Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

TBC UPTD
PUSKESMAS KALIKAJAR 2 TAHUN
2022

UPTD PUSKESMAS KALIKAJAR 2


Jln. P. Ronggolawe No.01 Kembaran Telp. (0286) 3399072

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1


Menular
No. Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tanggal mulai berlaku 2 Januari 2022
Halaman

PEDOMAN TBC UPTD


PUSKESMAS KALIKAJAR 2
TAHUN 2022

UPTD PUSKESMAS KALIKAJAR 2


Jln. P. Ronggolawe No.01 Kembaran Telp. (0286) 3399072

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2


Menular
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis yang selanjutnya disebut TBC adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh mgcobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan
organ lainnya. Eliminasi TBC adalah pengurangan terhadap TBC secara
berkesinambungan guna menekan angka penyakit serendah mungkin agar tidak
menjadi masalah kesehatan. Penanggulangan TBC adalah segala upaya
kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian,
memutuskan penularan, mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi
dampak negatif yang ditimbulkan akibat TBC.Target Eliminasi TBC pada tahun
2030 adalah penurunan angka kejadian (incidence ratel TBC menjadi 65 (enam
puluh lima) per 100.000 (seratus ribu) penduduk, dan penurunan angka
kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu) penduduk.
Pencapaian target Eliminasi TBC dilaksanakan malalui penerapan strategi
nasional Eliminasi TBC. Strategi nasional Eliminasi TBC terdiri atas penguatan
komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi,
dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota; peningkatan akses layanan TBC yang
bermutu dan berpihak pada pasien; intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka
Penanggulangan TBC; peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di
bidang Penanggulangan TBC, peningkatan peran serta komunitas, Pemangku
Kepentingan, dan multisektor lainnya dalam Penanggulangan TBC,dan
penguatan manajemen program. Penyusunan target Eliminasi TBC daerah
dengan mengacu pada target Eliminasi TBC nasional, penyediaan anggaran
yang memadai untuk Penanggulangan TBC, pemenuhan kebutuhan sumber
daya manusia kesehatan yang terlatih untuk mencapai target Eliminasi TBC, dan
atau penyelenggaraan Penanggulangan TBC berbasis kewilayahan.
Untuk menanggulangi masalah TBC di Indonesia,strategi DOTS yang
direkomendasikan oleh WHO harus diekspansi oleh seluruh unit pelyanan
Kesehatan dan berbagai institusi terkait.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menjadi Pedoman dalam penyelenggaraan upaya pemberantasan
dan pencegahan penyakit TBC di Puskesmas Kalikajar 2.
b. Tujuan Khusus
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC.
- Menurunkan penularan penyakit TBC.

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 3


Menular
- Memutus mata rantai penularan dan mencegah terjadinya TB MDR
dan XDR.
- Memberi arah kepada petugas kesehatan dalam melaksanakan
pencegahan dan pengobatan pada pasien TBC.
C. Sasaran
1. Semua masyarakat terutama pasien TBC dan keluarganya.
2. Kader Kesehatan.
3. Tokoh Masyarakat.
D. Ruang lingkup
1. Memahami gejala untuk meningkatkan penemuan kasus lebih dini dan kepatuhan
minum obat.
a. Penemuan kasus aktif dan pasif dengan memberikan penyuluhan kepada
berbagai lapisan masyarakat agar ada kesadaran memeriksakan diri apabila
ada gejalaTBC ,bekerjasama dengan pettugas poli agar menganjurkan pasien
yang mempunyai gelaja TBC untuk dilakuan pemeriksaan dahak.
b. Penemuan kasus berbasis pendekatan pelayanan dengan melibatkan
PKD,Pustu dan Bidan Desa.
c. Bekerjasama dengan kader Kesehatan dan kader MSI untuk penemuan
suspek.
2. Upaya meningkatkan mutu dan pelayanan untuk menjamin ketersediaan obat
dan sarana lainnya.
a. Tersedianya OAT
b. Meningkatkan kinerja laboratorium dan pemegang program TB
E. Batasan Operasional
- Advokasi adalah Tindakan untuk mendukung upaya masyarakat
mendapatkan sumber daya atau perubahan kebijakan dalam konteks
global,advokasi TB diartikan sebagai Tindakan intervensi terkoordinasi
yang diarahkan untuk menempatkan penanggulangan TB sebagai
prioritas dalam agenda politik, untuk menjamin komitmen internasional
dan serta menggerakkan sumber daya yang diperlukan pada konteks
dalam negeri,advokasi merupakan upaya luas agar pemerintah
memiliki komitmen kebijakan yang kuat dalam penanggulanagn TB.
- Komunikasi 2 arah merupakan penempatan partisipasi dan dialok
sebagai elemen kunci dalam konteks penanggulangan TB ,komunikasi
diarahkan untuk mendorong lingkungan berkreasi melalui pembuatan
strategi dan pemberdayaan seluruh kegiatan komunikasi
disebarluaskan melalui media dan berbagai saluran.
- Mobilisasi social dalam konteks nasioal dan regional merupakan
proses penggerakan masyarakat secara aktif melalui konsep dan
komitmen social diantara pengambilan kebijakan untuk
penanggulangan TB. Penggerakan masyarakat dilakukan ditingkat

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 4


Menular
bawah dan secara luas berhubungan dengan mobilisasi dan alat aksi
sosisal masyarakat.
- Dalam konteks advokasi ,komunikasi dan mobilisasi social,selain
penanganan secara medik ,pengendalian TB membutuhkan elemen
penting yaitu : komitmen politik pemerintah dalam bentuk dukunagn
kebijakan public ,dukungan dana untuk pengendalian TB.

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 5


Menular
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya Manusia


1. Penanggung jawab pelaksana program TB di UPTD Puskesmas Kalikajar 2
minimal berpendidikan D3 Keperawatan dan tenaga lain yang mendapat SK
Penunjukan dari Kepala Puskesmas, atau tenaga lain yang masa kerja > 2
tahun, dan yang sudah mendapat pelatihan tentang Program TB di UPTD
Puskesmas Kalikajar 2 saat ini adalah Emi Yani Amd.Kep dengan latar
pendidikan D3 Keperawatan dan masa kerja > 10 tahun.
2. Pelaksana Program TB di UPTD Puskesmas Kalikajar 2 :
Dokter, Perawat, Analis Kesehatan.
B. Distribusi Ketenagaan
Sumber daya manusia yang tersedia di UPTD Puskesmas Kalikajar 2
untuk program TB adalah sebagai berikut :

No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah


1 Dokter Profesi Kedokteran 1
2 Perawat DIII Keperawatan 2
3 Analis Kesehatan DIII Analis Kesehatan 1
Uraian Tugas pengelola Program TB

Petugas bertanggung jawab dan mengkoordinir seluruh kegiatan dari mulai


perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi dalam program TB di UPTD Puskesmas
Kalikajar 2.
Untuk tugas pokok dan fungsi petugas program TB paru yaitu :
a. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada masyarakat umum
b. Menjaring suspek penderita tersangka TB
c. Mengumpulkan dahak dan mengentry di SITB
d. Mengepak dan mengirim sample dahak ke faskes TCM
e. Menegakkan diagnosaTB
f. Memeriksa kontak terutama kontakdengan penderita TB BTA positif
g. Memantau jumlah suspek yang diperiksa
h. Menetapkan jenis panduan obat,memberikan obat tahap intensfi dan tahap
lanjutan serta mencatat pemberian obat kedalam kartu penderita TB
01,mendaftarkan pasien di SITB
i. Menentukan PMO,memberikan KIE penyuluhan kepada penderita ,keluarga dan
PMO
j. Memantau keteraturan minum obat
k. Melakukan pemeriksaan dahak ulang untuk follow up,mengenal efek samping
obat dan komplikasi dan penanganannya.

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 6


Menular
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan program TB disepakati dan disusun
bersama dengan PJ UKM

N Jenis Kegiatan Lokasi Waktu Pelaksana


o
1. Kunjungan rumah kontak Desa Jan s/d Penanggungjawab
P2
TB Des 2022
2. Pelacakan TB mangkir Desa Jan s/d Penanggungjawab
P2
Des 2022
3. Pembinaan kader TB Puskesmas Jan s/d Penanggungjawab
P2
Des 2022
4. Grebek dahak di desa Desa Jan s/d Penanggungjawab
P2
Des 2022
5. Skrining TB ke Ponpes Ponpes Jan s/d Penanggungjawab
P2
Des 2022

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 7


Menular
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

B. Standar Fasilitas
1. Laboratorium
 Pot Dahak
Pot dahak yang tersedia steril dan tiap pot dahak diberi label untuk
penulisan identitas pasien ( nama ,alamat,NIK), identitas dahak (SPS)
 Peralatan Utama
a. Mikroskop
UPTD Puskesamas kalikajar 2 memiliki satu buah mikroskop :
Mikroskop ini digunakan untuk prosedur pemeriksaan dahak untuk Follow
up dan untuk pemeriksaan akhir pengobatan dan mikroskop tersebut harus

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 8


Menular
memiliki tabung lensa binokuler dengan kemiringan tertentu beserta
kelengkapan-kelengkapannya, seperti tercantum di atas
b. Refrigerator (Iemari pendingin, kulkas)
Berbagai reagen (seperti reagen untuk tes kehamilan, dU.) dan material
(seperti media transpor tertentu, spesimen, dU.) harus disimpan di dalam
kulkas.
 Peralatan pendukung
Mikropipet, yelow tape, blue tape, white tape, tabung reaksi, cuvet, batang
pengaduk, obyek glass, deck glass rak pengering sediaan. Rak pengecatan
sediaan, lampu sepiritus, timer, tabung westergreen, gelas ukur berskala 10-
100-500-1000 ml, pipet volume, tabung reaksi kerucut, bilik hitung, penyangga
tabung wetergreen, pinset.
 Reagen
Tiap reagen diberi nomor. Reagen yang dibutuhkan beserta nomornya
dicantumkan dalam penjelasan masing-masing teknik pemeriksaan. Daftar
alfabetis semua reagen yang digunakan, beserta nomor, komposisi, cara
pembuatan, dan syarat-syarat penyimpanannya tercantum dalam Lampiran
dibagian akhir pedoman ini.

2. Obat Anti Tuberkulosis (OAT)


Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT terdiri dari kombinasi dua (HR) atau empat
jenis (HRZE) obat dalam satu tablet yang dosisnya disesuaikan dengan berat
badan pasien.
Panduan OAT yang digunakan oleh program TB adalah:
a. Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
b. Kategori anak : 2HRZ/4HR
3. Ruang TB DOTS
Didalam ruang TB DOTS terdapat meja ,kursi untuk pasien dan petugas,tempat
tidur pasien,lemari obat(OAT),buku register ruangan TB,wastafel,tempat
sampah,tisu.

4. Penyimpanan, Inventarisasi, dan Pemesanan Stok Laborotorium


Penyimpanan
a). Bahan kimia dan reagen
Susun bahan kimia dan reagen dalam urutan alfabetis yang benar. Asam dan
bahan-bahan kimia yang berbahaya dan mudah terbakar (ditandai dengan
label berwarna yang sesuai) harus disimpan terpisah di tempat khusus.
Persediaan laboratorium yang masih belum dibuka dapat disimpan di
dalam peti kayu berisi serbuk gergaji. Bahan beracun Uuga ditandai dengan
label berwarna) harus disimpan terpisah di dalam lemari terkunci.

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 9


Menular
b). Peralatan lain
Beberapa alat lain, misalnya spektrofotometer, harus disimpan di dalam
ruangan ber-AC bila kondisi udara panas dan lembab.
d). Inventarisasi Karlu stok
Kartu stok harus disediakan untuk setiap bahan kimia, larutan pewarna, alat
gel as, dU.
Sewaktu kita memesan sebuah barang, tuliskan:
- pada kolom berjudul Dipesan dari: tempat Anda memesan barang tersebut
- pada kolom berjudul Dipesan: tanggal dan jumlah barang yang dipesan
Sewaktu kita menerima sebuah barang, tuliskan:
- pada kolom berjudul Diterima: tanggal penerimaan dan jumlah yang
diterima
- dalam kolom Stok: jumlah stok barang di laboratorium setelah barang
tersebut diterima.
Sewaktu sebuah barang sudah terpakai (atau rusak), tuliskan:
- pada kolom berjudul Dikeluarkan: tanggal pengeluaran dan jumlah barang
yang dikeluarkan
- pada kolom berjudul Stok: jumlah stok barang setelah barang tersebut
dikeluarkan. stok
Klasifikasikan kartu stok dalam urutan alfabetis yang benar dan simpan di
dalam kotak atau laci penyimpan arsip. Masing-masing barang dapat diberi
nomor, yang kemudian ditulis pada kartu stok setelah Barang no:.
e). Inventaris
Inventarisasikan semua perlengkapan laboratorium setiap enam bulan.
Hitung jumlah setiap barang dalam stok dan periksa apakah sesuai dengan
yang tertera pada kolom Stok di kartu stok barang.
f). Pemesanan stok laboratorium
Suatu laboratorium yang terorganisasi sebaiknya melakukan pemesanan ke
pusat persediaan barang setiap 3 bulan . Sebelum melakukan pemesanan,
periksa kartu stok barang satu per satu. Estimasi jumlah barang yang
diperlukan akan menjadi lebih mudah bila tabel rekapitulasi stok barang yang
sudah terpakai setiap bulannya ditambahkan pada bagian bawah masing-
masing kartu stok. Untuk bahan kimia, larutan pewarna, dan reagen, pesan
sesuai jumlah yang terpakai dalam periode 3 bulanan dengan
memperhitungkan peningkatan atau penurunan jumlah barang yang
digunakan akhir-akhir

g). Tanggal kedaluwarsa


Berbagai reagen (misal., antisera golongan darah, antigen, dU.) harus
digunakan sebelum batas waktu tanggal kedaluwarsa pada wadah barang

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 10


Menular
oleh pemasok. Catat tanggal dalam kartu stok barang pada kolom berjudul
Stok

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 11


Menular
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan Di Dalam Gedung
1) Pencarian suspek secara pasif ( di BP umum,KIA,BP gigi,MTBS)
2) Pengepakan sample dahak suspek TB
3) Pencatatan dan pelaporan di SITB
4) Pengobatan pasien TB
5) Pemeriksaan sample dahak untuk followup
6) Pertemuan kader TB
2. Kegiatan Di Luar Gedung
1) Penyuluhan TB di masyarakat
2) Kunjungan rumah dan investigasi kontak TB
3) Screening TB di masyarakat
4) Pengambilan sample dahak
5) Pengiriman sample dahak

B. Metode
1. Penyuluhan TB
2. Kunjungan rumah
3. Screning TB di posbundu,posyandu ,ANC Clas
4. Penemuan kasus
5. Tracing, testing dan treatment

C. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan
Perencanaan program TB meliputi proses penilaian kebutuhan ,menentukan
sasaran,menetapkan tujuan dan target,menentukan strategi dan sumber daya
yang akan digunakan.
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilakukan berdasarkan :
- Penilaian kinerja puskesmas
- Kotak saran
- Pertemuan lintas sektor
- Survei mawas diri
b. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK)
Dalam menetapkan RUK UKM dilakukan dengan menetapkan :
- Jenis kegiatan
- Sasaran
- Target

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 12


Menular
- Uraian kegiatan
- Volume
- Biaya
- Lokasi kegiatan
- Waktu
c. Menetapkan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
2. Pelaksanaan
Dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan
RPK
b. Melaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
3. Pengawasan
Pengawasan atau pemantauan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
berkala mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai.
b. Mengumpulkan permasalahan, hambatan dan saran-saran untuk
peningkatan penyelenggaraan serta memberikan umpan balik.
c. Pengawasan meliputi pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan
internal dilakukan secara melekat oleh atasan atau Kepala Puskesmas,
sedangkan pengawasan ekternal oleh masyarakat. Pengawasan
mencakup administrasi, pembiayaan dan teknis pelaksanaan serta hasil
kegiatan.
4. Action atau tindak lanjut dari pengawasan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan dievaluasi tentang permasalahan, hambatan
dan saran-saran yang ditemukan. Kemudian dianalisis dan dicari
pemecahannya untuk meningkatkan pelayanan program TB untuk kemudian
diterapkan diterapkan pada kegiatan yang sama ditempat lain.
Pelaksanaan dan hasil kegiatan yang dicapai dibandingkan dengan rencana
tahunan atau target dan standar pelayanan yang sudah dibuat. Kemudian
pemegang program TB melaporkan pelaksanaan kegiatan dan laporan
berbagai sumber daya kemudian disampaikan kepada PJ UKM.

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 13


Menular
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dan pengadaaan logistic untuk program TB adalah :

No Nama barang Jumlah


1 Pot dahak 600
2 Bok pengiriman 4
3 OAT anak 10
4 OAT dewasa 18
5 Mikroskup 1
6 Kaca sediaan 200
7 Oli emersi
8 Lampu spiritus 2
9 Reagen ZN
10 Buku pedoman 1
11 Lembar balik 1
12 Brosur 10

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 14


Menular
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program TB perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi dan manajemen
resiko terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan
sehingga hal – hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.
Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus di lakukan tiap-tiap kegiatan
yang akan di laksanakan :
A. Pengambilan dan pengiriman sampel dahak suspek TB
Resiko yang mungkin terjadi pada sasaran pada saat pengambilan dan pengiriman
sampel dahak suspek TB adalah suspek tidak bisa mengeluarkan dahak sehingga
harus dilakukan berulang kali, apalagi jika sasarannya adalah anak-anak. Pot
dahak tidak ditutup rapat sehingga dahak tumpah dan sample tidak bisa untuk
diperiksa.
B. Penjaringan suspek TB
Resiko yang mungkin terjadi pada penjaringan suspek TB adalah yang dikimkan
bukan dahak melainkan air liur, kadang pot dahak di isi dengan air.
C. Kunjungan rumah ( kontak serumah pasien TB )
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya psikis keluarga karena malu di
kunjungi oleh petugas .Antisipasi yang dapat di lakukan adalah pendekatan psikis
secara perlahan dengan menjelaskan pada kelurga , bahwa kunjungan ini sangat
bermanfaat untuk keluarga terutama untuk mengetahui resiko penularan penyakit.
D. Kunjungan mangkir Pasien TB
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya psikis keluarga karena malu di
kunjungi oleh petugas .Antisipasi yang dapat di lakukan adalah pendekatan psikis
secara perlahan dengan menjelaskan pada keluarga , bahwa kunjungan ini sangat
bermanfaat untuk pasien dan keluarga
E. Pengiriman Suspek TB MDR
Resiko yang mungkin terjadi adalah yang dikirimkan bukan dahak melainkan air
liur, dan resiko terjadinya TB MDR adalah ketidakpatuhan pasien dalam meminum
obat TB, maka harus di antisipasi dengan pemberian informasi kepada pasien
tentang pentingnya kepatuhan dalam minum obat, serta lebih memaksimalkan
fungsiPMO

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 15


Menular
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Perencanaan yang cermat dan pelaksanaan kegiatan program TB yang baik


dapat menghidarkan para pihak – pihak terkait dari hal – hal yang mengarah pada
kecelakaan kerja sehingga tujuan utama kegiatan dapat tercapai dengan efisien dan
efektif guna menciptakan masyarakat yang sehat dan sadar akan bagaimana cara
mencegah penyakit .
Upaya pencegahan resiko terhadap karyawan Puskesmas harus di lakukan oleh
tiap-tiap kegiatan yang akan di lakukan :
A. Pengambilan dan pengiriman sampel dahak suspek TB kefaskes TCM
Resiko yang mungkin terjadi pada karyawan adalah resiko kontaminasi dengan
dahak suspek TB maka harus memperhatikan alat pelindung diri pada saat
pengambilan dan pengiriman sample.
B. Penjaringan Susp TB
Resiko yang mungkin terjadi pada karyawan adalah resiko terkontaminasi
penyakitTB, maka harus di antisipasi dengan pemakaian masker dan alat
pelindung diri yang lain.

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 16


Menular
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian Mutu dalam Kegiatan program TB dilakukan dengan menentukan


Indikator setiap kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan dari Renstra, SPM dan dari
Capaian kegiatan sebelumnya. Dari hasil kegiatan yang dilakukan maka dianalisis
sesuai target yang telah ditetapkan. Apabila target belum tercapai maka dievaluasi dan
dibuat Rencana Perbaikan. Rencana Perbaikan yang sudah dilakukan akan dievaluasi
kembali, bila masih belum mencapai target akan dilakukan kembali Rencana Perbaikan
dengan inovasi kegiatan yang lain.
Pelaksanaan program TB dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan beberapa
indikator, antara lain :
 Ketepatan pelaksanaan kegiatan
 Kesesuaian petugas pelaksana kegiatan
 Ketepatan metode yang digunakan
 Tercapai tidaknya indikator Program TB
 Permasalahan di bahas pada tiap pertemuan pre lokmin UKM UPTD Puskesmas
Kalikajar 2.

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 17


Menular
BAB IX
PENUTUP

Buku pedoman program TB di puskesmas,merupakan sarana penunjang yang


sangat di butuhkan oleh petugas kesehatan di lapangan, agar dapat melaksanakan
kegiatan Pemberantasan dan pencegahan Penyakit TB pada masyarakat dengan baik
dan benar, terukur dan teratur sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan sebagai antisipasi terjadinya penularan TB di masyarakat,
Diharapkan para petugas mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit TB di Puskesmas
secara terpadu bersama dengan lintas program dan lintas sector terkait.Serta peran
serta aktif masyarakat.
Untuk melengkapi pengetahuan yang diperlukan, diharapkan petugas
kesehatan dapat membaca / mempelajari buku-buku lain mengenai panduan
pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga kesehatan masyarakat
Indonesia pada umumnya dapat lebih meningkat.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kalikajar 2 Pemegang Program TB

Kirlan, S.Kep., Ns Emi Yani, Amd.Kep


NIP. 196704081988031009 NIP. 19770313 200604 2 023

Pedoman Pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 18


Menular

Anda mungkin juga menyukai