Anda di halaman 1dari 4

Analisis Sintesis Tindakan

Pemasangan Oksigen Nasal canul


Nama : Nurhanisa
Nim : AICI21008

Inisial Pasien (Usia) : Tn I


Diagnosa Medis : Epigastric Pain
Tanggal Masuk : 01/11/2021
Tanggal Dilakukan Tindakan : 02/11/2021
1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran
DS:
- Keluarga klien mengatakan klien mengalami sesak nafas 1 minggu yang
lalu
- Klien mengatakan sulit untuk bernafas
DO:
- Klien tampak lemah.
- Klien tampak tidak tenang dan gelisah
- TTV
TD : 170/100 mmHg
RR: 28 x/menit, pernapasan dangkal tidak normal (takipnea)
N: 102x/menit, denyut jantung cepat atau takikardia
S: 36,7 ˚ C
SpO2 94% artinya saturasi oksigen pada pasien menurun atau biasa
disebut hipoksemia.

2. Diagnosis keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
3. Dasar pemikiran
Klien masuk ke ruang perawatan kolibri pada tanggal 01 November 2021 pukul 23.00
WIB dengan keluhan nyeri sesak nafas
4. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan pemasangan oksigen nasal kanul
a Tujuan :
- Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh karena mengalami
kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
- Pernapasan menjadi lebih lega.
b Indikasi

Sebagai terapi oksigen pada pasien yang dapat bernafas spontan


namun membutuhkan dukungan oksigen konsentrasi rendah hingga
sedang. Beberapa contoh penyakit dengan kebutuhan oksigen rendah
ringan sampai sedang antara lain: penyakit paru dan asma.
c Kontrakindikasi

jalan napas yang tersumbat, baik akibat trauma hidung,


penggunaan tampon hidung, atau akibat infeksi/inflamasi.
d Prosedur
- Pastikan tabung oksigen atau sumber oksigen lainnya telah tersedia
dan dapat berfungsi dengan baik. Pasang regulator oksigen, flow
meter, dan humidifier. 
- Identifikasi gejala pasien dengan benar, tujuannya agar manfaat
nasal kanul dapat bekerja. 
- Cuci tangan dengan benar.
- Posisikan pasien untuk duduk dengan posisi Semi-Fowler atau
posisi lain yang memungkinkan.
- Hubungkan selang kanul ke bagian tabung oksigen atau sumber
oksigen lainnya.
- Aktifkan aliran oksigen dengan memastikan dosis sudah sesuai
dengan kebutuhan pasien. Periksa kembali ujung kanul untuk
memastikan adanya aliran oksigen. 
- Pastikan prong kanul hidung melengkung ke arah bawah,
kemudian prong akan dimasukkan ke dalam rongga hidung. 
- Kedua sisi selang diposisikan di atas dan di bagian belakang
telinga.
- Letakkan kanul pada bagian bawah dagu dengan fiksasi. 
5. Prinsip tindakan
Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah tindakan, memilih
ukuran yang tepat, dan menentukan laju oksigen yang sesuai kebutuhan
pasien.
6. Analisa tindakan
Jika ditemukan pengumpulan mukus maka perlu dibersihkan
terlebih dahulu agar pemberian oksigen dapat efektif.
7. Bahaya yang dapat terjadi
 Iritasi kulit.
 Komplikasi pada mukosa hidung.
 Mengalami hiperoksia, yaitu kadar oksigen di dalam tubuh terlalu
tinggi.
 Mengalami hiperkapnia, yaitu ketidaknormalan tekanan parsial
karbon dioksida  (PaCO2) di dalam darah.
8. Hasil yang didapat
S : Klien mengatakan sesak napas berkuranng
Klien mengatakan merasa lebih nyaman
O : RR = 20x/menit
Klien tampak lebih nyaman
A : Masalah teratasi
P:-
9. Tindakan Keperawatan
 Pertahankan jalan napas paten.
 Tempatkan pasien pada posisi yang nyaman.
 Pertahankan pemberian O2.
10. Evaluasi diri
Perlu lebih memperhatikan kesesuaian tindakan dengan kondisi
klien. Pada tindakan pemasangan oksigen nasal kanul, perlu lebih hati-
hati. Tindakan yang dilakukan dengan tidak hat-hati dapat menimbulkan
masalah baru pada klien

Anda mungkin juga menyukai