Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

STANDAR OPERASIONAL MEMASANG NGT

Oleh Kelompok 4:

NAMA-NAMA NIM

1. ARIFTAN SERAN 1811 02721


2. MARHTA M. GORO 1831 02721
3. MARLINCE N. GULLING 1830 02721
4. MARIO F.M. PUTERA 1829 02721
5. EXAL KADJA KORE 1818 02721
6. DWI L. SAKAU 1816 02721
7. YUNCE LIEM 1855 02721

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang STANDAR
OPERASIONAL MEMASANG NGT.

Terimakasi kami ucapkan juga kepada dosen yang telah memberikan kesempakan
bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga kami menjadi lebih mengerti dan
memahami tentang STANDAR OPERASIONAL MEMASANG NGT.

Maka begitu pula dengan makalah ini yang telah kami berusaha akan tetapi kami
menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan, dalam makalah ini dan kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang,06 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................!

DAFTAR ISI..............................................................................................................................!!

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..................................................................................................................3
B.Tujuan ...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian..........................................................................................................................4
B.Manfaat Dan Tujuan..........................................................................................................4
C.Hal-Hal Yabg Perlu Diperhatikan.....................................................................................4
D.Indikasi..............................................................................................................................4
E.Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi...........................................5
F.Pasienyang Harus Dilakukan Pemasangan Ngt.................................................................6
G.Pemasangan Ngt Pada Bayi..............................................................................................6
H.Pemasangan Ngt Pada Orang Dewasa..............................................................................8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.....................................................................................................................10
B.Saran ...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
olehmanusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun
fisiologis.Memberi makan enteral lebih dipilih daripada nutrisi parenteral karena ini
memperbaiki penggunaan nutrien, lebih aman untuk klien dan sedikit lebih murah. Tidak
semua klien mampu makan secara enteral tetapi bila sistem GI (gastrointestinal) mampu
mencerna dan mengabsorpsi nutrien, maka pemberian makan dengan cara ini harus
digunakan. Indikasi untuk makan dengan selang nasogastrik meliputi klien yang tidak
dapat makan, klien yang tidak ingin makan dan klien yang tidak dapat mempertahankan
nutrisi oral adekuat (misal : klien dengan kanker, sepsis, trauma atau klien yang koma).

B. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu Mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Terhadap Pasien.
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Pemasangan NASOGATRIC (NGT).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Selang Nasogastrik atau NGT tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui
hidung sampai ke lambung.Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-
obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan,
dan obat-obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari
lambung dengan cara disedot.(Metheny dan Titler,2001).
Nasogastrik terdiri dari dua kata dari bahasa latin dan bahasa yunani,Nasa adalah
suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasala dari latin nasus untuk
hidung dan moncong hidung. Gastik berasala dari bahasa yunani yaitu gasteryang
artinya the paunch (perut sakit) atau yang berhubungan dengan perut.Istilah
nasogastrik bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942.
B. Manfaat Dan Tujuan
a) Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung
(cairan,udara,darah,racun).
b) Untuk memasukan cairan (memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi).
c) Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi
lambung.
d) Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.
e) Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi
pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung
sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia).

C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Makan sebaiknya di berikan dalam keadaan hangat
2. Jenis makanan diberikan sesuai instruksi dokter - ahli gizi
3. Diperhatikan apakah makanan habis atau tidak
4. Obat-obatan yg harus di berikan sebelum makan
5. Teknik Pemasangan NGT
D. Indikasi
1. Pasien Dewasa :
a) Pasien dengan trauma abdomen.
b) Pasien dengan perdarahan pada saluran pencernaan atas.
c) Pasien dengan keadaan koma.

2. Pasien Bayi/Balita:
a) Bayi yang tidak dapat makan
b) Bayi dengan kanker
c) Bayi dengan sepsis
d) Bayi dengan trauma

E. Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

a. Pengetahuan Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat


memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya
informasi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
b. Prasangka Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi, dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah
tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi tidak digunakan
sebagai makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi
tempe dapat merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat juga memengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah terdapat
larangan makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan itu
merupakn sumber vitamin yang baik. Adapula larangan makan ikan bagi anak-anak
karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan. Padahal ikan merupakan
sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
d. Kesukaan Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-
zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak
terjadi kasus 4 malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh tubuh.
e. Ekonomi Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan
makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status
gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status
ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi.
Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan
makanan yang bergizi.

F. Pasien Yang Harus Dilakukan Pemasangan Ngt


a. Pasien yang tidak dapat makan dengan cara biasa seperti pasein yang tidak sadar.
b. Pasien dengan penyakit / operasi mulut.
c. Fraktur tulang rahang tidak dapat menelan karena paralisis tenggorokan.
d. Bayi prematur yang terlalu lemah menelan.
e. Pasien yang tidak mau makan sendiri seperti psikose.

G. Pemasangan Ngt Pada Bayi


1. Persiapan Alat
a. Selang nasogastric
b. Air dalam wadah penuang
c. Spoit
d. Serbet, kain kasa
e. Selimut
f. Plaster dan gunting
g. Stetoskop
h. Compeng
i. Kelm
j. Makanan cair sesuai kebutuhan (suhu harus hangat) dalam tempatnya
k. Nirbekken
l. Duk/perlak
m. Bak steril
n. Com
2. Prosedur Kerja:
a. Menyapa ibu klien dengan ramah dan sopan
b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. dengan kepala ditinggikan dengan menggunakan selimut atau bantal
d. Membersihkan lubang hidung dengan kain kasa
e. Pasang duk atau perlak diatas dada bayi
f. Pasang sarung tangan
g. Ukur jarak selang : pegang ujung selang, pada pertengahan pusat dan titik paling
tinggi dari rangka iga, lalu tarik selang ke daun telinga kemudian ke hidung, lalu
beri tanda dengan menggunakan plaster
h. Cuci tangan
i. Atur posisi bayi pada posisi terlentang atau sedikit miring ke kanan/kiri
j. Benamkan ujung selang dalam com yang berisi air untuk melembabkan
k. Masukkan selang ke lubang hidung ke arah belakang tenggorokan anak
l. Pasang compen g di mulut bayi
m. Periksa letak selang:
1) Tempatkan 5 cc udara dalam spoit, hubungkan selang
2) Tempatkan stetoskop di atas lambung
3) Injeksi udara sambil mendengar gemuruh yang terjadi melalui stetoskop
4) Buang udar
5) Tarik kembali bagian pengisap spuit, bila ada isi lambung, selang posisi benar
n. Plaster selang pada bibir atas dan pipi anak
o. Periksa suhu makanan
p. Lepaskan spoit dari selang dan lepaskan bagian penghisap dari spoit
q. Sambungkan kembali ke spoit ke selang
r. Isi spoit dengan jumlah makanan yang dibutuhkan
s. Dorong perlahan penghisap kemudian lepaskan
t. Bagian dasar spoit tidak boleh dipegang lebih tinggi dari dagu atau 15 cm ditas
lambung
u. Pasang klem
v. Gendong, timang dan sendawakan anak
w. Rapikan pasien
x. Kembalikan alat ketempatnya
y. Cuci tangan

H. Pemasangan Ngt Pada Orang Dewasa


1. Persiapan Alat
a. Lampu senter/ pen light
b. Klem
c. Handuk kecil
d. Tissue
e. Spatel lidah
f. Sarung tangan dispossible
g. Plester
h. Nierbekken
i. Bak instrumen
j. Slang nasogastrik sesuai ukuran
k. Pelumas/ jelly
l. Spuit berujung kateter 50 ml
m. Stetoskop

2. Prosedur Kerja
a. Cuci tangan dan atur peralatan.
b. Jelaskan prosedur pada pasien.
c. Bantu pasien untuk posisi Fowler.
d. Berdirilah disisi kanan tempat tidur pasien bila anda bertangan dominan
kanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri).
e. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernafas melalui satu
lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang
lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi
kapas. Periksa adakah infeksi dan lain-lain.
f. Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien.
g. Persiapkan tissue dalam jangkauan.
h. Gunakan sarung tangan.
i. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
j. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung
melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke
tonjolan sternum; tandai lokasi di tonjolan sternum dengan plester kecil.
k. Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung
yang paling bersih.
l. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta pasien menahan
kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
m. Ketika slang terlihat dan pasien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan
pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan.
n. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi,
sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan
salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang.
o. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangatpenting.Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energy untuk
segalaaktivitas dalam sistem tubuh.Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme
danmakanan yang dikonsumsinya.Tujuan dari pemasangan NGT adalah agar
kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. Prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
orang sakit yangtudak mampu secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu
memenuhinya melalui oral(mulut), enteral ( pipa lambung ), Parenteral.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Azis Alimul, S.kp. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia ( Buku Saku Praktikum ).
Edisi Revisi. Buku kedokteran EGC: Jakarta. Kozier Erb.2000. fundamental of nursing.
St. Louis Toronto, Mosby, Company

Anda mungkin juga menyukai