B- TB
(BEBAS TUBERKULOSIS)
B-TB adalah inovasi yang di kususkan untuk pemantauan dan pengobatan pasien, dimana
banyaknya pasien TB ada yang drop out obat, rendahnya kesembuhan pada pasien
TB,terdapatnya kasus TB-MDR dan tidak tercpainya penemuan kasus TB BTA+. Hal ini
dapat menyebabkan cepat nya penyebaran Bakteri Tuberkulosis
TUJUAN
Inovasi ini berkaitan dengan kesehtan mengacu pada Praturan mentri kesehatan
No 67 Tahun 2016 tentang penanggulangan Tuberkulosis, karena sampai dengan
saat ini masih merupakan salahsatu masalah kesehtan di dunia
SIGNIFIKANSI
Pada saat penemuan kasus BTA positif dengan B-TB dapat membantu
menoptimalkan fungsi PMO dengan diberikan edukasi trelebih dahulu dan
dilakukan monitoring dan evaluasi. Selain itu untuk mendukung memaksimalkan
konsumsi obat, melalui medisa sosial dapat menjadi pengingat pasien setiap
harinya sehingga meminimalisir drop out obat dan memberikan motivasi pasien
untuk mencapai kesembuhan. Guna mendeteksi penyebaran penularan di
lingkungan sekitar pasien BTA postif, kader ketuk pintu TB sehingga penemuan
kasus penularan lebih cepat ditemukan dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai penyakit TB sehingga masyarakat paham dan teredukasi.
Selain wilayah sekitar pemberdayaan kader ini dilakukan juga pada masyarakat
dengan keluhan batuk 2 minggu. Dari segi program ketuk pintu TB dapat
meningkatkan capaian sehingga temuan kasus TB dapat mencapai target.
INOVATIF
Sisi inovatif dari inovasi B-TB ini menggunakan Media Sosial dan aplikasi.
Dalam Media social dan aplikasi ini berisi mengenai informasi kesehetan dan
pemantauan meminum obat TB.
Inovasi ini merupakan modifikasi dari program ketuk pintu dan kader TB, dengan
menggunakan media komunikasi elektronik berupMedia social dan aplikasi. Dan
kader kesehatan dan kader TB tidak hanya scrining saja tetapi melakukan edukasi
kepada masyarakat mengenai tb dengan menggunakan media cetak berupa leaflet.
TRANSFERABILITAS