Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( TERM OF REFERENCE)

PENYULUHAN TENTANG CAMPAK


DI WILAYAH KERJA UPT ONAN GANJANG
KEC. ONAN GANJANG KAB. HUMBANG HASUNDUTAN

I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
1. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Permenkes RI No. 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

B. Pendahuluan
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat meuar yang disebabkan oleh virus.
Campak disebut juga rubella, morbili, atau measles. Penyakit ini ditularkan melalui
droplet ataupun kontak dengan penderita. Penyakit ini memiliki masa inkubasi 8- 13 hari.
Campak ditandai dengan gejala awal demam , batuk, pilek, dan konjungtivitis yang
kemudian diikuti bercak kemerahan pada kulit (rash). Dampak penyakit campak di
kemudian hari dalah kurang gizi sebagai akibat diare berulang dan berkepanjangan pasca
campak, sindrom radang otak pada anak diatas 10 tahun dan tuberkulosis paru menjadi
lebih parah setelah sakit campak berat.
Untuk itu perlu penanganan khusus bila ada seseorang yang menderita penyakit campak
agar tidak menimbulkan wabah. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan antara lain
dengan imunsasi (rutin, crash program, catch up dan bias), penyuluhan kesehatan dan
pencegahan kontak dengan penderita.
C. Gambaran Umum Singkat
Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya
vaksin telah dikembangkan lebihdari 30 tahunyang lalu, virus campak ini menyerang 50
juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak
berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada negara
berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika Serikat.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak
umur di bawah lima tahun (balita) akan tetapi campak bisa menyerang semua umur.
Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam
penangannya dan imunisasi yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin
akan mengurangi komplikasi penyakit ini.
Di wilayah kerja Onan ganjang masih sring ditemui kasus penderita campak. Penanganan
yang kurang tepat menjadi pemicu bekembangnya penularan penyakit campak di
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam melaksanakan penanganann penyakit campak di keluarga melalui
pemberian penyuluhan tentang penyakit campak di masyakat.
1. Uraian Kegiatan
Adapun uraian kegiatan yang akan dilakukan adalah penyampaian materi
(penyuluhan), diskusi, dan penutup.

2. Batasan Kegiatan
Masyarakat memahami penceghan dan penanganan penyakit campak.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang Campak.
b. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Penangan yang tepat penyakit
campak.

4. Indikator Keluaran dan Keluaran


a. Indikator Keluaran
Masyarakat memahami tentang campak dan penanganannya.
b. Keluaran
Masayarakat telah memahami penanganan yang tepat penderita penyakit campak.

5. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Materi
1) Pengertian Penyakit campak
2) Penyebab penyakit campak
3) Tanda dan gejala penyakit campak
4) Pencegahan penyakit campak
5) Upaya pengobatan penderita campak
6) Cara menangani penderita campak
b. Metode Pelaksanaan
Ceramah dan tanya jawab.
c. Tahapan Kegiatan
1) Koordinasi dengan bidan desa
2) Persiapan (undangan peserta)
3) Pelaksanaan
4) Laporan hasil pelaksanaan

6. Tempat Pelaksanan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan di 12 desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Onan Ganjang
1) Sigalogo
2) Sibuluan
3) Parnapa
4) Onan Ganjang
5) Sihikkit
6) Hutajulu
7) Parbotihan
8) Janji Nagodang
9) Batunagodang Siatas
10) Sampetua
11) Aek Godang Arbaan
12) Sanggaran II

7. Jadwal Kegiatan
Kegiaatan dilaksanakan dari bulan Januari – Desember 2018

8. Pembiayaan.
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas TA 2018.

9. Narasumber:
Wilda Florent Siregar, SKM

10. Penutup
Demikian kerangka acuan ini kami perbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai