Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM PENANGGULANGAN TB

STRATEGI PENANGGULANGAN TB

KEGIATAN PENANGGULANGAN TB

1
ATTENTION !
Hallo, selamat datang di BETA NERS

Mohon maaf untuk beberapa video kedepan tidak ada


audionya berhubung masalah teknis.Semoga hal ini
tidak menurunkan semangat teman2 untuk belajar dari
CHANNEL ini.Bagi teman – teman yang baru
bergabung silahkan TEKAN tombol SUBSCRIBE &

LIKE video ini .


Terimah kasih ☺

@betaners2020
2
Note :

➢ JIKA TERASA LAMA ATAU CEPAT TEMAN2


bisa PAUSE atau PERCEPAT pada video

3
Penting di Pahami !!!
Tuberkulosis yang selanjutnya
disingkat TB adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis,
yang dapat menyerang paru dan
organ lainnya.
Penanggulangan TB
diselenggarakan sekomprehensif
dan berkesinambungan. 4
PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Target program Penanggulangan TB nasional
yaitu
❖eliminasi pada tahun 2035
❖Indonesia bebas TB tahun 2050

Dalam mencapai target program


Penanggulangan TB disusun strategi nasional
setiap 5 (lima) tahun yang ditetapkan oleh
Menteri.
5
STRATEGI PENANGGULANGAN TB
Strategi nasional Penanggulangan TB terdiri
atas:
a. penguatan kepemimpinan program TB;
b. peningkatan akses layanan TB yang bermutu;
c. pengendalian faktor risiko TB;
d. peningkatan kemitraan TB;
e. peningkatan kemandirian masyarakat dalam
Penanggulangan TB; dan
f. penguatan manajemen program TB.

6
7
STRATEGI PENANGGULANGAN TB
a. penguatan kepemimpinan program TB;
• Koordinasi oleh pemerintah dengan peta jalan
eliminasi yang jelas dan diperkuat dengan
regulasi.
• Kolaborasi multisektoral dan koalisi yang kuat
dengan organisasi masyarakat
• Peningkatan pembiayaan, terutama dari
pendanaan bersumber dalam negeri
• Koordinasi, harmonisasi, sinkronisasi dan sinergi
untuk mencapai kinerja program yang terbaik.
8
STRATEGI PENANGGULANGAN TB
b. peningkatan akses layanan TB yang bermutu;
– Melibatkan semua penyedia layanan melalui peningkatan
jaringan layanan pemerintah swasta melalui district-based
public-private mix (PPM)
– Intensifikasi penemuan kasus TB aktif melalui pendekatan
kesehatan masyarakat dan keluarga.
– Pendekatan integrasi layanan seperti TB-HIV, TB-DM, IMCI, PAL,
dll.
– Inovasi diagnostik TB dengan memanfaatkan alat terbaru
sesuai rekomendasi WHO
– Meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien dan dukungan
pasien dan keluarga
– Integrasi dengan asuransi kesehatan untuk mencapai
cakupan universal untuk pengobatan TB

9
STRATEGI PENANGGULANGAN TB

c. pengendalian faktor risiko TB;


– Promosi, lingkungan dan gaya hidup sehat
– Implementasi pencegahan dan pengendalian
infeksi TB (imunisasi, pengobatan profilaksis,
pengendalian infeksi, dll.)
– Meningkatkan penemuan kasus TB dan juga
mempertahankan keberhasilan pengobatan yang
tinggi

10
STRATEGI PENANGGULANGAN TB

d. peningkatan kemitraan TB;


– Pemetaan mitra potensial dalam eliminasi TB
– Peningkatan kemitraan melalui koordinasi forum
TB di tingkat pusat
– Peningkatan kemitraan melalui forum koordinasi
TB di tingkat provinsi/kabupaten

11
STRATEGI PENANGGULANGAN TB
e. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam Penanggulangan TB;
– Meningkatkan keterlibatan dan keterlibatan pasien TB,
mantan pasien, keluarga dan masyarakat dalam
pengendalian TB
– Memperluas keterlibatan masyarakat dan keluarga
dalam pengendalian TB
– Keterlibatan peran masyarakat dalam promosi TB,
temuan kasus TB dan dukungan pengobatan terhadap
TB
– Pemberdayaan masyarakat melalui integrasi TB ke
dalam pelayanan kesehatan berbasis keluarga dan
masyarakat

12
STRATEGI PENANGGULANGAN TB
f. Penguatan manajemen program TB.
– Sumber daya manusia yang memadai dan kompeten
– Mengelola logistik secara efektif
– Meningkatkan pembiayaan, advokasi dan peraturan
– Memperkuat sistem informasi strategis, surveilans
proaktif, termasuk kewajiban melaporkan (Mandatory
Notification).
– Jaringan dalam penelitian dan pengembangan inovasi
program.

13
KEGIATAN PENANGGULANGAN TB
Penanggulangan TB diselenggarakan
melalui kegiatan:
a. promosi kesehatan;
b. surveilans TB;
c. pengendalian faktor risiko;
d. penemuan dan penanganan kasus TB;
e. pemberian kekebalan; dan
f. pemberian obat pencegahan.
14
KEGIATAN PENANGGULANGAN TB
a. promosi kesehatan;
Promosi Kesehatan dalam Penanggulangan TB ditujukan
untuk:
a. meningkatkan komitmen para pengambil kebijakan;

b. meningkatkan keterpaduan pelaksanaan program; dan

c. memberdayakan masyarakat.

15
KEGIATAN PENANGGULANGAN TB
b. surveilans TB;
Surveilans TB merupakan pemantauan dan analisis
sistematis terus menerus terhadap data dan informasi
tentang kejadian penyakit

Surveilans TB berbasis indikator ditujukan untuk memperoleh


gambaran yang akan digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian program Penanggulangan TB.

Surveilans TB berbasis kejadian ditujukan untuk meningkatkan


kewaspadaan dini dan tindakan respon Terhadap terjadinya
peningkatan TB resistan obat.
16
KEGIATAN PENANGGULANGAN TB
c. pengendalian faktor risiko;
Pengendalian faktor risiko TB dilakukan dengan cara:
a. membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat;
b. membudayakan perilaku etika berbatuk;
c. melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas
perumahan dan lingkungannya sesuai dengan
standar rumah sehat;
d. peningkatan daya tahan tubuh;
e. penanganan penyakit penyerta TB; dan
f. penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi
TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan di luar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

17
KEGIATAN PENANGGULANGAN TB
d. penemuan dan penanganan kasus TB;
Penemuan kasus TB dilakukan secara aktif dan pasif.

**Penemuan kasus TB secara aktif melalui:


a. investigasi dan pemeriksaan kasus kontak;
b. skrining secara massal terutama pada kelompok rentan
dan kelompok berisiko; dan
c. skrining pada kondisi situasi khusus.

**Penemuan kasus TB secara pasif melalui pemeriksaan


pasien yang datang ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
18
KEGIATAN PENANGGULANGAN TB

e. pemberian kekebalan;

Pemberian kekebalan dalam rangka


Penanggulangan TB dilakukan melalui

• imunisasi BCG terhadap bayi.


19
KEGIATAN PENANGGULANGAN TB
f. pemberian obat pencegahan.
Pemberian obat pencegahan TB ditujukan
pada:
a. anak usia di bawah 5 (lima) tahun yang
kontak erat dengan pasien TB aktif;
b. orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)
yang tidak terdiagnosa TB; atau
c. populasi tertentu lainnya.
20
Peta Jalan Eliminasi
PENANGGULANGAN TB
Untuk mencapai Eliminasi TBC di Indonesia pada 2030, tahap-
tahap yang ditempuh adalah :
Tahap 1 (2016) : dilakukan
(1) Peluncuran Strategi TOSS-TBC, penemuan Intensif,
Aktif, Masif, serta
(2) Kemitraan dan mobilisasi sosial dengan langkah-Langkah:
• Penguatan PPM (Public Private Mix – Kemitraan jajaran Pemerintah dan Swasta) dan
penerapan penemuan aktif
• Pemanfaatan TCM (Tes Cepat Molekuler) dan mikroskopis
• Desentralisasi kegiatan kepada Kabupaten/kota
• Penguatan regulasi dan kepemimpinan program
• Menerapkan exit strategy ketergantungan dari donor.
• Penerapan kegiatan penurunan risiko penularan
• Penerapan shortterm regiment (pengobatan jangka pendek) untuk MDR-TB
• Akselerasi pengobatan kasus TBC mencapai 70% dan angka keberhasilan pengobatan diatas
21
85%.
Peta Jalan Eliminasi
PENANGGULANGAN TB
Tahapan ke-2 (2020): Target yang akan dicapai pada tahun 2020
yaitu
❑ 30% penurunan insiden TBC serta
❑ 40% penurunan kematian TBC dibandingkan tahun 2014 dengan
langkah-langkah:
1. Mempertahankan cakupan pengobatan tetap diatas 70% dan angka
kesuksesan pengobatan diatas 85%.
2. Optimalisasi desentralisasi kegiatan TBC kepada Kabupaten/kota.
3. Mencegah pembiayaan katastropik TBC
4. Penguatan pengendalian faktor risiko : profilaksis dan pengobatan
TBC laten
5. Maksimalisasi pemanfaatan diagnosis TCM dan mikroskopis
6. Desentralisasi kegiatan kepada Kabupaten/kota
7. Penerapan short term regiment (pengobatan jangka pendek) untuk
TBC sensitif
22
Peta Jalan Eliminasi
PENANGGULANGAN TB
Tahapan ke-3 (2025) : Target yang akan dicapai pada tahun 2025
adalah
❑ 50% penurunan insiden TBC serta
❑ 70% penurunan kematian TBC dibandingkan tahun 2014 dengan
langkah-langkah:
❖ Mempertahankan cakupan pengobatan tetap diatas 80% dan
angka kesuksesan pengobatan diatas 95%.
❖ Menerapkan cakupan semesta untuk TBC
❖ Mengendalikan pembiayaan katastropik TBC
❖ Akselerasi pengobatan profilaksis dan pengobatan TBC laten
❖ Inovasi diagnosis TBC
❖ Penguatan surveilans TBC
❖ Penerapan short term regiment (pengobatan jangka pendek)
untuk laten TBC
❖ Penerapan vaksin TBC 23
Peta Jalan Eliminasi
PENANGGULANGAN TB
• Tahapan ke-4 (2030) :
Target yang akan dicapai pada tahun 2030 adalah
❖90% penurunan insiden TBC dan
❖95% penurunan kematian TBC dibandingkan tahun
2014.

24
25
Strategi Penemuan TB
Strategi penemuan pasien TB dapat dilakukan secara pasif, intensif,
aktif, dan masif. Upaya penemuan pasien TB harus didukung dengan
kegiatan promosi yang aktif, sehingga semua terduga TB dapat
ditemukan secara dini.
1. Penemuan pasien TB dilakukan secara pasif intensif di fasilitas
kesehatan dengan jejaring layanan TB melalui
• Public-Private Mix (PPM), dan kolaborasi berupa kegiatan TB-HIV,
• TB-DM (Diabetes Mellitus),
• TB-Gizi,
• Pendekatan Praktis Kesehatan paru (PAL = Practical Approach to
Lung health),
• ManajemenTerpadu Balita Sakit (MTBS),
• Manajemen Terpadu Dewasa Sakit (MTDS).

26
Strategi Penemuan TB
2. Penemuan pasien TB secara aktif dan/atau masif
berbasis keluarga dan masyarakat, dapat dibantu oleh
kader dari posyandu, pos TB desa, tokoh masyarakat,
dan tokoh agama. Kegiatan ini dapat berupa:
a. Investigasi kontak pada paling sedikit 10 - 15 orang
kontak erat dengan pasien TB.
b. Penemuan di tempat khusus: Lapas/Rutan, tempat
kerja, asrama, pondok pesantren, sekolah, panti
jompo.
c. Penemuan di populasi berisiko: tempat penampungan
pengungsi, daerah kumuh
27
Strategi Penemuan TB
2. Penemuan pasien TB secara aktif dan/atau masif
berbasis keluarga dan masyarakat, dapat dibantu oleh
kader dari posyandu, pos TB desa, tokoh masyarakat,
dan tokoh agama. Kegiatan ini dapat berupa:
a. Investigasi kontak pada paling sedikit 10 - 15 orang
kontak erat dengan pasien TB.
b. Penemuan di tempat khusus: Lapas/Rutan, tempat
kerja, asrama, pondok pesantren, sekolah, panti
jompo.
c. Penemuan di populasi berisiko: tempat penampungan
pengungsi, daerah kumuh
28
Pemeriksaan Laboratorium TB
a. Pemeriksaan Bakteriologi
1) Pemeriksaan dahak mikroskopis langsung Pemeriksaan
dahak selain berfungsi untuk menegakkan diagnosis, juga
untuk menentukan potensi penularan dan menilai
keberhasilan pengobatan.
Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan
dengan mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang
dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-Pagi (SP):
a) S (Sewaktu): dahak ditampung di fasyankes.
b) P (Pagi): dahak ditampung pada pagi segera setelah
bangun tidur. Dapat dilakukan dirumah pasien atau
di bangsal rawat inap bilamana pasien menjalani
rawat inap.
29
Pemeriksaan Laboratorium TB
2) Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) TB
Pemeriksaan tes cepat molekuler dengan metode
Xpert MTB/RIF. TCM merupakan sarana untuk
penegakan diagnosis, namun tidak dapat dimanfaatkan
untuk evaluasi hasil pengobatan.
3) Pemeriksaan Biakan
Pemeriksaan biakan dapat dilakukan dengan media
padat (Lowenstein-Jensen) dan media cair (Mycobacteria
Growth Indicator Tube) untuk identifikasi Mycobacterium
tuberkulosis (M.tb).
30
Pemeriksaan Laboratorium TB
b. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
1) Pemeriksaan foto toraks
2) Pemeriksaan histopatologi pada kasus yang dicurigai TB
ekstraparu.
c. Pemeriksaan uji kepekaan obat
Uji kepekaan obat bertujuan untuk menentukan ada tidaknya
resistensi M.tb terhadap OAT. Uji kepekaan obat tersebut
harus dilakukan di laboratorium yang telah lulus uji
pemantapan mutu/Quality Assurance (QA), dan
mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional.
d. Pemeriksaan serologis
Sampai saat ini belum direkomendasikan.
31
Tahapan Pengobatan TB
Pengobatan TB harus selalu meliputi
pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan
dengan maksud:
Tahap Awal: Tahap Lanjutan:
Pengobatan diberikan setiap hari. Paduan Pengobatan tahap lanjutan
pengobatan pada tahap ini adalah dimaksudkan untuk bertujuan membunuh sisa sisa
secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada kuman yang masih ada dalam
dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari tubuh, khususnya kuman
sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan persister sehingga pasien dapat
sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan. sembuh dan mencegah
Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru, harus terjadinya kekambuhan
diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan
pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit,
daya penularan sudah sangat menurun setelah
pengobatan selama 2 minggu pertama. 32
Tahapan Pengobatan TB
• H

33
Terima kasih ☺

Jangan lupa subcribe and like for More update .

@betaners2020
34

Anda mungkin juga menyukai