Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Permadi Akhmad Ismail

Tanggal : 15 November 2017

Ruangan : ruangan Kemoterapi ( Edelweis)

1. Indentitas Klien : Ny. F


2. Diagnosa medis : Carsinoma Mamae kemoterapi ke 5
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Transfusi Darah
4. Diagnosa keperawatan : Gangguan perfusi jaringan perier b/d penurunan HB.
DS :
 Klien mengatakan lemas, cepat lelah, Merasa pusing dan mual
DO :
 Keadaan umum lemah
 Klien tampak pucat
 TD : 100/80 mmHg
 RR : 21x/menit
 N : 67 x/menit
 T : 36’3
 GCS : E = 4, V = 5, M = 6 total 15

5. Data
Ny. F kerumah sakit RSUD Ulin untuk melakukan kemoterapi namun pada saat
cek darah dilab HB menunjukan 8,6 g/dl yang normalnya 12,00 – 18,00 g/dl.
Untuk melaksanakan kemoterapi HB pasien harus berada di angka 10 g/dl.
Keadaan umum lemah dengan tanda – tanda vital :
 TD : 100/80 mmHg
 N : 67 x/menit,
 RR : 21x/menit
 T : 36,3 C
GCS : E = 4, V = 5, M = 6 total 15.

6. Prinsip tindakan dan rasional


 Melakukan verifikasi data
R : Memastikan identias pasien
 Mencuci tangan
R : Mencegah penyebara mikroorganisme melalui tangan
 Memberikan salam, memperkenalkan diri
R : Membina hubungan terapiotik
 Menanyakan nama pasien & riwayat alergi pasien
R : Memastikan benar identias untuk dilakukan tindakan & menetahui riwayat
alergi pasien
 Informasikan kepada pasien & keluarga tentang tujuan prosedur tindakan
R : Agar pasien/keluarga memahami tindakan yang akan di lakukan
 Menjelaskan efek samping yang akan muncul saat transfusi
R : Agar pasien/keluarga memahami jika terjadi efek samping &
melaporkannya dengan perawat
 Menanyakan kesediaan dan kesiapan pasien sebelum tindakan
R : Meminta persetujuan & memastikan kesiapan pasien
 Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
R : Mencegah penyebaran mikroorganisme melalui tangan & Sebagai APD
perawat
 Mengucapkan Bismillahirrohmannirrohim
R : Menerapkan prinsip keislaman agar diberi kemudahan saat melakukan
tindakan
 Melakukan pengukuran TTV sebelum transfusi
R : Agar mengetahui TTV pasien sebelum dilakukan transfusi
 Pilih saluran IV yang paten & pastikan no jarum sudah sesuai (no 18, 20, 22)
R : Agar tranfusi darah lancar
 Sambungkan set tranfusi dengan Nacl 0,9% sampai ujung set tranfusi
kemudian hubungkan ke saluran IV line
R : Mempersiapkan set transfusi & cairan Nacl 0,9% memasang ke IV line
 Siapkan darah agar sesuai suhu tubuh normal dan pastikan tidak ada umpalan
darah
R : Mempersiapkan darah untuk transfusi
 Periksa kantong darah dengan teliti, cek nama, umur, golongan darah, no
darah, resus & tanggal kadaluarsa
R : Melakukan pengecekan darah agar tidak erjadi kesalahan & sesuai yg
dibuuhkan pasien
 Ganti kantong Nacl 0,9% dengan kantong darah yang dibutuhkan lalu antung
± 1 m di atas ketinggian jantung pasien
R : Mengganti cairan Nacl 0,9% dengan darah & menganung darah di standar
infus dengan ketinggian ± 1m untuk mengalirkan darah
 Berikan tetesan pertama secara perlahan & observasi pasien selama pemberian
tranfusi pada 15 menit pertama
R : Memberikan tetesan darah & observasi keadaan pasien selama pemberian
 Melakukan pengukuran TTV
R : Agar mengetahui TTV pasien saat dilakukan transfusi apakah ada
perubahan derastis
 Bila darah yang di transfusi sudah habis, maka ganti dengan cairan Nacl 0,9%
sampai bersih setelah itu lanjutkan dengan terapi airan lain yang sesuai order
dokter
R : Setelah darah habis lakukan pembilasan dengan cairan Nacl 0,9% dan
ganti cairan sesuai order dokter
 Mengucap Alhamdulillahirobbilalamin
R : Menerapkan prinsip keislaman bersyukur setelah melakukan tindakan
 Melakukan evaluasi tindakan & mencatat hasil
R : Untuk mengetahui kondisi pasien setelah dilakukan tindakan
 Mendo’akan pasien agar lekas sembuh
R : Agar pasien termotifasi ingin lekas sembuh
 Berpamitan dengan pasien & mengucapkan salam
R : Menerapkan komunikasi terapiotik
 Membereskan alat
R : Menjaga kebersihan & kerapian
 Mencuci tangan
R : Mencagah penyebaran mikroorganisme melalui tangan
 Mencatat kegiatan & hasil di lembar catatan perawat
R : Pendokumentasian.

7. Tujuan tindakan
Untuk meningkatkan HB Pasien

8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya


Bahaya : -Reaksi akut ringan (pruritus urtikaria)
-Reaksi akut sedang-bera (gelisah, lemah, palpitasi, demam, dipsneu &
nyeri kepala) .
-Reaksi hemolitik lambat (dema, anemia, ikterus, hemoglobinuria).

Pencegahan : -Bila gejala alergi ringan ransfusi diperlambat & diberikan


antihistamin iv.
- Bila tibul gejala berat transfusi dihentikan & diberikan adrenalin,
antihistamin & kortikosteroid.
- Bila gejala hemolitik lambat hentikan transfusi, prinsip ABC,
berikan epinefrin (0,4 ml dari 1:1000 solution) sc/im, berikan
cairan koloid jika memungkinkan dan jangan berikan kembali
transfusi, pemantauan TTV seara intensif sampai setabil
9. Analisa sintesa

10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)

S : Klien mengatakan masih lemas dan lelah.


O : Keadaan umum lemah
- Klien tampak pucat
- TTV
TD : 100/80 mmHg
RR : 21x/menit
N : 79 x/menit, cepat dan kuat
T : 37,8

- GCS : E = 4, V = 5, M = 6 total 15

A : Masalah belum teratasi.


P : Lanjutkan intervensi
1. Cek tanda – tanda vital
2. Cek HB di laboratorium

11. Evaluasi diri


Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Saya
merasa puas memberikan transfusi kepada klien.

12. Tindakan keperawatan yang lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan
a) Mandiri : Lakukan pemeriksaan TTV
b) Kolaborasi : -Pemberian resep obat/cairan seelah transfusi dari dokter
Banjarmasin, 15 November 2017

Ners muda,

Permadi Akhmad Ismail

Preceptor Klinik

(Indra Budi S, S. Kep, Ns)

Anda mungkin juga menyukai