Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium


tuberculosis (Mtb). Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga
sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada
tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama
baksil Koch. Penyakit yang disebabkan oleh kuman “Mycobacterium tuberculosis”, ini pada
umumnya menyerang paru-paru dan sebagian lagi menyerang luar paru-paru, seperti kelenjar
getah bening (kelenjar),kulit,usus/saluran pencernaan,selaput otak,dan sebagainya.

Indonesia termasuk negara dengan beban TBC tingi dimana saat ini Indonesia
menduduki peringkat ketiga di dunia, dengan insiden sebesar 845.000 atau sebesar
320/100.000 penduduk dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau sebesar 40/100.000
penduduk dan 3,6/100.000 penduduk TBC-HIV.

Tuberkulosis masih merupakan penyakit dengan insidensi tinggi di Indonesia,


pemberian penyuluhan masalah tuberkulosis ini diharapkan dapat membantu peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya menghindari dan mencegah terjadinya tuberkulosis.
Bagi para penderita tuberkulosis, diharapkan dapat mengikuti kegiatan pengobatan secara
lebih aktif dan ikut serta dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang hidup sehat.
Penderita TB merupakan pasien yang harus mempunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri
untuk sembuh dengan cara patuh minum obat sesuai prosedur, tahu bahaya tentang penyakit
TB dan penularannya serta tentang pemahaman danb kesadaran Perilaku Hidup Sehat.
Tentunya pemahaman tentang masalah tersebut tidak hanya berfokus pada penderita TB saja,
kepedulian pemahaman dan kesadaran keluarga penting untuk membantu kesembuhan
pasien.

Selain itu ada beberapa relawan atau kader PMO (Pengawas Minum Obat) yang harus
ikut aktif dalam membantu proses kesembuhan pasien dan tentunya juga dapat memotivasi
keluarga untuk mendukung kesembuhan pasien. Kader atau Relawan dapat bekerja sama
dengan Puskesmas dan berkoordinasi seta wajib melaporkan perkembangan dan halangan
yang terjadi pada saat membantu menangani pasien TB.
BAB II

1. Tujuan

a. Tujuan Jangka Panjang

Membantu menurunkan terjadinya penularan TBC, sehinggga dapat menurunkan insiden


dan prevalensi kasus TBC

b. Tujuan Jangka Pendek

Untuk memberikan pengetahuan tentang TBC dan pencegahan pada keluarga-keluarga


dengan TB paru

2. Manfaat

a. Manfaat Umum

Pasien memahami makna promosi kesehatan beserta perkembangannya

b. Manfaat Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan


penanganan pengobatan TB paru

2. Meningkatkan aksi nyata berbagai komponen masyarakat dalam pengendalian TBC

3. Meningkatkan penyebarluasan informasi tentang TBC serta terkkordinasi dan


berkesinambungan
BAB III

Hasil Kegiatan dan analisa

1. Promosi Kesehatan
a. Penyuluhan PHBS dan Etika Batuk
I. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Sosialisasi PHBS dan Etika Batuk ini yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang PHBS dan Etika Batuk,
khususnya warga RSUD Ploso dapat hidup sehat dan mencegah penularannya.
II. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Hari/Tanggal : Jumat / 24 Maret 2023
Pukul : 08.00 – selesai WIB
Tempat : Area ruang tunggu Poli Paru RSUD Ploso Jombang
III. DESKRIPSI KEGIATAN
Dalam kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar
dan mensosialisasikan tentang apa itu PHBS dan bagaimana Penerapannya.
Serta bagaimana cara batuk dan etika batuk yang benar demi mencegah terjadi
penyakit menular. Dalam acara ini, kami mengundang pemimpin daerah sekitar
wilayah Ploso dan masyarakat sekitarnya.
IV. JADWAL KEGIATAN

08.00 – 08.15 Sambutan dari Direktur


08.15 - 08.30 Sambutan dari ketua Tim TB Paru
08.30 - 10.30 Penyuluhan tentang PHBS dan Etika Batuk
10.30 - 11.30 Diskusi peserta dan praktik
11.30 - 12.00 Istirahat
12.00 Penutupan
V. PERSONIL KEGIATAN
Penanggung Jawab :dr Achmad Iskandar Dzulqornain
Ketua :dr. Asep Tri Handoko Sp.P
Sekretaris :Hartawan Hari U S.Kep., Ns
Anggota :dr. Rosiana Dian Pratiwi
dr Annes Tasya Putri
dr M. Bagus Fidiandra
Mutiara Danu S.Kep.,Ns
VI. Jumlah Peserta
Jumlah peserta penyuluhan PHBS dan Etika Batuk adalah sejumlah 30 peserta.
b. Penyuluhan

I. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat Sosialisasi Penyakit Epilepsi ini
yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit
Tuberkulosis, khususnya warga sekitar rumah singgah kamp epilepsi agar dapat
menerima penderita TUBERKULOSIS dapat hidup sehat dan mencegah
penularannya.
II. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Hari/Tanggal : Kamis / 9 Febuari 2023
Pukul : 08.00 - selesai WIB
Tempat : Area Poli Paru RSUD Ploso Jombang
III. DESKRIPSI KEGIATAN
Dalam kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat
sekitar dan mensosialisasikan tentang apa itu Tuberkulosis dan bagaimana kita
menyikapinya dalam masyarakat. Tujuan khususnya adalah untuk
meningkatkan pengertahuan masyarakat dalam perihal Tubekulosis dan
penderitanya.
IV. JADWAL KEGIATAN
08.00 – 08.15 Sambutan dari Direktur
08.15 - 08.30 Sambutan dari ketua Tim TB Paru
08.30 - 10.30 Penyuluhan tentang penyakit TB Paru
10.30 - 11.30 Diskusi peserta (penyandang TBC dan keluarga, warga setempat)
11.30 - 12.00 Penutupan
V. PERSONIL KEGIATAN
Penanggung Jawab : dr Achmad Iskandar Dzulqornain
Ketua : dr. Asep Tri Handoko Sp.P
Sekretaris : Hartawan Hari Utomo, S.Kep Ns
M Agus Jadid I, S.Kep., Ns
Anggota : dr. Rosiana Dian Pratiwi
Dokter Internship
Irfan Wahyudi A.Md Kep
Dedi Ahmad A.Md Kep
VI. Jumlah Peserta
Jumlah peserta penyuluhan PHBS dan Etika Batuk adalah sejumlah 20 peserta.
3.2 Pelaporan pasien TB Rawat Inap dan Rawat Jalan

PASIEN TB PARU RAWAT JALAN TRIBULAN


PERTAMA
PASIEN BARU : 9 PASIEN LAMA : 127 PASIEN DIRUJUK : 14

9% 6%

85%

PASIEN TB PARU RAWAT JALAN TRIBULAN


PERTAMA
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
JANUARI : 50 FEBRUARI : 47 MARET : 53
PASIEN TB PARU RAWAT INAP TRIBULAN
PERTAMA

0
JANUARI : 3 FEBRUARI : 1 MARET : 5
BAB IV

Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dengan adanya program TB DOTS diharapkan dapat memberikan solusi atas


tingginya tingkat penderita TB di Indonesia.

2. Saran
a) Bagi pasien dan keluarga
Bagi pasien diharapkan untuk teratur minum obat dan control secara rutin sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh tenaga kesehatan. Bagi keluarga
diharapkan agar melakukan pengawasan dalam menelan obat pada pasien
serta meluangkan waktu untuk mendampingi pasien saat control.

b) Petugas kesehatan dapat melakukan upaya upaya seperti meningkatkan


pengetahuan pasien mengenai pencegahan, penularan TB secara maksimal
untuk meningkatkan kesadaran pasien dalam mematuhi pengobatan TB.

Anda mungkin juga menyukai