Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

SATUAN ACARA PENULUHAN TB PARU


SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
UNIT ORGANISASI UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR
DASAR PENUGASAN SURAT TUGAS KEPALA PUSKESMAS REWARANGGA
NO : /II/PUSK/ II/2018

KEGIATAN PENINGKATAN SURVELANCE EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN


WABAH
BENTUK KEGIATAN PENYULUHAN KASUS TBC PARU
SASARAN ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TBC PARU
LOKASI WOLOWONA KELURAHAN REWARANGGA SELATAN
OUTPUT MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT
TBC PARU
KOMPONEN TRASPORTASI PETUGAS KESEHATAN

A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum Singkat
Tujuan umum pembangunan kesehatan ialah untuk mengusahakan kesempatan yang lebih luas
bagi setiap penduduk untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai
pembangunan kesehatan tersebut maka pemberantasan dan pencegahan penyakit menular memainkan
peranan yang penting, karena tujuan utama pemberantasan penyakit menular adalah menurunkan angka
kematian, angka kesakitan atau mengurangi penderitaan penyakit menular.
TBC Paru adalah salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya karena dapat
mengakibatkan kematian. Penyakit TBC merupakan penyakit yang kronis. Seringkali gejala permulaannya
sangat ringan berupa rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak naik, berkeringat
malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang-kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala sama
sekali, sehingga sangat berbahaya untuk penularan. Penyakit TBC terutama menyerang paru-paru yang
merupakan organ tubuh yang sangat rapuh, sehingga bila terserangTBC dapat terjadi lubang pada paru-
paru. Bila penyakitnya bertambah berat, penderita makin kurus, pucat, sangat lemah dan batuk darah.
Kadang-kadang terjadi perdarahan yang hebat karena terputusnya pembulouh darah yang besar di dalam
paru-paru.
Mycobacterium tuberclosa atau kuman TB yang berjuta-juta banyaknya yang berasal dari dahak
penderita yang mongering, berterbangan dalam debu-debu di udara akan terhirup oleh orang-orang yang
akan menambah jumlah penderita baru. Untuk mencegah penyebaran kuman TB ini penderita
diharapkan untuk tidak membuang dahak dimana saja dan bila batuk menutup mulutnya dengan sapu
tangan.
Berkecamuknya penyakit TBC dissebabkan oleh adanya sumber penularan (penderita) dan
adanya orang-orang yang rentan dalam masyarakat. Kerentanan terjadi karena rendahnya daya tahan
tubuh yang disebabkan oleh gizi yang buruk, terlalu lelah, kedinginan dan cara cara hidup yang tidak
teratur. Karena itu penderita TBC lebih banyak terdapat pada golongan masyarakat dimana kadaan sosio-
ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang cara-cara hidup
yang sehat. Banyaknya penderita TBC (sumber penularan) dalam masyarakat sangat mengancam
kesehatan warga masyarakat yang lainnya.
Usaha pencegahan dan pemberantasan TBC dijalankan dengan usaha-usaha ; pendidikan
kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TBC, bahaya, cara penularan, serta usaha-usaha
pencegahannya (makin rendah pengetahuan penderita tentang bahay penyakit TBC untuk dirinya,
keluarga dan masyarakat di sekitarnya, makin besar pulalah bahaya penderita sebagai sumber penularan,
baik di rumah maupun di tempat pekerjaannya, untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya),
melakukan pencegahan dengan vaksinasi (BCG), menghilngkan sumber penularan dengan mencari dan
mengobati semua penderita dalam masyarakat.
Kegiatan surveilens atau pelacakan kasus TBC ini bertujuan untuk menemukan penderita TBC
sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan penemuan dini ini maka kemungkinan
penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat dikurangi.

2. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Terjadi Peningkatan Kasus TBC Paru.

3. Maksud Dan Tujuan


a. Maksud
Mengurangi angka kesakitan dann kematian akibat penyakit TBC Paru.
b. Tujuan
Menemukan penderita sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan penemuan dini
ini maka kemungkinan penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat dikurangi.

4. TATA PENYELENGGARAAN
1.Pelaksana : Petugas Kesehatan
2.Sasaran : Penderita TBC, keluarga dan masyarakat di sekitar penderita
3.Metode Kegiatan : Penyuluhan,tanya jawab/diskusi

5. JENIS KEGIATAN
1. Pada hari pertama petugas melakukan kunjungan ke rumah penderita
2. Melakukan wawancara kepada keluarga penderita terutama yang berkaitan dengan TBC dan perilaku
penderita khususnya penanganan dahak penderita, asupan makanan yang bergizi bagi penderita.
3. Melakukan observasi atau pengamatan pada lingkungan sekeliling rumah penderita dan anggota
keluarga yang memungkinkan terjadinya penularan.
4. Memberikan pot dahak kepada seluruh anggota keluarga dalam rumah penderita untuk diisi dahak pada
hari itu (SESAAT).
5. Memberikan pot untuk diisi oleh seluruh anggota keluarga pada keesokan harinya (PAGI & SESAAT).
6. Pada hari kedua, petugas mengambil pot yang telah diisi dahak seluruh anggota keluarga dengan jumlah
pot sesuai dengan jumlah anggota keluarga pada keesokan harinya dan di bawah ke Puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas sehingga dapat diketahui apakah mengandung
kuman TB atau tidak.
6. KELUARAN
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC Paru.

7. TEMPAT DAN JADWAL PELAKSANA


PETUGAS PELAKSANA
WAKTU URAIAN KEGIATAN LOKASI
KEGIATAN
06 s/d 07 februaril Yohana F.Masa
Pelacakan Kasus TBC Paru Wolowona
2018 Lusia sedo

8. HASIL KEGIATAN
1. Hari ke- 1
a. Nama Penderita TB : yanti abdullah
Umur : 28 Tahun
b. Nama KK : Halimah
c. Nama Anggota Keluarga Yang Diambil Dahaknya :
1) Nama yanti abdullah
Umur : 28 tahun
2. Hari ke- 2
Hasil pemriksaan Dahak :
a. Nama : yanti abdullah
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF

9. PEMBIAYAAN
Total biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan kegiatan ini dibebankan sepenuhnya pada APBD II
(BOK) puskesmas rewarangga Kecamatan Ende Timur Tahun Anggaran 2018.

10. LAPORAN
Laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggung jawaban keuangan akan dibuat oleh puskesms rewarangga
Kecamatan Ende Timur dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

11. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat untuk di pergunakan sepenuhnya.

Rewarangga, 07 februari 2018


Yang Melaksanakan Kegiatan

1. Yohana F.masa : ……………………………

2. Lusia sedo : …………………………


PEMERINTAH KABUPATEN ENDE
DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR

LAPORAN PERJALANAN DINAS


KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU

SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UNIT ORGANISASI UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR
DASAR PENUGASAN SURAT TUGAS KEPALA puskesmas rewarangga NO :
/II/PUSK/II/2018
KEGIATAN PENINGKATAN SURVELANCE EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN
WABAH
BENTUK KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU
SASARAN ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TBC PARU
LOKASI WOLOWEKU KELURAHAN REWARANGGA SELATAN
OUTPUT MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT
TBC PARU
KOMPONEN TRASPORTASI PETUGAS KESEHATAN

A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum Singkat
Tujuan umum pembangunan kesehatan ialah untuk mengusahakan kesempatan yang lebih luas
bagi setiap penduduk untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai
pembangunan kesehatan tersebut maka pemberantasan dan pencegahan penyakit menular memainkan
peranan yang penting, karena tujuan utama pemberantasan penyakit menular adalah menurunkan angka
kematian, angka kesakitan atau mengurangi penderitaan penyakit menular.
TBC Paru adalah salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya karena dapat
mengakibatkan kematian. Penyakit TBC merupakan penyakit yang kronis. Seringkali gejala permulaannya
sangat ringan berupa rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak naik, berkeringat
malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang-kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala sama
sekali, sehingga sangat berbahaya untuk penularan. Penyakit TBC terutama menyerang paru-paru yang
merupakan organ tubuh yang sangat rapuh, sehingga bila terserangTBC dapat terjadi lubang pada paru-
paru. Bila penyakitnya bertambah berat, penderita makin kurus, pucat, sangat lemah dan batuk darah.
Kadang-kadang terjadi perdarahan yang hebat karena terputusnya pembulouh darah yang besar di dalam
paru-paru.
Mycobacterium tuberclosa atau kuman TB yang berjuta-juta banyaknya yang berasal dari dahak
penderita yang mongering, berterbangan dalam debu-debu di udara akan terhirup oleh orang-orang yang
akan menambah jumlah penderita baru. Untuk mencegah penyebaran kuman TB ini penderita
diharapkan untuk tidak membuang dahak dimana saja dan bila batuk menutup mulutnya dengan sapu
tangan.
Berkecamuknya penyakit TBC dissebabkan oleh adanya sumber penularan (penderita) dan
adanya orang-orang yang rentan dalam masyarakat. Kerentanan terjadi karena rendahnya daya tahan
tubuh yang disebabkan oleh gizi yang buruk, terlalu lelah, kedinginan dan cara cara hidup yang tidak
teratur. Karena itu penderita TBC lebih banyak terdapat pada golongan masyarakat dimana kadaan sosio-
ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang cara-cara hidup
yang sehat. Banyaknya penderita TBC (sumber penularan) dalam masyarakat sangat mengancam
kesehatan warga masyarakat yang lainnya.
Usaha pencegahan dan pemberantasan TBC dijalankan dengan usaha-usaha ; pendidikan
kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TBC, bahaya, cara penularan, serta usaha-usaha
pencegahannya (makin rendah pengetahuan penderita tentang bahay penyakit TBC untuk dirinya,
keluarga dan masyarakat di sekitarnya, makin besar pulalah bahaya penderita sebagai sumber penularan,
baik di rumah maupun di tempat pekerjaannya, untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya),
melakukan pencegahan dengan vaksinasi (BCG), menghilngkan sumber penularan dengan mencari dan
mengobati semua penderita dalam masyarakat.
Kegiatan surveilens atau pelacakan kasus TBC ini bertujuan untuk menemukan penderita TBC
sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan penemuan dini ini maka kemungkinan
penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat dikurangi.

2. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Terjadi Peningkatan Kasus TBC Paru.

3. Maksud Dan Tujuan


A. Maksud
Mengurangi angka kesakitan dann kematian akibat penyakit TBC Paru.
B. Tujuan
Menemukan penderita sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan penemuan dini
ini maka kemungkinan penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat dikurangi.

4. TATA PENYELENGGARAAN
1. Pelaksana : Petugas Kesehatan
2. Sasaran : Penderita TBC, keluarga dan masyarakat di sekitar penderita
3. Metode Kegiatan : Wawancara, Observasi dan Pengambilan dan Pemeriksaan Dahak (Spuctum)

4. JENIS KEGIATAN
1. Pada hari pertama petugas melakukan kunjungan ke rumah penderita
2. Melakukan wawancara kepada keluarga penderita terutama yang berkaitan dengan TBC dan perilaku
penderita khususnya penanganan dahak penderita, asupan makanan yang bergizi bagi penderita.
3. Melakukan observasi atau pengamatan pada lingkungan sekeliling rumah penderita dan anggota
keluarga yang memungkinkan terjadinya penularan.
4. Memberikan pot dahak kepada seluruh anggota keluarga dalam rumah penderita untuk diisi dahak pada
hari itu (SESAAT).
5. Memberikan pot untuk diisi oleh seluruh anggota keluarga pada keesokan harinya (PAGI & SESAAT).
6. Pada hari kedua, petugas mengambil pot yang telah diisi dahak seluruh anggota keluarga dengan jumlah
pot sesuai dengan jumlah anggota keluarga pada keesokan harinya dan di bawah ke Puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas sehingga dapat diketahui apakah mengandung
kuman TB atau tidak.
6.KELUARAN
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC Paru.

7. TEMPAT DAN JADWAL PELAKSANA


PETUGAS PELAKSANA
WAKTU URAIAN KEGIATAN LOKASI
KEGIATAN
09s/d 10 Februari Maria imelda kapo
Pelacakan Kasus TBC Paru Woloweku
2018 Konfiana konfi

8. HASIL KEGIATAN
1. Hari ke- 1
A. Nama Penderita TB : Aloysius D.
Umur : 70 Tahun
B. Nama KK ; Aloysius D.
C. Nama Anggota Keluarga Yang Diambil Dahaknya :
1. Nama : Martinus Bu
Umur : 65 tahun
2. Nama : Rofinus Mbu
Umur :80 tahun
2. Hari ke- 2
Hasil pemriksaan Dahak :
a. Nama : Aloysius D.
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF
b. Nama : Martinus Bu
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF
c. Nama :Rofinus Mbu
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF

9. PEMBIAYAAN
Total biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan kegiatan ini dibebankan sepenuhnya pada APBD II
(BOK) Puskesmas Rewarangga Kecamatan Ende Timur Tahun Anggaran 2018.

10. LAPORAN
Laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggung jawaban keuangan akan dibuat oleh UPTD Kesehatan
Kecamatan Ende Timur dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

11. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat untuk di pergunakan sepenuhnya.

Rewarangga, 10 fabruari 2018


Yang Melaksanakan Kegiatan

1. Konfiana konfi : ……………………………

2. Maria Imelda Kapo : ……………………….……


PEMERINTAH KABUPATEN ENDE
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RWEWARANGGA KECAMATAN ENDE TIMUR

LAPORAN PERJALANAN DINAS


KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU

SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UNIT ORGANISASI UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR
DASAR PENUGASAN SURAT TUGAS KEPALA PUSKESMAS REWARANGGA REWARANGA NO :
/II/PUSK/II/2018
KEGIATAN PENINGKATAN SURVELANCE EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN
WABAH
BENTUK KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU
SASARAN ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TBC PARU
LOKASI TANARI KELURAHAN REWARANGGA SELATAN
OUTPUT MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT
TBC PARU
KOMPONEN TRASPORTASI PETUGAS KESEHATAN

A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum Singkat
Tujuan umum pembangunan kesehatan ialah untuk mengusahakan kesempatan yang lebih luas
bagi setiap penduduk untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai
pembangunan kesehatan tersebut maka pemberantasan dan pencegahan penyakit menular memainkan
peranan yang penting, karena tujuan utama pemberantasan penyakit menular adalah menurunkan angka
kematian, angka kesakitan atau mengurangi penderitaan penyakit menular.
TBC Paru adalah salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya karena dapat
mengakibatkan kematian. Penyakit TBC merupakan penyakit yang kronis. Seringkali gejala permulaannya
sangat ringan berupa rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak naik, berkeringat
malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang-kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala sama
sekali, sehingga sangat berbahaya untuk penularan. Penyakit TBC terutama menyerang paru-paru yang
merupakan organ tubuh yang sangat rapuh, sehingga bila terserangTBC dapat terjadi lubang pada paru-
paru. Bila penyakitnya bertambah berat, penderita makin kurus, pucat, sangat lemah dan batuk darah.
Kadang-kadang terjadi perdarahan yang hebat karena terputusnya pembulouh darah yang besar di dalam
paru-paru.
Mycobacterium tuberclosa atau kuman TB yang berjuta-juta banyaknya yang berasal dari dahak
penderita yang mongering, berterbangan dalam debu-debu di udara akan terhirup oleh orang-orang yang
akan menambah jumlah penderita baru. Untuk mencegah penyebaran kuman TB ini penderita
diharapkan untuk tidak membuang dahak dimana saja dan bila batuk menutup mulutnya dengan sapu
tangan.
Berkecamuknya penyakit TBC dissebabkan oleh adanya sumber penularan (penderita) dan adanya orang-orang

yang rentan dalam masyarakat. Kerentanan terjadi karena rendahnya daya tahan tubuh yang disebabkan oleh

gizi yang buruk, terlalu lelah, kedinginan dan cara cara hidup yang tidak teratur. Karena itu penderita TBC

lebih banyak terdapat pada golongan masyarakat dimana kadaan.

sosio-ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang


cara-cara hidup yang sehat. Banyaknya penderita TBC (sumber penularan) dalam masyarakat sangat
mengancam kesehatan warga masyarakat yang lainnya.

Usaha pencegahan dan pemberantasan TBC dijalankan dengan usaha-usaha ; pendidikan


kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TBC, bahaya, cara penularan, serta usaha-usaha
pencegahannya (makin rendah pengetahuan penderita tentang bahay penyakit TBC untuk dirinya,
keluarga dan masyarakat di sekitarnya, makin besar pulalah bahaya penderita sebagai sumber penularan,
baik di rumah maupun di tempat pekerjaannya, untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya),
melakukan pencegahan dengan vaksinasi (BCG), menghilngkan sumber penularan dengan mencari dan
mengobati semua penderita dalam masyarakat.
Kegiatan surveilens atau pelacakan kasus TBC ini bertujuan untuk menemukan penderita TBC
sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan penemuan dini ini maka kemungkinan
penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat dikurangi.

2. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Terjadi Peningkatan Kasus TBC Paru.

3. Maksud Dan Tujuan


a. Maksud
Mengurangi angka kesakitan dann kematian akibat penyakit TBC Paru.
b. Tujuan
Menemukan penderita sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan
penemuan dini ini maka kemungkinan penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat
dikurangi.

4. . TATA PENYELENGGARAAN
1. Pelaksana : Petugas Kesehatan
2. Sasaran : Penderita TBC, keluarga dan masyarakat di sekitar penderita
3. Metode Kegiatan : Wawancara, Observasi dan Pengambilan dan Pemeriksaan Dahak (Spuctum)
5. JENIS KEGIATAN
1. Pada hari pertama petugas melakukan kunjungan ke rumah penderita
2. Melakukan wawancara kepada keluarga penderita terutama yang berkaitan dengan TBC dan perilaku
penderita khususnya penanganan dahak penderita, asupan makanan yang bergizi bagi penderita.
3. Melakukan observasi atau pengamatan pada lingkungan sekeliling rumah penderita dan anggota keluarga
yang memungkinkan terjadinya penularan.
4. Memberikan pot dahak kepada seluruh anggota keluarga dalam rumah penderita untuk diisi dahak pada hari
itu (SESAAT).
5. Memberikan pot untuk diisi oleh seluruh anggota keluarga pada keesokan harinya (PAGI & SESAAT).
6. Pada hari kedua, petugas mengambil pot yang telah diisi dahak seluruh anggota keluarga dengan jumlah pot
sesuai dengan jumlah anggota keluarga pada keesokan harinya dan di bawah ke Puskesmas untuk dilakukan
pemeriksaan di laboratorium Puskesmas sehingga dapat diketahui apakah mengandung kuman TB atau
tidak.

6.KELUARAN
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC Paru.

7.TEMPAT DAN JADWAL PELAKSANA


PETUGAS PELAKSANA
WAKTU URAIAN KEGIATAN LOKASI
KEGIATAN
19 s/d 20 Februari Simson Djamila
Pelacakan Kasus TBC Paru Tanari
2018 Lusia Sedo

8.HASIL KEGIATAN
a. Hari ke- 1
a. Nama Penderita TB : Hafsah musa
Umur : 65 Tahun
b. Nama KK ; Hafsah Musa
c. Nama Anggota Keluarga dan warga sekitar Yang Diambil Dahaknya :
Nama : Maria Goreti
Umur : 55 tahun

b. Hari ke- 2
Hasil pemriksaan Dahak :
a. Nama : Hafsah musa
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF
b. Nama : Maria Goreti

SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF

9.PEMBIAYAAN
Total biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan kegiatan ini dibebankan sepenuhnya pada APBD II
(BOK) Puskesmas Rewarangga Kecamatan Ende Timur Tahun Anggaran 2018.

1O. LAPORAN
Laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggung jawaban keuangan akan dibuat oleh UPTD Kesehatan
Kecamatan Ende Timur dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

11. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat untuk di pergunakan sepenuhnya.

Rewarangga, 20 fabruari 2018


Yang Melaksanakan Kegiatan

3. Simson Djamila : ……………………………

4. Lusia Sedo : ……………………….……


PEMERINTAH KABUPATEN ENDE
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RWEWARANGGA KECAMATAN ENDE TIMUR

LAPORAN PERJALANAN DINAS


KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU

SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UNIT ORGANISASI UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR
DASAR PENUGASAN SURAT TUGAS KEPALA PUSKESMAS REWARANGGA REWARANGA NO :
/II/PUSK/II/2018
KEGIATAN PENINGKATAN SURVELANCE EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN
WABAH
BENTUK KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU
SASARAN ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TBC PARU
LOKASI NDUNGGA DESA NDUNGGA
OUTPUT MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT
TBC PARU
KOMPONEN TRASPORTASI PETUGAS KESEHATAN

A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum Singkat
Tujuan umum pembangunan kesehatan ialah untuk mengusahakan kesempatan yang lebih luas
bagi setiap penduduk untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai
pembangunan kesehatan tersebut maka pemberantasan dan pencegahan penyakit menular memainkan
peranan yang penting, karena tujuan utama pemberantasan penyakit menular adalah menurunkan angka
kematian, angka kesakitan atau mengurangi penderitaan penyakit menular.
TBC Paru adalah salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya karena dapat
mengakibatkan kematian. Penyakit TBC merupakan penyakit yang kronis. Seringkali gejala permulaannya
sangat ringan berupa rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak naik, berkeringat
malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang-kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala sama
sekali, sehingga sangat berbahaya untuk penularan. Penyakit TBC terutama menyerang paru-paru yang
merupakan organ tubuh yang sangat rapuh, sehingga bila terserangTBC dapat terjadi lubang pada paru-
paru. Bila penyakitnya bertambah berat, penderita makin kurus, pucat, sangat lemah dan batuk darah.
Kadang-kadang terjadi perdarahan yang hebat karena terputusnya pembulouh darah yang besar di dalam
paru-paru.
Mycobacterium tuberclosa atau kuman TB yang berjuta-juta banyaknya yang berasal dari dahak
penderita yang mongering, berterbangan dalam debu-debu di udara akan terhirup oleh orang-orang yang
akan menambah jumlah penderita baru. Untuk mencegah penyebaran kuman TB ini penderita
diharapkan untuk tidak membuang dahak dimana saja dan bila batuk menutup mulutnya dengan sapu
tangan.
Berkecamuknya penyakit TBC dissebabkan oleh adanya sumber penularan (penderita) dan adanya orang-orang

yang rentan dalam masyarakat. Kerentanan terjadi karena rendahnya daya tahan tubuh yang disebabkan oleh

gizi yang buruk, terlalu lelah, kedinginan dan cara cara hidup yang tidak teratur. Karena itu penderita TBC

lebih banyak terdapat pada golongan masyarakat dimana kadaan.

sosio-ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang


cara-cara hidup yang sehat. Banyaknya penderita TBC (sumber penularan) dalam masyarakat sangat
mengancam kesehatan warga masyarakat yang lainnya.

Usaha pencegahan dan pemberantasan TBC dijalankan dengan usaha-usaha ; pendidikan


kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TBC, bahaya, cara penularan, serta usaha-usaha
pencegahannya (makin rendah pengetahuan penderita tentang bahay penyakit TBC untuk dirinya,
keluarga dan masyarakat di sekitarnya, makin besar pulalah bahaya penderita sebagai sumber penularan,
baik di rumah maupun di tempat pekerjaannya, untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya),
melakukan pencegahan dengan vaksinasi (BCG), menghilngkan sumber penularan dengan mencari dan
mengobati semua penderita dalam masyarakat.
Kegiatan surveilens atau pelacakan kasus TBC ini bertujuan untuk menemukan penderita TBC
sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan penemuan dini ini maka kemungkinan
penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat dikurangi.

2. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Terjadi Peningkatan Kasus TBC Paru.

3. Maksud Dan Tujuan


a. Maksud
Mengurangi angka kesakitan dann kematian akibat penyakit TBC Paru.
b. Tujuan
Menemukan penderita sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan
penemuan dini ini maka kemungkinan penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat
dikurangi.

4. TATA PENYELENGGARAAN
1. Pelaksana : Petugas Kesehatan
2. Sasaran : Penderita TBC, keluarga dan masyarakat di sekitar penderita
3. Metode Kegiatan : Wawancara, Observasi dan Pengambilan dan Pemeriksaan Dahak
(Spuctum)
5.JENIS KEGIATAN
1. Pada hari pertama petugas melakukan kunjungan ke rumah penderita
2. Melakukan wawancara kepada keluarga penderita terutama yang berkaitan dengan TBC dan perilaku
penderita khususnya penanganan dahak penderita, asupan makanan yang bergizi bagi penderita.
3. Melakukan observasi atau pengamatan pada lingkungan sekeliling rumah penderita dan anggota
keluarga yang memungkinkan terjadinya penularan.
4. Memberikan pot dahak kepada seluruh anggota keluarga dalam rumah penderita untuk diisi dahak pada
hari itu (SESAAT).
5. Memberikan pot untuk diisi oleh seluruh anggota keluarga pada keesokan harinya (PAGI & SESAAT).
6. Pada hari kedua, petugas mengambil pot yang telah diisi dahak seluruh anggota keluarga dengan jumlah
pot sesuai dengan jumlah anggota keluarga pada keesokan harinya dan di bawah ke Puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas sehingga dapat diketahui apakah mengandung
kuman TB atau tidak.

6.KELUARAN
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC Paru.

7. TEMPAT DAN JADWAL PELAKSANA


PETUGAS PELAKSANA
WAKTU URAIAN KEGIATAN LOKASI
KEGIATAN
22 s/d 23 Februari Simson Djamila
Pelacakan Kasus TBC Paru Aerawa
2018 Maria I. Kapo

8. HASIL KEGIATAN
1.Hari ke- 1
a. Nama Penderita TB : Sisilia Nggasa
Umur : 75 Tahun
b. Nama KK ; Sisilia Nggasa
c. Nama Anggota Keluarga dan warga sekitar Yang Diambil Dahaknya :
1.Nama : Donatus Sani
Umur : 72 tahun
2.Nama : Sisilia Ndae
Umur : 81 tahun
2.Hari ke- 2
Hasil pemriksaan Dahak :
1. Nama : Donatus Sani
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF
2. Nama : Sisilia Ndae
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF

9. PEMBIAYAAN
Total biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan kegiatan ini dibebankan sepenuhnya pada APBD II
(BOK) Puskesmas Rewarangga Kecamatan Ende Timur Tahun Anggaran 2018.

10. LAPORAN
Laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggung jawaban keuangan akan dibuat oleh Puskesmas Rewarangga
Kecamatan Ende Timur dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

11. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat untuk di pergunakan sepenuhnya.

Rewarangga, 23 fabruari 2018


Yang Melaksanakan Kegiatan

5. Simson Djamila : ……………………………

6. Maria I.Kapo : ……………………….……


PEMERINTAH KABUPATEN ENDE
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RWEWARANGGA KECAMATAN ENDE TIMUR

LAPORAN PERJALANAN DINAS


KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU

SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE


UNIT ORGANISASI UPTD KESEHATAN KECAMATAN ENDE TIMUR
DASAR PENUGASAN SURAT TUGAS KEPALA PUSKESMAS REWARANGGA REWARANGA NO :
/II/PUSK/II/2018
KEGIATAN PENINGKATAN SURVELANCE EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN
WABAH
BENTUK KEGIATAN PELACAKAN KASUS TBC PARU
SASARAN ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TBC PARU
LOKASI LOKOBOKO
OUTPUT MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT
TBC PARU
KOMPONEN TRASPORTASI PETUGAS KESEHATAN

A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum Singkat
Tujuan umum pembangunan kesehatan ialah untuk mengusahakan kesempatan yang lebih luas
bagi setiap penduduk untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai
pembangunan kesehatan tersebut maka pemberantasan dan pencegahan penyakit menular memainkan
peranan yang penting, karena tujuan utama pemberantasan penyakit menular adalah menurunkan angka
kematian, angka kesakitan atau mengurangi penderitaan penyakit menular.
TBC Paru adalah salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya karena dapat
mengakibatkan kematian. Penyakit TBC merupakan penyakit yang kronis. Seringkali gejala permulaannya
sangat ringan berupa rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak naik, berkeringat
malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang-kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala sama
sekali, sehingga sangat berbahaya untuk penularan. Penyakit TBC terutama menyerang paru-paru yang
merupakan organ tubuh yang sangat rapuh, sehingga bila terserangTBC dapat terjadi lubang pada paru-
paru. Bila penyakitnya bertambah berat, penderita makin kurus, pucat, sangat lemah dan batuk darah.
Kadang-kadang terjadi perdarahan yang hebat karena terputusnya pembulouh darah yang besar di dalam
paru-paru.
Mycobacterium tuberclosa atau kuman TB yang berjuta-juta banyaknya yang berasal dari dahak
penderita yang mongering, berterbangan dalam debu-debu di udara akan terhirup oleh orang-orang yang
akan menambah jumlah penderita baru. Untuk mencegah penyebaran kuman TB ini penderita
diharapkan untuk tidak membuang dahak dimana saja dan bila batuk menutup mulutnya dengan sapu
tangan.

Berkecamuknya penyakit TBC dissebabkan oleh adanya sumber penularan (penderita) dan adanya orang-orang
yang rentan dalam masyarakat. Kerentanan terjadi karena rendahnya daya tahan tubuh yang disebabkan oleh

gizi yang buruk, terlalu lelah, kedinginan dan cara cara hidup yang tidak teratur. Karena itu penderita TBC

lebih banyak terdapat pada golongan masyarakat dimana kadaan.

sosio-ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang


cara-cara hidup yang sehat. Banyaknya penderita TBC (sumber penularan) dalam masyarakat sangat
mengancam kesehatan warga masyarakat yang lainnya.

Usaha pencegahan dan pemberantasan TBC dijalankan dengan usaha-usaha ; pendidikan


kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TBC, bahaya, cara penularan, serta usaha-usaha
pencegahannya (makin rendah pengetahuan penderita tentang bahay penyakit TBC untuk dirinya,
keluarga dan masyarakat di sekitarnya, makin besar pulalah bahaya penderita sebagai sumber penularan,
baik di rumah maupun di tempat pekerjaannya, untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya),
melakukan pencegahan dengan vaksinasi (BCG), menghilngkan sumber penularan dengan mencari dan
mengobati semua penderita dalam masyarakat.
Kegiatan surveilens atau pelacakan kasus TBC ini bertujuan untuk menemukan penderita TBC
sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan penemuan dini ini maka kemungkinan
penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat dikurangi.

2.Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Terjadi Peningkatan Kasus TBC Paru.

3.Maksud Dan Tujuan


a. Maksud
Mengurangi angka kesakitan dann kematian akibat penyakit TBC Paru.
b. Tujuan
Menemukan penderita sedini mungkin sehingga dapat segera ditolong dan dengan
penemuan dini ini maka kemungkinan penderita menjadi sumber penularan bagi orang lain dapat
dikurangi.

4. TATA PENYELENGGARAAN
5. Pelaksana : Petugas Kesehatan
6. Sasaran : Penderita TBC, keluarga dan masyarakat di sekitar penderita
7. Metode Kegiatan : Wawancara, Observasi dan Pengambilan dan Pemeriksaan Dahak (Spuctum)
5.JENIS KEGIATAN
1. Pada hari pertama petugas melakukan kunjungan ke rumah penderita
2. Melakukan wawancara kepada keluarga penderita terutama yang berkaitan dengan TBC dan perilaku
penderita khususnya penanganan dahak penderita, asupan makanan yang bergizi bagi penderita.
3. Melakukan observasi atau pengamatan pada lingkungan sekeliling rumah penderita dan anggota
keluarga yang memungkinkan terjadinya penularan.
4. Memberikan pot dahak kepada seluruh anggota keluarga dalam rumah penderita untuk diisi dahak pada
hari itu (SESAAT).
5. Memberikan pot untuk diisi oleh seluruh anggota keluarga pada keesokan harinya (PAGI & SESAAT).
6. Pada hari kedua, petugas mengambil pot yang telah diisi dahak seluruh anggota keluarga dengan jumlah
pot sesuai dengan jumlah anggota keluarga pada keesokan harinya dan di bawah ke Puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas sehingga dapat diketahui apakah mengandung
kuman TB atau tidak.

6.KELUARAN
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC Paru.

7.TEMPAT DAN JADWAL PELAKSANA


PETUGAS PELAKSANA
WAKTU URAIAN KEGIATAN LOKASI
KEGIATAN
15 s/d 17 Februari Simson Djamila Lokoboko
Pelacakan Kasus TBC Paru
2018 Maria I. Kapo

8.HASIL KEGIATAN
1.Hari ke- 1
a. Nama Penderita TB : Hafsah Remo
Umur : 75 Tahun
b. Nama KK ; Hafsah Remo
c. Nama Anggota Keluarga dan warga sekitar Yang Diambil Dahaknya :
Nama : Mat Mere
Umur : 40 tahun
2.Hari ke- 2
Hasil pemriksaan Dahak :
1. Nama : Hafsah Remo
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF
2. Nama : Mat Mere
SEWAKTU : NEGATIF
PAGI : NEGATIF
SEWAKTU : NEGATIF

9.PEMBIAYAAN
Total biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan kegiatan ini dibebankan sepenuhnya pada APBD II
(BOK) Puskesmas Rewarangga Kecamatan Ende Timur Tahun Anggaran 2018.

10. LAPORAN
Laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggung jawaban keuangan akan dibuat oleh UPTD Kesehatan
Kecamatan Ende Timur dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

11.PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat untuk di pergunakan sepenuhnya.

Rewarangga, 17 februari 2018


Yang Melaksanakan Kegiatan

7. Simson Djamila : ……………………………

8. Maria I.Kapo : ……………………….……

Anda mungkin juga menyukai