DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
RESKI AMELIA : (202202094)
RESKI ANAN SAJIDA : (202202095)
RESKI ANGRENI PUTRI : (202202096)
RIFANI PRATIWI : (202202097)
SITI NURALIJA : (202202098)
SITI NURFADILA : (202202099)
SITTI NURHALIJA : (202202100)
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas hidayanya dan
kesempatan maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul UPAYA PENCEGAHAN PENINGKATAN KESAKITAN DAN KEMATIAN
MATERNAL DAN NEONATAL PADA SITUASI KRISIS DAN PENGELOLAAN
SISTEM RUJUKAN UNTUK MEMFASILITASI TRANSPORTASI DAN
KOMUNIKASI DARI MASYARAKAT KE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DAN SEBALIKNYA. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan Tugas mata kuliah TANGGAP DARURAT
BENCANA. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman para pembaca, sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini, dan kami harapkan kedepannya dapat lebih baik.
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. LATAR BELAKANG.....................................................................
B. RUMUSAN MASALAH................................................................
C. TUJUAN......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Resiko kematian neonatal dan cara mengurangi angka
kematian dan kesakitan neonatal...............................................
B. Definsi Sistem Rujukan..............................................................
C. Konseling Kasus Kegawatdaruratan..........................................
D. Rujukan kasus kegawatdaruratan..............................................
E. Prinsip-Prinsip Dasar dalam melaksanakan rujukan..................
F. Perlengkapan rujukan................................................................
G. Perlengkapan Rujukan...............................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
Tujuan utama upaya pencegahan dalam situasi krisis adalah mengurangi
kesakitan dan kematian maternal serta neonatal. Pengelolaan sistem rujukan
dimaksudkan untuk memfasilitasi transportasi dan komunikasi yang efektif
antara masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga memastikan
respons yang cepat dan optimal terhadap kebutuhan kesehatan
maternal dan neonatal.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pemeriksaan Rutin
Ibu hamil dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rutin dengan bidan atau
dokter kandungan. Pemeriksaan ini biasanya meliputi pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, dan pemantauan pertumbuhan janin.
- Imunisasi
Ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi yang diperlukan selama
kehamilan, seperti vaksin influenza dan vaksin tetanus.
- Pemeriksaan Ultrasonografi
Ultrasonografi digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
janin, serta mendeteksi adanya kelainan atau masalah lainnya.
b. Rujukan Medik
1) Rujukan untuk Penyembuhan dan Pemulihan Rujukan medik dikaitkan
dengan upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. Pada
dasarnya, rujukan medik berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical
service). Rujukan medik dibedakan menjadi tiga macam yaitu rujukan
penderita, pengetahuan, dan bahan- bahan pemeriksaan (Azwar, 2018).
b) Transfer of Specimen
Transfer of specimen adalah pengiriman bahan (specimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap. Beberapa hal yang
harus dilakukan dalam pengiriman specimen yaitu:
1. Lakukan komunikasi yang baik antara tenaga medis/bidan dengan
analis laboratorium. Misalnya, tenaga medis/bidan memberikan
informasi tentang zat toksik yang dicurigai, riwayat keracunan, dan
permintaan pemeriksaan laboratorium yang lengkap untuk keperluan
administrasi.
2. Berikan sampel yang adekuat guna di- analisis dan pastikan telah
mengambil sampel dengan benar.
3. Segeralah mengirimkan sampel dan bidan harus memastikan bahwa
sampel telah diambil secara benar.
2. Sifat Rujukan
Menurut WHO (2014), berdasarkan sifatnya, rujukan ibu hamil dibedakan
menjadi:
a. Rujukan Kegawatdaruratan
Rujukan Kegawatdaruratan merupakan rujukan yang di lakukan
sesegera mungkin karena berbuhubungan dengan kondisi
kegawatdaruratan yang mendesak
b. Rujukan Berencana
Rujukan berencana merupakan rujukan yang di lakukan dengan
persiapan yang lebih lama saat keadaan umum ibu masih relative lebih
baik. Contohnya di awal persalinan atau di masa antenatal ketika
didapati kemungkinan risiko komplikasi. Karena rujukan ini tidak
dilakukan dalam kondisi gawat darurat, maka rujukan ini dapat
dilakukan dengan pilihan modalitas transportasi yang akan membuat
pasien lebih nyaman, aman, dan memiliki banyak pilihan.
4. Manfaat Rujukan
Manfaat rujukan yaitu:
1. Sudut Pandang Pemerintah Sebagai Penentu Kebijakan
(PolicyMaker)
Dari sudut pandang pemerintah sebagai penentu ke- manfaat rujukan
yaitu:
a. Membantu penghematan dana karena tidak perlu menyiapkan
peralatan kesehatan yang lengkap pada setiap
sarana kesehatan.
b. Sistem layanan kesehatan lebih jelas karena adanya kerja
sama antarpenyelenggara sarana kesehatan.
c. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama dalam
aspek perencanaan
f. Perlengkapan rujukan
Modalitas transportasi serta perlengkapan dalam kasus
kegawatdaruratan obstetri dibutuhkan guna melakukan
rujukan tepat waktu
a. Kriteria perlengkapan rujukan
- Mudah di bawa, ringan, dan kecil
- Akurat. Berfungsi baik dan berkualitas.
- Pilih permukaan kasar untuk menahan gerakan akibat percepatan dan
getaran.
- Bisa diandalkan dalam keadaan cuaca ekstrem tanpa kehilangan
akurasinya.
- Jika dibawa di pesawat terbang, bisa bertahan dengan baik dan tidak
terganggu dengan perubahan tekanan.
- Alat memiliki sumber listrik sendiri (baterai) tanpa menganggu sumber
listrik kendaraan.
b. Perlengkapan Umum
- Formulir rujukan ibu yang telah diisi lengkap, dan juga dipersiapkan
cadagan
- Tandu (stretcher)
- Stetoskop
- Termometer
- Lampu senter
- Baskom muntah
- Sfignomanimeter (yang digital lebih baik)
- Doppler (bila tidak ada, gunakan stetoskop janin)
- Infusion pump yang menggunakan tenaga baterai
- Sarung tangan steril sebanyak tiga pasang dengan berbagai ukuran
- Lubrikasi steril
- Pembalut wanita, khususnya pembalut khusus pasca-persalinan
- Larutan antiseptic
g. Kendaraan
Ibu/pasien yang akan dirujuk harus dilakukan tepat waktu dan
menggunakan kendaraan yang disesuaikan medan dan kondisi
lingkunganmenuju tempat rujukan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
materi situasi krisis dan pengelolaan sistem rujukan untuk mencegah
peningkatan kesakitan dan kematian maternal serta neonatal, pentingnya
fasilitasi transportasi dan komunikasi dari masyarakat ke fasilitas
pelayanan kesehatan menjadi nyata. Kolaborasi yang efektif antara
berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan respons yang cepat dan
terkoordinasi dalam situasi darurat tersebut.Upaya pencegahan
peningkatan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal melibatkan
peningkatan sistem rujukan, fasilitasi transportasi, dan komunikasi efektif
dari masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan, serta sebaliknya. Dalam
situasi krisis, koordinasi yang baik antara semua pihak menjadi kunci untuk
memastikan akses cepat dan tepat menuju perawatan kesehatan.
B. SARAN
Perlunya inisiatif dari pemerintah daerah untuk mengelola ambulans
secara terpadu menjadi keharusan pengembangan sistem kesehatan
daerah. Upaya itu bisa didukung oleh unsur-unsur ambulans yang
tersedia ditiap fasilitas kesehatan.Kehadiran manajemen yang mengelola
kerja sama dari unsur provider pelayanan persalinan yang dikelola
sebagai suatu satuan rujukan regional menjadi agenda utama.
DAFTAR PUSTAKA