Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL KEGIATAN TERKAIT

PENANGGULANGAN PENYAKIT TBC

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUBAUN AMARASI TIMUR

OLEH

KELOMPOK 3

KELAS : D

SEMESTER : III

NAMA – NAMA NIM

1. ROVLIN A. BANI 184202721


2. FRANS LODO 181902721
3. SONYA J.N OTEMUSU 184502721
4. GEORGE A.Y RABE 182102721
5. RIDWAN PRAING 184102721
6. NIRMA SAEFATU 183602721
7. HELENA MAU BLEGUR 182202721
8. SANIA BETE DOO 184402721
9. ARIFTAN SERAN 181102721
10. WELHELMINA LURUK 185002721

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20 tahun
World Health Organitation (WHO) dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya
mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit
infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri Mycobacterium
tuberkulosis.
Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang
dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak segera diobati atau pengobatannya tidak tuntas
dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian (Kemenkes RI, 2015).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta
orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China
merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%,
10%, dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Pada tahun 2015 di Indonesia terdapat peningkatan kasus tuberkulosis dibandingkan
dengan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330.910 kasus tuberkulosis lebih banyak
dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324.539 2 kasus. Jumlah kasus tertinggi terdapat di
provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa
tengah (Kemenkes RI, 2016).
Data terakhir dinas kesehatan Nusa Tenggara Timur menyebutkan, di NTT pada tahun
2021 terdapat 2.765 kasus TB BTA positif, kausu TBC di NTT mengalami fluktulasi
setiap tahun . dari data yang diperoleh pada tahun 2017 jumlah kasusu di NTT mencapai
7.345 kemudian naik pada tahun 2018 menjadi 7.632 kasus . dan pada tahun 2019 justru
mengalami penurunan 47 kasus menjadi 7.585 dan pada tahun 2020 turun lagi menjadi
5.126 kasus , khususnya di daerah kota kupang dengan jumlah kasus 275 kasus TBC .
Sementara diwilayah kerja puskesmas Pakubaun Amarasi Timur terdapat 14 orang
yang terkena kasus TBC dari 14 orang tersebut yang dinyatakan sembuh ada 1 orang dan
yang meninggal terdata 4 orang, selebihnya masih dalam tahap pengobatan di puskesmas
tersebut .
B. Rumusan masalah
Untuk mengetahui bagaimana cara penanggulangan penyakit TBC di area kerja
puskesmas Pakubaun Amarasi Timur

C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara atau tindakan yang dilakukan untuk menanggulangi
penyakit TBC di wilayah kerja puskesmas Pakubaun Amarasi Timur .

D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dari para pelajar dan
keluarga untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi penularan penyakit TBC.
BAB II
LAPORAN HASIL PENELITIAN TERKAIT PENANGGULANGAN
PENYAKIT TBC DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PAKUBAUN AMARASI TIMUR

A. Struktur kelompok
Waktu : senin 30 januari 2023 , pukul 10 : 00 WITA
Tempat : Puskesmas Pakubaun Amarasi Timur
 Penanya :
1. Sonya Otemusu
2. Rovlin Bani
3. Ariftan Seran
4. George Rabe
 Narasumber :
1. Ibu Imelda Tahun
2. Bapak Kris Niti

B. Tahap persiapan
Pada tanggal 30 januari 2023 jam 10 : 00 WITA, kami sekelompok mahasiswa
melakukan pertemuan dengan kepala puskesmas pakubaun amarasi timur dan kedua
petugas penanggulangan penyakit TBC di wilayah kerja puskesmas pakubaun amarasi
timur untuk melakukan kegiatan wawancara untuk mengumpulkan data terkait
penanggulangan penyakit TBC di wilayah kerja puskesmas tersebut .
C. Pelaksanaan
Kami sekelompok mahasiswa Stikes Maranatha Kupang beserta ibu kepala puskesmas
dan kedua penanggung jawab penanggulangan penyakit TBC di wilayah kerja puskesmas
pakubaun amarasi timur melakukan kegiatan wawancara terkait kegiatan yang dilakukan
dalam menaggulangi penyakit TBC di wilayah keja puskesmas tersebut .
Dari hasil wawancara tersebut didapatkan data sebagai berikut ;
Puskesmas pakubaun yang berada di daerah Amarasi Timur merupakan salah satu
puskesmas yang memiliki jumlah pasien TBC sebanyak 14 orang dari jumlah tersebut
dinyatakan bahwa 4 orang pasien TBC meninggal dan 1 orang pasiennya dinyatakan
sembuh sementara jumlah pasien yang lainnya masih dalam tahap pengobatan .
Kegiatan yang dilakukan oleh kepala penanggulangan penyakit ini untuk menaggulangi
perkembangan penyakit ini adalah dengan melakukan penyuluhan mengenai penyakit
TBC ini , kegiatan penyuluhan ini dilakukan setiap bulan bertepatan dengan
dilakukannya kegiatan posyandu bagi para balita maupun lansia selain dilakukan kegiatan
penyuluhan ini para petugas juga melakukan kegiatan ketuk pintu untuk melaukan
sosialisasi kepada masyarakat dan menganjurkan masyarakat untuk melakukan PHBS
( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) .
Dan setiap tanggal 24 maret dilakukan kegiatan minilog lintas sector yang menghadirkan
para pejabat desa dan pemangku adat untuk dilakukan sosialisasi dan juga skirinning
untuk memeriksa pasien suspek .
Pasien TBC dengan kategori 1 akan diberikan obat OAT dan untuk pasien dengan
kategori 2 akan diberikan suntikan , sementara untuk pasien anak- anak akan diberikan
obat anti proktilastik untuk mencegas penyakit tersebut .
Di wilayah kerja puskesmas ini pemeriksaan penyakit TBC dilakukan dengan alat TCM
( tes cepat molekuler ) dan periksa dahak ( skrining ) untuk alat TCM ini baru tersedia 4
buah dan tersebar di 4 pusat kesehatan yaitu puskesmas oekabiti, puskesmas takari ,
puskesmas taru dan rumah sakit umum Naibonat . para petugas juga mengenalkan kepada
para penderita TBC mengenai SITB ( sistem informasi Tubercolosis) yang mampu
memberikan data secara akurat dan cepat ,
Puskesmas pakubaun sendiri memiliki target di tahun 2022 , target suspek yang harus di
dapat adalah 290. Kemudian target yang harus didapat adalah 29 orang pasien yang
positif namun demikian hasil yang didapat adalah 14 orang pasien dengan penyakit TBC
dengan begitu pencapaian dan hasil yang didapat oleh puskesmas pakubaun ini masih
dibawah target .
Maka dari pihak dinas kesehatan menyarankan agar dari pihak puskesmas dpat
meningkatkan kinerja mereka agar target tersebut dapat tercapai sebelum tahun 2030
mendatang .
Kemudian bagi para pasien yang masih tidak mengikuti arahan para petugas untuk
minum obat maka akan diberikan edukasi oleh petugas mengenai efek samping dan
mendorong pasien agar memiliki kemauan untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
oleh petugas , untuk PMO ( pengawas Minum Obat ) sendiri berasal dari keluarga pasien
situ sendiri , dan pengobatannya diberikan setiap 2 minggu sekali oleh dokter yang
bertugas .
Menurut narasumber ( ibu Imelda Tahun ) respon masyarakat dalam penanggulangan
penyakit TBC ini sangat baik .
Masyarakat dan tokoh adat maupun dari pihak pemerintah selalu mendukung kegiatan
para petugas dlam melakukan kegiatan penanggulanagn penyakit TBC diwilayah kerja
puskesmas Pakubaun Amarasi Timur .

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai