TBC UPTD
PUSKESMAS KALIKAJAR 2 TAHUN
2022
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis yang selanjutnya disebut TBC adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh mgcobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan
organ lainnya. Eliminasi TBC adalah pengurangan terhadap TBC secara
berkesinambungan guna menekan angka penyakit serendah mungkin agar tidak
menjadi masalah kesehatan. Penanggulangan TBC adalah segala upaya
kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian,
memutuskan penularan, mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi
dampak negatif yang ditimbulkan akibat TBC.Target Eliminasi TBC pada tahun
2030 adalah penurunan angka kejadian (incidence ratel TBC menjadi 65 (enam
puluh lima) per 100.000 (seratus ribu) penduduk, dan penurunan angka
kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu) penduduk.
Pencapaian target Eliminasi TBC dilaksanakan malalui penerapan strategi
nasional Eliminasi TBC. Strategi nasional Eliminasi TBC terdiri atas penguatan
komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi,
dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota; peningkatan akses layanan TBC yang
bermutu dan berpihak pada pasien; intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka
Penanggulangan TBC; peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di
bidang Penanggulangan TBC, peningkatan peran serta komunitas, Pemangku
Kepentingan, dan multisektor lainnya dalam Penanggulangan TBC,dan
penguatan manajemen program. Penyusunan target Eliminasi TBC daerah
dengan mengacu pada target Eliminasi TBC nasional, penyediaan anggaran
yang memadai untuk Penanggulangan TBC, pemenuhan kebutuhan sumber
daya manusia kesehatan yang terlatih untuk mencapai target Eliminasi TBC, dan
atau penyelenggaraan Penanggulangan TBC berbasis kewilayahan.
Untuk menanggulangi masalah TBC di Indonesia,strategi DOTS yang
direkomendasikan oleh WHO harus diekspansi oleh seluruh unit pelyanan
Kesehatan dan berbagai institusi terkait.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menjadi Pedoman dalam penyelenggaraan upaya pemberantasan
dan pencegahan penyakit TBC di Puskesmas Kalikajar 2.
b. Tujuan Khusus
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC.
- Menurunkan penularan penyakit TBC.
STANDAR KETENAGAAN
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
1. Laboratorium
Pot Dahak
Pot dahak yang tersedia steril dan tiap pot dahak diberi label untuk
penulisan identitas pasien ( nama ,alamat,NIK), identitas dahak (SPS)
Peralatan Utama
a. Mikroskop
UPTD Puskesamas kalikajar 2 memiliki satu buah mikroskop :
Mikroskop ini digunakan untuk prosedur pemeriksaan dahak untuk Follow
up dan untuk pemeriksaan akhir pengobatan dan mikroskop tersebut harus
A. Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan Di Dalam Gedung
1) Pencarian suspek secara pasif ( di BP umum,KIA,BP gigi,MTBS)
2) Pengepakan sample dahak suspek TB
3) Pencatatan dan pelaporan di SITB
4) Pengobatan pasien TB
5) Pemeriksaan sample dahak untuk followup
6) Pertemuan kader TB
2. Kegiatan Di Luar Gedung
1) Penyuluhan TB di masyarakat
2) Kunjungan rumah dan investigasi kontak TB
3) Screening TB di masyarakat
4) Pengambilan sample dahak
5) Pengiriman sample dahak
B. Metode
1. Penyuluhan TB
2. Kunjungan rumah
3. Screning TB di posbundu,posyandu ,ANC Clas
4. Penemuan kasus
5. Tracing, testing dan treatment
C. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan
Perencanaan program TB meliputi proses penilaian kebutuhan ,menentukan
sasaran,menetapkan tujuan dan target,menentukan strategi dan sumber daya
yang akan digunakan.
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilakukan berdasarkan :
- Penilaian kinerja puskesmas
- Kotak saran
- Pertemuan lintas sektor
- Survei mawas diri
b. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK)
Dalam menetapkan RUK UKM dilakukan dengan menetapkan :
- Jenis kegiatan
- Sasaran
- Target
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kalikajar 2 Pemegang Program TB