Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG


KELUARGA BERENCAN (KB)

Di susun oleh:
Tetenia Diyanti
2018.C.10a.0987
Tingkat 2B

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/202
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “PENDIDIKAN
KESEHATAN TENTANG KB” ,Proposal ini disusun guna melengkapi tugas
mata kuliah Keperawatan Maternitas II.
Kami menyadari bahwa proposal ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

i
ii

DAFTAR ISI

Sampul Depan
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1.Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2.Tujuan.....................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
2.1. Pengertian Keluarga Berencana (KB).................................................................3
2.2.Tujuan KB...............................................................................................................3
2.3.Manfaat KB............................................................................................................4
2.4.Jenis-jenis KB.........................................................................................................4
BAB 3 RENCANA KEGIATAN...................................................................................21
3.1. Satuan Acara penyuluhan..................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26

ii
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan bidang kesehatan di indonesia yang
semula berorientasi pada pengobatan. Kini dikembangkan kepada upaya
pelayanan kesehatan komprehensif yang meliputi upaya-upaya preventif,
kuratif, rehabilitative yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui
kegiatan kerjasama baik lintas program maupun lintas setoral. Hal ini perlu
sebagai strategi untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu tercapai
derajat kesehatan optimal dalam rangka mencapai visi Indonesia sehat 2010.
Asuhan kebidanan komunitas merupakan gabungan dari ilmu
kebidanan dan ilmu ksehatan masyarakat. Sasaran pelayanan kesehatan
adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun
yang sakit mencakup seluruh siklus kehidupan.
Kondisi kelompok komunitas bersifat unik dalam hal ini mendorong
tenaga kesehatan untuk membrikan perhatian yang cakup besar sehingga
sasaran pelayanan kesehatan tersebut maupun melaksanakan tugas pe
rkembang dan upaya mencapai derajad kesehatan setinggi-tingginya.
Praktik klinik atau lapangan merupakan salah satu pembelajaran pada mata
kuliah asuhan kebidanan komunitas.
Praktik kerja lapangan (PKL) dilaksanakan di desa Gandus yang
dilaksanakan mulai 24 mei- 19 juni 2019. Dari hasil pendataan yang
dilakukan di desa Gandus ditemukan beberapa masalah kesehatan yaitu :
resiko terjadinya ISPA, Resiko terhadap DBD, Resiko terjadinya Diare dan
cacingan, resiko peningkatan angka kesakitan pada lansia, resiko peningkatan
penyakit kulit, resiko terjadinya peningkatan angka kejadian caries gigi pada
anak prasekolah dan sekolah.

1
2

1.2. Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Adapun tujuan umum dilaksanakan kegiatan MMD ini adalah untuk
mendapatkan pemecahan masalah yang diperoleh dari hasil pendataan yang
dilakukan di desa Gandus.
1.1.2. Tujuan Khusus
Pemaparan data dan hasil pengkajian asuhan kebidanan telah dilakukan
mahasiswa/i program studi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah
Palembang.
- Melakukan musyawarah bersama dengan aparat pemerintah desa, pihak
puskesmas, masyarakat untuk menentukan masalah dan solusi masalah
- Menentukan intervensi pemecahan masalah secara bersama
- Menentukan waktu dan jadwak pelaksanaan kegiatan
- Menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan dan meyepakati waktu pelaksanaan waktu evaluasi.

2
3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)


Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah
suatu upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam
keluarga secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk
kesejahteraan keluarga.
Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh
pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran. (Manuaba,1998)
KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk
pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk
seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).
2.2. Tujuan KB
2.2.1. Tujuan umum
a. Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi
suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
b. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia
2.2.2. Tujuan khusus
a. Pengaturan kelahiran
b. Pendewasaan usia perkawinan.
c. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
d. Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
e. Menjarangkan kehamilan
f. Membatasai jumlah anak
2.3. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor
akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan
keluarga, antara lain:

3
4

2.3.1. Manfaat Untuk Ibu:


a. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b. Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c. Menjaga kesehatan ibu
d. Merencanakan kehamilan lebih terprogram
2.3.2. Manfaat Untuk Anak:
a. Mengurangi risiko kematian bayi
b. Meningkatkan kesehatan bayi
c. Mencegah bayi kekurangan gizi
d. Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e. Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
f. Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
2.3.3. Manfaat Untuk Keluarga:
a. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b. Harmonisasi keluarga lebih terjaga
2.4. Jenis-jenis KB
2.4.1. KB PIL
a. Pengertian
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak
hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai
segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa
post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang
ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6
bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan
disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain
b. Jenis-jenis KB Pil
1) Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan
progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua

4
5

hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila


diminum secara teratur.
2) Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki
sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher
rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit
pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan
endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan
telur yang telah dibuahi.
c. Kelebihan
Beberapa Pil KB memiliki kandungan progesteron sehingga
memiliki anti-androgen (cyproterone acetate, drospirenone). Kedua zat
tidak hanya mencegah kehamilan, namun juga dapat mengurangi jerawat
dan rambut halus di wajah cantik wanita. Adapun kelebihan PIL KB
yang lain adalah:
1) Penggunaan Pil KB mudah, karena  hanya dibutuhkan kepatuhan wanita
untuk meminumnya.
2) Kehamilan bisa segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB
tersebut.
3) Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami
penebalan dan peluruhan sesuai dengan siklus 28 hari sehingga dapat
mengurangi beberapa keluhan haid.
4) Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga
menghindarkan dari resiko kanker serviks.
5) Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami
istri yang tidak terlindung oleh alat kontrasepsi.
6) Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.
d. Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok dengan
penggunaan pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat tidak
disarankan penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang 
menderita penyumbatan pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi

5
6

hati, migrain, penyakit darah tinggi, diabetes mellitus, perokok dan


wanita dengan usia di atas 35 tahun. Adapun Kekurangan penggunaan
Pil KB yang lain adalah:
1) Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,
2) Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat
minum Pil KB tersebut,
3) Mengalami sakit kepala ringan,
4) Terjadi nyeri payudara,
5) Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh
nyeri saat berhubungan badan,
6) Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.
e. Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita
hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker
kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal
melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma),
penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada
sebelah kepala).
f. Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di
luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat,
penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan
penambahan berat badan.
g. Cara Pemakaian Pil KB :
1. Untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai
minum pil saat haid yaitu mulai di hari ke lima haid atau paling baik di
hari pertama haid. Bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, jika
hendak melakukan hubungan intim, gunakan kondom selama 7 hari
pertama menelan pil untuk mencegah terjadinya kehamilan.
2. Untuk mencegah lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap
harinya pada jam yang sama, disarankan untuk menelan pil pada malam
hari (sebelum tidur atau setelah makan malam).

6
7

3. Jika lupa minum satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera
saat teringat dan minum pil dosis hari itu di saat waktu rutin biasanya.
Jika lupa 1 hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet langsung
pada saatnya minum pil. Namun jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil
yang terlupa dan lanjutkan minum pil sesuai harinya, namun karena
efektifitas berkurang, perlu dikombinasikan dengan kontrasepsi kondom
saat berhubungan intim. (Hanafi Hartanto,2002)
Contoh : Biasa minum pil KBsetiap jam 9 malam
4. Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 10 pagi di tanggal 2,
maka segera minum pil KB yang terlupa. Jam 9 malam tanggal 2,
minum pil KB seperti biasa.
5. Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2,
maka minum ke dua pil sekaligus.
6. Tanggal 1 dan tanggal 2 lupa minum pil KB, baru teringat di tanggal 3
maka buang ke dua pil, dan jam 9 malam tanggal 3 tetap minum pil KB
sesuai harinya, dan bila hendak melakukan hubungan intim 7 hari ke
depan gunakan kondom agar tidak terjadi kehamilan.
7. Untuk pil KB dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari
kedepan libur/ tidak makan pil. Saat libur inilah diperkirakan akan
terjadi haid, yang biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis. Setelah libur
7 hari, baik haid sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil KB
dari blister yang baru. Jika lupa tidak berhenti minum pil dan langsung
melanjutkan blister yang baru maka haid tidak akan terjadi. Hal ini
karena efek lanjutan hormon estrogen dan progesteron pada pil KB.
Hentikan pil KB maka dalam beberapa hari akan terjadi haid.
8. Untuk pil KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang beda ukuran dan
warnanya dari 21 pil lainnya, sebenarnya tidak mengandung hormon
melainkan hanya tepung saja ( plasebo ) sehingga tidak memiliki efek
pengobatan. Saat minum pil plasebo inilah haid diperkirakan akan
terjadi. Tujuan disediakan pil plasebo hanyalah sebagai pengingat saja
supaya tidak lupa, tinggal menyambung dengan pil berikutnya.

7
8

9. Untuk ibu menyusui tersedia minipil ( hanya mengandung progesteron,


tidak mengandung estrogen). Pil ini mempunyai efek seperti suntikan
KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu
kualitas maupun kuantitas ASI, contohnya : Excluton.
10. Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat :
(a) Ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang
lebih dulu)
(b) 3 - 6 minggu pasca salin untuk ibu yang tidak menyusui
(c) Bila telah lebih dari 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui,
yakinkan dulu bahwa tidak hamil, baru mulai minum pil KB
11. Untuk pemakaian pil KB setelah keguguran :
(a) Mulai pada 7 hari pertama keguguran
(b) Setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau
spermisida) selama 7 hari pertama.
2.4.2. Kb Suntik
a. Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan
ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum
disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya.Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil.
Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai memakai suntikan KB,
termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
b. Jenis-jenis KB suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi  yang dilakukan setiap 1 bulan
sekali dengan  dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg
estradiol cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi dalam air mengandung
:Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.
- Waktu pemberian dan dosis

8
9

Disuntikkan  dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol


varelat yang diberikan melalui I.M sebulan sekali
- Efek samping
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan
- Keuntungan : Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh
padahubungan sex, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang,
efek samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
- Efek samping : Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit,
sakit kepala, sakit pada dada, peningkatan berat badan, perdarahan
berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah, depresi, payudara lembek dan
galaktorea, penyakit troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak teratur
- Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan pertama dapat
diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid, bila disuntikan pertama diberikan
setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex selama 7
hari / menggunakan, kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca
persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat
diberikan sutnikan kombinasi, pasca keguguran ; suntikan kombinasi dapat
segera diberikan / dalam waktu 7 hari, bila sebelumnya juga kontrasepsi
hormonal dan ingin ganti suntikan pertama dapat segera diberikan asal ibu
tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila
diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrsepsi lain tidak diperlukan,
ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan hari 1-7
siklus haid cabut segera AKDR (Harnawati, 2008).
b) Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di
gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone
yang kuat dan sangat efektif.
- Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone   acetat (DPPA)
dalm air, tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone
acetate), tiap vial berisi  1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone
acetate)
- Waktu pemberian dan dosis

9
10

Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada
otot bokong musculus gluteus agak dalam.
- Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur
- Keuntungan : lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti
menelan pil, tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, sangat efektif,
tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dapat digunakan oleh perempuan
usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause, membantu mencegah
kanker endometrium dan kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan
seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid, tidak di dapat pengaruh sampingan
dari pemakaian esterogen.
- Efek samping : reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit tromboem balik
tromboplebitis, system syaraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa
tidur, selaput kulit dan lendir bercak merah / jerawat, gastro intestinal mual,
payudara lembek dan galaktorea, perubahan warna kulit di tempat suntikan
- Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp /
sesudah asi berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca
beraslin asal ibu tidak hamil / belum melakukan koifus, pasca keguguran ;
segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca
abortus, asal ibu belum hamil lagi. dalam masa interval diberikan pada hari
1-5 haid
- Mekanisme Kerja : primer ; masalah ovulasi (kadar fsh dan lh menurun dan
tidak terjadi setakan lh (lh surge) respon kelenjar hipofise terhadap
gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak berubah, sehingga
memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari  pada kelenjar hipofise,
(menghalangi pengeluaran fsh dan lh sehingga tidak terjadi ovulasi),
sekunder ; mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan
atropi, menghambat trasportasi gamet dan tuba, mengubah endrometrium
menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.

10
11

2.4.3. Implant
a. Pengertian Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon
levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
b. Jenis Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a) Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
c. Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg
levonorgestrel yang dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep
mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah :
a) Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
b) Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
c) Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.
d. Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (20–30 tahun).
c) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan pasca persalinan.
f) Perempuan pasca keguguran.

11
12

g) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.


h) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
i) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
e. Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant
adalah sebagai berikut :
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.
b) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
f. Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah : Keuntungan
kontrasepsi yaitu :
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan non kontrasepsi yaitu :
 Mengurangi nyeri haid.
 Mengurangi jumlah darah haid
 Mengurangi/memperbaiki anemia.
 Melindungi terjadinya kanker endometrium.
 Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.
 Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul.
 Menurunkan angka kejadian endometriosis.

12
13

g. Kerugian
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah:
a) Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b) Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan
pengangkatan implant.
c) Lebih mahal.
d) Sering timbul perubahan pola haid.
e) Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f) Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang
mengenalnya.
g) Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.
2.4.4. IUD
a. Pengertian
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi
jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
b. Jenis-jenis IUD di Indonesia
 Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik.IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel
dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil
penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
menstruasi.Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek
samping hormonal dan amenorhea.
 Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas

13
14

permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Copper-T.
c. Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi sperma untuk fertilisasi
d. Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap
hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T
dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat
untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita
pada tahun pertama pemakaian.
e. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri).Saat pemasangan yang paling baik ialah pada
waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan
lunak.Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh
menggunakan IUD adalah:
a) Usia reproduktif
b) Keadaan nulipara
c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d) Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g) Risiko rendah dari IMS
h) Tidak menghendaki metoda hormonal
i) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
k) Perokok
l) Gemuk ataupun kurus

14
15

f. Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
a) Belum pernah melahirkan
b) Adanya perkiraan hamil
c) Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
d) Perdarahan vagina yang tidak diketahui
e) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
f) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septic
g) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat
mempengaruhi kavum uteri
h) Penyakit trofoblas yang ganas
i) Diketahui menderita TBC pelvic
j) Kanker alat genital
k) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
g. Keuntungan
a) Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama
(1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka
panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
b) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)
d) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.Hubungan intim jadi lebih nyaman
karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
e) Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
f) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.Aman untuk ibu menyusui –
tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
g) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
h) Dapat digunakan sampai menopause
i) Tidak ada interaksi dengan obat-obat

15
16

j) Membantu mencegah kehamilan ektopik


k) Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
h. Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri
dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting).Ini bisa berjalan
selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar,
karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi
apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk
memeriksanya ke dokter.Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu
tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan
harus segera ke klinik jika:
a) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual,
pusing, muntah-muntah.
b) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
c) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat,
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
d) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi
kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
i. Efek Samping dan Komplikasi
a) Efek samping umum terjadi:
Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar
mensturasi, saat haid lebih sakit.
b) Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang
apabila pemasangan benar).
c) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering
berganti pasangan
e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
IUD, PRP dapat memicu infertilitas

16
17

f) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam


pemasangan IUD
g) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan
IUD.Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
h) Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri.Petugas terlatih yang
dapat melepas
i) Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD
dipasang segera setelah melahirkan)
j) Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah
kehamilan normal
k) Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
j. Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
a) 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
b) 40 hari setelah melahirkan
c) Setelah terjadinya keguguran
d) Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
e) Menggantikan metode KB lainnya
k. Waktu pemeriksaan Diri
a) 1 bulan pasca pemasangan
b) 3 bulan kemudian
c) Setiap 6 bulan berikutnya
d) Bila terlambat haid 1 minggu
e) Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
l. Keluhan-keluhan pemakai IUD
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit
perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung
tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah
banyak, pemakaian IUD harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada
perangai haid.Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya
lebih sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi
banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari.

17
18

Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta rasa
tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim
sebagai reaksi terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam rahim.
Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di
atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian IUD.
2. Norplant
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan
untuk jangka waktu 5 tahun. Norplant dipasang di bawah kulit, di atas daging
pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran
korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Masing-masing kapsul
mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga terkandung dalam
beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding
kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa
dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis. ( The Boston’s Book
Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992).
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya merek
implant yang saat ini beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering juga
digunakan untuk menyebut implant. Di beberapa daerah, implant biasa disebut
dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang
dimulai pada 1987. Sebagai negara pelopor, Indonesia belum mempunyai
referensi mengenai efek samping dan permasalahan yang muncul sebagai akibat
pemakaian norplant. Pada 1993, pemakai norplant di Indonesia tercatat sejumlah
800.000 orang.
a) Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan pada
tahun pertama adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga
1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara keseluruhan, tingkat kehamilan
yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun pemakaian
adalah 3,9 persen. Wanita dengan berat badan lebih dari 75 kilogram
mempunyai risiko kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun ketiga pemakaian
(5,1 persen).

18
19

b) Kontraindikasi norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka
yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi,
migrain, epilepsi, benjolan pada payudara, depresi mental, kencing batu,
penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Women’s Book Collective, 1992)
c) Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada
lengan kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu
kegiatan. Norplant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah
melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan
dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk
mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih,
kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan
oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu, setahun sekali
selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus diambil/dilepas.
d) Kelebihan
Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak terpengaruh
faktor lupa sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu.
e) Kekurangan
kekurangannya adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter
atau bidan yang terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping,
misalnya spotting atau menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, kadang-
kadang juga menimbulkan berat badan bertambah.
3. Kontrasepsi Mantap
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian,
jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan
lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali,
karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling
penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor.

19
20

Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang


belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang
masih ragu menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk
mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri.
Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau
lebih.

20
21

BAB 3

RENCANA KEGIATAN

3.1. Satuan Acara penyuluhan


3.1.1. Pokok Bahasan      
KB (Keluarga Berancana)
3.1.2. Sasaran
3.1.2.1 Program
Mengenal cara menggunakan KB pada Pasangan Usia Subur
3.1.2.2. Penyuluhan
KB ( Keluarga Berencana )
3.1.3. Tujuan

3.1.3.1. Tujuan Umum


Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan WUS mampu
memahami dan mengerti tentang KB.
3.1.3.2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, masyarakat diharapkan
a. Dapat menjelaskan tentang pengertian KB
b. Dapat menjelaskan tentang manfaat KB
c. Dapat menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, efektivitas,
keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
d. Dapat menjelaskan tentang masalah yang mungkin terjadi jika WUS
tidak menjadi akseptor KB
3.1.4. Materi
Adapun garis besar dari Materi KB
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB

21
22

3. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi,


efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-masing
alat kontrasepsi.
4. Masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB

3.1.5. Metode
1. Ceramah dan Tanya jawab
3.1.6. Media dan alat
1. Leaflet
2. LCD
3.1.7. Kegiatan Penyuluhan

Hari/ Tanggal :

Pukul :

Alokasi Waktu :

No Tahapan Waktu Kegiatan Ket


1 Pembukaan 4 menit a. Memperkenalkan diri Curah
b. Menjelaskan tujuan pendapat
c. Menyepakati waktu
untuk peserta
Penyuluhan
d. Menggali pengetahuan
WUS tentang KB
2 Inti 201. Menjelaskan tentang Ceramah
pengertian KB
2. Menjelaskan
tentang manfaat KB
3. Menjelaskan tentang
jenis-jenis, cara kerja,
efektivitas, keuntungan,
indikasi, kontraindikasi,
efek samping, cara dan

22
23

waktu pemberian/
pemasangan dari
masing-masing alat
kontrasepsi.
4. Menjelaskan tentang
masalah yang mungkin
terjadi jika WUS tidak
menjadi akseptor KB
3 Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi Tanya jawab
secara lisan tentang
KB

2. Memberikan salam
penutup

3.1.8. Tugas Perogranisasi


1. Moderator
Tugas: Moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah atau
pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah.
Tugas :
1. Membuka acara penyuluhan.
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok.
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan.
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi.
5. Mengatur jalannya diskusi.
2. Penyaji
Tugas : Penyaji adalah menyajikan materi diskusi kepada peserta dan
memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan
selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya.
Tugas :
1. Menyampaikan materi penyuluhan.

23
24

2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan.


3. Mengucapkan salam penutup.
3. Fasilitator
Tugas : Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang,
memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
Tugas :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan.
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir.
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan.
4. Membagikan konsumsi.
4. Simulator
Tugas : Simulator adalah sebagai simulasi atau objek fisik benda nyata
yang didemonstrasikan.
5. Dokumentasi
Tugas : Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu
kegiatan yang berkaitan dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan
kumpulan dokumen pada saat kegiatan berlangsung agar dapat disimpan
sebagai arsip.
Tugas :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikankesehatan.
6. Notulen
Tugas : Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan
penyuluhan, seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai
akhir acara. Ditulis oleh seorang Notulis yang mencatat seperti mencatat
hal-hal penting. Dan mencatat segala pertanyaan dari peserta kegiatan.
Tugas :
1. Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
2. Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audience dalam kegiatan
penyuluhan.

24
25

3.1.9. Denah Pelaksanaan:


Setting Tempat

Keterangan:

: Moderator

: Penyaji

: Fasilitator

: Simulator

: Dokumentasi

Notulen

25
26

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetry  dan Genekologi FK Unpad.2000.Teknik Keluarga


                Berencana, Bandung: Elstar Offset.
Manuaba.1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk 
                Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC.
Prawirohardjo,Sarwono. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
            Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

26

Anda mungkin juga menyukai