Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN TUBERCULOSIS (TBC)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala Puji hanya bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta
petunjuknya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal Laporan Kegiatan Promosi
Kesehatan ini. Proposal Laporan kegiatan ini disusun dengan maksud untuk mempermudah para
pembaca khususnya para mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Keperawatan
Komunitas yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga proposal ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa proses penyusunan proposal laporan kegiatan ini tidaklah mudah
sehingga memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik penulisan, tata
bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, guna penyempurnaan proposal yang selanjutnya.
Semoga proposal laporan kegiatan promosi kesehatan ini dapat bermanfaat. Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih.

Mataram, 17 januari 2014

Penyusun
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... .... 1
1. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1
2. TUJUAN ........................................................................................................ 3
3. MANFAAT .................................................................................................... 3

BAB II METODE PELAKSANAAN............................................................ .... 4


1. STRATEGI PELAKSANAAN ................................................................ .... 4
2. RENCANA WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAAN................... 4
3. SAP TBC ........................................................................................................ 5
4. MATERI PENYULUHAN ......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat menurut WHO merupakan suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial dan spiritual
serta tidak hanya bebas dari penyakit ataupun kelemahan. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar
setiap manusia. Hal ini sangat penting dalam membantu kita untuk melakukan aktivitas kehidupan serta
rutinitas kita sehari-hari. Bila keadaan kita tidak baik (sakit) maka itu akan mempengaruhi produktifitas
kita juga. Melihat pentingnya hidup sehat tersebut, maka sudah semestinya kita menjaga perilaku kita
dan sadar akan pentingnya hidup sehat agar terhindar dari serangan penyakit. Akan tetapi, pada
kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya hidup sehat tersebut,
sehingga mereka kurang memperhatikan masalah kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka
dan mengakibatkan rentannya terserang oleh suatu penyakit, baik yang sifatnya tidak menular bahkan
sampai penyakit menular seperti TBC, dan lain-lain.

Di Indonesia, masalah kesehatan masih menjadi masalah yang serius dan sulit dihindarkan oleh
karena kurangnya kesadaran diri dari penduduknya. Salah satu masalah kesehatan yang saat ini marak
dibicarakan di semua kalangan bahkan di seluruh penjuru dunia adalah masalah penyakit menular yang
merupakan ancaman bagi kehidupan. Salah satunya adalah penyakit Tuberculosis (TBC). Penyakit
Tuberculosis (TBC) merupakan penyebab kematian terbanyak dibanding dengan penyakit infeksi lain. Di
Indonesia TBC merupakan penyebab kematian peringkat ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan
penyakit pernafasan serta menjadi peringkat pertama dari golongan penyakit infeksi. Setiap tahunnya,
WHO memperkirakan terjadi 583.000 kasus TBC baru di Indonesia dan kematian karena TBC sekitar
140.000 orang (Depkes, 2008). TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah penderita TBC BTA (Basil Tahan Asam) positif
pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet. Orang
dapat terinfeksi kalau droplet terhirup ke dalam saluran pernafasan (Depkes, 2008).

Adanya fenomena insidensi dan prevalensi kasus TBC di seluruh dunia, yang dikenal sebagai
fenomena TBC global, telah mendorong Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan global health
emergency pada bulan maret 1993, untuk menyadarkan dunia bahwa kita sedang menghadapi ancaman
serius penyakit TBC. Pada bulan September 2000, diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang di ikuti oleh 189 negara anggota. Konferensi itu
menyepakati untuk mengadopsi tujuan Pembangunan Milenium atau Milenium Development Goals
(MDGs). MDGs memiliki 8 tujuan yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2015, salah satunya adalah
memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lain seperti TBC dan lain-lain.

Dengan adanya MDGs ini, diharapkan dapat membantu mengurangi masalah yang ada
khususnya mengenai insidensi dan prevalensi penyakit TBC, seperti yang telah tercantum dalam tujuan
dari pembangunan MDGs itu sendiri. Jelaslah bagi kita bahwa penurunan insidensi dan prevalensi
penyakit TBC menjadi salah satu tujuan MDGs yang mesti kita perjuangkan bersama-sama, karena
tercapainya satu tujuan akan mendekatkan pada pencapaian tujuan yang lainnya. Sebagai tenaga
kesehatan, tentunya kita juga memiliki tanggung jawab sendiri untuk mencapai tujuan MDGs tersebut
khususnya dalam kasus pencegahan insidensi penyakit TBC. Oleh karena itu, menyadarkan masyarakat
akan pentingnya hidup sehat merupakan pokok utama yang harus dilakukan sebagai upaya pencegahan
dini terhadap penularan penyakit TBC ini.
Berdasarkan hal tersebut di atas, kami mahasiswa STIKES YARSI Mataram berinisiatif untuk
mengadakan Penyuluhan Kesehatan tentang Penyakit TBC yang bertujuan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat khususnya keluarga-keluarga pengidap TBC tentang cara penularan serta pencegahan
penyakit tersebut. Selain itu, setelah melakukan penyuluhan kesehatan ini, diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC dan pencegahannya sehingga masyarakat
sadar dan dapat mengubah paradigma tentang pentingnya pola hidup sehat, khususnya dalam
mencegah terjadinya penularan penyakit TBC secara luas yang pada akhirnya dapat menurunkan
insidensi dan prevalensi kasus TBC di NTB khususnya dan dunia pada umumnya.

B. Tujuan
1. Jangka Panjang

Membantu menurunkan terjadinya penularan TBC, sehingga dapat menurunkan insidensi dan
prevalensi kasus TBC.

2. Jangka Pendek

Untuk memberikan pengetahuan tentang TB Paru dan pencegahan pada keluarga-keluarga


dengan TB Paru.

C. Manfaat
1. Manfaat Umum

Mahasiswa memahami makna promosi kesehatan beserta beserta perkembangannya.

2. Manfaat khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan pencarian
pengobatan TBC.
b. Meningkatkan aksi nyata berbagai komponen masyarakat dalam pengendalian TBC.
c. Meningkatkan penyebarluasan informasi tentang TB secara terkoor-dinasi dan berkesinambungan
BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pelaksanaan

Penyuluhan dilakukan dengan metode dua arah yaitu penyampaian teori dan pembagian leaflet
TBC yang diikuti kegiatan tanya jawab. Penyampaian materi akan dilakukan oleh mahasiswa stikes yarsi
mataram dan didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Komunitas STIKES YARSI
Mataram. Dengan memberikan materi yang mudah di mengerti dan menggunakan bahasa yang mudah
dicerna oleh sasaran. Kami menggunakan motode pendekatan dengan sasaran agar lebih dapat
mengetahui masalah apa yang ada pada sasaran dan sasaran lebih nyaman pada saat kami memberikan
penyuluhan. Leaflet TBC yang kami buat dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan mudah dibaca
oleh sasaran dan kamipun menyertai gambar agar sasaran lebih dapaat memahami tentang TBC
tersebut.

B. Rencana Waktu dan Tempat Pelaksanaaan

Hari/Tanggal : Kamis, 27 januari 2014

Waktu : Jam 09.00 wita

Tempat : Gunungsari (RT 09,RW:03 )

Peserta : Pasien Puskesmas Gunungsari khususnya keluarga bapak A dan keluarga-keluarga yang berada di sekitarnya
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TBC

Bidang studi : Keperawatan Komunitas

Topik : TBC

Sub Topik : Penanganan TBC

Sasaran : Pasien TBC dan keluarga.

Hari/Tanggal : Kamis, 30 januari 2014

Jam : 09.00 wib

Waktu : 20 menit

Tempat : Gunungsari Kabupaten Lombok Barat

A. Latar belakang masalah

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum bisa dimusnahkan.
Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia setiap tahunnya, dimana angka ini
melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan Indonesia adalah negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien
TBC terbanyak di dunia, setelah Cina dan India. Tuberculosis (TBC) ini merupakan penyakit yang dapat
menular dan sangat menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, tidak ada satu Negara pun yang bebas dari
penyakit ini. Angka kematian dan kesakitan akibat Mycobacterium Tuberculosis ini sangat tinggi.

Hingga kini, prevalensi pengidap TBC di Indonesia saat ini diperkirakan sudah mencapai 289 per
100.000 penduduk dan insidensi telah mencapai angka 189 per 100.000 penduduk sudah terancam
meninggal dunia seperti yang telah diutarakan oleh Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesiayang menghimpun angka tersebut
sejak tahun 2011 yang lalu mengenai Tuberculosis (TBC) di Indonesia. Namun, pada tahun 2011 ini angka
penyembuhan penyakit TBC tersebut suda sesuai dengan harapan yaitu sebesar 90,3 persen pasien telah
sembuh.

Mengingat masalah tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit TBC ini merupakan
penyumbang kematian terbesar di dunia khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, hal ini perlu mendapat
perhatian dari berbagai pihak khususnya pemerintah kesehatan Republik Indonesia untuk mencegah
penularan lebih lanjut yang dapat mengakibatkan dampak yang lebih buruk lagi bagi masyarak, sehingga
sangat perlu dilakukan pencegahan dini terhadap penyakit TBC tersebut. Dalam rangka menurunkan
angka penularan penyakit TBC ini, kami berinisiatif untuk melakukan sebuah kegiatan Promosi
Kesehatan tentan Penyakit TBC yang diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat dalam
mencegah terjadinya TBC, sehingga dapat menurunkan angka penderita penyakit TBC tersebut.

B. Tujuan Instruksional Umum (Tiu)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dapat menginformasikan dan


mengetahui tentang penyakit TBC sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

C. Tujuan Instruksional Khusus (Tik)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan kembali :

1. Pengertian TBC
2. Proses penularan TBC
3. Gejala gejala TBC
4. Pencegahan TBC
5. Pengobatan TBC

D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Pelaksanaan

Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa

1. Ceramah, dan
2. Tanya Jawab
3.
F. Rencana Proses Pelaksanaan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 2 Menit Pembukaan :

Memberi Salam Menjawab Salam


Menjelaskan tujuan Pembelajaran Mendengarkan dan
Menyebutkan materi/pokok Memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan

2 10 Menit Pelaksanaan :

Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan


secara berurutan dan teratur memperhatikan

Materi :
Menyimak dan
1. Pengertian TBC memperhatikan
2. Gejala gejala TBC
3. Proses penularan TBC
4. Pencegahan TBC
5. Pengobatan TBC

3 6 Menit Evaluasi :

Meminta sasaran menjelaskan Bertanya dan menjawab


atau menyebutkan kembali : pertanyaan
1. Pengertian TBC
2. Gejala gejala TBC
3. Cara pencegahan TBC
Memberikan pujian atas
keberhasilan sasaran menjawab
pertanyaan

4 2 Menit Penutup :

Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam


mengucapkan salam
G. Media Penyuluhan

Media Penyuluhan yang digunakan:

1. Materi SAP
2. Leaflet
H. Metode Evaluasi
1. Metode Evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan dan Tulisan

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu :
Materi SAP
Leaflet
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk Madding dan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah di
mengerti oleh peserta penyuluhan.
c. Persiapan Peserta
Penyuluhan mengenai TBC diberikan kepada seluruh keluarga Tn. A yang telah diinformasikan
sebelum dilaksanakan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi
penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
d. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat mampu menjelaskan dan memahami pengertian TBC.
b. Masyarakat mahami dan mengetahui bagaimana gejala gejala yang ditimbulkan dari penyakit TBC
c. Masyarakat mengetahui dan memahami bagaimana proses penularan TBC.
d. Masyarakat mengetahui dan memahami cara pencegahan penyakit TBC
e. Masyarakat mengetahui pengobatan yang tepat dan benar terhadap penyakit TBC.

C. Materi
1. Pengertian TBC
2. Proses penularan TBC
3. Gejala gejala TBC
4. Cara Pencegahan TBC
5. Pengobatan TBC

Mataram, 17 januari 2014

Ketua tingkat A2 Kelompok penyuluh

(SUCI RAHMADANI) (KELOMPOK 3)

Mengetahui,

Pengampu Mata Kuliah

( Sopian Halid, S. Kep., Ners., M. Kes. )

MATERI

TUBERKULOSIS (TBC)

A. Pengertian TBC/Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan
waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan
bagian lain tubuh manusia.

Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia.
Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka
kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan
penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam
hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.

Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis /
TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab
kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat
583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-
kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000
penduduk tiap tahun.

Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap
menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru
yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia.

Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus
waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC .

B. Proses Penularan TBC

Sumber penularan adalah dahak penderita TBC yang mengandung kuman TBC. TBC menular
melalui udara bila penderita batuk, bersin dan berbicara dan percikan dahaknya yang mengandung
kuman TBC melayang-layang di udara dan terhirup oleh orang lain.

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-
paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang
rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah
infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling
sering terkena yaitu paru-paru.

C. Gejala gejala TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai
dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru,
sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

1. Gejala sistemik/umum

a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus

a. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang
menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara
"mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
b. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
d. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang
selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya
kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru
dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah
dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.

D. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit TBC


1. Tahap Pencegahan

Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan Agent, Host dan Lingkungan dari TBC, maka
tahapan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :

a. Pencegahan Primer

Dengan promosi kesehatan sebagai salah satu pencegahan TBC paling efektif, walaupun hanya
mengandung tujuan pengukuran umum dan mempertahankan standar kesehatan sebelumnya yang
sudah tinggi.

Proteksi spesifik dengan tujuan pencegahan TBC yang meliputi :

1) Imunisasi Aktif, melalui vaksinasi BCG secara nasional dan internasional pada daerah dengan angka
kejadian tinggi dan orang tua penderita atau beresiko tinggi dengan nilai proteksi yang tidak absolut dan
tergantung Host tambahan dan lingkungan.
2) Chemoprophylaxis, obat anti TBC yang dinilai terbukti ketika kontak dijalankan dan tetap harus
dikombinasikan dengan pasteurisasi produk ternak.
3) Pengontrolan Faktor Prediposisi, yang mengacu pada pencegahan dan pengobatan diabetes, silicosis,
malnutrisi, sakit kronis dan mental.

b. Pencegahan Sekunder

Dengan diagnosis dan pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan kasus TBC yang timbul
dengan 3 komponen utama ; Agent, Host dan Lingkungan.

Kontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern kemoterapi
spesifik, walau terasa berat baik dari finansial, materi maupun tenaga. Metode tidak langsung dapat
dilakukan dengan indikator anak yang terinfeksi TBC sebagai pusat, sehingga pengobatan dini dapat
diberikan. Selain itu, pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala infeksi juga penting untuk seleksi
dari petunjuk yang paling efektif.
Langkah kontrol kejadian kontak adalah untuk memutuskan rantai infeksi TBC, dengan imunisasi
TBC negatif dan Chemoprophylaxis pada TBC positif. Kontrol lingkungan dengan membatasi penyebaran
penyakit, disinfeksi dan cermat mengungkapkan investigasi epidemiologi, sehingga ditemukan bahwa
kontaminasi lingkungan memegang peranan terhadap epidemi TBC. Melalui usaha pembatasan
ketidakmampuan untuk membatasi kasus baru harus dilanjutkan, dengan istirahat dan menghindari
tekanan psikis.

c. Pencegahan Tersier

Rehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. Dimulai dengan diagnosis kasus
berupa trauma yang menyebabkan usaha penyesuaian diri secara psikis, rehabilitasi penghibur selama
fase akut dan hospitalisasi awal pasien, kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung situasi individu.
Selanjutnya, pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk mengurangi cacat
sosial dari TBC, serta penegasan perlunya rehabilitasi.

2. Pengobatan

Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap lanjutan. Lama
pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus minum obat secara lengkap
dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang
dahak untuk mengetahui perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap
awal, sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan.

3. Mendiagnosa TBC

Harus dilakukan pemeriksaan dahak dengan miskroskop. Seseorang dipastikan menderita TBC
bila dalam dahaknya terdapat kuman TBC.

Dahak yang diambil adalah dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu:


a. Pada waktu datang pertama kali untuk periksa ke unit pelayanan kesehatan, disebut dahak Sewaktu
pertama (S).
b. Dahak diambil pada pagi hari berikutnya segera setelah bangun tidur, kemudian dibawa dan diperiksa di
unit pelayanan kesehatan, disebut dahak Pagi (P).
c. Dahak diambil di unit pelayanan kesehatan pada saat menyerahkan dahak pagi, disebut dahak Sewaktu
kedua (S).

4. Tempat pengobatan penderita TBC

Puskesmas, Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4), Rumah Sakit, klinik dan dokter praktek
swasta. Di Puskesmas, penderita bisa mendapatkan pengobatan TBC secara cuma-cuma (GRATIS).

5. Mengetahui kemajuan pengobatan

Keluhan berkurang atau hilang, berat badan bertambah, nafsu makan meningkat. Pemeriksaan
dahak pada akhir tahap awal juga menunjukkan hasil negatif.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI http://www.beritaiptek.com/

http://www.keepkidshealthy.com/welcome/infectionsguide/tuberculosis.html

http://www.medicastore.com/tbc/%20http://update.tbcindonesia.or.id/index.php

www.tbcindonesia.or.id

Diposting oleh Rony Fansyuri di 09.15

Anda mungkin juga menyukai