Perkusi Sonor
Auskultasi Tidak terdapat suara tambahan, bunyi
nafas vesikuler
c. Dasar pemikiran
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrien.(Diane C. Baughman dan
Jo Ann C. Hockley, 2000. Gagal jantung kengestif dapat disebabkan oleh : kelainan otot jantung,
aterosklerosis koroner, hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload), Peradangan dan
penyakit myocardium degenerative, Penyakit jantung lain, dan faktor sistemik.
Pada pasien gagal jantung sesak nafas disebabkan karena ventrikel kiri tidak mampu memompa
darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan
terdorong ke jaringan paru. Dispnu dapat terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang
mengganggu pertukaran gas. Mudah lelah dapat terjadi akibat curah jantung yang kurang
menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil
katabolisme, juga terjadi akibat meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas dan insomnia
yang terjadi akibat distress pernapasan dan batuk.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemberian terapi O2 nasal kanul 5 liter
3. Prinsip prinsip Tindakan
a. Definisi
Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita
yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru melalui saluran pernapasan denngan
menggunakan alat khusus
b. Tujuan
1) Memenuhi kekurangan oksigen
2) Membantu kelancaran metabolism
3) Sebagai tindakan pengobatan
4) Mencegah hipoksia
5) Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
c. Prosedur
Terapi dilakukan pada penderita :
1) Dengan anoksia atau hipoksia
2) Dengan kelumpuhan alat alat pernapasan
3) Selama dan sesudah dilakukan norcose umum
4) Tiba tiba menunjukkan tanda tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu
5) Terdapat trauma paru
6) Dalam keadaan coma
d. Persiapan
Alat :
1) Tabung oksigen beserta isinya
2) Regulator dan flow meter
3) Masker atau nasal kanul
4) Selang penghubung
Pasien :
1) Pasien diberikan penjelasan tindakan yang akan dilakukan
2) Pasien ditempatkan pada posisi yang sesuai
Perawat :
1) Amati tanda tanda vital sebelum selama dan sesudah pemberian
2) Jauhkan hal hal yang dapat membahayakan, misalnya : api yang menimbulkan kebakaran
3) Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada pada botol
4) Botol pelembab harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering bila tidak dipakai
5) Nasal kanul atau masker harus dibersihkan, di desinfeksi dan disimpan kering
6) Pemberian oksigen harus hati hati terutama pada penderita penyakit paru konis karena pemberian
oksigen yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan hipoventilasi, hypercarbia diikuti penurunan
kesadaran
7) Terapi oksigen sebaiknya diawali dengan aliran 1 2 liter/menit, kemudian dinaikkan pelan pelan
sesuai kebutuhan
e. Cara kerja
1) Memngucapkan salam
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Tabung oksigen dibuka dan diperiksa isinya
4) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
5) Hubungkan nasal kanul atau masker dengan selang oksigen ke botol pelembab
6) Pasang ke pasien
7) Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan
8) Pasien dirapikan kembali
9) Peralatan dibersihkan
10) Mencuci tangan
11) Evaluasi keadaan pasien dan berpamitan
4. Analisa tindakan keperawatan
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk memberikan tambahan oksigen pada klien yang mengalami
sesak nafas akibat perubahan membran alveolar kapiler.
5. Bahaya yang mungkin muncul
Bahaya :
Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada klien dapat menyebabkan
keracunan O2 dan akan semakin sesak nafas.
Pencegahan :
Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau reaksi alergi yang muncul
secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen spesifik, obat-obat tertentu,dan latihan fisik.
9. Daftar pustaka
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC Jakarta
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Nursalam. M.Nurs, Managemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, 2002,
Salemba Medika, Jakarta