Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Transfusi darah
Nama klien : An. M
Diagnosa media : Thalasemia

2. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam darah

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional


3.1 Persiapan alat
3.1.1 Standart infus
3.1.2 Set transfusi
3.1.3 Botol berisi NaCl 0,9%
3.1.4 Produk darah yang benar sesuai program terapi
3.1.5 Pengalas
3.1.6 Torniquet
3.1.7 Kapas alkohol
3.1.8 Plester
3.1.9 Gunting
3.1.10 Kassa steril
3.1.11 Betadine
3.1.12 Sarung tangan
3.2 Tahap prainteraksi
3.2.1 Melakukan verfikasi data sebelumnya bila ada
R: mencegah terjadi kesalahan dalam pemberian program terapi
3.2.2 Mencuci tangan
R: mencegah transmisi mikroorganisme
3.2.3 Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
R: memudahkan perawat dalam melakukan tindakan
3.3 Tahap orientasi
3.3.1 Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
R: menerapkan etika keperawatan
3.3.2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
R: keluarga/klien mengerti tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
3.3.3 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
R: pasien dapat menanyakan informasi yang perlu diketahui
3.3.4 Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
R: sebagai bentuk informed consent
3.4 Tahap kerja
3.4.1 Cuci tangan
R: mencegah transmisi mikoorganisme
3.4.2 Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan
setelah transfusi darah
R: memanfaatkan gaya gravitasi untuk memasukkan cairan ke
dalam tubuh klien
3.4.3 Gunakan selang infus yang mempunyai filter
R: mencegah bekuan fibrin dan partikel debris masuk ke dalam
tubuh
3.4.4 Lakukan pemberian infus NaCl 0,9 % terlebih dahulu sebelum
pemberian transfusi darah
R: mencegah terjadinya penggumapalan darah
3.4.5 Lakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa
identifikasi kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam
kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien,
periksa tanggal kadaluwarsanya, dan periksa adannya bekuan
darah.
R: mencegah kesalahan dalam memberikan terapi
3.4.6 Buka set pemberian darah:
R: mempersiapkan darah yang akan ditransfusikan
3.4.7 Setelah darah masuk, pantau tanda-tanda vital tiap 5 menit selama
15 menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.
R: mengetahui respon klien setelah diberikan transfusi darah
3.4.8 Setelah darah ditransfusikan, bersihkan selang dengan NaCl 0,9%
R: mencegah pembekuan darah di selang infus
3.4.9 Catat type, jumlah, dan komponen darah yang diberikan
R: dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
3.4.10 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
R: mencegah transmisi mikoorganisme

Cara transfusi dengan selang Y


3.4.1 Tusuk kantong NaCl 0,9%
3.4.2 Isi selang dengan NaCl 0,9%
3.4.3 Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan dengan ke
kantong NaCl 0,9%
3.4.4 Tutup/klem pada selang yang tidak digunakan
3.4.5 Tekan sisi balik dengan ibu dan jari telunjuk (biarkan ruang filter
terisi sebagian)
3.4.6 Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl
0,9%
3.4.7 Kantong darah perlahan diballik-balik 1-2 kali agar sel-selnya
tercampur. Kemudian tusuk kantong darah pada tempat
penusukan yang tersedia dan buka klem pada selang dan filter
terisi darah

Cara transfusi darah dengan selang tunggal


3.4.1 Tusuk kantong darah
3.4.2 Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk hingga filter
terisi sebagian
3.4.3 Buka klem pengatur, biarkan selang infus terisi darah
3.4.4 Hubungkan selang transfusi ke kateter IV dengan membuka
klem pengatur bawah

3.5 Tahap terminasi


3.5.1 Melakukan evaluasi tindakan
R: mengetahui respon klien setelah diberikan terapi
pengobatan
3.5.2 Berpamitan dengan klien
R: menerapkan etika keperawatan
3.5.3 Membereskan alat-alat
R: supaya pasien tampak rapi dan nyaman kembali
3.5.4 Mencuci tangan
R: mencegah transmisi mikroorganisme
3.5.5 Dokumentasi
R: bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat

4 Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya
a. Sepsis di tandai dengan menggigil, demam, muntah, diare, penurunan
tekanan darah, syok
Pencegahan: jaga darah sejak dari donasi sampai pemberian
b. Penyakit menular/infeksi
Pencegahan: berikan darah yang telah diuji atau diperiksa kelayakannya
untuk di donorkan
c. Kelebihan volume cairan yang ditransfusikan dapat menyebabkan gagal
jantung dan edema paru
Pencegahan : hitung jumalah cairan yanng di transfusikan sesuai dengan
umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh klien

5 Tujuan tindakan tersebut dilakukan


a. Meningkatkan jumlah sel darah merah
b. Meningkatkan kadar hemoglobin pada kklien yang mengalami anemia

6 Hasil yang didapat dan maknanya


Hasil : kulit klien terlihat tidak pucat lagi/kemerahan, TTV dalam batas normal,
tidak ada tanda-tanda alergi, tidak terjadi infeksi/sepsis
Makna : suplai oksigen dalam tubuh terpenuhi

7 Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/diagnosa tersebut (mandiri/kolaborasi)
7.1 Menganjurkan klien banyak minum dan makan makanan bergizi
7.2 Kolaborasi pemberian iron chelating agent (Desferoxamine), diberikan
setelah kadar feritin serum sudah mencapai 1000 mg/dl atau saturasi
transferin >50% atau sekitar 10-20 kali transfusi darah
Banjarmasin, Desember 2016

Ners Muda,

(Desty Rismawati, S. Kep)

Preseptor Klinik

(...............................................)

Anda mungkin juga menyukai