di Persaingan Bebas.
Jakarta : Forum Inovasi UI. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2000
Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bungin, Burhan. 2015.Metodologi Penelitian
Kualitatif Aktualisasi Metodologis Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Kearah Ragam Varian Kontemporer. Pelayanan Publik
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
Gie, The Liang. 2011. Administrasi Perkantoran Tentang Pelayanan Publik
Modern. Yogyakarta : Liberty Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Handoko.HT. 2002. Manajemen Sumber Tenaga Kesehatan
Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Pelayanan Publik Serta Implementasi-
nya. Jakarta: Mandar Maju. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
Kartiwa. A. 2015. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Pustaka Setia Jakarta : Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai