Anda di halaman 1dari 27

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Observasi Awal

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diawali dengan observasi awal,

berdasarkan hasil observasi, diperoleh informasi dari guru mata pelajaran

sebelumnya bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan

menggunakan media gambar belum pernah diterapkan di kelas VII L SMP Negeri

2 Samarinda dan pendidik sering menggunakan model pembelajaran konvensional,

menjelaskan, mencatat materi, kemudian mengerjakan beberapa soal sebagai

latihan.

Selain wawancara bersama pendidik mata pelajaran, peneliti mengamati

langsung kegiatan pembelajaran dikelas, terlihat bahwa (1) Pembelajaran masih

berpusat pada pendidik, mengakibatkan aktivitas peserta didik untuk belajar aktif

belum terlihat. (2) pendidik selalu berada di depan kelas pada saat pembelajaran

menyebabkan peserta didik kurang terbimbing. (3) Pendidik merasa kesulitan

untuk mencapai tujuan pembelajaran karena keadaan peserta didik yang kurang

kondusif, sehingga merasa kurang cukup waktu untuk mengadakan evaluasi

pengetahuan awal peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi di atas Kemudian dianalisis untuk menentukan

tindakan yang mengarah pada perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran

tersebut, sehingga untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi belajar


45

peserta didik yaitu dengan peneliti menerapkan model pembelajaran Problem

Basaed Learning (PBL) dengan menggunakan media gamabar.

Model pembelajaran Problem Basaed Learning (PBL) dengan

menggunakan media gamabar ini baik diterapkan dikelas sebagaimana penelitian

terdahulu, bahwa implementasi model pembelajaran Problem Basaed Learning

(PBL) dengan menggunakan media gamabar dapat meningkatkan aktivitas peserta

didik. Sehingga pada proses pembelajaran peserta didik akan belajar aktif dalam

kelompok, dan bekerjasama dalam team.

2. Deskripsi hasil tindakan pembelajaran siklus I

Kegiatan pembelajaran siklus I mengacu pada prosedur pelaksanaan yang

terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

Observasi(observing), dan refleksi (reflecting).

a) Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan, siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan,

masing-masing 3 x 40 menit untuk pertemuan pertama dan 2 x 40 pada pertemuan

kedua. Pada tahap ini Pendidik/peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran

seperti RPP, bahan ajar dan LKPD yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi

revisi 2016 dan model pembelajaran yang digunakan yaitu model model

pembelajaran Problem Basaed Learning (PBL), menyiapkan media gambar dari

power point, alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan tindakan,

menyiapkan instrumen pengamatan berupa lembar pengamatan aktivitas peserta

didik dan lembar pengamatan aktivitas pendididik.


46

b) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan, dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

model pembelajaran Problem Basaed Learning (PBL) yaitu pendidik menyajikan

gambar-gambar pada power point berupa kumpulan benda, hewan dan

berbagaimacam kumpulan kegiatan ini sebagai apersepsi karna materi himpunan

merupakan materi yang baru untuk kelas VII sebagai pengantar untuk

mengarahkan siswa memahami pengertian himpunan.

Peneliti membagi lima kelompok, kemudian kepada masing-masing

kelompok dibagikan LKPD yang berisi permasalahan yang mengarahkan siswa

memahami kumpulan yang termasuk himpunan dan kumpulan yang bukan

termasuk himpunan untuk memahami materi tersebut peserta didik bekerja

melalui diskusi kelompok, pendidik/peneliti memberi penegasan kepada setiap

kelompok untuk bekerjasama dalam team karena keberhasilan kelompok

ditentukan oleh keberhasilan individu agar semua anggota kelompok memahami

konsep himpunan.

Peneliti mengamati dan membimbing peserta didik secara berkelompok satu

dengan kelompok lainnya, menurut pengamatan peneliti menemukan bahwa

diskusi kelompok masih kurang kerjasama, peserta didik yang memiliki

kemampuan lebih enggan membantu peserta didik yang memiliki kemapuan

rendah, terkesan bekerja sendiri-sendiri, waktu menyelesaikan LKPD melebihi

waktu yang telah direncanakan.

Kegiatan selanjutnya membahas atau memeriksa jawaban LKPD dengan

menukarkan hasil kerja dengan kelompok lain, kemudian peneliti memilih salah
47

satu kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

didepan kelas. Saat presentasi terlihat peserta didik masih gugup dan malu-malu,

dan peserta didik yang lain belum berani atau kurang percaya diri dalam

memberikan tanggapan,

Sebagai kegiatan penutup pendidik menyampaikan pokok bahasan

berikutnya supaya dipesrsiapkan dengan belajar dirumah.

c) Tahap pengamatan (Observasi)

Kegiatan selama proses pembelajaran dicatat oleh observer dalam lembar

observasi yang telah disedikan, baik kegiatan yang dilakukan pendidik atau

kegiatan yang dilakukan peserta didik. Pengamatan terhadap pendidik untuk

mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran didalam kelas yang dicatat dalam

lembar observasi aktivitas pendidik, dan pengamatan terhadap peserta didik untuk

mengetahui aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran yang dicatat

dalam lembar observasi aktivitas peserta didik kemudian dianalisis dan dijadikan

refleksi untuk pengambilan tindakan pada siklus yang berikutnya.

1. Hasil observasi aktivitas peserta didik

Pengamatan aktivitas peserta didik difokuskan pada 3 aspek yang dijabarkan

dalam 7 kegiatan yang terdiri dari 1 indikator pada aspek motifasi, 3 indikator

pada aspekkeaktifan, dan 3 indikator pada aspek kerja sama. Adapun hasil analisis

aktivitas peserta didik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


48

Tabel 4.1, Hasil penilaian aktivitas Peserta Didik Siklus 1 pertemuan 1

Tidak
Sangat
Terlihat (T) terlihat
No. Aspek Indikator Terliha(ST)
(%) (TT)
(%)
(%)
1. Motifasi Memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan guru
2. Keaktifa Menjawab
n pertanyaan guru
Mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Menyimpulkan di
akhir pembelajaran
3. Kerja Peserta didik
sama mengerjakan
LKPD dengan
teman kelompok
Mampu
memecahkan
masalah dalam
mengerjakan soal
(LKPD)
Berani
mempersaentasikan
hasil diskusi

Tabel 4.2, Hasil penilaian aktivitas Peserta Didik Siklus 1 pertemuan II

Tidak
Sangat
Terlihat (T) terlihat
No. Aspek Indikator Terliha(ST)
(%) (TT)
(%)
(%)
49

1. Motifasi Memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan guru
2. Keaktifa Menjawab
n pertanyaan guru
Mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Menyimpulkan di
akhir pembelajaran
3. Kerja Peserta didik
sama mengerjakan
LKPD dengan
teman kelompok
Mampu
memecahkan
masalah dalam
mengerjakan soal
(LKPD)
Berani
mempersaentasikan
hasil diskusi

Dari hasil analisis diatas tampak bahwa aktivitas peserta didik pada siklus I

pertemuan pertama pada aspek motivasi mengalami peningkatan yakni dari...

menjadi... pada aspek keaktifan

Hasil observasi aktivitas pendidik

Untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based

learning (PBL) dengan menggunakan media gambar dikelas maka dapat dilihat

pada hasil analisis pengamatan aktivitas pendidik pada tabel di bawah ini.
50

Tabel 4.3: Hasil analisis observasi keterlaksanaan model pembelajaran


Problem Based learning (PBL) dengan menggunakan media gambar siklus
I

Pertemuan Aktivitas Pendidik (%)


1 88 %
Aktivitas Pendidik
2 100 %

d) Tahap refleksi

Adapun hasil temuan dan analisis refleksi dari hasil observasi aktivitas

peserta didik dan aktivitas pendidik, dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.4: Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I


Dampak yang
Temuan Kendala Saran Perbaikan
ditimbulkan
- Peserta didik Masih - Peserta didik kurang - Memberikan
kurang terbiasa dengan bersemangat selama motivasi kepada
model pembelajaran proses pembelajaran peserta didik agar
Problem based - Kurang kerjasama lebih aktif lagi
Learning (PBL) dengan dalam dalam pembelajaran
menggunakan media menyelesaikan tugas - Pengefektifan waktu
gambar kelompok - Memberikan latihan
- Efektifitas pengelolaan - Waktu tidak sesuai soal tambahan
waktu diakhir dengan skenario untuk dikerjakan
pembelajaran masih pembelajaran dirumah sebagai
kurang - Keterbatasan peserta latihan bagi peserta
- Pendidik masih didik dalam didik.
mendominasi dalam menyelesaikan - Memperbanyak
proses pembelajaran. LKPD secara LKPD dalam satu
- Terbatasnya LKPD berkelompok. kelompok minimal
yang di siapkan oleh - Beberapa peserta menggunakan dua
pendidik yakni hanya didik bekerja secara LKPD
menyediakan satu individu. - Hanya
LKPD pada satu menggunakan 2
kelompok buah meja dalam
- Penyusunan meja yang satu kelompok
dijejer 4 buah dalam
satu kelompok
51

2. Deskripsi hasil Tindakan pembelajaran Siklus II

Sama halnya pada siklus I kegiatan pembelajaran siklus II juga mengacu

pada prosedur pelaksanaan yang telah dibuat yang terdiri dari empat tahap yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan (action), Observasi(observing), dan refleksi

(reflecting).

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, siklus II dilakukan selama dua pertemuan masing-

masing 3x40 menit untuk pertemua ke 3 dan 2x40 menit untuk pertemuan ke 4,

aktivitas pendidik pada siklus ini dimulai dengan menyiapkan RPP yang

disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dan langkah-langkah model

pembelajaran Problem Based learning (PBP), menyiapkan bahan ajar dan power

poin yang memuat gambar-gambar yang mengarah kemateri Himpunan Kosong

dan himpunan semesta pada pertemuan ke-3 dan daigram venn pada pertemuan

ke-4 , menyiapkan LKPD, menyiapkan instrumen pengamatan berupa lembar

observasi untuk aktivitas peserta didik dan adktivitas pendidik.

b) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu pendidik memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk belajar matematika dan terlibat dalam proses

pembelajaran, saling membantu antar teman sekolompok dalam memecahkan

masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.


52

Pada tahap ini pendidik memberi penegasan kepada peserta didik untuk

bekerjasama dalam team, karena keberhasilan individu ditentukan oleh

keberhasilan kelompok, pendidik menyajikan apersepsi sebagai pengantar untuk

masuk kemateri selanjutnya kemudian memaparkan masalah dalam LKPD untuk

disiskusikan dengan teman kelompok, pendidik sedikit mengarahkan peserta didik

dengan memberi penjelasan singkat kemudian pendidik mengamati peserta didik

dari kelompok satu kekelompok yang lain, semua kelompok aktif dalam

diskusinya, Sekali peserta didik bertanya kepada pendidik apabila ada jawaban

yang masih ragu-ragu.

Pendidik memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada kelompok untuk

mencari jawaban dari masalah yang ada pada LKPD, karena sebagian besar

anggota masing-masing kelompok paham akan materi sehingga dalam

mengerjakan LKPD mereka masing-masing mengambil bagian atas soal-soal

tersebut dalam satu soal dikerjakan oleh dua orang anggota kelompok, sehingga

dalam penyelesaiannya tidak membutuhkan waktu yang banyak, kemudian hasil

LKPD dipresentasikan didepan kelas.

Terakhir pada kegiatan inti pendidik bersama-sama peserta didik membuat

simpulan dari materi yang telah dipelajarai.

c) Tahap Pengamatan/ Observasi

Adapun hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada aktivitas

peserta didik siklus I, spada siklus II pengamatan difokuskan difokuskan pada 3

aspek yang dijabarkan dalam 7 kegiatan yang terdiri dari 1 indikator pada aspek
53

motifasi, 3 indikator pada aspekkeaktifan, dan 3 indikator pada aspek kerja sama.

Adapun hasil analisis aktivitas peserta didik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5, Hasil penilaian aktivitas Peserta Didik Siklus II pertemuan III

Tidak
Sangat
Terlihat (T) terlihat
No. Aspek Indikator Terliha(ST)
(%) (TT)
(%)
(%)
1. Motifasi Memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan guru
2. Keaktifa Menjawab
n pertanyaan guru
Mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Menyimpulkan di
akhir pembelajaran
3. Kerja Peserta didik
sama mengerjakan
LKPD dengan
teman kelompok
Mampu
memecahkan
masalah dalam
mengerjakan soal
(LKPD)
Berani
mempersaentasikan
hasil diskusi

Tabel 4.6, Hasil penilaian aktivitas Peserta Didik Siklus II pertemuan 1V

No. Aspek Indikator Sangat Terlihat (T) Tidak


Terliha(ST) (%) terlihat
(%) (TT)
54

(%)
1. Motifasi Memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan guru
2. Keaktifa Menjawab
n pertanyaan guru
Mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Menyimpulkan di
akhir pembelajaran
3. Kerja Peserta didik
sama mengerjakan
LKPD dengan
teman kelompok
Mampu
memecahkan
masalah dalam
mengerjakan soal
(LKPD)
Berani
mempersaentasikan
hasil diskusi

Dari hasil analisis diatas tampak bahwa aktivitas peserta didik pada siklus I

pertemuan pertama pada aspek motivasi mengalami peningkatan yakni dari...

menjadi... pada aspek keaktifan

1. Hasil observasi aktivitas pendidik

Pengamatan tidak hanya dilakukan terhadap aktivitas peserta didik tetapi

keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan

menggunakan media gambar yang dilakukan pendidik di kelas diamati oleh


55

observer, Keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dengan menggunakan media gambar dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7: Hasil Analisis Observasi keterlaksanaan model pembelajaran


Problem Based Learning dengan menggunakan media gambar

Pertemuan Persentase (%)


1 100 %
Aktivitas pendidik
2 100 %
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada siklus ini semua langkah-langkah

pembelajaran menggunakan model Team Assisted Individualization telah

dilaksanakan oleh pendidik/ peneliti.

d) Tahap refleksi

Berdasarka hasil temuan dan analisis refleksi dari hasil observasi pada

tindakan pembelajaran materi nimpunan kosong dan himpunan semesta pada

pertemuan ke-3 dan diagram venn pada pertemuan ke-4 menggunakan Model

pembelajaran Problem Basaed learning (PBL) dengan menggunakan media

gambar dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.8: Refleksi tindakan pembelajaran siklus II


Dampak yang
Temuan Kendala Saran Perbaikan
ditimbulkan
- pada pertemuan -beberapa - Memberikan pengarahan kepada
ke-4 kurang evektif kelompok peserta didik agar pertemuan
karna jam pelajaran belum selesai selanjutnya sebelum belajar
yang hanya 2x40 mengerjakan matematika pada jam istrahat
menit dan peserta LKPD dan langsung menyusun tempat duduk
didik belum waktu jam berdasarkan kelompok.
menyusun tempat pelajaran - Menggunakan Model pembelajaran
duduk untuk matematika Problem Based learning (PBL)
kelompok karana selesai dengan menggunakan media gambar
masih mengerjakan seefektif mungkin
tugas dari pelajaran - Peneliti melanjutkan model
sebelumnya pembelajaran Problem Based
learning (PBL) dengan
56

menggunakan media gambar pada


materi yang lainnya

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II Penerapan model pembelajaran

Problem Based learning (PBL) dengan menggunakan media gambar berjalan

efektif, pendidik/peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-

langkah pada model pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan

menggunakan media gambar. Perbaikan tindakan telah dilakukan sehingga peserta

didik dapat memahami materi yang diajarkan. pembelajaran menggunakan model

Problem Based learning (PBL) dengan menggunakan media gambar cukup

menarik dapat menumbukan kerjasama, sehingga peneliti merencanakan akan

melanjutkan model pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan

menggunakan media gambar pada materi yang lainnya.

3. Deskripsi hasil Tindakan pembelajaran Siklus III

Sama halnya pada siklus I dan II kegiatan pembelajaran siklus III juga

mengacu pada prosedur pelaksanaan yang telah dibuat yang terdiri dari empat

tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), Observasi(observing),

dan refleksi (reflecting).

e) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, siklus III dilakukan selama dua pertemuan masing-

masing 3x40 menit untuk pertemua ke-5 dan 2x40 menit untuk pertemuan ke 6,

aktivitas pendidik pada siklus ini dimulai dengan menyiapkan RPP yang

disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dan langkah-langkah model
57

pembelajaran Problem Based learning (PBP), menyiapkan bahan ajar dan power

poin yang memuat gambar-gambar yang mengarah kemateri kardinalitas

himpunan dan himpunan bagian pada pertemuan ke-5 dan himpunan kuasa pada

pertemuan ke-4 , menyiapkan LKPD, menyiapkan instrumen pengamatan berupa

lembar observasi untuk aktivitas peserta didik dan adktivitas pendidik.

f) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu pendidik memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk belajar matematika dan terlibat dalam proses

pembelajaran, saling membantu antar teman sekolompok dalam memecahkan

masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pada tahap ini pendidik memberi penegasan kepada peserta didik untuk

bekerjasama dalam team, karena keberhasilan individu ditentukan oleh

keberhasilan kelompok, pendidik menyajikan apersepsi sebagai pengantar untuk

masuk kemateri selanjutnya kemudian memaparkan masalah dalam LKPD untuk

disiskusikan dengan teman kelompok, pendidik sedikit mengarahkan peserta didik

dengan memberi penjelasan singkat kemudian pendidik mengamati peserta didik

dari kelompok satu kekelompok yang lain, semua kelompok aktif dalam

diskusinya, Sekali peserta didik bertanya kepada pendidik apabila ada jawaban

yang masih ragu-ragu.

Pendidik memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada kelompok untuk

mencari jawaban dari masalah yang ada pada LKPD, karena sebagian besar

anggota masing-masing kelompok paham akan materi sehingga dalam

mengerjakan LKPD mereka masing-masing mengambil bagian atas soal-soal


58

tersebut dalam satu soal dikerjakan oleh dua orang anggota kelompok, sehingga

dalam penyelesaiannya tidak membutuhkan waktu yang banyak, kemudian hasil

LKPD dipresentasikan didepan kelas.

Terakhir pada kegiatan inti pendidik bersama-sama peserta didik membuat

simpulan dari materi yang telah dipelajarai.

g) Tahap Pengamatan/ Observasi

Adapun hasil pengamatan observasi aktivitas peserta didik selama proses

dari siklus I dan II, sampai pada siklus III pengamatan difokuskan pada 3 aspek

yang dijabarkan dalam 7 kegiatan yang terdiri dari 1 indikator pada aspek

motifasi, 3 indikator pada aspekkeaktifan, dan 3 indikator pada aspek kerja sama.

Adapun hasil analisis aktivitas peserta didik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9, Hasil penilaian aktivitas Peserta Didik Siklus III pertemuan V

Tidak
Sangat
Terlihat (T) terlihat
No. Aspek Indikator Terliha(ST)
(%) (TT)
(%)
(%)
1. Motifasi Memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan guru
2. Keaktifa Menjawab
n pertanyaan guru
Mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Menyimpulkan di
akhir pembelajaran
3. Kerja Peserta didik
mengerjakan
59

sama LKPD dengan


teman kelompok
Mampu
memecahkan
masalah dalam
mengerjakan soal
(LKPD)
Berani
mempersaentasikan
hasil diskusi

Tabel 4.10, Hasil penilaian aktivitas Peserta Didik Siklus III pertemuan VI

Tidak
Sangat
Terlihat (T) terlihat
No. Aspek Indikator Terliha(ST)
(%) (TT)
(%)
(%)
1. Motifasi Memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan guru
2. Keaktifa Menjawab
n pertanyaan guru
Mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Menyimpulkan di
akhir pembelajaran
3. Kerja Peserta didik
sama mengerjakan
LKPD dengan
teman kelompok
Mampu
memecahkan
masalah dalam
mengerjakan soal
(LKPD)
60

Berani
mempersaentasikan
hasil diskusi

Dari hasil analisis diatas tampak bahwa aktivitas peserta didik pada siklus I

pertemuan pertama pada aspek motivasi mengalami peningkatan yakni dari...

menjadi... pada aspek keaktifan

2. Hasil observasi aktivitas pendidik

Pengamatan tidak hanya dilakukan terhadap aktivitas peserta didik tetapi

keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan

menggunakan media gambar yang dilakukan pendidik di kelas diamati oleh

observer, Keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dengan menggunakan media gambar dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11: Hasil Analisis Observasi keterlaksanaan model pembelajaran


Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media
gambar
Pertemuan Persentase (%)
1 100 %
Aktivitas pendidik
2 100 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada siklus ini semua langkah-langkah

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Basaed learning (PBL)

dengan menggunakan media gambar telah dilaksanakan oleh pendidik/ peneliti.

1. Tahap refleksi

Berdasarka hasil temuan dan analisis refleksi dari hasil observasi pada

tindakan pembelajaran materi nimpunan kosong dan himpunan semesta pada

pertemuan ke-5 dan diagram venn pada pertemuan ke-6 menggunakan Model
61

pembelajaran Problem Basaed learning (PBL) dengan menggunakan media

gambar dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.12: Refleksi tindakan pembelajaran siklus II


Temuan Dampak yang
Saran Perbaikan
Kendala ditimbulkan
- - - Menggunakan Model pembelajaran Problem
Based learning (PBL) dengan menggunakan
media gambar seefektif mungkin
- Peneliti melanjutkan model pembelajaran
Problem Based learning (PBL) dengan
menggunakan media gambar pada materi
yang lainnya

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III Penerapan model

pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan menggunakan media gambar

berjalan efektif, pendidik/peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai

langkah-langkah pada model pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan

menggunakan media gambar. Perbaikan tindakan telah dilakukan sehingga peserta

didik dapat memahami materi yang diajarkan. pembelajaran menggunakan model

Problem Based learning (PBL) dengan menggunakan media gambar cukup

menarik dapat menumbukan kerjasama, sehingga peneliti merencanakan akan

melanjutkan model pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan

menggunakan media gambar pada materi yang lainnya.

3. Rekapitulasi hasil penelitian

a) Aktivitas Peserta didik.

Aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan model

Problem Based learning (PBL) dengan menggunakan media gambar pada materi
62

himpunan kelas VII L SMP Negeri 2 samarinda dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.13: Rekapitulasi data hasil analisis Aktivitas Peserta didik Siklus I,
siklus II dan Sikluas III untuk aspek motivasi

Indikator Pertemuan Presentase (%)

Memperhatikan dan I
mendengarkan
penjelasan guru II

III

IV

VI

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil observasi aktivitas

peserta didik untuk aspek motivasi mengalami peningkatan dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media

gambar. Peningkatan persentase aktivitas peserta didik selama pembelajaran

dapat dilihat pada grafik dibawah ini


63

Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Aspek Motivasi


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV Pertemuan V Pertemuan VI

Gambar 4.1: Diagram Aktifitas peserta didik siklus I dan II dan III aspek

Motivasi

Tabel 4.14: Rekapitulasi data hasil analisis Aktivitas Peserta didik Siklus I,
siklus II dan Sikluas III untuk aspek keaktifan

Indikator Pertemuan Presentase (%)

Menjawab I
pertanyaan guru
II

III

IV

VI

Menyimpulakan I
diakhir pembelajaran
II

III

IV
64

VI
Mengajukan
pertanyaan kepada I
guru.
II

III

IV

VI

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil observasi aktivitas peserta

didik untuk aspek motivasi mengalami peningkatan dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media

gambar. Peningkatan persentase aktivitas peserta didik selama pembelajaran

dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Aspek Keaktifan


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV Pertemuan V Pertemuan VI

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3


65

Gambar 4.2: Diagram Aktifitas peserta didik siklus I, II dan III aspek Keaktifan

Tabel 4.15: Rekapitulasi data hasil analisis Aktivitas Peserta didik Siklus I,
siklus II dan Sikluas III untuk aspek Kerja Sama

Indikator Pertemuan Presentase (%)


Peserta didik
I
mengerjakan LKPD
dengan teman II
kelompok III

IV

VI
Mampu
I
memecahkan
masalah dalam II
mengerjakan soal III
(LKPD)
IV

VI
Berani
I
mempersaentasikan
hasil diskusi II

III

IV

VI

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil observasi aktivitas

peserta didik untuk aspek motivasi mengalami peningkatan dengan menggunakan


66

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media

gambar. Peningkatan persentase aktivitas peserta didik selama pembelajaran

dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Aspek


Keaktifan
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV Pertemuan V Pertemuan VI

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Gambar 4.3: Diagram Aktifitas peserta didik siklus I, II dan III aspek Kerja sama

B. PEMBAHASAN

1. Aktivitas belajar Peserta Didik

Berdasarkan hasil penelitian pada proses pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media

gambar terjadi peningkatan aktivitas peserta didik hal ini ditunjukan dengan

meningkatnya persentase aktivitas peserta didik setiap siklusnya, dimana pada

siklus I yakni pertemuan I dan II pada aspek motifasi dari .... meningkat

menjadi ...., siklus II yakni pertemuan III dan IV pada aspek aktifitas indikator

menjawab pertanyaan guru dari....meningkat menjadi ...., untuk Indikator


67

menyimpulakan diakhir pembelajaran dari... meningkat menjadi...., untuk

Indikator Mengajukan pertanyaan kepada guru dari.... meningkat menjadi....,

siklus III yakni pertemuan V dan VI pada aspek kerja sama indikator Peserta didik

mengerjakan LKPD dengan teman kelompok dari .... meningkat menjadi .... ,

untuk indikator Mampu memecahkan masalah dalam mengerjakan soal (LKPD)

dari .... meningkat menjadi.... , dan untuk indikator berani mempersaentasikan

hasil diskusi dari.... meningkat menjadi ....

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan

media gambar, sebelumya belum pernah diterapkan oleh pendidik dikelas VII L,

sehingga peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan model

Pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan menggunakan media

gambar.

Diawal pembelajaran yaitu pada siklus I pertemuan pertama terlihat banyak

hal-hal yang masih kurang selama proses pembelajaran yaitu peserta didik masih

bingung apa yang harus dikerjakan, kerjasama dalam kelompok belum terlihat,

peserta didik sulit berbagi pengetahuan dengan teman sekolompoknya, belum

aktif dalam presentasi, dan kelas kurang kondusif, pendidik masih dominan dalam

membimbing peserta didik karena hampir setiap kelompok dalam mengerjakan

LKPD masih meminta bimbingan pendidik, sehingga waktu kurang efisien,

kondisi peserta didik yang kurang aktif menyebabkan proses belajar mengajar

tidak berjalan maksimal, tetapi setelah pertemuan berikutnya keaktifan peserta

didik mulai terlihat, pendidik merefleksi kegiatan yang terlihat kurang dan
68

memperbaikinya pertemuan berikutnya, hingga akhirnya pada siklus III peserta

didik sudah sangat aktif.

Aktivitas peserta didik pada siklus III mengalami peningkatan dari siklus I

dan II, pendidik merefleksi kegiatan yang terlihat kurang dan berusaha

memperbaikinya disiklus II dan III.

Pada siklus III pendidik mengatur dan mengkondisikan peserta didik serta

memberikan motivasi, tertutama peserta didik yang masih pasif, pada saat diskusi

kelompok pendidik selalu mengkondisikan peserta didik, sehingga Pada saat

diskusi kelompok peserta didik lebih aktif, sebagaimana menurut Rosalli

(nurhaeni: 11) “Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan

interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri”,

sehingga dengan peserta didik yang aktif dalam pembelajaran menyebabkan

suasana lebih hidup dan seru, peserta didik lebih semangat belajar dibandingkan

sebelumnya, semua anggota kelompok antusias dalam pembelajaran, sehingga

terjadi kerjasama yang baik, dan jika ada masalah kelompok yang sulit

dipecahkan maka pendidik mendatangi kelompok dan memberikan penjelasan.

Peserta didik membangun pengetahuannya sendiri dalam menyelesaikan

LKPD bersama kelompoknya sehingga pada saat mempresentasikan hasil kerja

kelompok terlihat peserta didik sudah berani dan dengan percaya diri

mempresentasikan jawabannya didepan kelas, peserta didik mampu

menyelesaikan masalah pada LKPD sehingga peserta didik memehami konsep

himpunan dengan menemukan sendiri dari memecahkan masalah pada LKPD, dan

kelompok lain sudah berani menanggapi hasil pesrsentasi temannya


69

Dari siklus I, II sampai siklus III, aktivitas peserta didik semakin efektif.

Dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dengan menggunakan media gambar dikelas VII L peserta didik lebih dominan

dalam proses pembelajaran, dengan model Problem Based Learning (PBL)

peserta didik mampu bekerjasama, aktif dalam kelompok, memecahkan masalah

dikehidupan sehari-hari pada LKPD yang mengantar pada siswa untuk memahami

konsep himpunan, peserta didik juga antusias dengan adanya pendidik

menampilkan gambar yang menari perhatian peserta didik sehingga dalam

pembelajran peserta didik tidak merasa jenuh, sama halnya dengan presentasi

kelompok, pada model ini peserta didik terlatih menyimak, mendengar, berbicara,

dan mengemukakan pendapat.

Pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan

sebagian besar proses interaksi peserta dilakukan dengan berdiskusi, sehingga

pendidik harus mampu untuk mengkondisikan kelas agar mengoptimalkan

kegiatan berdiskusi.

Meningkatnya hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh lestariningsih (2007) yaitu implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik.


70

Anda mungkin juga menyukai