OLEH
KELAS :B
SEMESTER : III
NIM : 176302721
KUPANG
2023
A. Konsep Dasar
1.1 Pengertian
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas (puerperium)
yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang
lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil( Bobak, 2010).
Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa aterm, tidak terjadi
komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan persalinan selesai dalam 24
jam (Bobak, 2005).
Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obat-obatan (prawiroharjo, 2000).
Ruptur perineum adalahrobekan yang terjadi pada perineum sewaktupersalinan (Mohtar,
1998).
1.2 Etiologi
Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan.
c.FaktorPersalinanPervaginam
Vakum ekstrasi adalah suatu tindakan bantuan persalinan, janin dilahirkan dengan ekstrasi
menggunakan tekanan negative dengan alat vacum yang dipasang di kepalanya( Mansjoer,
2002).
2. EkstrasiCunam/Forsep
Ekstrasi Cunam/Forsep adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan cunam yang
dipasang di kepala janin (Mansjoer, 2002). Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu karena
tindakan ekstrasiforsep antara lain ruptur uteri, robekanportio, vagina, ruptur perineum,
syok, perdarahan post partum, pecahnya varices vagina (Oxorn, 2003).
3.Embriotomi adalah prosedur penyelesaian persalinan dengan jalan melakukan
pengurangan volume atau merubah struktur organ tertentu pada bayi dengan tujuan untuk
member peluang yang lebih besar untuk melahirkan keseluruhan tubuh bayi tersebut
(Syaifudin, 2002).
4. PersalinanPresipitatus
1. AdaptasiFisiologi
a. Infolusi uterus
c. Kontraksi intensitas
Kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir,
diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin yang sangat
besar. homeostasis pasca partum dicapai terutama akibat kompresi pembuluh darah
intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit dan pembentukan bekuan.
Hormonoksigen yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur
kontraksi uterus, mengopresi pembuluh darah dan membantu hemostasis. Selama 1-
2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bias berkurang dan menjadi
tidak teratur. Untuk mempertahankan kontraksi uterus, suntikan oksitosin secara
intravena atau intramuskuler diberikan segera setelah plasenta lahir. Ibu yang
merencanakan menyusui bayinya, dianjurkan membiarkan bayinya di payudara
segera setelah lahir karena isapan bayi pada payudara merangsang pelepasan
oksitosin.
2. Adaptasi psikologis
Menurut Hamilton, 1995 adaptasi psikologis ibu post partum dibagi menjadi 3 fase
yaitu :
Fase ini dimulai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan dimana ibu
membutuhkan perlindungan dan pelayanan.
Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu
keempat sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran
barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru. Selama fase ini system
pendukung menjadi sangat bernilai bagi ibu muda yang membutuhkan sumber
informasi dan penyembuhan fisik sehingga ia dapat istirahat dengan baik.
1.5 Penatalaksanaan
2. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat dipastikan bahwa
perdarahan tersebut berasal dari perlukaan pada jalan lahir, selanjutnya dilakukan
penjahitan. Prinsip melakukan jahitan pada robekan perineum :
b. Robekan perineum tingkat I :tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan
aposisi lukabaik, namun jika terjadi perdarahan segera dijahit dengan
menggunakan benang catgut secara jelujur atau dengan cara angka delapan.
f. MeminimalkanDerajatRuptur Perineum
MenurutMochtar (1998) persalinan yang salah merupakan salah
satusebabterjadinyaruptur perineum. MenurutBukuAcuanAsuhanPersalinan
Normal (2008) kerjasamadenganibu dan penggunaanperasat manual yang
tepatdapatmengaturekspulsikepala, bahu, dan
seluruhtubuhbayiuntukmencegahlaserasiataumeminimalkanrobekan pada
perineum.
Dalam menangani asuhan keperawatan pada ibu post partum spontan, dilakukan
berbagai macam penatalaksanaan, diantaranya :
1. Monitor TTV
Tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mungkin menandakan preeklamsi suhu
tubuh meningkat menandakan terjadinya infeksi, stress, atau dehidrasi.
3. Pemberian oksitosin
Segera setelah plasenta dilahirkan oksitosin (10 unit) ditambahkan dengan cairan
infuse atau diberikan secara intramuskuler untuk membantu kontraksi uterus dan
mengurangi perdarahan post partum.
4. Obatnyeri
1.6 Pengkajian
Pengkajian pada ibu post partum menurut Doenges, 2001 adalah sebagai berikut:
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
4. Pola eliminasi
1. Neuro sensori
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
1) Pemeriksaan TTV
4) Pemeriksaan reflek
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan urin
DAFTAR PUSTAKA
Https://www.academia.edu/33291978/ Laporan_Pendahuluan_Post_Partum.