Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Analisis Sintesis Tindakan Pemberian Oksigen dengan Menggunakan Nasal Kanul


Pada Tn.I Di IGD RSU Haji Surabaya

Hari : Kamis
Tanggal : 9 Mei 2019
Jam : 19.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
B. Diagnosa Medis
PPOK
C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : Pasien mengatakan sesak nafas
DO : - Pasien tampak bernafas menggunakan otot bantu pernafasan
- Irama nafas cepat dan tidak teratur
- Frekuensi nafas : 26 x/menit
- SpO2 : 94% tanpa O2 tambahan
E. Dasar Pemikiran
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit peradangan paru
yang berkembang dalam jangka waktu panjang. Penyakit ini menghalangi aliran
udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan lendir atau dahak,
sehingga penderitanya sulit bernapas.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Persiapan alat
a. Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter,
b. humidifier.
c. Catheter nasal/kanul nasal/sungkup muka sederhana/ sungkup muka dengan
kantong udara/sungkup muka dengan parsial rebreathing.
2. Persiapan pasien
a. Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien/keluarga.
b. Posisikan pasien semi fowler.
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Memberi tahu pasien.
c. Isi tabung humufider dengan water foririgation batas yang tertera.
d. Menghubungkan flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen.
e. Cek fungsi flowmeter dan humufider dengan memutar pangatur konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam tabung flowmeter.
f. Menghubungkan kateter nasal/kanul nasal dengan flowmeter.
g. Alirkan oksigen ke kateter nasal dengan aliran antara1– 6 lt/mnt.
h. Cek aliran kateter nasal / kanul nasal dengan menggunakan punggung
tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen.
i. Pasang alat kateter nasal/ kanul nasal pada klien.
j. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang di
inginkan/sesuai kebutuhan.
k. Cuci tangan.
l. Rapikan peralatan kembali.
m. Dokumentasikan pada status klien.
G. Analisis Tindakan
Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 21% pada tekanan
1 atm sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah. Terapi oksigen
adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan (Depkes RI, 2005)
H. Bahaya Dilakukannya Tindakan
Pemberian oksigen dengan menggunakan nasal kanul tidak dapat memberikan
oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen berkurang jika pasien bernafas melalui
mulut, selain itu kanula nasa bisa mengiritasi selaput lender dihidung dan
mengakibatkan nyeri sinus.
I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan
- Mengatur posisi pasien dengansemi fowler
- Mengamati pergerakan dinding dada, irama dan pola pernafasan
- Mengkaji adanya tanda-tanda sianosis
J. Hasil yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S: Pasien mengatakan sesaknya berkurang
O: - Pasien tampak bernafas rileks tidak menggunakan otot bantu pernbafasan
- Irama nafas cepat dan teratur
- Frekuensi nafas : 22 x/menit
- SpO2 : 99% dengan O2 nasal kanul 4 lpm
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian
P: - Pertahankan pemberian oksigen dengan nasal kanul
- Monitor frekuensi nafas, irama nafas dan SpO2
K. Evaluasi Diri
SOP dilakukan sesuai prosedur
L. Daftar Pustaka/Referensi
Fairus, M. & Patria, N.Y. 2012. Terapi Oksigen Aplikasi Klinis. Jakarta: EGC
Standar Pelayanan keperawatan di ICU, Dep.Kes.RI, 2005

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI,

(Sahabuddin Ahmad.P) ( )

Anda mungkin juga menyukai