Termoregulasi
Mengatur suhu ruangan 24-36◦C
Infant warmer yang sudah dihangatkan
Sensor pada infant warmer
Handuk dan kain hangat
Topi
Kantong plastic pelapis (<32 mgg atau <1500g)
Matras penghangat (<28 mgg atau <1000g)
Airway (jalan nafas)
Balon penghisap
Suction kateter dihubungkan ke sumber tekanan 80-100mmHg
OPA
Laringoskop miller no 00,0 dan 1
Stilet
ETT (2,5 ; 3; 3.5)
Plester
Breathing (pernapasan)
Alat ventilasi ( balon mengembang sendiri, balon tidak mengembang sendiri, T-piece)
Sumber gas dg flowmeter (10 lpm)
Oxygen blender
Tabung oksigen dan gas medis yang dihubungkan dg Y connector (rumus 8)
Sungkup wajah dg berbagai ukuran
OGT no 8 dekompresi
Sungkup laring (LMA)
Ventilator transport ( bila ada)
Rumus 8
Circulation (Sirkulasi)
Kateter umbilical atau OGT Fr 3,5/5 utk akses umbilical emergensi
Kateter IV 24G
Wing needle 21G
Spuit
Kapas alcohol
Cawan bengkok
Doek bolong
Kasa steril
Klem tali pusat
Benang
Set umbilical
Heting, plester, gunting
Drugs (Obat dan Cairan)
Adrenalin 1:1.000 diencerkan menjadi 1:10.000
Nacl 0.9% dan WFI
D10%
Premed utk intub bila diperlukan
Surfactan (sesuai indikasi jika tersedia)
Equipment
Pencatat waktu atau stopwatch
Stetoskop
Monitor saturasi
EKG neo (bila ada)
Alat AGD portable
BINASAL PRONG
40-60x/mnt
S
R
I
B
T
A
STABILISASI PASCA
RESUSITASI/PRA
RUJUKAN
Tujuan stabilisasi pre-transpor :
bayi stabil selama berada dalam transportasi sampai tiba di tujuan.
Dapat terjadi di
Ruang persalinan, OK, ruang transisi, ruang perawatan neonatus dan
ruang rawat gabung.
a. SAFER
(Sugar, Arterial circulatory support, Family support, Environment dan Respiratory
support)
b. TOPS
(Temperature, Oxygenation/airway and breathing, Perfusion, Sugar)
c. STABLE
(Sugar and safe care, Temperature, Airway, Blood Pressure, Lab. Emotional Support)
STABLE
Sugar and Safe Care (Stabilisasi Gula)
Hipoglikemia
• kondisi kegawatan tersering jam pertama kehidupan neonatus
• Glukosa : sumber energi dan metabolisme.
• Glukosa << energi ke otak << ↑ risiko trauma otak.
Termoregulasi
pengaturan suhu tubuh keseimbangan antara kehilangan dan produksi panas
tubuh.
Tujuan: mengendalikan suhu lingkungan
suhu tubuh bayi stabil dan optimal
untuk metabolisme dengan pemakaian energi tubuh yang minimal.
Penting! risiko hipotermia sangat tinggi pada neonatus.
Sebelum transpor :
• pastikan tidak memiliki gangguan pada jalan napas (airway)
• melalui pemeriksaan fisik, pengukuran saturasi oksigen, atau pemeriksaan
gas darah bila tersedia.
Bayi yang akan ditranspor : respirasi dan ventilasi stabil
Support jalan napas
Pemberian oksigen melalui
CPAP
pemasangan pipa endotrakeal dan ventilasi mekanik bila diperlukan.
CPAP Dini Sejak di Kamar Bersalin
Manometer
Pengatu
r PEEP
Deliver PIP
Harus dihubungkan
Blender/pencampur O2
Hanya untuk transport/Humid(-)
Gunakan metode kanguru untuk menjamin
suhu bayi tetap hangat di perjalanan
Komponen Evaluasi Distres Napas
1. Laju nafas
Laju napas normal pada neonatus: 40-60 kali per menit
Laju napas <30 kali per menit+ otot napas tambahan kelelahan bernapas.
Napas megap-megap ancaman henti napas.
2. Usaha napas
penilaian air entry, retraksi, merintih, napas cuping hidung, dan apnea
3. Kebutuhan oksigen
Kebutuhan oksigen ~ kondisi klinis bayi dan saturasi oksigen
4. Saturasi oksigen
Saturasi O2 : 88-92%.
Pengukuran saturasi O2 pada pre-duktal (tangan kanan) dan post-duktal (salah satu kaki) beda >10% : pirau+
5. Gas darah
penting untuk menentukan derajat distres napas serta membantu diagnosis dan tatalaksana distres napas
Blood Pressure / Stabilisasi Sirkulasi
Sebelum ditranspor, sistem sirkulasi bayi harus dipastikan stabil selama transpor.
Pada bayi terdapat tiga jenis syok yang sering ditemui, yaitu:
1. Syok hipovolemik akibat kehilangan volume cairan yang banyak misalnya pada
perdarahan akut,
2. Syok kardiogenik akibat gagal jantung, dan
3. Syok septik akibat infeksi sistemik pada bayi.
Pemantauan tanda syok:
capillary refill time (CRT), CRT > 3 detik perfusi kurang baik
heart rate.
Peningkatan denyut jantung usaha tubuh untuk ↗ cardiac output
Emotional support I dukungan psikologis kepada keluarga dari bayi yang hendak ditranspor.
Dukungan psikologis terutama kepada ibu (jika tidak memungkinkan ditranspor bersamaan dengan bayinya)
Keluarga perlu diedukasi mengenai perawatan di NICU dan kondisi bayinya
Dukungan bagi orangtua/ keluarga sebaiknya diberikan
sejak awal hingga bayi menjalani perawatan dalam
bentuk :
Mengijinkan ibu untuk melihat bayi.
Mengucapkan selamat atas kelahiran bayi dan memanggil bayi dengan nama yang sudah
dipersiapkan oleh keluarga.
Mengambil foto dan jejak kaki bayi.
Menawarkan dukungan dari pihak lain seperti kerabat atau pemuka agama.
Memberikan penjelasan secara sederhana namun akurat kepada orangtua mengenai
keadaan bayi dan rencana tatalaksana.
Memberikan kesempatan kepada orangtua untuk bertanya mengenai keadaan bayi.
Melibatkan orangtua dalam perawatan bayi serta dalam pengambilan keputusan terkait
tatalaksana.
Perawatan yang diberikan selama transportasi
Untuk menjaga kestabilan suhu tubuh bayi, bila tidak ada inkubator
transpor perawatan metode kangguru (Kangaroo Mother Care/KMC). (Karlsen,
2006; Pan, 2017)
Catatan medis dan lembar serah terima tertulis jelas dan rinci tentang
Kondisi pasien secara keseluruhan, alasan transpor
Tujuan transpor, nama dokter yang merujuk dan kepada siapa dirujuk,
Status klinis sebelum transport
kondisi, perawatan dan terapi yang diberikan selama transpor
Harus ada serah terima pasien secara formal antara tim transpor dan tim
medis dari rumah sakit secara verbal atau tertulis.
Pencatatan dan persetujuan keluarga …
cont
Harus terjalin sebelum bayi ditranspor, selama transpor, dan setelah bayi tiba di
rumah sakit rujukan.