Anda di halaman 1dari 11

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NEONATUS


CUKUP BULAN DENGAN CAPUT SUCCEDANEIUM
DI PMB BIDAN AGUSTINA TAHUN 2023

Disusun Oleh:

Nama : AGUSTINA SASMITA


NPM : 19220300196

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

2023
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NEONATUS
CUKUP BULAN DENGAN CAPUT SUCCEDANEIUM
DI PMB BIDAN AGUSTINA TAHUN 2023

Oleh:

Nama : AGUSTINA SASMITA


NPM : 19220300196

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipersentasikan di hadapan tim

penguji.

Jakarta, Mei 2023


Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

( )
NIDN:

i
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NEONATUS CUKUP BULAN
DENGAN CAPUT SUCCEDANEIUM
DI PMB AGUSTINA TAHUN 2023

Oleh:

Nama : AGUSTINA SASMITA


NPM : 19220300196

Telah dipresentasikan pada tanggal ……………… di hadapan tim penguji Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju.
Jakarta, Mei 2023

Tanggal, ……………….. 2023

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini

Agus Santi Br.G.,S.ST, M.Kes Gaidha K Pangestu, S.Tr.Keb., M.Keb


NIDN. 317088406 NIDN. 0317119401
Menyetujui,

Mengesahkan,

Dosen Penangung Jawab Stase

(…………………………………….)

Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmatnya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Seminar Kasus yang berjudul

“Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baíu Lahir Dengan Caput Succedaneium di

PMB Bidan AGUSTINA Tahun 2023”.

Dalam penyelesaian Laporan Seminar Kasus ini penulis mendapatkan bimbingan,

arahan dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dís. H.A.Jacub Chatib, Selaku Ketua Yayasan Universitas Indonesia Maju.

2. Prof.Dr.H.M. Hafizurrachman, Mph, Selaku Pembina Yayasan Universitas

Indonesia Maju.

3. Dí. Astrid Novita, SKM,MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik & Inovasi

Universitas Indonesia Maju.


5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Ketua II Bidang Sumber Daya & Keuanan

Universitas Indonesia Maju.

6. Hidayani Am. Keb, SKM.,MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas

Indonesia Maju.

7. Hedy Hardiana. Skep, M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas

Indonesia Maju.

8. Fanni Hanifah, S.ST. M.Keb, Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan

Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju.

9. Selaku Dosen Pembimbing Seminaí Kasus Uneversitas

Indonesia Maju.

10. . Selaku Dosen Responsi Seminaí Kasus

Uneversitas Indonesia Maju.

11. selaku Responsi CI Seminaí Kasus Uneversitas

Indonesia Maju.

12. Ny. F, selaku Klien dalam Seminar Kasus caput succedeneum di Uneversitas

Indonesia Maju.

Penulis menyadari bahwa Laporan Seminar Kasus ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik dan saían atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan guna

perbaikan di PMB bidan AGUSTINA yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan

manfaat bagi pembacanya.


iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 3

D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan 4

BAB II ĽINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir 5

1. Pengertian 5

2. Peíawatan Pada Bayi Baíu Lahir 5

3. Kebutuhan Dasaí Pada Bayi Baíu Lahir 7

4. Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir 9

B. Caput Succedaneum 10

1. Definisi 10

2. Etiologi Caput Succedaneum 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Caput Succedaneum 11

4. Penanganan Caput Succedaneum 13

BAB III TINJAUAN KASUS


v
A. Data Subyektif 15
B. Data Objektif 16

C. Analisis Data 19

D. Penatalaksanaan 19
BAB IV PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian 19

B. Pembahasan Hasil Penelitian 19

BAB V PENUĽUP

A. Kesimpulan 24

B. Saran 24

DAFTAR

PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Menurut Hoyert L. D merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan,
persalinan, dan pasca persalinan yang dijadikan indikator derajat kesehatan perempuan. Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target global Sustainable Development Goals (SDGs)
dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2030.
Menurut BKKBN Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa. Angka
Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat,
2020). Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2007 menjadi
359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012.
Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan jumlah kematian bayi umur kurang dari 28
hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKN menggambarkan
tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan persalinan, dan
postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian neonatal, berarti semakin rendah tingkat
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Angka Kematian Neonatal pada tahun 2020 di Provinsi Banten
adalah 4,1 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi di Provinsi Banten tahun 2020 sebesar
1.068 lebih rendah di banding data tahun 2019 sebesar 1.154 neonatal. Berdasarkan gambar 3.1,
kabupaten/kota dengan Jumlah Kematian Neonatal tertinggi adalah Kabupaten Lebak yaitu 279
neonatal, diikuti Kabupaten Tangerang 228 dan Kabupaten Serang 210. Sedangkan Kabupaten / Kota
dengan jumlah kematian neonatal terendah adalah Kota Tangerang Selatan 17 neonatal, Kota
Cilegon 18 neonatal dan Kota Serang 25 neonatal.
Persalinan lama atau partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih 25 dari 24 jam
pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi. Persalinan berlangsung lama dapat
menimbulkan komplikasikomplikasi baik teíhadap ibu maupun janin dan dapat
meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Komplikasi pada janin atau anak yang
disebabkan oleh partus lama yaitu perlukaan jaringan lunak bayi baru lahir yang salah
satunya adalah Caput Succedaneum. (4) Caput Succedaneum sering dijumpai pada partus
lama, partus obstruksi dan pada pertolongan persalinan dengan ekstraksi vakum. Caput
succedaneum adalah terjadi edema dibawah kulit kepala bayi sebagai akibat pengluaran cairan serum
dari pembuluh darah dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Biasanya akan menghilang dalam
waktu 2-5 hari postpartum.

2. Tujuan

Tujuan studi kasus yang dilakukan terhadap bayi baru lahir Ny. F Neonatus cukup bulan

dengan caput succedaneum, adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Umum :

Melakukan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir neonatus cukup bulan dengan
caput succedaneium

b. Tujuan Khusus :

1) Melakukan Pengkajian data subjektif pada asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny. F dengan

caput succedaneum di PMB Agustina S

2) Melakukan Pengkajian data objektif pada asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny.F

Neonatus cukup bulan Usia 1 jam dengan Caput Saccedanium di PMB Agustina S

3) Melakukan penegakan analisa data pada asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny. F

Neonatus cukup bulan Usia 1 jam dengan caput succedaneum di PMB Agustina S

4) Melakukan penatalaksanaan pada Asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny. F Neonatus

cukup bulan Usia 1 jam dengan caput succedaneum di PMB Agustina S

3. . Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan


1) Bagi Pasien

Untuk meningkatkan mutu pelayan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, dan untuk

mengetahui tanda tanda bahaya pada bayi baru lahir. Untuk menghindari kegawat daruratan

dan menurunkan angka kematian bayi baru lahir.

2) Bagi Penulis

Untuk menamabah dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan keilmuan pada bayi

baru lahirNy. F neonatius cukup bulan usia 1 jam dengan caput sucedenium. Disamping itu

unutk mendapatkan asuhan yang sesuai, berdasarkan kasus yang terjadi yaitu Bayi baru lahir

dengan Caput Succedaneum, berdasarkan pedoman penatalaksanaan, sehingga dapat

mencegah komplikasi yang dapat menyebabkan kematian pada bayi.

3) Manfaat Bagi Institusi Pendidikan/UIMA

a. Bagi Puskesmas Wilayah Kerja Setempat.

Dapat dijadikan refeíensi dan pengembangan penelitian mengenai Caput

Succedaneum, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam penelitian

selanjutnya.

b. Bagi Pendidikan

Dapat dijadikan sumber bacaan yang berhubungan dengan masalah bayi baru lahir

dengan Caput Succedaneum,

c. Bagi Profesi Bidan

Bidan sebagai profesi dapat membeíikan pelayanan kesehatan yang sesuai

kewenangannya dalam mengembangkan asuhan kebidanan, termasuk memberikan

penanganan awal dan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan Caput

Succedaneum.

Anda mungkin juga menyukai