Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN TN.

B DENGAN KASUS SOFT TISUE TUMOR


DIRUANG ASOKA RSUD Drs. H. ABU HANIFAH

A. PENGKAJIAN
Pengkajian tgl : 05 Mei 2023 Jam : 09.10 WIB
Tanggal MRS : 06 Mei 2023 NO. RM : 056358
Ruang/Kelas : ASOKA KELAS 3 Dx. Masuk : STT
Dokter yang merawat : dr. Rody K, Sp. B
Identitas
Nama : Tn. B Penanggung Biaya : Tn. Baharudin
Jenis Kelamin :Laki-laki Pendidikan : SMA
Umur : 78 tahun Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Cerai Mati Hubungan : Anak
Agama : Islam Alamat : Jl. Lama Kurau
Timur
Riwayat Sakit dan Kesehatan
1. Keluhan utama :
Saat MRS : Pasien mengalami benjolan di sekitar pangkal paha sejak 2 tahun yang
lalu.
Saat Pengkajian : Pasien mengtakan sedikit nyeri pada benjolan
P : Nyeri disebabkan karena gejala yang timbul dari penyakit.
Q : Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk.
R : Nyeri yang dirasakan bagian pangkal paha kanan (inguinal dekstra)
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul

2. Penyakit yang pernah diderita : pasien mengatakan tidak ada penyakit yang diderita selain
STT .
3. Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita sakit
yang sama dengan pasien.
4. Riwayat alergi : klien tidak memiliki riwayat alergi obat
Pernafasan
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum: baik
Kesadaran: Compos mentis
Tanda vital
TD: 100/70 mmHg
Nadi: 62 x/mmhg
Suhu : 36,5 ºc
RR: 18 x/mnt
Pola nafas irama Teratur
Suara nafas verikuler tidak ditemukan ronchi maupun wheezing , tidak ada sesak nafas.
Masalah : Tidak ada masalah

Kardiovaskuler
Irama jantung Reguler, tidak ditemukan Nyeri dada, Bunyi jantung Normal, tidak ditemukan
suara murmur Maupun gallop, CRT kurang dari 3 detik, akral teraba hangat.
Persyarafan
GCS
Eye:4 Verbal:6 Motorik:5 Total:15
Refleks fisiologis : ekstremitas atas positip
reflek fisiologis ekstremitas bagian bawah negatif
Lain-lain: Istirahat / tidur: 6-8 jam/hari
Gangguan tidur: tidak ada
Masalah: Reflek fisiologis ekstremitas bagian bawah negative
Penginderaan
Penglihatan (mata) : Pupil Isokor
Sclera Konjungtiva tidak anemis
Pendengaran/Telinga mampu menerima suara dengan baik,tidak di temukan serumen
Masalah : gangguan pendengaran tidak ditemukan.
Penciuman (Hidung) : Bentuk simetris Gangguan Penciuman tidak ditemukan mampu mencium
aroma sekitar ruangan
Masalah : tidak ada masalah
Perkemihan
Kebersihan Bersih, Terpasang urin bag Jumlah: 700-1500 cc/hr warna kuning Bau khas, Alat
bantu terpasang kateter. tidak ditemukan Gangguan Anuria, Oliguri, Retensi,Nokturiamaupun
Inkontinensia urin.
Masalah : tidak ada masalah
Pencernaan
Nafsu makan Baik
Frekuensi 3 kali sehari satu piring nasi habis, minum 1500 cc/hari, Jenis: air mineral,
Mulut Bersih lembab tidak ditemukan stomatitis, tenggorokan tidak ditemukan nyeri
tekan,pembesaran tonsil maupun kesulitan menelan.
Abdomen ditemukan nyeri tekan pada perut bagian bawah kanan,abdomen tidak tegang
maupun kembung Peristaltik 20 x/mnt.
Pembesaran hepardan lien tidak ditemukan. Buang air besar 1 x/hari Teratur. Konsistensi
lembek Bau khas Warna kekuningan.
Masalah : Nyeri abdomen kanan bawah

Muskuloskeletal/ Integumen
Kemampuan pergerakan sendi Bebas
Kekuatan otot: 5 5
1 1
Kulit sawo matang Turgor baik tidak ditemukan oedem maupun tanda-tanda infeksi
Masalah : kelemahan kekuatan otot tungkai bawah tidak dapat digerakkan
Endokrin
Pembesaran Tyroid Tidak membesar tidak ditemukan Hiperglikemi ,Luka gangrene.
Masalah: tak ditemukan masalah
Personal Higiene
Mandi : 2x sehari Sikat gigi : 2x sehari
Keramas : 2x 1 minggu Memotong kuku: 1minggu sekali
Ganti pakaian : 2x
Masalah: tidak ditemukan masalah
Psiko-sosio-spiritual
Orang yang paling dekat: Istri Anak pasien
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: Baik
Kegiatan ibadah: dilakukan
Lain-lain : pasien tampak cemas, keluarga sering bertanya tentang penyakitnya
Masalah: Defisit Pengetahuan
Pemeriksan Penunjang
Laboratorium :
Hb : 9,9 g/dl pria : 13-16 g/dl
Leukosit : 10,610/µl 5.000 – 10.000 /µl
Ht : 30 % Pria : 37 – 47 %
Tromb0sit : 567.000 ribu 200 – 400 ribu
Gds : 95 mg/dl < 200 mg/dl
Masa perdarahan : 3’50” 1 – 5 menit
Masa pembekuan : 7’45” 5 – 10 menit
Ureum : 34 g/dl 10 – 50 g/dl
Creatinin : 1,0 g/dl Pria : 0,6 -1,1 g/dl
Hepatitis : ( - ) Negatif
Radiologi/ USG, dll
BNO :
EKG ; Hasil dalam batas normal
Terapi:
Infus :
INFUS RL 500cc/jam drip ketorolacc 1amp
INJECTION:
RANITIDIN 50mg
METOCLORAMIDE 10 mg
paracetamol IV 3x 1000mg
ANALISA DATA
No. Data Problem Etiologi

1. DS : Nyeri Agen pencedera fisik (


- Tn. S mengatakan nyeri pada terpotong,Prosedur
abdomen bagian bawah,nyeri operasi)
dirasakan hilang timbul.

DO :
 Pasien tampak meringis
P : Nyeri disebabkan karena gejala
yang timbul dari penyakit.
Q : Nyeri yang dirasakan seperti
tertusuk-tusuk.
R : Nyeri yang dirasakan bagian
pangkal paha kanan (inguinal dekstra)
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul
 TD: 100/70 mmHg Nadi: 62 x/mmhg
Suhu : 36,5 ºc RR: 18 x/mnt
 Teraphy :
- Ketorolac 1amp

2. DS : - Mengeluh sulit menggerakan Gangguan Penurunan kekuatan


ekstremitas bawah mobilitas fisik otot
- Nyeri di daerah op bila bergerak
- Pasien terbaring ditempat tidur
DO : 5 5
Kekuatan otot 1 1

- Pasien post op STT


- Luka operasi diarea paha kanan
- Terpasang infus

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik ( terpotong, prosedur operasi)
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


. Keperawatan Kriteria Hasil
(PES)
1 05 mei 2023 Nyeri Setelah 1.Edukasi 1.Untuk melakukan
berhubungan dilakukan Tehnik Nafas ; tindakan
dengan agen tindakan 3x24 Observasi : selanjutnya
pencedera fisik jam nyeri 1) Identifikasi 2.Menentukan nilai
(terpotong, hilang. kesiapan scala nyeri yang
prosedur operasi) Kriteria hasil : dan dialami pasien dan
- Keluhan kemampuan untuk menentukan
nyeri menerima tindakan
menurun (5) informasi selanjutnya
- Gelisah Terapeutik : 4.Memberikan rasa
menurun (5) 1) Sediakan nyaman kepada
- Meringis media pasien dan untuk
menurun (5) penkes mengurangi nyeri
Edukasi : 5.Mengetahui
1) Jelaskan sejauh mana
tujuan dan pengetahuan
manfaat pasien tentang
tehnik napas nyeri
2) Jelaskan 9.Untuk
prosedur mengetahui reaksi
tehnik napas pasien adakah
3) Anjurkan pengaruh analgetik
memposisika terhadap pasien
n tubuh tersebut
senyaman 10.Relaksasi
mugkin merupakan
4) Anjurkan Metode efektif
menutup untuk menurunkan
mata dan nyeri yang
berkonsentra merupakan
si penuh pengalaman
5) Ajarkan sensori dan
melakukan emosional yang
inspirasi tidak
dengan menyenangkan
menghirup dengan mekanisme
udara yang menghentikan
melalui siklus nyeri.
ihidung 11.Untuk
secara memberikan rasa
perlahan nyaman kepada
6) Ajarkan pasien dan proses
melakukan penyembuhan
ekspirasi cepat tercapai
dengan 12.Dengan istirahat
menghembu cukup diharapkan
skan udara proses
mulut penyembuhan
mencucu pasien tercapai
secara
perlahan 17.Analgetik dapat
7) Demonstrasi mengurangi nyeri.
kan menarik
napas dalam
selama 4
detik,
menahan
napas
selama 2
detik dan
menghembu
skan napas
dalam
selama 8
detik

2. Manajemen
nyeri :
Observasi :
1) Identifikasi
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas
nyeri)
2) Identifikasi
skala nyeri
3) Identifikasi
respon non
verbal
Terapeutik :
1) Berikan
tehnik non
farmakologis
untuk
mengurangi
nyeri yaitu
dengan
aromaterapi
kopi
2) Kontrol
lingkungan
yang
memperbera
t nyeri
3) Fasilitasi
istirahat dan
tidur
Edukasi :
1) Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri
2) Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
3) Ajarkan
S tehnik
nonfarmakol
ogis untuk
mengurangi
nyeri.
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemberian
analgetik
2 06 Mei 2023 Gangguan Setelah 1.Untuk
mobilitas fisik dilakukan mengetahui sejauh
berhubungan tindakan Observasi: mana nyeri yang
dengan keperawatan 1.Identifikasi dirasakan pasien
Penurunan gangguan adanya nyeri 2.Untuk
kekuatan otot mobilitas fisik atau keluhan mengetahui sejauh
tidak terjadi fisik lainnya mana pergerakan
dengan kriteria 2.Identifikasi yang dapat pasien
hasil : toleransi fisik lakukan
-Pergerakan melakukan 3.Untuk
ekstremitas pergerakan mengetahui
meningkat (5) 3.Monitor perubahan dari
-Kekuatan otot frekuensi status TTV pasien
meningkat (5) jantung dan 4.Untuk
-Rentang gerak tekanan darah mengetahui sejauh
(ROM) sebelum mana kondisi
meningkat (5) memulai pasien
-Nyeri menurun mobilisasi 5.Agar mobilisasi
(5) 4.Monitor cepat tercapai dan
-Gerakan kondisi umum pasien sehat
terbatas selama 7.Sebagai
menurun (5) melakukan dukungan kepada
-Kelemahan mobilisasi pasien
fisik menurun 8.Agar pasien dan
(5) Terapeutik : keluarga mengerti
1. Fasilitsi dan terlibat dalam
aktivitas pemantauan
mobilisasi 9.Untuk melatih
dengan alat kekuatan otot
bantu misalnya pasien
pagar tempat
tidur
2. Fasilitasi
melakukan
pergerakan,jika
perlu
3.Libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan

Edukasi:
1. .Jelaskan
tujuan dan
prosedur
mobilisasi
2. .Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
3..Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
misalnya duduk
ditempat
tidur,duduk di
sisi tempat tidur,
pindah dari
tempat tidur ke
kursi.
D. CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl/ No. DX Implementasi SOAP


Jam
05 Mei 1. 1. Edukasi Tehnik Nafas ; S : - pasien mengatakan nyeri
2023 Observasi : pada pangkal paha kanan,
1) Mengidentifikasi kesiapan dan nyeri hilang timbul dan nyeri
10 30 kemampuan menerima informasi pada saat bergerak.
Terapeutik : - pasien mengatakan bila
2) Menyediakan media penkes nyeri timbul melakukan
Edukasi : tehnik tehnik napas dalam
3) Menjelaskan tujuan dan manfaat O : - keadaan umum pasien
tehnik napas lemah ,
4) Menjelaskan prosedur tehnik napas - kesadaran compos mentis,
5) Menganjurkan memposisikan tubuh P : Nyeri disebabkan karena
senyaman mugkin gejala yang timbul dari
6) Menganjurkan menutup mata dan penyakit.
berkonsentrasi penuh Q : Nyeri yang dirasakan
7) Mengajarkan melakukan inspirasi seperti tertusuk-tusuk.
dengan menghirup udara melalui R: Nyeri yang dirasakan
hidung secara perlahan bagian pangkal paha kanan
8) Mengajarkan melakukan ekspirasi (inguinal dekstra)
dengan menghembuskan udara mulut S : Skala nyeri 5
mencucu secara perlahan T : Nyeri hilang timbul
9) Mendemonstrasikan menarik napas - therapi : ketorolacc 1amp
dalam selama 4 detik, menahan napas - Suhu : 36℃
selama 2 detik dan menghembuskan Nadi : 68 x/mnt
napas dalam selama 8 detik Td : 100/73 mmhg
2. Manajemen nyeri ; A : Nyeri belum teratasi
Observasi : P : Intervensi keperawatan
1) Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, dilanjutkan :
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas 1. Mengidentifikasi lokasi
nyeri) nyeri frekuensi kualitas
2) Mengidentifikasi skala nyeri dan intensitas nyeri
3) Mengidentifikasi respon non verbal 2. Mengidentifikasi faktor
Terapeutik : yang memperberat nyeri
4) Memberikan tehnik non farmakologis 3. Mengajarkan tehnik
untuk mengurangi nyeri yaitu dengan relaksasi napas dalam
aromaterapi kopi 4. Kolaborasi pemberian
5) Mengontrol lingkungan yang analgetik
memperberat nyeri
6) Memfasilitasi istirahat dan tidur.
Edukasi :
7) Menjelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
8) Menganjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
9) Mengajarkan tehnik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri dengan
aromaterapi kopi

Kolaborasi :
10) Berkolaborasi pemberian analgetik.

S : Pasien mengatakan belum


05 Mei 2. 1. Mengidentifikasi nyeri dapat menggerakan kakinya,
2023 2. Mengidentifikasi toleransi fisik nyeri di daerah luka op bila
11 30 melakukan pergerakan bergerak
3. Memonitor frekuensi jantung dan O : Keadaan Umum pasien
tekanan darah sebelum memulai lemah
ambulasi Pasien masih terbaring
Tensi : 100/73 mmhg ditempat tidur
4. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi A :Gangguan mobilitas fisik
dengan alat bantu misalnya pagar Masih terjadi
tempat tidur (bed plang). Respon P: Intervensi keperawatan
pasien masih berbaring ditempat tidur dilanjutkan :
5. Melibatkan keluarga untuk 5. Melibatkan keluarga
membantu pasien dalam untuk membantu pasien
meningkatkan pergerakan dalam meningkatkan
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur pergerakan
mobilisasi 4. Memasang bed plang
7. Menganjurkan melakukan mobilisasi 8. Mengajarkan
dini. Respon pasien mengerti dan mau mobilisasi sederhana
melakukannya. yang harus dilakukan
8. Mengajarkan mobilisasi sederhana misalnya duduk
yang harus dilakukan misalnya duduk ditempat tidur,duduk
ditempat tidur,duduk disisi tempat disisi tempat
tidur,pindah dari tempat tidur ke tidur,pindah dari
kursi. Respon pasien masih berbaring tempat tidur ke kursi.
ditempat tidur.

1. Edukasi Kesehatan
Observasi :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan
kesiapan menerima informasi
Terapeutik :
b. Menyediakan materi penkes
c. menjadwalkan penkes sesuai
kesepakatan
d. Memberikan kesempatan untuk
bertanya

Edukasi Proses Penyakit S:-


e. Menjelaskan penyebab dan faktor O:
resiko penyakit - Cemas berkurang
Terapeutik: - Pasien dan keluarga
f. Menjelaskan penyebab dan fakor mengetahui tentang
resiko penyakit. penyakitnya
g. Menjelaskan proses patofisiologi A : Defisit pengetahuan tidak
munculnya penyakit terjadi
h. Menjelaskan tanda dan gejala yang P : Intervensi Dihentikan
ditimbulkan oleh penyakit
i. menjelaskan kemungkinan terjadinya
komplikasi

06 Mei 1. 1. Mengidentifikasi lokasi nyeri frekuensi S : pasien mengatakan nyeri


2023 kualitas dan intensitas nyeri→ nyeri di berkurang
pangkal paha kanan O : Keadaan umum pasien
10. 00 sedang kesadaran compos
2. Mengidentifikasi faktor yang mentis
memperberat nyeri→nyeri dirasakan P : Nyeri disebabkan karena
bila bergerak gejala yang timbul dari
penyakit.
3. Mengajarkan tehnik relaksasi napas Q : Nyeri yang dirasakan
dalam →pasien mngikuti tehnik napas kadang-kadang seperti
tertusuk-tusuk .
4. Kolaborasi pemberian analgetik R: Nyeri yang dirasakan
bagian pangkal paha kanan
(inguinal dekstra)
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul
-
S : 37,5℃
Nadi : 74x/mnt
Rr : 22x/mnt
Tensi : 100/70 mmhg
A: Nyeri teratasi sebagian
P :Intervensi keperawatan
dilanjutkan :
1. Kolaborasi pemberian
terapi

1. Melibatkan keluarga untuk S : Pasien mengatakan sudah


membantu pasien dalam lebih baik
meningkatkan pergerakan O : keadaan umum pasien
2. Memasang bed plang membaik kesadaran compos
3. Mengajarkan mobilisasi sederhana mentis pasien tampak segar
yang harus dilakukan misalnya A : Gangguan mobilitas fisik
duduk ditempat tidur,duduk disisi masih terjadi
tempat tidur,pindah dari tempat P : Intervensi keperawatan
tidur ke kursi. Respon pasien masih dipertahankan
berbaring ditempat tidur.
4. Kolaborasi pemberian terapi

Anda mungkin juga menyukai