Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya
Teknik Laboratorium Medis Universitas Sari Mutiara Indonesia
Oleh :
Oleh:
Mengetahui, Mengetahui,
Dosen pembimbing Ketua Program Studi DIII Analis Kesehatan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia
JUDUL
Tim Penguji
Tanda Tangan
Diketahui, Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Ketua Program Studi D-III
Universitas Sari Mutiara Indonesia Teknologi Lboratorium Medis
Fakultas Farmasi Dan Ilmu
Kesehatan Universitas sari
Mutiara Indonesia
A. IdentitasDiri
1. Nama : Fahira Adhani Alitala Hasibuan
2. Tempat, TanggalLahir : Kisaran, 18 Maret 1999
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. Gurami, Sidomukti, Kisaran Barat
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : BelumKawin
7. AnakKe :1
8. Pekerjaan : Mahasiswa
9. Kewarganegaraan : Indonesia
10. No. Telepon : 082274441564
11. E-mail : fahira.adhani@yahoo.co.id
12. Nama Ayah : Ali Hotman Hasibuan, S.Sos, M.M
13. Nama Ibu : Hanipa Sofiawati Siregar, S.K.M
14. Pekerjaan
Ayah : PNS
Ibu : PNS
15. Alamat Orang Tua : Jl. Gurami, Sidomukti, Kisaran Barat
B. RiwayatPendidikan
Tahun 2003-2009 : SDN 010083 KISARAN
Tahun 2009-2012 : SMP N 6 KISARAN
Tahun 2012-2015 : SMAN 1 MATAULI PANDAN
Tahun 2017-2020 : D-III ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA
INDONESIA
ABSTRAK
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah dalam
tubuh menjadi terlalu rendah. Anemia banyak terjadi dimasyarakat terutama pada ibu hamil. Anemia
pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin < 11 gr/dL. Hematokrit didefenisikan
sebagai jumlah volume darah merah terhadap volume seluruh darah dinyatakan % tergantung pada
jenis kelamin. Hubungan anemia pada ibu hamil dengan kadar hematokrit sangat berkaitan, kadar
hematokrit yang rendah dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin biasanya diakibat oleh faktor
pendidikan ibu dan pendapatan keluarga. Telah dilakukan Pemeriksaan Kadar Hematokrit Pada Ibu
Hamil Penderita Anemia Di Puskesmas Sidodadi Kisaran Barat Tahun 2020. Jenis penelitian ini
bersifat deskriptif dan metode mikrohematokrit yang bertujuan untuk mengetahui kadar hematokrit
pada ibu hamil yang menderita anemia di Puskesmas Sidodadi Kisaran Barat. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus Tahun 2020 di Puskesmas Sidodadi Kisaran Barat dengan
sampel sebanyak 15 orang. Dari hasil penelitian diperoleh hasil pemeriksaan pada ibu hamil
penderita anemia kadar hematokrit yang menurun sebanyak 9 orang (60%) dan yang normal
sebanyak 6 orang (40%). Kadar hematokrit yang rendah biasanya disebabkan oleh pola makan, pola
hidup dan keturunan, sedangkan kadar hematokrit yang normal pada anemia biasanya disebabkan
karena pasien sudah menjaga pola makan yang sehat dan menjaga pola hidup yang baik. Untuk ibu
hamil penderita anemia agar tetap mejaga kondisinya agar tidak menjadi parah.
Kata Kunci : Ibu Hamil, Anemia, Hematokrit
i
ABSTRACT
Anemia is a blood disorder that commonly occurs when the levels of red blood cells in the body
become too low. Anemia is common in society, especially pregnant women. Anemia in pregnant
women is a condition of mothers with hemoglobin levels <11 g / dL. Hematocrit is defined as the
amount of red blood volume to the volume of whole blood expressed as % by gender. The
relationship between anemia in pregnant women and hematocrit levels is very closely related, low
hematocrit levels can have a negative impact on the mother and fetus, usually due to factors of
mother's education and family income. Examination has been of hematocrit levels in anemic
pregnant women at the Sidodadi Health Centre Kisaran Barat, 2020. This type of research is
descriptive and using microhematocrit method, which aims to determine the levels of hematocrit in
pregnant women who suffer from anemia at Sidodadi Health Center Kisaran Barat. This research
was conducted in July - August 2020 at Puskesmas Sidodadi Kisaran Barat with a sample of 15
people. From the results of the study, the results of examinations in pregnant women with anemia,
the hematocrit levels decreased by 9 people (60%) and normal as many as 6 people (40%). Low
hematocrit levels are usually caused by diet, lifestyle and heredit meanwhile, normal hematocrit
levels in anemia are usually caused because the patient has maintained a healthy diet and
maintains a good lifestyle. For pregnant women with anemia to keep their condition from getting
worse.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
judul “ANALISA HEMATOKRIT DENGAN METODE MIKRO
MENGGUNAKAN DARAH KAPILER PADA IBU HAMIL PENDERITA
ANEMIA DI PUSKESMAS SIDODADI KISARAN BARAT
TAHUN 2020” Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan program Diploma III Jurusan Analis Kesehatan
di Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan. Dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini. Untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
1. Bapak Dr. Parlindungan Purba, SH., MM., selaku Ketua Yayasan Universitas
Sari Mutiara Medan.
2. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.kes., selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia Medan.
3. Ibu Taruli Rohana Sinaga, Sp., MKM., selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan.
4. Ibu Yunita Purba, M.Si., selaku Ketua Prodi Analis Kesehatan Universitas Sari
Mutiara Indonesia Medan.
5. Bapak Erlan Aritonang S.Si, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengarahkan dan membimbing
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya.
6. Ibu dr. Linda Stella Tarigan.M.Ked(ClinPath).Sp.Pk, selaku dosen penguji saya
yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah saya.
7. Kepada orang tua saya yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
8. Teman-teman serta kerabat yang telah mendukung dan membantu dalam
menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa
banyak kesalahan dan kekurangan pada Karya Tulis Ilmiah ini baik dalam kata –
kata maupun penyajian. Maka dari itu segala saran dan kritik yang bersifat
iii
membangun, dari pada dosen penguji dan dosen pembimbing dibutuhkan untuk
menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.
Demikian Karya Tulis Ilmiah ini apabila ada kesalahan penulisan mohon
maaf yang sebesar – besarnya dan penulis ucapkan terimakasih.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anemia ..................................................................................... 5
2.1.1. Defenisi Anemia ........................................................... 5
2.1.2. Anemia pada Ibu Hamil ................................................ 5
2.1.3. Jenis Anemia pada Ibu Hamil ....................................... 7
2.1.4. Patofisiologi Anemia pada Ibu Hamil .......................... 8
2.1.5. Tanda Dan Gejala Anemia............................................ 9
2.1.6. Klasifikasi Anemia ....................................................... 10
2.1.7. Dampak Anemia ........................................................... 13
2.1.8. Pencegahan Anemia...................................................... 14
2.1.9. Diagnosis Anemia......................................................... 15
2.2. Hematokrit ................................................................................ 15
2.2.1. Defenisi Hematokrit...................................................... 15
2.2.2. Pemeriksaan Hematokrit ............................................... 16
2.2.3. Macam-MacamPemeriksaan Hematokrit ..................... 17
v
2.2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Hematokrit 18
2.2.5. Tahapan Kesalahan Pemeriksaan Hematokrit .............. 19
2.2.6. Bahan Pemeriksaan Hematokrit ................................... 19
2.3 Kerangka Konsep ...................................................................... 20
vi
5.2. Saran ......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 30
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 34
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Morfologi Sel Darah Merah Pada Anemia ................................. 12
Gambar 2.2 Sel Darah Merah Anemi ............................................................. 12
Gambar 2.3 Tabung Kapiler Dengan Darah ................................................... 17
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kadar Hemoglobin ................................................................... 7
Tabel 4.1.1 Tabel Hasil Pemeriksaan Kadar Hematoktrit Menurun Pada
Ibu Hamil ..................................................................................... 26
Tabel 4.1.2 Tabel Hasil Pemeriksaan Kadar Hematoktrit Nornal Pada Ibu
Hamil ........................................................................................... 27
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
yaitu terjadinya prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, kecacatan bahkan
kematian bayi (Fikawati, 2015).
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di <11
g/dL pada trimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin < 10,5 g/dL pada trimester 2
(Soebroto, 2010). Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian
intrauterin, prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah
terkena infeksi. Pada ibu, saat kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan
prematuritas, ancaman dekompensasi kordis dan ketuban pecah dini. Pada saat
persalinan dapat mengakibatkan gangguan kontraksi tidak normal, retensio
plasenta (ari-ari yang tertahan didalam rahim) dan perdarahan post partum karena
atonia uteri (Styawati, 2013).
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil
diantaranya umur kehamilan, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jarak
kehamilan, paritas, konsumsi tablet tambah darah (TTD), dan riwayat penyakit
(Keisnawati dkk, 2015). Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap anemia
karena ibu yang berpendidikan tinggi dapat lebih memperhatikan kesehatannya
dan janin yang dikandungnya (Soh et al, 2015). Pendapatan keluarga yang rendah
memungkinkan ibu mendapatkan nutrisi yang kurang baik selama kehamilan
sehingga risiko menderita anemia meningkat (Milman, 2013; Soh et al, 2015;
Vehraet al, 2012).
Ibu hamil dapat mengalami anemia karena kebutuhan zat besi selama
hamil meningkat untuk pertumbuhan janin. Anemia kehamilan dapat dicegah
apabila seorang ibu mempunyai asupan nutrisi yang bagus sebelum hamil
sehingga mempunyai cadangan zat besi di dalam tubuh (Noran and Mohammed,
2015). Ibu hamil yang tidak mengonsumsi tablet tambah darah lebih berisiko
mengalami anemia, selain itu riwayat penyakit seperti malaria dan cacingan juga
dapat menyebabkan anemia (Alene and Abdulahi, 2014).
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan
bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5 %,
remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 39,5%.
Wanita mempunyai resiko terkena anemia paling tinggi terutama remaja putri
3
sumber makanan nabati yang merupakan sumber zat besi yang tinggi (Briawan,
2014).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian
tentang “Analisa Hematokrit Dengan Metode Mikro Menggunakan Darah
Kapiler Pada Ibu Hamil Penderita Anemia Di Puskesmas Sidodadi Kisaran
Barat Tahun 2020”.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anemia
5
6
Akan tetapi, munculnya gejala bersifat individual, bisa jadi orang yang memiliki
hemoglobin 10gr/dL masih dapat beraktifitas secara normal dan energik, sedangkan
yang lain tampak letih dan lesu (Fatonah S, 2016).
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik pada ibu hamil,
baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyebab
yang dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran
prematur, persalinan yang lama akibat kelemahan kontraksi otot rahim,
perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim, syok,
infeksi (baik saat bersalin atau pasca bersalin), serta anemia yang berat dapat
menyebabkan penyakit jantung pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2013).
Dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat diamati dari
besarnya angka kesakitan dan kematian ibu hamil, peningkatan angka kesakitan
dan kematian janin, serta peningkatan risiko terjadinya berat badan lahir rendah.
Penyebab utama kematian ibu hamil antara lain adalah pendarahan pasca partum
(di samping eklampsia dan penyakit infeksi) dan plasenta previa yang
kesemuanya berpangkal pada anemia defisiensi. Kebutuhan akan zat besi selama
kehamilan meningkat, ditujukan untuk memasok kebutuhan janin dalam
bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zat besi), pertumbuhan
plasenta, dan peningkatan volume darah ibu (Arisman, 2010).
Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil. Jumlah darah
dalam tubuh meningkat sekitar 20-30%, sehingga memerlukan peningkatan
kebutuhan pasokan zat besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin. Ketika
hamil, tubuh membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh
mungkin memerlukan darah hingga 30% lebih banyak daripada ketika tidak
hamil. Selama kehamilan, anemia memiliki kadar hemoglobin 11 gr/dL
(Hematokrit <30%) pada awal kehamilan. Wanita hamil mungkin perlu diberikan
obat profilaktik karena hemodilusi (pengencerah darah) untuk mengurangi kadar
hemoglobin sampai <10 gr/dL. Anemia terjadi pada 1/3 dari wanita hamil selama
trisemester ketiga. Penyebab paling umum adalah defisiensi zat besi dan float
(Proverawati, A, 2011).
7
Tabel 2.1
darah merah) yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak seimbang
yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga memberi efek
yaitu konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 gr/dL. (Sarwono,2010).
Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30% dan
hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodilusi untuk membantu meringankan
kerja jantung. Hemodulusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil
berkisar 11 gr/dL maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia
dan hemoglobin ibu akan menjadi 9,5-10 gr/dL (Smith dkk., 2010).
beradaptasi dan mengimbangi perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada
gejala apapun sampai anemia menjadi lebih berat. Gejala anemia ringan
diantaranya (Proverawati A ,2011) :
a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Lemah
d. Sesak nafas
e. Tampak pucat
2. Anemia Berat
Beberapa tanda yang menunjukan anemia berat pada seseorang diantaranya
(Proverawati A, 2011) :
a. Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam, lengket dan berbau busuk,
tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran
pencernaan
b. Denyut jantung cepat
c. Tekanan darah rendah
d. Frekuensi pernafasan cepat
e. Pucat dan badan dingin
f. Kelelahan atau kekurangan energi
g. Kesemutan
h. Daya konsentrasi rendah
4. Anemia Hipoplastik
Anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu
memproduksi sel-sel darah merah. Dimana penyebab terjadinya belum
diketahui dengan pasti kecuali kompilkasi akibat infeksi yang sangat
berbahaya (sepsis), sinar rontgen, racun dan obat-obatan (Pertiwi, 2016).
5. Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat, biasa terjadi pada penyakit malaria (Handayani, 2012).
haid.
4) Bila merasakan tanda adanya gejala anemia, segera konsultasi ke dokter
untuk dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan (Tarwoto, dkk, 2010).
2.2 Hematokrit
2.2.1 Definisi Hematokrit
Hematokrit berasal dari dua kata yaitu “haem” yang artinya darah dan
“krinein” yang artinya memisahkan (Gandasoebrata,2010). Hematokrit dalam
kamus kedokteran webster’s new world (2010) didefenisikan sebagai jumlah
volume darah merah terhadap volume seluruh darah dinyatakan % yang tergantung
pada jenis kelamin. Hematokrit dalam bahasa inggris disebut dengan packed cell
16
volum ( PCV) pemeriksaan ini dikenal sebagai volume endapan eritrosit ( Bain B.J.,
2012).
Hematokrit merupakan persentase dari sel darah dan sering dijadikan sebagai
parameter untuk menilai penurunan massa eritrosit, selain kadar hemoglobin dan
hitung eritrosit. Peningkatan jumlah hematokrit dalam sirkulasi darah dapat
meningkatkan viskositas darah yang kemudian akan menyebabkan penurunan
kecepatan aliran darah sehingga dapat menyebabkan trombosis dan penurunan laju
transport oksigen ke jaringan tubuh dan dapat menyebabkan kurangnya aliran darah
ke organ tubuh (iskemik/infark) seperti di otak, mata, telinga, jantung, dan
ekstremitas (Malisan dkk., 2015).
Buffy coat yang letaknya diantara lapisan sel darah merah dan plasma. Lapisan ini
terdiri dari leukosit dan trombosit yang berwarna kelabu kemerahan atau keputih-
putihan. Keadaan normal tinggi lapisan Buffy coat 0,1 mm sampai dengan 1 mm.
tingginya 0,1 mm kira-kira sesuai dengan 1000 leukosit/mm3. Tinggi Buffy coat
yang masih dalam range normal belum berarti benar, misalnya kalau ada limfosit
yang pada umumnya lebih kecil dari granulosit. Tingginya lapisan Buffy coat
merupakan perkiraan saja terhadap ada tidaknya leukositosis (Bain, J, et al, 2012).
yaitu :
1. Penempatan tabung kapiler pada lubang centrifuge yang kurang tepat
sehingga menyebabkan nilai hematokrit tinggi palsu.
2. Penggunaan alat hematology analyzer dalam waktu lama akan mengakibatkan
alat menjadi panas sehingga menjadi hemolisis dan nilai hematokrit rendah
palsu (Gandasoebrata, 2010).
Kekurangan pada pemeriksaan hematokrit dengan cara otomatis
menggunakan Hematology Analyzer adalah kurang efesien dari segi dana dan
membutuhkan sampel darah yang lebih banyak, sedangkan kelebihannya yaitu
hasil dari pemeriksaan akan dibaca secara otomatis dan hasil pemeriksaan dapat
langsung diketahui secara tepat dan mempunyai derajat ketepatan yang tinggi.
Pemeriksaan hematokrit dengan Hematology Analyzer dapat menggunakan alat
sysmex XP-100 dengan 3 detectorblok. Pemeriksaan hematokrit menggunakan
alat sysmex XP-100 reagen yang digunakan adalah cell pack yang berfungsi
untuk pengenceran atau diluents (Wulandari, 2017).
Keterangan :
: Variabel Diteliti
: Variabel Tidak Diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
22
23
Dan dari hasil pemeriksaan pada 15 sampel pasien ibu hamil yang didapat,
diperoleh hasil kadar hematoktit yang menurun (tidak normal) sebanyak 9 sampel,
maka persentasenya adalah :
x 100%
x 100%
29
30
4.2 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang berjudul Pemeriksaan Hematokrit Dengan
Metode Mikro Menggunakan Darah Kapiler Pada Ibu Hamil Penderita Anemia di
Puskesmas Sidodadi Kisaran Barat tahun 2020. Dengan sampel sebanyak 15
orang, diperoleh 9 sampel diantaranya hasil kadar hematokrit menurun
dikarenakan faktor pekerjaan dan ekonomi pasien, serta kurangnya pengetahuan
pasien tentang anemia pada ibu hamil sehingga mengalami penurunan hematokrit.
Nilai normal hematokrit pada wanita dewasa :
37 – 47%
5.2 Saran
1. Diharapkan petugas kesehatan terus melakukan penyuluhan tentang
upaya-upaya penurunan penyakit anemia kepada ibu hamil, serta
memperbaiki cara penyampaian informasi pada saat ibu hamil
melakukan pemeriksaan tentang cara pencegahan timbulnya anemia,
baik berupa pola konsumsi yang baik dan cara menjaga kesehatan tubuh
ibu hamil sendiri.
2. Bagi Ibu Hamil, Kejadian anemia pada ibu hamil dapat berdampak
pada timbulnya penyakit penyerta kehamilan. Ibu hamil hendaknya
memperhatikan pola konsumsi gizi, pola istirahat, dan faktor -faktor
yang mampu menurunkan resiko anemia ketika hamil. Ibu hamil
hendaknya aktif mencari informasi tentang cara pencegahan anemia
pada ibu hamil baik dengan bertanya pada petugas kesehatan maupun
dengan mencari informasi di media-media yang ada di lingkunganya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar
penelitian selanjutnya. Dan diharapkan dapat dilakukan penelitian
tentang cara penanganan anemia pada ibu hamil.
33
34
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur Kehidupan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Briawan, D. 2014. Anemia Masalah Gizi Pada Remaja Wanita. Jakarta : EGC.
Fathonah, S. (2016). Gizi & Kesehatan untuk Ibu Hamil. Jakarta: Erlangga.
Fikawati, dkk. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT Prestasi Sukakarya.
Fikawati, S., Syafiq, A., & Veretamala, A. (2017). Gizi Anak Dan Remaja.
Depok: Rajagrafindo Persada.
Hoffbrand, A., Petit, J. & Moss, P. Kapita Selekta Hematologi. 11–18 (EGC:
Jakarta, 2011).
Mahode, A.A., Lestari, E., Chairlan. 2011. Pedoman Teknik Dasar Laboratorium
Kesehatan. Jakarta : EGC.
Malisan, E., Wantania .F.E., dan Rotty, L.W.A. 2015. Hubungan Kadar
Hematokrit Dengan Kelas Nyha Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif
Obesitas Sentral Yang Dirawat Jalan Dan Dirawat Inap Di RSUP Prof.
Dr. R. D. Kando. [Jurnal e-Clinic(eCl)],Vol. 3 (2) : 702.
Noran M and Mohammed M. (2015). The Impact of Maternal Iron Deficiency and
Iron Deficiency Anemia on Child’s Health. Saudi Medical Journal 2015,
36 (2): 146-149.
Pertiwi, Intan. 2016. Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Besi
Di Puskesmas Godean II, Sleman Yogyakarta (KTI). Yogyakarta:
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Proverawati, Asfuah S. 2011. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Salmariantity. (2012). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Kabupaten
Indragiri Hilir tahun 2012. Jakarta: FK UI.
Setyawati Bu. Perbedaan Asupan Protein, Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin B12
Antara Ibu Hamil Trimester III Anemia dan Tidak Anemia di Puskesmas
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2013.
Shiel W, Stoppler M. 2010. Kamus Kedokteran Webster’s New World. Edisi ke-
3. Dialihbahasakan oleh Paramita. Jakarta: PT Indeks.
Soh KL, Eusni RMT, Salimah J, Soh KG, Norhaslinda BR, and Rosna AR.
(2015). Anemia among Antenatal Mother in Urban Malaysia. Journal of
Biosciences and Medicines 2015 (3): 6-11.
Sriwahyuni., Indriasari, R, Salam, A. (2013). Pola konsumsi buah dan sayur serta
asupan zat gizi mikro dan serat pada ibu hamil di Kabupaten Gowa.
Diakses dari repository.unhas.ac.id/
bitstream/handle/.../Jurnal%20MKMI.pdf?
Tarwoto dan Wasnidar. (2007). Anemia pada Ibu Hamil, Konsep dan
Penatalaksanaanya. Jakarta: Trans Info Media.
Lampiran 1
Lampiran 2
40
Lampiran 3
41
Lampiran 4
42
Lampiran 5
DOKUMENTASI PENELITIAN
43
44
Lampiran 6
Tanda Tangan
No Tanggal Pembahasan Saran Dosen
Pembimbing
1 Perbaikan dan
28 Agustus 2020 Bab IV dan Bab V
Lanjut abstrak
2
9 September 2020 Abstrak Perbaikan
Lampiran 7
LEMBAR BUKTI KONSULTASI
46
Lampiran 8
BUKTI PEMBAYARAN