Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PRENGENALAN TUBERCULOSIS

Oleh :

dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc.


dr. Pudjo Wahjudi, MS.
dr. Azham Purwandhono, M.Si.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER

AGUSTUS, 2014
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : PENGENALAN TUBERCULOSIS


2. Ketua pelaksana
a. Nama : dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc.
b. NIP : 19810518 200604 1 002
c. Pangkat/golongan : III/b
d. Jabatan : Asisten Ahli
3. Pelaksana kegiatan
a. Anggota I : dr. Pudjo Wahjudi, MS. NIP 19581105 198702 2 001
b. Anggota II : dr. Azham Purwandhono, M.Si. NIP 19810518 200604 1 002
4. Bentuk kegiatan : Ceramah dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
5. Waktu pelaksanaan : Jumat, 29 Agustus 2014
6. Jumlah sasaran : 50 orang
7. Biaya
a. Dana yang diperlukan : Rp. 500.000,-
b. Sumber Dana : Mandiri

Mengetahui Jember, 26 Agustus 2014


Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Ketua Pelaksana
Universitas Jember

dr. Enny Suswati, M.Kes dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc.


NIP. 19700214 199903 2 001 NIP. 19810518 200604 1 002

Menyetujui,
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat
Universitas Jember

Drs. Sujito, PhD


NIP. 19610204 198711 1 001

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Penyakit Tuberculosis (TBC) merupakan masalah yang serius bagi dunia, karena
menjadi penyebab kematian terbanyak dibanding dengan penyakit infeksi lain. Laporan
WHO menyebutkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang TBC terbesar nomor 3 di
dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah kematian
sekitar 101.000 pertahun. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995,
menempatkan TB sebagai penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler
dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok
penyakit infeksi (Anonimos, 2007).
TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Sumber penularan adalah penderita TBC BTA (Basil Tahan Asam) positif. Pada
waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet.
Orang dapat terinfeksi kalau droplet terhirup ke dalam saluran pernafasan (Amin, 2006)
Mengingat penyakit TBC dapat berakibat fatal dan kematian, sudah seharusnya
masyarakat mengetahui dan memahami berbagai masalah dan dampak dari penyakit ini,
sehingga mereka dapat melindungi diri, keluarga dan lingkungannya dari penyebaran
penyakit ini. Untuk menanggulangi masalah TBC di Indonesia, strategi DOTS yang
direkomendasikan oleh WHO dan Bank Dunia, harus diekspansi dan diakselerasi pada
seluruh unit pelayanan kesehatan dan berbagai institusi terkait. Keterbatasan pemerintah dan
besarnya tantangan TB saat ini memerlukan peran aktif dengan semangat kemitraan dari
semua pihak yang terkait, sehingga penanggulangan TBC dapat lebih ditingkatkan melalui
gerakan terpadu yang besifat nasional (Anonimos, 2007).
UPT Pelayanan Kesehatan (UMC) Universitas Jember merupakan sarana kesehatan
bagi civitas akademi universitas jember, peserta ASKES dan masyarakat umum memiliki
kewajiban dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC. Upaya pencegahan dan
penanggulangan tersebut hendaknya juga melibatkan peran dari keluarga yang meliputi
perilaku dalam mencegah penularan penyakit TBC antara lain, menutup mulut pada waktu
batuk dan bersin, meludah pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan, imunisasi
BCG pada bayi, menghindari udara dingin, mengusahakan sinar matahari masuk ke tempat
tidur, serta makan makanan yang tinggi karbohidrat dan tinggi protein. Namun demikian

3
tidak setiap anggota keluarga memiliki pengetahuan yang memadai. Oleh karena itu
diperlukan adanya penyebarluasan informasi kesehatan sehingga mereka mengerti,
memahami dan akhirnya dapat terbentuk perilaku hidup sehat.
1.2 Perumusan Masalah

1. Penyakit tuberculosis masih merupakan masalah serius bagi masyarakat Indonesia


2. Kurangnya pengetahuan warga peserta ASKES di UPT Pelayanan Kesehatan (UMC)
Universitas Jember mengenai penyakit tuberculosis
3. Perlunya upaya peningkatan pemahaman mengenai bahaya penyakit tuberculosis
untuk pencegahan penularan dan komplikasi penyakit

4
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

2.1 Tujuan Kegiatan


1. Meningkatkan pengetahuan warga peserta ASKES di UPT Pelayanan Kesehatan
(UMC) mengenai penyebab dan gejala tuberculosis
2. Meningkatkan pengetahuan warga peserta ASKES di UPT Pelayanan Kesehatan
(UMC) mengenai pencegahan dan penyebaran tuberculosis
3. Meningkatkan pengetahuan warga peserta ASKES di UPT Pelayanan Kesehatan
(UMC) mengenai pengobatan tuberculosis

2.1 Manfaat Kegiatan


1. Menurunkan angka kejadian penyakit tuberculosis pada warga
2. Mencegah ataupun menangani secara dini komplikasi yang terjadi akibat penyakit
tuberculosis
3. Meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat secara optimal

5
BAB III
METODE KEGIATAN

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah


1. Bentuk kegiatan : Ceramah kesehatan
2. Khalayak sasaran : Warga peserta ASKES Jember
3. Tempat : UPT Pelayanan Kesehatan (UMC) Universitas Jember
4. Tanggal Pelaksananan : Jumat, 29 Agustus 2014
5. Waktu Pelaksanaan : Pukul 06.30 WIB selesai
6. Sumber dana : Mandiri

BAB IV

6
KEBUTUHAN DANA

1. Perbanyakan makalah : 50 x Rp 1.500 = Rp. 75.000,00


2. Sewa LCD Rp. 50.000,00
3. Snack peserta dan panitia : 60x Rp 5.000 = Rp. 300.000,00
4. Perbanyakan laporan Rp. 75.000,00
+
JUMLAH Rp. 500.000,00

BAB V
PENUTUP

Demikian proposal pengabdian masyarakat yang berjudul Pengenalan Tuberculosis,


kami buat, besar harapan kami agar program ini dapat terlaksana dan bermanfaat.
Terimakasih sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah maupun akan membantu
pengabdian masyarakat ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Amin Z, Bahar A. 2006. Tuberculosis Paru dalam Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta:
Penerbit UI.

Anonimos. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2. Jakarta : Dirjen


P2M PLP.

Anda mungkin juga menyukai