DINAS KESEHATAN
UPT.BLUD PUSKESMAS AIKMUAL
Jln. Raya Praya-Mantang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
I. Latar belakang
Penyakit Hiv Aids masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat.Sehingga
masyarakat perlu mengetahui apa yang di maksud dengan HIV dan apa bedanya dengan
AIDS. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia . Orang yang
terinfeksi virus tersebut akan mengalami kerusakan pada sistem kekebalan tubuhnya yang
ada dalam sel darah putih yaitu leukosit yang mengandung CD4. Pada awal infeksi orang
masih tampak sehat segar bugar. Tanpa gejala karena tidak ada organ lain yang dirusak
oleh visrus tersebut. Lebih lebih bila dapat mempertahankan gaya hidup yang sehat
sehingga terhidar dari pajanan kuman penyakit maka dia akan bertahun2 tanpa gejala dan
terus sehat. Tapi karena dalam darahnya mengandung virus maka dia dapat menularkanya
kepada orang lain apabila terjadi kontak dari darah ke darah.Karena kekebalan tubuh
semakin melemah maka mudah diserang berbagai macam penyakit terutama infeksi.
Sehingga dipandang perlu untuk mengadakan refresing tentang hiv aids bagi
kader , sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang hiv aid.
II. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan kader /masyarakat tentang penyakit hiv aids.
2. Mencegah penularan kasus hiv aids.
3. Melibatkan kader/masyarakat secara langsung untuk memberikan informasi tentang
hiv/aids kepada masyarakat sekitar.
III. Keluaran
1. Kader / masyarakat mengerti tentang penyakit hiv aids sehingga stigma yang ada di
masyarakat saat ini berkurang.
2. Peserta mengetahui tentang sex aman
3. Dan tentunya ada kepedulian dari masyarakat tentang penyakit hiv aids yang ada di
masyarakat kita.
IV. Jadwal dan Tempat pelaksanaan sbb :
NO D E SA TANGGAL KETERANGAN
PELAKSANAAN
1 Montong Terep Senin, 29 Juli 2019 Jam 09:30 Wita-Selesai
2 Bunut Baok Rabu, 3 Juli 2019 Jam 09:30 Wita - Selesai
V. Peserta
1. Peserta terdiri dari : Kader Bunut Baok, Montong terep masing –masing 40 orang.
2. Jumlah Nara Sumber Puskesmas sebanyak 2 orang
- Koordinator Program dan Dokter Puskesmas
VI. Sumber Dana BOK Puskesmas Aikmual dengan rincian:
- Transport Peserta : Rp. 40 org x 30.000 = Rp.1.200.000,-
- Snack Peserta : 122 0rg (Masing-masing Desa) x 10,000 = 1.220.000,-
Demikian kerangka acuan refresing kader hiv aids tingkat desa ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPT.BLUD PUSKESMAS AIKMUAL
Jln. Raya Praya-Mantang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
I. Latar belakang
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberculosis,sebagian kuman mycobacterium tuberculosis menyerang
paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
Sejak tahun 1995 program pemberantasan penyakit tuberculosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course yang di
rekomendasikan oleh WHO .
Penyakit tbc merupakan penyebab kematian nomor 1 dari golongan penyakit
infeksi.Diperkerikan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru bta
positif.Penyakit tbc sebagian besar menyerang kelompok usia kerja produktif,kelompok
ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Pada tahun 2016 ,puskesmas aikmual menemukan suspek sebanyak 241 orang
dengan tb bta positif 52 orang ,dari target 70 orang bta positif atau baru mencapai 74,1
%.Dan begitu juga di tahun 2019, puskesmas aikmual menemukan suspek sebanyak 138
orang dengan tb bta positif 34 orang ,dari target 70 orang bta positif atau baru mencapai
40,6 %.
Adapun permasalahan program yang di hadapi adalah:
- Penemuan suspek yang belum mencapai target.
- Penemuan penderita bta positif belum mencapai target.
- Kerjasama baik lintas program maupun lintas sektoral belum maksimal.
- Pengetahuan masyarakat tentang penyakit tb paru masih rendah.
Karena itulah diperlukan terobosan / inovasi baru program sehingga cakupaan
yang diharapkan biasa maksimal,yang salah satunya ialah pelaksanaan cba di tiap
wilayah sehingga semua suspek bisa terjaring.
II. Tujuan
1. Tercapainya penemuan suspek sesuai dengan target.
2. Tercapainya penemuan tb bta positif sesuai dengan target.
3. Kerjasama lintas program maupun lintas sektoral bisa maksimal yakni dibuktikan
dengan terlibatnya semua unsur terkait.
4. Masyarakat mengerti dan paham tentang penyakit tb paru.
Demikian kerangka acuan cba ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPT.BLUD PUSKESMAS AIKMUAL
Jln. Raya Praya-Mantang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
I. Latar belakang
Cure rate atau angka kesembuhan penderita adalah salah satu barometer
keberhasilan dari pada program p2 tb,dan ini semua akan kita dapatkan manakala semua
pihak ikut terlibat untuk memberikan support kepada penderita,sehingga apa yang
menjadi harapan bisa kita capai yakni kesembuhan penderita.Support sangatlah
diperlukan penderita terutama sekali dari keluarga /pmo ( pengawas minum obat),
mengingat waktu pengobatan yang cukup lama serta side efek yang timbul akibat minum
oat.
II. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan pmo /keluarga tentang penyakit tb.
2. Untuk mengingatkan dan memberikan motivasi kepada penderita dan keluarga
tentang pentingnya pengobatan secara teratur.
3. Melibatkan pmo / keluarga secara langsung untuk menemukan suspek tb yang ada
di lingkungan sekitar.
III. Keluaran
1. Pmo / keluarga mengerti dan paham tentang penyakit tb.
2. Tidak lagi terjadi penderita yang drop out pengobatan.
3. Adanya kepedulian dari pmo / keluarga terhadap lingkungan sekitar sehingga
penderita suspek banyak di temukan.
IV. Jadwal dan Tempat pelaksanaan
V. Peserta
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPT.BLUD PUSKESMAS AIKMUAL
Jln. Raya Praya-Mantang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
I. Latar Belakang
Strategi penanggulangan HIV-AIDS di tunjukan untuk mencegah dan
mengurangiresiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangidampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,keluarga
danmasyarakat, agar inndividu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaatutuk
pemanguan.Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintahmaupun
masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehinggakeseluruhan upaya
penangulangan HIV dan AIDS dapatdi lakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut
area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak danpembangunan lingkungan
yang kondusif.Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan di perlukan
peranaktif dari keompok populasi kunci yaitu: (1) Orang-orang beresiko tertular
ataurawan tertular karena prilaku seksual beresiko yang tidak terlindung bertukaranalat
suntik tidak steri; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena
IV. Peserta
1. Peserta terdiri dari : Aikmual, Montong Terep, Jago, Mekar Damai, Bunut Baok,
Mertak tombok masing-masing desa 20 orang.
2. Jumlah nara sumber sebanyak 2 orang.
- Koordinator program , Dokter Puskesmas Aikmual
l. Rincian Biaya
Transport nara sumber puskesmas : Puskesmas 2 Or gx 6 Lokasi x Rp. 35.000
= Rp. 420.000.-
Transport Peserta :Rp. 20 org x 6 desa x 30.000 =
Rp.3.600.000,-
Snack Peserta : 22 x 6 lokasi x 10.000 = 1.320.000,-
Demikian kerangka acuan cba ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPT.BLUD PUSKESMAS AIKMUAL
Jln. Raya Praya-Mantang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
I. Latar Belakang
Indonesia telah mencapai kemajuan yang bermakna dalam upaya pengendalian
TB di Indonesia bahkan beberapa target MDGS telah tercapai sebelum waktunya, namun
perlu diwaspadai karena masih ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi agar
tidak menghambat laju pencapaian target program selanjutnya. Salah satu tantangan
terbesar yang harus diwaspadai adalah masih banyaknya kasus TB yang hilang atau tidak
terlaporkan ke program. Pada tahun 2012 diperkirakan ada sekitar 130.000 kasus TB
yang diperkirakan ada tetapi belum terlaporkan. Dengan latar belakang tersebut maka
kegiatan kunjungan rumah pasien TB menjadi sangat penting untuk dilakukan dalam
kegiatan P2TB di Puskesmas Aik Mual.
II. Tujuan
1. Meningkatkan cakupan pelaporan dan meningkatkan kepatuhan serta menurunkan
angka kejadian dropout pasien TB
2. Melaksanakan kunjungan rumah dan edukasi pasien keluarga
3. Memotivasi dan memelihara kepautuhan minum obat.
V. Jadwal dan Tempat pelaksanaan
V. Peserta
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPT.BLUD PUSKESMAS AIKMUAL
Jln. Raya Praya-Mantang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
I. LATAR BELAKANG
Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah refleks yang dapat terjadi secara
tiba-tiba dansering berulang-ulang yang bertujuan untuk membantu membersihkan
saluran pernapasan darilendir besar, iritasi, partikel asing dan mikroba. Batuk
merupakan refleks fisiologis kompleks yang melindungi paru dari trauma mekanik,
kimia dan suhu. Batuk juga merupakan
mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nafas tetap bersih
dan terbuka dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran nafasdan m
engeluarkan benda asing atausekret yang abnormal dari dalam saluran nafasBatuk
menjadi tidak fisiologis bila dirasakan sebagai gangguan. Batuk semacam itu sering kali
merupakan tanda suatu penyakit di dalam atau diluar paru dan kadang-kadang
merupakan gejaladini suatu penyakit. Penularan penyakit batuk melalui udara (air
borneinfection).
Penyebabnya beragam dan pengenalan patofisiologi batuk akan sangat
membantudalam menegakkan diagnosisdan penatalaksanaan batuk. (Yunus, F. 2007).
Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari
saluran napas. Batuk juga membantu melindungi paru dariaspirasi yaitu masuknya
benda asing dari saluran cerna atau saluran napas bagian atas. Yang dimaksud dengan
saluran napas mulai dari tenggorokan, trakhea, bronkhus, bronkhiolisampai ke jaringan
paru. (Guyton,et all.2008)
Batuk merupakan gejala klinis dari gangguan pada saluran pernapasan. Batuk
bukan merupakansuatu penyakit, tetapi merupakan manifestasi dari penyakit yang
menyerang saluran pernafasan.Penyakit yang bisa menyebabkan batuk sangat
banyaksekali mulai dari infeksi, alergi,
inflamasi bahkan keganasan. (Kumar ,et all.2007).
Berdasarkan Hal tersebut sesuai dengan ProgramPPIRS. Bina Kasih yaitu
mengenai Etika Batuk berkala, dan menurunkan angka kejadian ISPAterkait 10 penyakit
tersebesar di rumah sakit Bina Kasih Maka kami TIIM PPIRS melakukan penyuluhan
Etika Batuk sesuai dengan geografis rumah sakit.
II. Tujuan
- Etika Batuk Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas
(Droplets) dan membuatkenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut
dapat mengandung kuman infeksiusyang berpotensi menular ke orang lain
disekitarnya melalui udara pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara
pernafasan disebut “air borne disease”.
I. Jadwal dan Tempat pelaksanaan
V. Peserta
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
- NIP. 19731231 1994011004
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPT.BLUD PUSKESMAS AIKMUAL
Jln. Raya Praya-Mantang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
I. Latar belakang
NO D E SA TANGGAL KETERANGAN
PELAKSANAAN
1 Montong Terep 16 April 2019 8.30-selesai
V. Peserta
1. Peserta terdiri dari : Kader Desa Aikmual,Mekar damai,Jago,Bunut Baok,Mt.terep,Mertak
tombok masing –masing 20 orang.
2. Jumlah Nara Sumber Kabupaten sebanyak 2 orang
3. Jumlah Nara Sumber Puskesmas sebanyak 2 orang
- Koordinator Program dan Dokter Puskesmas
VI. Sumber Dana BOK Puskesmas Aikmual dengan rincian:
-Transport nara sumber puskesmas : 2 Or x 6 Lokasi x Rp. 40.000 = Rp. 480.000.-
-Transport nara sumber kabupaten : 2 Or x 6 Lokasi x Rp. 40.000 = Rp. 480.000.-
-Transport Peserta : Rp. 20 org x 6 desa x 35.000 = Rp.4.200.000,-
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004
KERANGKA ACUAN CBA PROGRAM P2 TB PARU DI DESA
UPT BLUD PUSKESMAS AIKMAUL
I. Latar belakang
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh kuman mycobacterium
tuberculosis,sebagian kuman mycobacterium tuberculosis menyerang paru dan dapat juga menyerang
organ tubuh lainnya.
Sejak tahun 1995 program pemberantasan penyakit tuberculosis paru telah dilaksanakan dengan
strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course yang di rekomendasikan oleh WHO .
Penyakit tbc merupakan penyebab kematian nomor 1 dari golongan penyakit infeksi.Diperkerikan
setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru bta positif.Penyakit tbc sebagian besar
menyerang kelompok usia kerja produktif,kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Pada tahun 2016 ,puskesmas aikmual menemukan suspek sebanyak 241 orang dengan tb bta
positif 52 orang ,dari target 70 orang bta positif atau baru mencapai 74,1 %.Dan begitu juga di tahun
2019, puskesmas aikmual menemukan suspek sebanyak 138 orang dengan tb bta positif 34 orang ,dari
target 70 orang bta positif atau baru mencapai 40,6 %.
Adapun permasalahan program yang di hadapi adalah:
Karena itulah diperlukan terobosan / inovasi baru program sehingga cakupaan yang diharapkan biasa
maksimal,yang salah satunya ialah pelaksanaan cba di tiap wilayah sehingga semua suspek bisa terjaring.
II. Tujuan
1. Tercapainya penemuan suspek sesuai dengan target.
2. Tercapainya penemuan tb bta positif sesuai dengan target.
3. Kerjasama lintas program maupun lintas sektoral bisa maksimal yakni dibuktikan
dengan terlibatnya semua unsur terkait.
4.Masyarakat mengerti dan paham tentang penyakit tb paru.
IV. Jadwal dan Tempat pelaksanaan
Demikian kerangka acuan cba ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004
KERANGKA ACUAN PEMBEKALAN PMO
UPT BLUD PUSKESMAS AIKMAUL
I.Latar belakang
Cure rate atau angka kesembuhan penderita adalah salah satu barometer keberhasilan dari pada
program p2 tb,dan ini semua akan kita dapatkan manakala semua pihak ikut terlibat untuk memberikan
support kepada penderita,sehingga apa yang menjadi harapan bisa kita capai yakni kesembuhan
penderita.Support sangatlah diperlukan penderita terutama sekali dari keluarga /pmo ( pengawas minum
obat), mengingat waktu pengobatan yang cukup lama serta side efek yang timbul akibat minum oat.
Sehingga dipandang perlu untuk mengadakan pertemuan khusus yakni tentang pembekalan pmo
atau sebagai tambahan ilmu pengetahuan kepada keluarga / pmo khususnya tentang penyakit tb.
II. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan pmo /keluarga tentang penyakit tb.
2. Untuk mengingatkan dan memberikan motivasi kepada penderita dan keluarga tentang –
pentingnya pengobatan secara teratur.
4. Melibatkan pmo / keluarga secara langsung untuk menemukan suspek tb yang ada di –
lingkungan sekitar.
III. Keluaran
1.Pmo / keluarga mengerti dan paham tentang penyakit tb.
2.Tidak lagi terjadi penderita yang drop out pengobatan.
3.Adanya kepedulian dari pmo / keluarga terhadap lingkungan sekitar sehingga penderita
suspek banyak di temukan.
IV. Jadwal dan Tempat pelaksanaan
Demikian kerangka acuan pembekalan pmo tingkat puskesmas ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Demikian kerangka acuan LEC ( Leprosy Elimination Campgn ) tingkat desa ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
( Anang Muslehuddin,S.Kep )
NIP. 19731231 1994011004