id
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
commit
2012 to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Hubungan antara Usia Kehamilan <12 Minggu dan
≥12 Minggu dengan Anemia Defisiensi Besi di RSUD Dr. Moewardi
Pembimbing Utama
Nama : Rustam Sunaryo, dr., Sp.OG
NIP : 19480224 197603 1 002 (...................................)
Pembimbing Pendamping
Nama : Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, M.Sc., Ph.D
NIP : 19551021 199412 1 001 (..................................)
Penguji Utama
Nama : Dr. Sri Sulistyowati, dr., Sp.OG(K)
NIP : 19620822 198912 2 001 (..................................)
Penguji Pendamping
Nama : Novi Primadewi, dr., Sp.THT-KL, M.Kes
NIP : 19751129 200812 2 002 (..................................)
Surakarta,........................2012
Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr, Sp.PD-KR-FINASIM
NIP 19660702 199802 2 001 NIP 19510601 197903 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ratih Puspa Wardani, G0009180, 2012. Hubungan antara Usia Kehamilan <12
Minggu dan ≥12 Minggu dengan Anemia Defisiensi Besi di RSUD Dr.
Moewardi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kata Kunci: usia kehamilan, <12 minggu, ≥12 minggu, anemia defisiensi besi
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Ratih Puspa Wardani, G0009180, 2012. The Association between <12 and ≥12
Weeks Gestational Age with Iron Deficiency Anemia at RSUD Dr. Moewardi.
Thesis. Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Methods: This analytic study was observational using case control approach. A
sample of 60 study subjects was selected by purposive sampling and fixed disease
sampling from outpatients who visited Obstetric Clinics, RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. The data was collected by interview and some datas taken from the
medical records. The data was analyzed using multiple logistic regression model
on SPSS 20 for windows.
Results : The pregnant women with gestational age ≥ 12 weeks at RSUD Dr.
Moewardi have a greater risk for iron deficiency anemia 2.74 times larger than
<12 weeks gestational age (OR 2,74; CI 95% 0,3 sd 25,3; p 0,373). This analysis
have control the range of pregnancy as a confounding factor, but not control the
intake of nutrient.
Keywords: gestational age, <12 weeks, ≥12 weeks, iron deficiency anemia
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Alhamdulillah hirobbil’aalamin, segala puja dan puji penulis haturkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Hubungan antara Usia Kehamilan
<12 minggu dan ≥12 minggu dengan Anemia Defisiensi Besi di RSUD Dr.
Moewardi. Penelitian tugas karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan berhasil
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat
ucapan terima kasih yang dalam saya berikan kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. H. Rustam Sunaryo, dr., Sp.OG. selaku Pembimbing Utama yang telah
menyediakan waktu untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.
3. Prof Bhisma Murti, dr., MPH, MSc, PhD selaku Pembimbing Pendamping yang
tak henti-hentinya bersedia meluangkan untuk membimbing hingga terselesainya
skripsi ini.
4. Dr. Hj., Sri Sulistyowati, dr., Sp.OG (K) selaku Penguji Utama yang telah
memberikan banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Novi Primadewi, dr., Sp.THT-KL, M.Kes. selaku Penguji Pendamping yang
telah memberikan banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ari Probandari,dr., MPH, Ph.D. dan Muthmainah, dr., M.Kes selaku Tim Skripsi
FK UNS, atas kepercayaan, bimbingan, koreksi dan perhatian yang sangat besar
sehingga terselesainya skripsi ini.
7. Yang tercinta kedua orang tua saya, Ayahanda Sri Mulyantoro dan Ibunda Sri
Pantini, serta kakak-kakak saya, Indhira Wardhani dan Danur Sri Wardana
tersayang dan seluruh keluarga besar yang senantiasa mendoakan tiada henti, dan
memberikan support dalam segala hal sehingga terselesaikannya penelitian ini.
8. Partner skripsi obsgyn sekaligus sahabat-sahabat saya yang terbaik, Muflihah
Isnawati dan Puspa Damayanti yang setia memberikan saya semangat, bantuan
dan mendampingi berjuang bersama saya dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat terdekat saya, Pratita Komalasari, Prisca Priscilla, dan Sayekti
Asih, teman-teman kelompok 16 dan angkatan 2009 atas semangat dan bantuan
yang tak henti-henti dan waktu yang selalu tersedia.
10. Yang tersayang Muhammad Restu Utomo dan tante Susanti Mintarsih, Sp. OG
yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi.
11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses
penelitian tugas karya akhir ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak
sangat diharapkan.
Surakarta, 12 Juli 2012
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................ vi
b. Etiologi................. ................................................................... … 4
C. Hipotesis ............................................................................................. 20
H. Rancangan Penelitian........................................................................... 24
A. Simpulan ............................................................................................. 35
B. Saran ................................................................................................... 35
LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa (PBB), termasuk Indonesia. Salah satu sasaran MDGs adalah terkait
kesehatan ibu dan anak. Indikator MDGs yang kelima yaitu terkait angka
kematian ibu (AKI), merupakan salah satu indikator yang diperkirakan sulit
dicapai. AKI adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kelahiran hidup. AKI diperhitungkan pula pada jangka waktu 6 minggu hingga
di Indonesia sangat tinggi yaitu 228 setiap 100.000 kelahiran. Tiga faktor
saat hamil atau preeklamasi (24%), dan infeksi (11%). Dampak utama
Survei Kesehatan Nasional, angka anemia defisiensi besi pada ibu hamil
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
sebesar 40,1% dan merupakan penyebab 40% kematian ibu hamil di negara
Kebutuhan akan berbagai zat gizi termasuk zat besi pada usia kehamilan
kurang dari 12 minggu meningkat secara minimal. Setelah itu kebutuhan akan
terus membesar sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan setelah usia
kehamilan lebih dari 12 bulan diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
2009).
adakah hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian anemia defisiensi besi
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara usia kehamilan <12 minggu dan ≥12 minggu
C. Tujuan Penelitian
<12 minggu dan ≥12 minggu dengan risiko anemia defisiensi besi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
hubungan usia kehamilan <12 minggu dan ≥12 minggu dengan risiko
2. Manfaat Praktis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Definisi
b. Etiologi
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
kopi), polifenol (coklat, teh, dan kopi), dan kalsium (susu dan produk
susu).
c. Patogenesis
besi yang negatif, yaitu tahap deplesi besi. Keadaan ini ditandai oleh
besi berlanjut terus maka cadangan besi menjadi kosong sama sekali,
gangguan pada bentuk eritrosit tetapi anemia secara klinis belum terjadi.
Keadaan ini disebut sebagai iron deficient erythropoiesis. Pada fase ini
d. Manifestasi Klinis
Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-
(Bakta, 2009).
e. Pemeriksaan
1) Hemoglobin (Hb)
(Bakta, 2009).
apabila kekurangan zat besi semakin parah, dan pada saat anemia
sel darah merah. Nilai normal 80-100 fl, mikrositik < 80 fl pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
jatuh. Keterbatasan besi serum karena variasi diurnal yang luas dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
7) Serum Feritin
feritin < 20 ug/l sangat spesifik untuk kekurangan zat besi, yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai
hemoglobin di bawah 11 g/dl pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai
hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester dua. Perbedaan nilai batas
Zat besi (Fe) adalah bagian penting dari hemoglobin, mioglobin, dan
enzim, namun zat gizi ini tergolong esensial sehingga harus disuplai dari
makanan. Sumber utama zat besi adalah pangan hewani terutama yang
berwarna merah, yaitu hati dan daging, sedangkan sumber lain adalah
tersebut karena zat besi dalam nabati yaitu ferri ketika akan diabsorpsi
bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. Di samping itu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin. Jika persediaan
ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan
besi bagi janin dan plasenta, dan untuk menggantikan kehilangan darah
c. Patofisiologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu
kekurangan besi adalah deplesi cadangan zat besi. Cadangan besi wanita
dewasa sekitar 2 gram, sekitar 60%-70 % berada dalam sel darah merah
d. Epidemiologi
1) Usia Kehamilan
trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita akan
meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk
melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau
2) Usia Ibu
umur ibu hamil yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.
tinggi. Demikian pula pada usia lebih dari 35 tahun kondisi fisiknya
3) Jarak kehamilan
anemia, hal ini dikarenakan kondisi ibu belum pulih dan kebutuhan
kematian untuk ibu dan anak, hal ini dapat terjadi akibat komplikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
(Amiruddin, 2006).
keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya
a) ANC teratur jika lebih dari atau sama dengan pedoman di atas.
b) ANC tidak teratur jika frekuensi maksimal kurang dari atau sama
e. Komplikasi
buruk, baik pada ibunya maupun terhadap janinnya. Ibu hamil dengan
memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah serta dapat meningkatkan
f. Diagnosis
metode pemeriksaan yang akurat dan kriteria diagnosis yang tegas. Para
kadar hemoglobin < 11 g/dl dan memenuhi salah satu kriteria di bawah
ini :
a) MCV < 80 fl
b) MCH < 27 pg
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
setiap bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. Kebutuhan
akan berbagai zat gizi termasuk zat besi pada usia kehamilan kurang dari 12
besi.
untuk laktasi, dengan demikian jika cadangan pada awalnya direduksi, maka
2003).
Jumlah zat besi yang dibutuhkan pada wanita hamil jauh lebih besar dari
pada tidak hamil. Pada awal kehamilan kebutuhan zat besi sedikit karena
janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Kebutuhan O2 ↑ Kebutuhan O2 ↑↑
Eritrosit ↑ Eritrosit ↑↑
Hemodilusi
Keterangan:
< : kurang dari commit to user
> : lebih banyak ↑↑ : sangat meningkat
≥ : lebih dari sama dengan ↑ : meningkat ↓↓ : sangat menurun
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
Terdapat hubungan antara usia kehamilan <12 minggu dan ≥12 minggu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah semua ibu hamil di RSUD Dr.
Moewardi dengan:
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria eksklusi :
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
D. Teknik Sampling
E. Jumlah Sampel
3. Variabel Perancu
1. Variabel bebas :
Usia kehamilan
Definisi :
Usia kehamilan adalah ukuran lama waktu janin dari hari pertama
2. Variabel terikat:
Definisi:
Haemoglobin (MCH) < 27 pg, Mean Corpusculer Volume (MCV) < 80 fl,
3. Variabel perancu
Definisi:
b. Jarak kehamilan
Definisi:
kehamilan sekarang.
H. Rancangan Penelitian
UK JK ANC UK JK ANC
(minggu) (bulan) (minggu) (bulan)
Analisis data
Keterangan:
-U K : usia kehamilan -T : teratur
-J K : jarak kehamilan -TT : tidak teratur
1. Data mengenai anemia defisiensi besi diambil dari data rekam medik subjek
penelitian.
ln 1-p = a+b1X1+b2X2+b3X3
dimana :
a : konstanta
pada ibu hamil ditunjukkan oleh Odds Ratio (OR) = Exp (b).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dan ≥12 minggu dengan anemia defisiensi besi telah dilaksanakan pada
bulan Mei 2012 di Poli Kandungan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Sampel
Variabel n %
Usia kehamilan
<12 minggu 6 10
≥12 minggu 54 90
Total 60 100
Jarak kehamilan
<24 bulan 8 13,3
≥24 bulan 52 86,7
Total 60 100
Anemia defisiensi besi
Tidak 40 66,7
Ya commit to user 20 33,3
Total 60 100
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
kehamilan ≥24 bulan, dan sampel pasien bukan anemia defisiensi besi
B. Analisis Bivariat
Pada tahap ini dilakukan analisis bivariat untuk mengetahui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
besi.
Dari Tabel 4.3 dan Gambar 4.1 didapatkan ibu hamil dengan usia
besi sebanyak 5 orang (83,3%). Pada ibu hamil dengan usia kehamilan
usia kehamilan < 12 minggu (OR 2,71; Cl 95% 0,30 s.d. 24,95; p
perancu.
bulan (OR 0,79 ; Cl 95% 0,17 s.d. 3,80; p 0,778), tetapi hasil ini belum
jarak kehamilan sehingga didapatkan hasil yang lebih valid karena telah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.5 Hasil analisis regresi logistik ganda tentang hubungan usia
kehamilan <12 minggu dan ≥12 minggu dengan anemia
defisiensi besi dengan mengontrol jarak kehamilan pasien.
CI 95%
Variabel OR Nilai p
Independen Batas Batas
Bawah Atas
Usia kehamilan ≥ 12 minggu 2,74 0,30 25,30 0,373
Jarak kehamilan ≥ 24 bulan 0,79 0,26 2,37 0,763
N observasi = 60
Nagelkerke R² = 2,3%
-2 log likehood = 75,36
terdapat hubungan negatif, lemah, dan secara statistik tidak signifikan antara
usia kehamilan <12 minggu dan ≥12 minggu dengan anemia defisiensi besi.
mengalami anemia defisiensi besi 2,74 kali lebih tinggi daripada < 12
minggu (OR 2,74; CI 95% 0,30 s.d. 25,30; p 0,373). Analisis ini telah
model regresi logistik yaitu usia kehamilan dan jarak kehamilan, secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
hubungan lemah dan tidak signifikan antara hubungan usia kehamilan <12
minggu dan ≥12 minggu dengan anemia defisiensi besi (OR 2,74; CI 95% 0,30
s.d. 25,30; p 0,373). Wanita hamil usia kehamilan ≥ 12 minggu memiliki risiko
untuk mengalami anemia defisiensi besi 2,74 kali lebih tinggi daripada < 12
minggu. Hasil yang diperoleh ini menjadi lebih valid karena dalam penelitian
variabel perancu yang dapat mempengaruhi variabel terikat yaitu jarak kehamilan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinurat (2012) yang
plasenta dan janin, serta kebutuhan suplai darah untuk pembesaran uterus,
sehingga butuh lebih banyak zat besi dan deplesi zat besi lebih besar. Hal ini akan
volume darah yaitu peningkatan volume plasma dan sel darah merah. Namun,
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika
penurunan konsentrasi hemoglobin akibat hemodilusi. Bila hal ini terjadi terus-
defisiensi besi sebanyak 66,7% pasien sedangkan 33,3% pasien menderita anemia
defisiensi besi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa jumlah penderita
Pada penelitian ini, penulis telah meneliti variabel perancu Ante Natal
penelitian melakukan ANC secara teratur maka ANC tidak bisa dianalisis sebagai
faktor perancu.
penelitian, yaitu penulis tidak meneliti asupan gizi pada ibu hamil sebagai kriteria
risiko ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi. Seperti yang diungkapkan
oleh Andrews (2005) bahwa terdapat hubungan yang kuat antara asupan gizi
dengan gangguan metabolisme zat besi. Gangguan metabolisme zat besi akibat
kekurangan nutrisi merupakan penyebab tersering anemia defisiensi besi pada ibu
hamil.
mengontrol asupan gizi pada ibu hamil memerlukan waktu yang lama dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
prosedur yang rumit. Mengontrol asupan gizi pada ibu hamil harus dilakukan
dengan metode 24 hours food recall dengan metode home visit minimal 3 kali
dalam seminggu. Asupan gizi ibu hamil juga perlu ditimbang berat dan kadar
kalori dalam makanan. Sedangkan untuk melakukan metode 24 hours food recall
pada ibu hamil selalu berbeda prosedurnya setiap masing-masing bulan kehamilan
Kelemahan lain dari penelitian ini yaitu tidak dikendalikannya usia ibu
hamil sebagai faktor perancu. Salah satu keadaan kehamilan yang dapat berisiko
tinggi adalah umur ibu hamil yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.
Pada usia kurang dari 20 tahun kebutuhan zat besi meningkat ditunjang dengan
keadaan hamil yang lebih membutuhkan zat besi maka kemungkinan untuk
menderita anemia pada kehamilan cukup tinggi. Demikian pula pada usia lebih
dari 35 tahun kondisi fisiknya sudah menurun, daya tahan tubuh terhadap berbagai
serangan penyakit tidak lagi optimal dan rentan terhadap komplikasi penyakit (Al-
Mehaisen , 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
bahwa terdapat hubungan negatif, lemah, dan secara statistik tidak signifikan
antara usia kehamilan <12 minggu dan ≥12 minggu dengan anemia defisiensi
besi. Wanita hamil dengan usia kehamilan ≥ 12 minggu memiliki risiko untuk
mengalami anemia defisiensi besi 2,74 kali lebih besar daripada usia
kehamilan < 12 minggu (OR 2,74; CI 95% 0,30 s.d. 25,30; p 0,373).
B. Saran
1. Edukasi terhadap ibu hamil untuk menjaga asupan gizi seiring dengan
defisiensi besi.
2. Edukasi wanita untuk mengatur jarak kehamilannya tidak terlalu dekat dan
dengan anemia defisiensi besi dengan populasi yang lebih luas serta lebih
commit to user
35