Anda di halaman 1dari 7

1.

PEMASANGAN NGT ( PASIEN STROKE )

2. Masalah keperawatan : ketidakseimbangan nutrisi


3. Tindakan keperawatan : pemasangan NGT
4. Rasional tindakan : membantu makanan untuk mengetahui perubahan nutrisi
serta untuk pengkajian
5. Prinsip tindakan pemasangan NGT :
a. Alat harus bersih
b. Pastikan posisi tepat di lambung
c. Mempertahankan prinsip aseptic
d. Selang harus di dalam lambung untuk memberikan dekompresi yang adekuat

6. Bahaya tindakan :
a. Komplikasi mekanis : disklokasi dari selang NGT ,karena tidak sempurna
melekatnya selang NGT dengan plaster sayap di hidung
b. Komplikas pulmonal : aspirasi ,dikarenakan pemberian NGT feeding yang
terlalu cepat .
7. Evaluasi diri : tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
sistem simulasi tindakan youtube dan penjelasan di google.
https://www.youtube.com/watch?v=CPhPqryEAQU

2. TINDAKAN PEMASANGAN SUCTION

Masalah Keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif

Tindakan Keperawatan : Suction

Rasional : Untuk membersihkan jalan napas melalui penghisapan


secret/mucus agar mempertahankan kepatenan jalan napas

Prinsip tindakan : Prinsipnya stelril dan tidak boleh dilakukan terlalu lama

Bahaya tindakan : Kemungkinan dapat terjadi nyeri hebat, hipoksia dan trauma
jaringan

Tindakan Lain : Memposisikan pasien secara fowler untuk memaksimalkan


ventilasi

Rasional : Untuk mengatasi masalah kesulitan pernapasan dan


meningkatkan rasa nyama
Evaluasi diri : Tindakan ini diliat melalui video https://youtu.be/Zk-
I9bTmEFg

3. PEMBERIAN OBAT INHALASI

Masalah Keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif

Tindakan Keperawatan : Pemberian obat inhalasi nebulizer

Rasional : Untuk membuat pernapasan pasien menjadi lega, secret


menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan

Prinsip tindakan :

1. mencuci tangan
2. mengidentifikasi pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan
3. dikatkan alat didekat pasien
4. masukan obat kedalam masker sesuai dengan program terapi
5. hubungkan nebulizer dengan sumber listrik
6. pasangkan masker pada pasien
7. setelah obat habis, matikan nebulizer dan bereskan alat

Bahaya tindakan : Resiko terjadinya mual, muntah dan bronkospasme

Tindakan Lain : Melakukan fisioterapi dada dan batuk efektif

Rasional : Untuk membbuang sekresi bronchial, memperbaiki ventilasi,


dan meningkatkan efisiensi otot pernapasan

Evaluasi diri : Tindakan ini diliat melalui video


https://youtu.be/dn53EPWja8w

4. SET VENTILATOR ( HIPERTENSI PULMONAL )

Masalah Keperawatan : gangguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya


gangguan aliran udara ke paru paru

Tindakan Keperawatan : - melakukan pemasangan ventilator dan memberikan


oksigen dengan metode yang tepat.

Rasional : a. Takipneu dan dispneu menyertai obstruksi paru ,kegagalan


pernafasan lebih berat menyertai kehilangan paru unit fungsional .
Prinsip tindakan : sebelum melakukan pemasangan ventilator staf medis perlu
mengambil tindakan pencegahan ekstrim untuk memastikan mereka tidak terinfeksi virus,
seperti mengenakan coverall atau setelan hazmat. Tabung pernapasan kemudian dilekatkan
ke ventilator dan staf medis dapat menyesuaikan kecepatan yang mendorong udara dan
oksigen ke paru-paru, dan menyesuaikan kadar oksigen.

Bahaya tindakan : Beberapa dokter mengklaim bahwa ventilator bisa


membahayakan pasiennya, karena meningkatkan peradangan pada paru-paru. Saat oksigen
dipompa ke paru-paru, aksi ini akan mengiritasi organ dan merusaknya lebih lanjut.

Tindakan Lain : endarterektomi paru

Rasional : untuk menghilangkan penggumpalan darah di arteri pulmonal

Evaluasi diri : tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi


melalui simulasi tindakan di yotube dan penjelasannya di google .

https://www.youtube.com/watch?v=t2s3zvu1_rY

5. MELAKUKAN T-PIECE ( RESPIRATORY DISTRESS)

Masalah Keperawatan : kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan


membran kapiler alveolar

Tindakan Keperawatan : Melakukan pemasangan T-PIECE dengan penggunaan


ventilator dengan ETT masih terpasang .

Rasional : memberi terapi oksigen dan pelembapan udara inspirasi yang


lebih efektif agar oksigenasi tetap adekuat .

Prinsip tindakan : a.penyapihan dilakukan untuk 24 jam pertama

b.pemeriksaan AGD

c.mulai penyapihan selama 5 menit perjam

bahaya tindakan : T-PIECE berefek protektif menurunkan kegagalan CPAP 90%


dan faktor faktor yang mempengaruhi kegagalan CPAP adalah setting awal fiO2>60% ,dan
sepsis neonatal .

Evaluasi diri : tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi


melalui simulasi tindakan di youtube dan penyelesaian di google .

https://www.youtube.com/watch?v=vD5EfLlfLFM
6. CARA PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK

1. Masalah keperawatan : Pola pernafasan tidak efektif


2. Tindakan keperawatan : Pemasangan ventilator mekanik
3. Rasional tindakan : Mengurangi kerja pernafasan dan meningkatkan kenyamanan
pasien, untuk mempertahankan ventilasi alveolar atau pertukaran gas didalam paru-
paru melalui perubahan tekanan jalan nafas.
4. Prinsip tindakan : Dalam pemasangan ventilator mekanik yang harus diperhatikan
yaitu kesterilan alatnya agar tidak terkontaminasi dengan kuman sehingga tidak
menyebabkan infeksi pada pasien.
5. Bahaya tindakan : Dalam pemasangan ventilator mekanik terdapat risiko yang
ditimbulkan yaitu infeksi pada paru-paru karena tidak sterilnya alat ventilator
sehingga terkontaminasi oleh kuman, cedera paru-paru dan kebocoran udara ke
rongga diluar paru-paru (pneumothoraksdan kehilangan kemampuan menelan dan
batuk sehingga dahak atau lendir pada saluran nafas terkumpul dan menghambat
masuknya udara.
6. Tindakan lain : Respirator
7. Rasionalnya : Menyaring udara agar bebas dari semua jenis kuman
8. Evaluasi diri : Tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
simulasi tindakan diyoutube dan penjelasan digeogle. Http://youtu.be/wqB2KEcwgyY

7. PERAWATAN PASIEN DENGAN OPA

1. Masalah keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, ketidakefektifan


pola nafas.
2. Tindakan keperawatan : Perawatan pasien dengan OPA (Oropharyngeal airway)
3. Rasional tindakan : OPA digunakan pada pasien tidak sadar untuk mencegah lidah
supaya tidak jatuh kebelakang faring yang dapat menutpi jalan nafas.
4. Prinsip tindakan :
Atur pasien dengan posisi supinasi.
Lakukan suction bila terdapat darah, sekresi, atau benda asing di rongga orofaring.
Pilih ukuran OPA yang tepat untuk pasien.
Lakukan pemasangan dengan cara memutar 1800. Akan tetapi, teknik ini tidak
dilakukan pada infant karena dapat melukai jaringan lunak di osofaring. Solusinya
dapat menggunakan tongue spatel untuk menekan lidah infant sebelum memasang
OPA.
5. Bahaya tindakan : Pemasangan OPA yang kurang tepat justru dapat menyumbat
jalan nafas, ini terjadi apabila OPA mendorong lidah ke tenggerokan. Trauma mulut,
gigi, lidah, dan mukosa mulut. Muntah dan aspirasi.
6. Tindakan lain : NPA (Nasopharyngeal airway)
7. Rasional : Membebaskan jalan nafas ketika teknik head tilt chin lift dan jaw thrust
belum mampu membuka jalan nafas secara adekuat. Dan lidah tidak jatuh kebelakang.
8. Evaluasi diri : Tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
simulasi tindakan diyoutube dan penjelasan digeogle. http://youtu.be/qCmQczZtNOM

8.TINDAKAN EKSTUBASI

1. Masalah keperawatan :Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, ketidakefektifan


bersihan jalan nafas
2. Tindakan keperawatan : Pemasangan Intubasi Endotrakeal
3. Rasional tindakan : Agar pasien dapat tetap bernafas pada saat prosedur anastesi
(bius) selama operasi, atau pada pasien dengan kondisi berat yang dapat mengalami
kesulitan bernafas
4. Prinsip tindakan : dalam pemasangan intubasi endotrakeal pastikan alat yang
digunakan steril agar tidak terkontainasi dengan kuman sehingga tidak menyebabkan
infeksi pada pasien dan yang terlebih dahulu dilakukan adalah suction pasien terlebih
dahulu, kemudian pastikan aman sebelum memasang alat. Kemudian oksigenasi
kurang lebih 3 menit . jika diperlukan beri premedikasi yaitu pre anti analgesi.
kemudian pasang alat intubasi endotrakeal. Setelah alat terpasang lihat pergerakan
nafas dan mendengarkan bunyi nafas dikedua paru-paru menggunakan stetoskop.
5. Bahaya tindakan : Dalam pemasangan intubasi endotrakeal terdapat risiko yang
ditimbulkan yaitu bias terjadinya pendarahan dan cedera pada batang tenggerokan,
mulut, lidah , gigi dan pita suara. Tabung pernafasan tidak masuk ke tenggerokan
namun ke kerongkongan, akibatnya bantuan pernafasan yang diberikan tidak dapat
mencapai paru-paru.terjadi robekan pada rongga dada yang menyebabkan paru-paru
tidak berfungsi.
6. Tindakan lain :-
7. Rasionalnya : Untuk menghilangkan hambatan pada saluran pernafasan. Membantu
pernafasan pada penderita penyaki atau kondisi yang dapat mengancam pernafasan.
Mencegah masuknya makanan, asam lambung, air liur, dan benda asing lainnya
kedalam paru-paru ketika pasien tidak sadar.
9. Evaluasi diri : Tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
simulasi tindakan diyoutube dan penjelasan digeogle. http://youtu.be/BkQGA2FNV-E

9.PEMASANGAN OXIMETER

Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas

Tindakan Keperawatan : Pemasangan Oksimeter

Rasional : Untuk mengukur tingkat saturas oksigen dalam darah

Prinsip tindakan : Prinsipnya bersih. Perawat mencuci tangan sebelum dan


setelah melakukan tindakan

Bahaya tindakan :-

Tindakan Lain : Pemberian terapi oksigen

Rasional : Untuk mengurangi sesak napas dan memenuho kebutuhan O2


Evaluasi diri : Tindakan ini diliat melalui video
https://youtu.be/juAhq7UUocs

10. PEMASANGAN DC SYOK


1. Masalah keperawatan :Diberikan kepada oasien yang henti jantung
2. Tindakan keperawatan :Pemasangan DC SYOK
3. Rasio tindakan : menghilankan aritmie ventrikel yang spesifik pada henti jantung
dan kelainan organic.
4. Prinsip tindakan :
a. Pemilihan besarnya energi dan mode
b. Pengisian energi pada kapasitor
c. Pembuangan energi dari kapasitor ke pasien
d. Bahaya terhadap tindakan dalam pemasangan DC SYOK terdapat resiko yang
ditimbulkan yaitu apabila tinggi tekanan melewati arus listrik tubuh yang bisa
menyebabkan kematian.
5. Tindakan lain : RJP ( resusitasi jantung paru )
5. Rasionalisasinya : memberikan kejut listrik untuk mengakhiri ( terminasi ) beberapa
jenis artimia jantung.
5. Evaluasi diri : tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
simulasi tindakan youtube dan penjelasan di google.
https://www.youtube.com/watch?v=4RO6GavyI9s
https://www.scribd.com/doc/107129053/DC-SHOCK

10. PENGAMBILAN SAMPEL DARAH PADA ARTERI UNTUK AGD

1. Masalah keperawatan : Nausea


2. Tindakan keperawatan :Pengambilan darah 
3. Rasional tindakan untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan
memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan
4. Prinsip tindakan pengambilan darah: sebagian besar darah yang di ambil pakai
adl darah vena cubiti pada orang dewasa,vena yang diambil darahnya cukup besar
dan untuk menyakinkan dapat dilakukan palpasi tempat pengambilan tidak dalam
keadaan trauma dan luka.
5. Prinsip tindakan pengambilan darah terdapat resiko pengambilan darah yaitu
pasien mengalami marmai ( pinsang ) yang disebabkan karena pasien mengalami
rasa takut.hematuma yaitu vena yang terlalu keccil, jarung menenbus seluruh
bagian dinding vena.
6. Tindakan lain : -
7. Rasionalisasinya untuk menurunkan resiko kontraminaasi dengan darah akibat
vena punctie bagi petugas maupun pasien.
8. Evaluasi diri: tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
simulasi tindakan youtube dan penjelasan di google.
https://smkhajisumut.sch.id/2021/02/04/pengambilan-darah-vena-menggunakan-
vacutainer-phlebotomy/
https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/751

Anda mungkin juga menyukai