Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESUME HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

STASE KMB POLI SARAF


RSUD SULTAN SURIANSYAH

OLEH:

Cici Eka Pertiwi Sumarna

NIM. 2014901110015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

BANJARMASIN, 2021
RESUME KEPERAWATAN

Nama : Cici Eka Pertiwi Sumarna


NPM : 2014901110015
Ruangan : Poli Saraf

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Umur : 54 Tahun
Alamat : Jl. Aes.nasution Gg.Cempaka
Diagnosa medik : Hernia Nukleus Pulposus
Tgl pengkajian : 23 Februari 2021
Riwayat Keluhan Saat pengkajian :
Pasien mengatakan nyeri pada kedua lutut, nyeri muncul pada saat dari duduk
mau berdiri, kedua lutut terasa lemah dan pasien mengatakan susah bergerak saat
dari duduk mau berdiri

B. DATA FOKUS
1. Data Subjektif:
a. Pasien mengatakan nyeri pada ke dua lutut.
b. Pasien mengatakan nyeri muncul pada saat dari duduk mau berdiri.
c. Pasien mengatakan ke dua lutut terasa lemah.
d. Pasien mengatakan terasa nyeri saat digerakkan
e. Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk pada kedua lutut.
f. Skala nyeri 5 dan nyeri timbul saat ingin beraktivitas.
g. Pasien mengatakan susah bergerak saat dari duduk mau berdiri.
2. Data Objektif:
a. Pasien tampak meringis saat ingin bergerak dan berdiri.
b. Pasien terlihat susah bergerak.
c. Pasien berjalan dibantu dengan tongkat.
d. Tanda-tanda vital: TD: 138/90 mmHg, nadi: 94 x/menit, respirasi: 20
x/menit dan suhu: 36,7℃.
e. GCS : E: 4 V: 5 M: 6 (compos mentis).
3. Data Penunjang
a. Injeksi Aragan
b. Meloxicam
c. Eperison
d. Calc

C. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Agen cidera fisik. Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri pada (NANDA, Hal 445. (NANDA, Hal 445.
ke dua lutut. 2018-2020) 2018-2020)
- Pasien mengatakan nyeri
muncul pada saat dari duduk
mau berdiri.
- Pasien mengatakan ke dua lutut
terasa lemah.
- P: Nyeri saat pada saat dari
duduk mau berdiri dan
beraktivitas.
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
pada kedua lutut.
R: Nyeri pada kedua lutut.
S: 5 (0-10 sedang)
T: Nyeri timbul saat ingin
beraktivitas.

DO:
- Pasien tampak meringis saat
ingin bergerak dan berdiri.
- Tanda-tanda vital:
TD: 138/90 mmHg
Nadi: 94 x/menit
Respirasi: 20 x/menit.
Suhu: 36,7℃.
- GCS : E: 4 V: 5 M: 6 (compos
mentis).
2. DS: Nyeri. (SDKI, Hal Gangguan Mobilitas
- Pasien mengatakan susah 124) Fisik. (SDKI, Hal 124)
bergerak saat dari duduk mau
berdiri.
DO:
- Pasien tampak meringis saat
ingin bergerak dan berdiri.
- Pasien terlihat susah bergerak.
- Pasien berjalan dibantu dengan
tongkat.
NOC NIC RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
Setelah dilakukan Manajemen 1. Pendekata 1. Mengkaji respon S:
tindakan Nyeri n nyeri dengan - Pasien mengatakan rasa nyeri
keperawatan 1. Lakukan komprehe pendekatan berkurang.
selama 1x10 pengkajian nsif untuk PQRST. - P: Nyeri saat pada saat dari
menit diharapkan nyeri dengan menetukan 2. Mengobservasi duduk mau berdiri dan
nyeri yang pendekatan rencana reaksi nonverbal beraktivitas.
dirasakan pasien PQRST intervensi. dan Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
dapat berkurang 2. Observasi 2. Mengetah ketidaknyamanan pada kedua lutut.
dengan kriteria reaksi ui keadaan pasien. R: Nyeri pada kedua lutut.
hasil: nonverbal dan umum 3. Mengajarkan S: 4 (0-10 sedang)
1. Kepuasaan ketidaknyaman pasien. teknik manajmen T: Nyeri timbul saat ingin
Klien: an pasien. 3. Membantu nyeri non beraktivitas.
Manajemen 3. Ajarkan teknik pengurang farmakologi O:
Nyeri manajemen an nyeri (nafas dalam). - Pasien tampak meringis saat
2. Secara nyeri non tanpa 4. Meningkatkan ingin bergerak dan berdiri.
subjektif farmakologi menggung pengetahuan - Tanda-tanda vital:
melaporkan (nafas dalam). akan terapi tentang sebab- TD: 138/90 mmHg.
nyeri 4. Tingkatkan farmakolo sebab nyeri dan Nadi: 94 x/menit.
berkurang. pengetahuan gi. menghubungkan Respirasi: 20 x/menit..
tentang sebab- 4. Pengetahu berapa lama nyeri Suhu: 36,7℃.
sebab nyeri an akan berlangsung. GCS : E: 4 V: 5 M: 6
dan dirasakan 5. Mengkolaborasik (compos mentis).
menghubungka membantu an pemberian A : masalah teratasi sebagian.
n berapa nyeri menguran analgetik.
berlangsung. gi nyeri P : intervensi di lanjutkan.
5. Kolaborasi dan dapat
pemberian membantu
analgetik. mengemba
ngkan
pasien
terhadap
rencana
terapeutik.
5. Menguran
gi rasa
nyeri bila
masih
dirasakan
menggang
gu dan
tindakan
penangana
n nyeri
yang
sebelumny
a kurang
berhasil.
Setelah dilakukan 1. Dorong 1. Memotiva 1. Memberikan S:
- Pasien mengatakan susah
tindakan aktifitas yang si klien motivasi klien
bergerak saat dari duduk
keperawatan tepat. untuk untuk melakukan mau berdiri.
O:
selama 1x10 2. Bantu klien melakuka aktifitas yang
- Pasien tampak meringis
menit diharapkan mengidentifik n aktifitas lebih efisien saat ingin bergerak dan
berdiri.
gangguan asi aktifitas yang tanpa harus
- Pasien terlihat susah
mobilitas fisik yang lebih memberatkan bergerak.
- Pasien berjalan dibantu
berkurang. diinginkan. efisien klien.
dengan tongkat.
Kriteria hasil: 3. Bantu klien tanpa 2. Mengetahui - Pasien tampak mengerti.
- Mampu dan keluarga harus aktifitas yang
A: masalah belum teratasi.
melaksanaka untuk memberat disukai klien. P: Intervensi dilanjutkan.
n aktivitas mengidentifik kan klien. 3. Memilih
fisik sesuai asi kelemahan 2. Mengetah tindakan yang
dengan dalam ui tepat agar tidak
kemampuann aktifitas aktifitas memberatkan
ya tertentu. yang klien saat
- Menunjukka 4. Kendalikan disukai beraktifitas.
n tindakan factor klien. 4. Memberikan
untuk lingkungan 3. Memilih lingkungan yang
meningkatka 5. Dukungan tindakan nyaman dan
n mobilitas. istrirahat dan yang aman dapat
tidur yang tepat agar membuat klien
adekuat untuk tidak lebih tenang.
membantu memberat 5. Menganjurkan
penurunan kan klien istirahat yang
nyeri. saat cukup membuat
beraktifita otot-otot menjadi
s. rileks.
4. Lingkung
an yang
nyaman
dan aman
dapat
membuat
klien
lebih
tenang.
5. Istirahat
yang
cukup
membuat
otot-otot
menjadi
rileks.

Banjarmasin,24 Februari 2021

Ners Muda,

(Cici Eka Pertiwi Sumarna)

Preseptor Klinik, Preseptor Akademik,

(Roesmanita, S.Kep., Ns ) (Linda, Ns., M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai