NIM : 18NS246 Hari/Tanggal : Senin/ 3 Desember 2018 Ruang : Penyakit Dalam
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Transfusi darah Nama klien : Ny. S Diagnosa media : ITP
2. Diagnosa keperawatan Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
a. Persiapan alat 1) Standart infus 2) Set transfusi 3) Botol berisi NaCl 0,9% 4) Produk darah yang benar sesuai program terapi 5) Pengalas 6) Torniquet 7) Kapas alkohol 8) Plester 9) Gunting 10) Kassa steril 11) Betadine 12) Sarung tangan b. Tahap prainteraksi 1) Melakukan verfikasi data sebelumnya bila ada R: mencegah terjadi kesalahan dalam pemberian program terapi 2) Mencuci tangan R: mencegah transmisi mikroorganisme 3) Menempatkan alat didekat pasien dengan benar R: memudahkan perawat dalam melakukan tindakan c. Tahap orientasi 1) Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik R: menerapkan etika keperawatan 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien R: keluarga/klien mengerti tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 3) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya R: pasien dapat menanyakan informasi yang perlu diketahui 4) Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan R: sebagai bentuk informed consent d. Tahap kerja 1) Cuci tangan R: mencegah transmisi mikoorganisme 2) Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan setelah transfusi darah R: memanfaatkan gaya gravitasi untuk memasukkan cairan ke dalam tubuh klien 3) Gunakan selang infus yang mempunyai filter R: mencegah bekuan fibrin dan partikel debris masuk ke dalam tubuh 4) Lakukan pemberian infus NaCl 0,9 % terlebih dahulu sebelum pemberian transfusi darah R: mencegah terjadinya penggumapalan darah 5) Lakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa tanggal kadaluwarsanya, dan periksa adannya bekuan darah. R: mencegah kesalahan dalam memberikan terapi 6) Buka set pemberian darah: R: mempersiapkan darah yang akan ditransfusikan 7) Setelah darah masuk, pantau tanda-tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya. R: mengetahui respon klien setelah diberikan transfusi darah 8) Setelah darah ditransfusikan, bersihkan selang dengan NaCl 0,9% R: mencegah pembekuan darah di selang infus 9) Catat type, jumlah, dan komponen darah yang diberikan R: dokumentasi tindakan yang telah dilakukan 10) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan R: mencegah transmisi mikoorganisme e. Tahap terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan R: mengetahui respon klien setelah diberikan terapi pengobatan 2) Berpamitan dengan klien R: menerapkan etika keperawatan 3) Membereskan alat-alat R: supaya pasien tampak rapi dan nyaman kembali 4) Mencuci tangan R: mencegah transmisi mikroorganisme 5) Dokumentasi R: bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya a. Sepsis di tandai dengan menggigil, demam, muntah, diare, penurunan tekanan darah, syok Pencegahan: jaga darah sejak dari donasi sampai pemberian b. Penyakit menular/infeksi Pencegahan: berikan darah yang telah diuji atau diperiksa kelayakannya untuk di donorkan c. Kelebihan volume cairan yang ditransfusikan dapat menyebabkan gagal jantung dan edema paru Pencegahan : hitung jumalah cairan yanng di transfusikan sesuai dengan umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh klien
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
a. Meningkatkan jumlah sel darah merah b. Meningkatkan kadar hemoglobin pada kklien yang mengalami anemia 6. Hasil yang didapat dan maknanya Hasil : kulit klien terlihat tidak pucat lagi/kemerahan, TTV dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda alergi, tidak terjadi infeksi/sepsis Makna : suplai oksigen dalam tubuh terpenuhi
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/diagnosa tersebut (mandiri/kolaborasi) a. Menganjurkan klien banyak minum dan makan makanan bergizi b. Kolaborasi pemberian iron chelating agent (Desferoxamine), diberikan setelah kadar feritin serum sudah mencapai 1000 mg/dl atau saturasi transferin >50% atau sekitar 10-20 kali transfusi darah