OKSIGENASI
1. Identitas klien
Nama : Tn. S Umur : 73 tahun
Tanggal masuk : Desember 2018 No. RM : 1.41.xx.xx
4. Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak efektif b.d. Suplai O2 menurun
5. Data
RR: 28 x/m, SpO2: 95%, Nafas dangkal, tampak sesak
6. Prinsip-prinsiptindakandanrasional
No Prinsip-Prinsip Tindakan Rasional
A. Persiapan alat:
- Memeriksa kelengkapan alat yang akan
digunakan, sbb :
- Nasal Kanul
- Tabung oksigen dengan manometernya
- Humidifier
- Aquadest/air matang/air mineral
- Flowmeter
C. Tahap orientasi
- Mengucapkan salam dan memperkenalkan - Memberikan pemahaman tentang
diri tindakan yang akan dilakukan
- Menjelaskan tujuan prosedur tindakan pada
pasien/keluarga
- Menanyakan kesiapan pasien - Memastikan kesedian pasien
D. Tahap kerja
- Menjaga privasi - Memberikan privasi
- Memastikan tabung masih berisi oksigen - Mengecek oksigen yang diberikan
tersedia
- Mengisi botol humidifier dengan aquadest - Humidifier diperlukan untuk menjaga
sesuai batas kelembaban Mukosa hidung
- Menyambungkan nasal kanul dengan - Nasal kanul merupakan alat
humidifer transfortasi oksigen
- Mengatur posisi semi fowler - Posisi ini membantu mempermudah
dalam penyaluran oksigen
- Membuka flow meter dengan ukuran yang - Ukuran pemberian konsentrasi
sesuai dengan kebutuhan oksigen tergantung alat yang
digunakan dan kebutuhan oksigen
pada klien
- Memastikan ada aliran udara - Aliran udara menunjukan adanya
aliran oksigen yang siap diberikan
pada klien
- Memasang nasal kanul pada hidung pasien - Pemasangan yang tepat sangat
dengan hati-hati berpengaruh terhadap suplay oksigen
yang diberikan
- Memperhatikan reaksi dan menanyakan - Verifikasi perasaan klien apakah
respon pasien sudah tepat oksigen masuk dan
dirasakan klien
E. Tahap terminasi
- Merapikan pasien - Mengembalikan pasien ke posisi
semula
- Mengembalikan alat ketempatnya
- Membereskan alat - Mengaplikasikan perilaku islami
- Mengucapkan hamdalah setelah
tindakan selesai
- Melakukan evaluasi tindakan - Mengetahui respon pasien setelah
tindakan dilakukan
- Mendoakan pasien - Mengaplikasikan perilaku islami
- Berpamitan dengan pasien - Menerapkan komunikasi terapeutik
- Mencuci tangan - Meminimalkan transmini patogen
- Dokumentasi - Mencatat hasil tindakan
7. Tujuan tindakan
Untuk memenuhi kekurangan oksigen, mencegah hipoksia dan mengurangi beban kerja
alat pernafasan dan jantung.
8. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya :
Pemberian menggunakan nasal kanul mudah lepas, karena
kedalaman kanul hanya 1cm, dapat mengiritasi selaput lender.
Pencegahan :
Eratkan klem nasal kanul ke telinga atau ke belakan kepala pasien
agar nasal kanul tidak mudah lepas.
9. Analisa sintesa
Suplai O2 menurun
Hiperventilasi
Sesak
Lisa Fitriani
NIM.18NS253