Anda di halaman 1dari 14

LP AKI

1. KONSEP
DASAR
DEFINISI
Acute kidney injury (sebelumnya disebut gagal ginjal akut)
merupakan ketidakmampuan ginjal dalam mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit yang ditandai dengan laju
filtrasi glomerulus (LFG) yang menurun, berlangsung secara
tiba-tiba, dan dapat kembali normal (Nilawati, 2012).
ETIOLOGI
Pada masa anak-anak penyebab AKI terbanyak adalah sepsis, obat-obatan
nefrotoksik, dan iskemia ginjal pada pasien dengan penyakit berat. Insiden
penyeyab AKI pada anak belum banyak diketahui, penelitian yang dilakukan pada
neonatus, insidens AKI berkisar 8%-24% dari bayi yang baru lahir dan terbanyak
pada bayi yang menjalani bedah jantung (Nilawati, 2012)
Anak dengan AKI akibat dari keadaan hipoksia-iskemia, sindrom hemolitik uremik
(SHU), dan glomerulonefritis akut lebih cenderung mengalami AKI disertai
oliguria ataupun anuria (keluaran urin kurang dari 500 mL/24 jam pada anak yang
lebih besar atau kurang dari 1 mL/KgBB pada bayi dan anak kecil).
TANDA &
GEJALA
Keluhan:
• Tidak BAK
• Bengkak yang tampak di wajah, ekstremitas dan kemaluan
• Penderita mengalami muntah-muntah
• Mengeluh nyeri pada ulu hati.
• Penderita tampak lemah
dan lebih sering tertidur.
PATOFISIOLOG
I
Patofisiologi gagal ginjal akut (acute kidney injury) adalah ketika terjadi gangguan perfusi oksigen dan nutrisi dari
nefron baik karena pasokan yang menurun maupun permintaan yang meningkat. Patofisiologi dari gagal ginjal akut
dibedakan berdasarkan etiologinya (Nilawati, 2012).
• Prerenal
Berhubungan dengan menurunnya aliran darah ke ginjal yang disebabkan oleh penurunan volume intravaskular,
cardiac output, maupun penyakit ginjal intrinsik, antara lain iskemia, kelainan tubulus maupun glomerulus, dan
uropatiobstruktif. Pada masa anak-anak penyebab AKI terbanyak adalah sepsis, obat-obatan nefrotoksik, dan iskemia
ginjal pada pasien dengan penyakit berat.
• Renal
Gangguan terjadi dalam ginjal seperti tubulus, glomerulus, interstisial dan pembuluh darah intrarenal. Nekrosis
tubular akut (Acute Tubular Necrosis / ATN) merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan gagal ginjal akut.
Kerusakan dan kematian sel tubulus dapat disebabkan karena iskemik maupun toksik. “Sampah” hancuran sel akibat
ATN ini kemudian dapat menumpuk dan menyebabkan obstruksi yang memperparah gagal ginjal akut
• Pasca Renal
Adanya obstruksi pada
traktus urinarius dimulai
dari tubulus ginjal hingga
uretra dimana terjadi
peningkatan tekanan
intratubular. Obstruksi ini
juga dapat memicu
gangguan tekanan darah
pada ginjal dan reaksi
inflamasi yang
mengakibatkan penurunan
LFG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Dari pemeriksaan urinalisis
Dapat ditemukan berbagai penanda inflamasi glomerulus, tubulus, infeksi saluran kemih, atau
uropati kristal. Pada AKI prerenal, sedimen yang didapatkan aselular dan mengandung cast
hialin yang transparan. AKI postrenal juga menunjukkan gambaran sedimen inaktif, walaupun
hematuria dan piuria dapat ditemukan pada obstruksi intralumen atau penyakit prostat. AKI
renal akan menunjukkan berbagai cast yang dapat mengarahkan pada penyebab AKI, antara
lain pigmented “muddy brown” granular cast, cast yang mengandung epitel tubulus yang
dapat ditemukan pada ATN; cast eritrosit pada kerusakan glomerulus atau nefritis
tubulointerstitial; cast leukosit dan pigmented “muddy brown” granular cast pada nefritis
Indeks Diagnosis AKI Prerenal AKI Renal
Urinalisis Silinder hialin Abnormal
Gravitasi sepesifik >1,020 1,010
Osmolalitas urin (mmol/kgH.0) >500 300
Kadar natrium urin (mmol/L) >10(>20) >20(>40)
Fraksi eksresi Na (%) <1 >1
Fraksi eksresi urea (%) <35 >35
Rasio Cr urin dan Cr plasma >40 <20
Rasio urea urin/urea plasma >8 <3

Kriteria tambahan lain untuk menegakkan diagnosis AKI yaitu terjadinya peningkatan kadar
kreatinin darah secara progresif 0,5 mg/dl per hari dan peningkatan kadar ureum darah sekitar
10-20 mg/dl per hari.
PENATALAKS
ANAAN
Tujuan penatalaksanaan adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan homeostasis,
melakukan resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan infeksi serta mempertahankan pasien tetap hidup
sampai faal ginjalnya sembuh secara spontan (NICE, 2013)
 Dialisis untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan
kejang
 Penanganan hiperkalemia. Peningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti
resin (Natrium polistriren sulfonat kayexalatel), secara oral atau melalui retensi enema.
 Mempertahankan keseimbangan cairan, didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena
sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien.
 Diuretik Furosemide meningkatkan ekskresi air dengan menghambat reabsorpsi natrium dan klorida di
2. ASUHAN
KEPERAWA
TAN
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1) Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan.
2) Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan disfungsi
ginjal.
3) Hipervolemi berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi.
Rencana Intervensi
Keperawatan
Diagnosa SLKI SIKI
Pola Nafas Tidak Efektif Pola Napas Manajemen Jalan Nafas
berhubungan dengan depresi pusat Pemantauan Respirasi
pernafasan.
Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit Pemantauan Elektrolit
berhubungan dengan disfungsi ginjal
Hipervolemi berhubungan dengan Keseimbangan Cairan Manajemen Hipervolemia
gangguan mekanisme regulasi
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai