Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS

OKSIGENASI

Nama Mahasiswa : Lisa Fitriani


NIM : 18NS253
Tanggal : 20 Desember 2018
Ruang : THT RSUD ULIN

1. Identitas klien
Nama : Tn. S Umur : 73 tahun
Tanggal masuk : Desember 2018 No. RM : 1.41.xx.xx

2. Diagnosa medis : Limfoma non Hodgkin

3. Tindakan keperawatan dan rasional


Oksigenasi
Rasional : Terapi oksigen merupakan suatu terminologi untuk pengguanaan oksigen
sebagai bahan farmakologis utama yang diberikan pada individu tertentu berkaitan
dengan penyakitnya, baik akut maupun kronik, dalam jumlah, cara dan durasi tertentu
demi meringankan gejala penyakit dasar, meningkatkan kualitas hidup, atau berkaitan
dengan prognosis yang lebih baik bilamana terapi tersebut diberikan..

4. Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak efektif b.d. Suplai O2 menurun

5. Data
RR: 28 x/m, SpO2: 95%, Nafas dangkal, tampak sesak

6. Prinsip-prinsiptindakandanrasional
No Prinsip-Prinsip Tindakan Rasional
A. Persiapan alat:
- Memeriksa kelengkapan alat yang akan
digunakan, sbb :
- Nasal Kanul
- Tabung oksigen dengan manometernya
- Humidifier
- Aquadest/air matang/air mineral
- Flowmeter

B. Tahap pra interaksi


- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila - Memastikan kembali identitas pasien
ada dan tindakan yang akan dilakukan
untuk menghindari kesalahan
- Mencuci tangan - Meminimalkan transmini patogen
- Menempatkan alat didekat pasien dengan - Memudahkan dalam melakukan
benar tindakan

C. Tahap orientasi
- Mengucapkan salam dan memperkenalkan - Memberikan pemahaman tentang
diri tindakan yang akan dilakukan
- Menjelaskan tujuan prosedur tindakan pada
pasien/keluarga
- Menanyakan kesiapan pasien - Memastikan kesedian pasien

D. Tahap kerja
- Menjaga privasi - Memberikan privasi
- Memastikan tabung masih berisi oksigen - Mengecek oksigen yang diberikan
tersedia
- Mengisi botol humidifier dengan aquadest - Humidifier diperlukan untuk menjaga
sesuai batas kelembaban Mukosa hidung
- Menyambungkan nasal kanul dengan - Nasal kanul merupakan alat
humidifer transfortasi oksigen
- Mengatur posisi semi fowler - Posisi ini membantu mempermudah
dalam penyaluran oksigen
- Membuka flow meter dengan ukuran yang - Ukuran pemberian konsentrasi
sesuai dengan kebutuhan oksigen tergantung alat yang
digunakan dan kebutuhan oksigen
pada klien
- Memastikan ada aliran udara - Aliran udara menunjukan adanya
aliran oksigen yang siap diberikan
pada klien
- Memasang nasal kanul pada hidung pasien - Pemasangan yang tepat sangat
dengan hati-hati berpengaruh terhadap suplay oksigen
yang diberikan
- Memperhatikan reaksi dan menanyakan - Verifikasi perasaan klien apakah
respon pasien sudah tepat oksigen masuk dan
dirasakan klien

E. Tahap terminasi
- Merapikan pasien - Mengembalikan pasien ke posisi
semula
- Mengembalikan alat ketempatnya
- Membereskan alat - Mengaplikasikan perilaku islami
- Mengucapkan hamdalah setelah
tindakan selesai
- Melakukan evaluasi tindakan - Mengetahui respon pasien setelah
tindakan dilakukan
- Mendoakan pasien - Mengaplikasikan perilaku islami
- Berpamitan dengan pasien - Menerapkan komunikasi terapeutik
- Mencuci tangan - Meminimalkan transmini patogen
- Dokumentasi - Mencatat hasil tindakan

7. Tujuan tindakan
Untuk memenuhi kekurangan oksigen, mencegah hipoksia dan mengurangi beban kerja
alat pernafasan dan jantung.

8. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya :
Pemberian menggunakan nasal kanul mudah lepas, karena
kedalaman kanul hanya 1cm, dapat mengiritasi selaput lender.
Pencegahan :
Eratkan klem nasal kanul ke telinga atau ke belakan kepala pasien
agar nasal kanul tidak mudah lepas.

9. Analisa sintesa
Suplai O2 menurun

Hiperventilasi

Sesak

Pola Nafas Tidak Efektif

Pemberian oksigen dengan nasal kanul

10. Hasil yang didapat dan maknanya:


Hasil : Oksigen nasal kanul berhasil terpasang 3 lpm
Makna : Kebutuhan oksigen klien terpenuhi ditandai dengan klien merasa nyaman
untuk bernafas
Mengetahui,

Mahasiswa Preseptor Klinik (CI)

Lisa Fitriani
NIM.18NS253

Anda mungkin juga menyukai