Anda di halaman 1dari 17

Nama : Syahdah Iksiroh Al Husnah

NPM : 18700065
Kelas : 2018 A
LATIHAN SOAL
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

1. Salah satu kegiatan surveilans pencegahan penyakit pes adalah memastikan sumber
penularan. Apakah tanda-tanda yang bukan infestasi adanya tikus?
a. Bau tikus.
b. Faeces tikus.
c. Suara tikus
d. Adanya tikus
e. Jejak tikus.
Pembahasan :
Tanda-tanda infestasi adanya tikus meliputi :

1.FAECES : SPINDLE FAECES :BES FAECES :KECIL


(KUMPARAN)/ AR BENTUK
SKOCI BENTUK – BATANG (ROD)
TERSEAR HALUS SOSIS 1,5 CM
1,25 CM BESAR,
2.RUN WAYS : BEKAS TERKUMPUL
GESEKANBADAN 2 CM
TIKUS DENGAN
TEMBOK
3.TRACKS (BEKAS
TELAPAK KAKI)
4.GNAWING (GIGITAN)
5.TIKUS HIDUP/MATI
~ 20 EKOR.
Jadi yang bukan merupakan tanda-tanda infestasi adanya tikus adalah bau tikus
Sumber : Power Point dr Gembong “Review Emerging DS,PP-PL,PHEIC” slide 63

2. Hitunglah predictive value negative.


a. 190/400
b. 10/3590
c. 10/3600
d. 3590/3800
e. 10/200
Pembahasan :
predictive value negatif = d /(c+d) = 3590/(10+3590) = 3590/3600
Sumber : Power Point dr. Gembong “Sensitivity Spectivity” slide ke 7
3. Hitunglah prevalence dalam kasus ini.

a. 200/3800
b. 200/4000
c. 3800/4000
d. 190/4000
e. 400/4000
Pembahasan :
Prevalence Rate :
Jumlah kasus Penyakit yang ada = 200
Populasi dalam risiko 4000

Sumber : Power Point dr. Andiani “Ukuran-ukuran dalam Epidemiologi” slide ke 8

4. Prevalence mempengaruhi perubahan :


a. Sensitivity.
b. Spesifity.
c. Predictive value positive
d. Predictive value negative
e. Tidak punya pengaruh apapun.
Pembahasan : Makin tinggi prevalens, makin tinggi PPV
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Screening” slide ke 17

5. Seorang dokter puskesmas ingin melakukan upaya pencegahan Ca Mammae di wilayah


kerjanya. Jumlah penduduk berisiko di wilayah tersebut mencapai 4000 jiwa. Apakah upaya
skrining yang tepat digunakan pada kasus diatas?
a. Rontgen dada.
b. Mammography.
c. USG.
d. Biopsi
e. EKG

Pembahasan : Mammogram merupakan salah satu jenis pemeriksaan pada payudara


untuk mendeteksi adanya sel kanker yang sedang berkembang
Sumber : Putra dane kurnia,Imam santoso. 2009 . Identifikasi Keberadaan Kanker Pada
Citra Mammografi Dengan Menggunakan Metode Wavelet Haar. TRANSMISI, Jurnal
Teknik Elektro, Volume11, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 100-106.
6. Sebutkanlah pernyataan yang betul pada soal dibawah ini :
a. Tes sensitivity kurang berarti dalam kegunaan klinis.
b. Tes specitivity kurang berarti dalam kegunaan klinis
c. Tes Predictive value positive kurang berarti dalam kegunaan klinis.
d. Tes predictive value negative kurang berarti dalam kegunaan klinis..
e. Tes predictive value sangat berarti dalam kegunaan klinis

Pembahasan : Kemampuan utk menentukan yg mempunyai penyakit dan tdk


mempunyai penyakit, kemampuan utk menentukan orang yg mempunyai
penyakit,kemampuan dari suatu test utk mengidentifikasi secara benar orang-orang yang
mempunyai penyakit,persentase dari mereka yg sakit yang kemudian dinyatakan positif
oleh test .
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Screening” slide ke 12,13,14

7. Dalam suatu penelitian didapatkan data mengenai keluhan pasien dihubungkan dengan
pemeriksaan labolatorium darah. Hasilnya sebagai berikut
Keluhan (+) keluhan (-) Jumlah
Positif 217 15 231
Negatif 15 115 129
Jumlah 230 130 360
Yang disebut True Positive adalah ..
a. 115 c. 15 e. 100
b. 130 d. 227

Pembahasan : Jawaban 217 (Tidak ada pada option). True Positive adalah orang yang
memiliki karakteristik dan hasil pengujiannya positif adalah positif benar (true positives atau
TP).
Sumber :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/d204d4a5ad0870a0965416e671a38
791.pdf
8. Data dinas kesehatan menunjukkan terjadi KLB diare di 6 desa dengan total populasi 4500
jiwa, angka kematian 1 orang, pasien rawat inap sebanyak 151 orang, pasien rawat jalan
sebanyak 46 orang. Apakah indikator epidemiologi yang digunakan untuk menentukan KLB
pada kasus diatas?
a.Prevalensi
b. Insidens
c.CFR
d. Cummulative rate
e.Attact rate

Pembahasan :

Sumber : Power Point dr. Andiani, “Ukuran-Ukuran Epidemiologi” slide ke 6

9. Dari 500 murid disebuah SD terdapat 150 murid yang terkena karies gigi yang disebabkan
karena tidak rajin menggosok gigi. Sedangkan murid yang tidak terkena karies gigi walaupun
tidak rajin menggosok gigi terdapat 100 orang. 200 murid yang rajin menggosok gigi, telah
diperiksa dan tidak terkena karies. Berapakah angka OR dari kasus di atas ?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
Pembahasan :
KARIES TIDAK TOTAL
KARIES

Tidak Gosok gigi 150 100 250

gosok gigi 50 200 250


JUMLAH 200 300 500

OR = (a/c) : (b/d)
= (150/50) : (100/200)
=6
Sumber :
http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php/38797/mod_resource/content/1/Iwan_D-
Modul_Epidemiologi_Klinik.pdf

10. Seorang dokter puskesmas mendapatkan data penyakit hepatitis meningkat sepanjang tahun
2015 dan dinilai perlu melakukan penelitian tentang faktor risiko hepatitis pada anak yang
sakit hepatitis dan yang tidak sakit. Apakah indikator epidemiologi yang tepat digunakan
untuk menginterpretasikan besarnya faktor risiko terhadap kejadian hepatitis pada kasus
diatas?
a.Insidens
b. Prevalensi
c.Odd ratio
d. Relative risk
e.Absoulute risk
Pembahasaan:
Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit;
dihitung dari angka kejadian penyakit pada kelompok berisiko (terpapar faktor risiko)
dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak terpapar faktor
risiko).
Sumber : http://repository.uinsu.ac.id/5523/1/DIKTAT%20DASAR%20EPID.pdf

11. Selama 4 bulan terakhir terdapat peningkatan kunjungan pasien di puskesmas X dengan
keluhan diare. Usia pasien bervariasi dari anak-anak sampai lanjut usia. Dokter menduga
penyebabnya adalah riwayat makanan yang mengandung pewarna tekstil yang banyak
beredar didaerah tersebut. Dokter bermaksud mencari hubungan antara kejadian diare dengan
riwayat makan makanan yang mengandung pewarna tekstil dalam waktu singkat. Apakah
desain penelitian yang tepat untuk kasus diatas?
a.Ecological study
b. Cross sectional
c.Case control
d. Cohort
e.Clinical trial
Pembahasan:
Karena dalam kasus ini, dokter mencari hubungan antara kejadian diare dengan riwayat
konsumsi makanan yang mengandung pewarna tekstil , untuk mengetahui penyebab diare
pada pasien setelah konsumsi makanan yang mengandung pewarna tekstil
Penelitian case control digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Penelitian Analitik dalam Epidemiologi” slide ke 8

12. Kelemahan utama yang dipengaruhi oleh unsur sosial budaya dalam suatu penyakit menular
adalah ?
A. Perilaku mencari pengobatan (tradisional dan modern)
B. Rajin melakukan kontrol ke dokter
C. Menerapkan pola hidup sehat
D. Memperhatikan situasi lingkungan
E. Sosial ekonomi rendah
Pembahasan :
Sosial budaya merupakan kelemahan utama dalam suatau penyakit menular karena perilaku
masyarakat pada wilayah tertentu sangat berpengaruh terhadap persebaran, pencegahan, serta
penanggulangan terhadap suatu penyakit. Beberapa orang memiliki perilaku mencari
pengobatan baik tradisional maupun moderntanpa melakukan pemeriksaan klinis, hal tersebut
sangat mempengaruhi persebaran dan penanggulangan penyakit tersebut sehingga dapat
menimbulkan lonjakan penyakit dan tingkat kesehatan yang rendah.

13. Pada suatu daerah dengan jumlah populasi 200 mengalami bencana banjir pada bulan April
sehingga rumahnya terendam air selama kurang lebih 2 minggu. Selama kejadian tersebut
masyarakat terjangkit diare dengan jumlah 120 dan 20 sudah mengalami diare sebelum
terjadinya banjir pada bulan Januari. Menurut ukuran epidemiologi termasuk dalam
a. Insiden
b. Rasio
c. Laju insiden
d. Prevalensi
e. Rate
Pembahasan :
Prevalensi merupakan semua populasi yang menderita penyakit (kasus baru dan lama) dari
populasi yang berisiko menderita penyakit tersebut dalam periode waktu tertentu.

Jadi dikatakan prevalensi karena ada penambahan/penjumlahan antara kasus lama dan kasus
baru dalam satu waktu tertentu

Sumber : Power Point dr. Andiani, “Ukuran-Ukuran Epidemiologi” slide ke 7

14. Berdasarkan segitiga epidemiologi dibawah ini yang merupakan cara pencegahan primer
penyakit menular adalah…
A. Promotif melalui berbagai kegiatan edukasi dan promotif-preventif.
B. Pemberantasan / Pengendalian agen
C. Pedoman Gizi Seimbang
D. Cek kesehatan rutin
E. Diet seimbang
Pembahasan :
Pencegahan Primer
Bertujuan supaya orang tetap sehat, Sasaran ; mereka yang belum sakit
Promosi Kesehatan ; upaya bersifat umum (mencegah beberapa penyakit sekaligus;non
spesifik) dan terutama berkaitan dengan penyakit ditingkat populasi
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Five Level of Prevention” slide ke 4

15. Berdasarkan segitiga epidemiologi yang bukan merupakan sasaran utama (primer) dalam
upaya penanggulangan penyakit menular…
A. Sasaran langsung pada sumber penularan penderita
B. Sasaran ditujukan pada cara penularan
C. Sasaran pada pemeriksaan lingkungan sekitar penjamu
D. Sasaran pada pejamu potensial
E. Sasaran pada pengendalian faktor resiko
Pembahasan :
- upaya penanggulangan penyakit menular terdiri dari:
a. Sasaran langsung pada sumber penularan penjamu
b. Sasaran ditujukan pada cara penularan
c. Sasaran ditujukan pada penjamu potensial
d. Berbagai penyakit dewasa dapat dicegah melalui usaha imunitas
e. Peningkatan kekebalan umum
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa upaya pencegahan penyakit menular tidak
dilakukan pada sasaran pemeriksaan lingkungan sekitar penjamu.

Sumber : http://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/1782/Irwan-Buku-Epidemiologi-
Penyakit-Menular.pdf
16. Disebuah seminar terjadi keracunan makanan usai mengkonsumsi nasi kotak pada saat
pelaksanaan seminar. Setelah itu dilakukan surveilans epidemiologi keracunan pangan di
tempat pelaksanaan seminar. Sejumlah peserta yang hadir sebanyak 300 peserta termasuk
panitia seminar. Sebanyak 150 org mengalami keracunan,50 diantaranya makan nasi
kotak .Total peserta yang makan nasi kotak sebanyak 80 orang. Berapakah Relative risk (RR)
?
a. (50/80) / (100/120)
b. (50/150) / (30/150)
c. (50x120) / (30x100)
d. (50x30) / (100x120)
e. (50/80) / (100/220)

Keracunan
Total
+ -

Makan + 50 (A) 30(B) 80

- 100(C) 120(D) 220


Total 150 (A+C) 150 (B+D) 300

- A : Paparan + Sakit
- B : Paparan + Sehat
- C : Tidak Paparan + Sakit
- D : Tidak Paparan + Sehat
Pembahasan:
A C 50 100
Rumus : Relative Risk = ÷ = ÷
A +B C+ D 80 220
Sumber:
http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php/38797/mod_resource/content/1/Iwan_D-
Modul_Epidemiologi_Klinik.pdf

17. Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara konsumsi jelly instan dengan radang
tenggorokan pada anak-anak. Peneliti melakukan survey pada semua anak dalam sebuah
populasi. Dalam survey tersebut ditanyakan apakah responden makan jelly atau tidak. Dalam
survey tersebut juga terdapat kuesioner untuk mendiagnosis ada atau tidaknya radang
tenggorokan pada responden. Kemudian peneliti mengamati hubungan antara radang
tenggorokan dan konsumsi jelly instan. Jenis penelitian apakah yang digunakan peneliti
dalam kasus di atas?
a. Penelitian cross sectional
b. Penelitian cohort
c. Penelitian case control
d. Penelitian Randomised controlled trial
e. Ecological study
Pembahasan:
Peneliti ingin mengetahui hubungan antara konsumsi jelly instan dengan radang
tenggorokan pada anak-anak
Penelitian cross sectional : Mengumpulkan data tentang berbagai variabel pada waktu
yang bersamaan.Subyek penelitian bisa diminta mengisi kuesioner.

Sumber : Power Point dr. Andiani, “Penelitian Analitik Epidemiologi” slide ke 5&6

18. Di Sebuah desa diadakan lomba bayi sehat, ada 24 bayi perempuan dan 56 bayi laki-laki.
Berapakah proporsi responden laki-laki?
a. 28
b. 30,5
c. 30
d. 29,8

Pembahasan:
Rumus :
Proporsi responden laki laki = A/(A+B) x K
= 56/(56+24) x 100%
= 56/80 x 100%
= 70%
Sumber:
Power Point dr. Andiani, “Ukuran ukuran dalam Epidemiologi” slide ke 4

19. Seorang anak diantar oleh orang tuanya ke dokter praktek umum dengan keluhan cidera lutut
setelah mengikuti pertandingan sepak bola. Pasien mengalami benturan yang keras dengan
lawannya, setelah melihat keadaan lututnya dokter menyarankan untuk dilakukannya foto
rontgen untuk memastikan diagnosis dan memberikan terapi yang tepat.
Apakah level pencegahan yang dilakukan dokter pada kasus diatas ?
a. Health promotion
b. Specific protection
c. Early diagnosa and prompt treatment
d. Dissability limitation
e. Rehabilitation
Pembahasan:
Early diagnosa and Prompt Treatment dilakukan terutama untuk kasus subklinis. Tujuan ;
mencegah sakit tidak terlalu parah
Sasaran ; mereka yang sudah dan sedang sakit
tujuan lain ; konfirmasi-pemeriksaan penunjang bila ditemukan penyakit
Deteksi dini pada tahap preklinis memungkinkan dilakukan pengobatan segera (prompt
treatment) yang diharapkan memberikan prognosis yang lebih baik tentang kesudahan
penyakit daripada diberikan terlambat

Sumber : Power Point dr. Andiani, “Five Level of Prevention” slide ke 4

20. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan demam sejak 1 hari
yang lalu. Keluhan disertai batuk kering dan lemas. Pasien memiliki kontak dengan pasien
terkonfirmasi covid 19 1 minggu yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan dokter
mendiagnosis pasien sebagai ODP. Apakah fase perjalanan penyakit yang sedang terjadi
pada pasien ?
a. Masa inkubasi
b. Masa penyakit dini
c. Masa penyakit lanjut
d. Masa penyakit akhir
e. Masa prepatogenesis

Pembahasan :
Tahap penyakit dini (Stage of Clinical Disease)
Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu
sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari. Bila
penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak, bisa bertambah parah. Hal
ini tergantung daya tahan tubuh manusia itu sendiri, seperti gizi, istirahat dan perawatan yang
baik di rumah (self care).
Sumber:
https://fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf

21. Dalam triad penjamu-agen-lingkungan, faktor yang terdapat pada penjamu yang
berhubungan dengan risiko transmisi penyakit infeksi adalah
a. Kelembaban
b. Sanitasi
c. Asupan gizi
d. Faktor genetik
e. Imunitas tubuh
Pembahasan :
Dalam riwayat alamiah penyakit infeksi, proses terjadinya infeksi, penyakit klinis,
maupun kematian dari suatu penyakit tergantung dari berbagai determinan, baik intrinsik
maupun ekstrinsik, yang mempengaruhi penjamu maupun agen kausal. Tergantung
tingkat kerentanan (atau imunitas), individu sebagai penjamu yang terpapar oleh agen
kausal dapat tetap sehat, atau mengalami infeksi (jika penyakit infeksi) dan mengalami
perubahan patologi yang ireversibel.

Begitupun dalam gambar diatas. Yang termasuk host adalah umur,


sex,nutrisi,pekerjaan,keturunan, kekebalan, kebiasaan , kultur dll
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Segitiga Epidemiologi” slide ke 22
22. Berikut ini yang merupakan bentuk penelitian experimental study ialah…
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian analitik dan observational
c. Penelitian dengan randomisasi dan analitik
d. Penelitian randomisasi dan tanpa randomisasi
e. Penelitian deskriptif dan analitik
Pembahasan:
Penelitian eksperimental, yaitu paparan diberikan oleh peneliti secara acak (randomisasi) dan
analitik
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Penelitian Analitik dalam Epidemiologi” slide ke 12
23. Dibawah ini yang termasuk karakteristik agent, kecuali ...
a. Infektifitas lingkungan,virulensi ,toksisitas dan antigenicitas
b. Infektifitas ,patogenesis ,virulensi hygien dan antigenicitas
c. Infektifitas ,patogenesis penyakit ,virulensi ,toksisitas dan antigenicitas
d. Infektifitas ,patogenesis ,virulensi ,toksisitas dan antigenicitas
e. Infektifitas ,patogenesis ,virulensi ,toksisitas dan lingkungan
Pembahasan:
Karakteristik agen penyakit yang menyebabkan dapat terjadinya penyakit, antara lain :
a. Infektivitas : Kemampuan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap
lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan
pejamu
b. Invasitas : Kemampuan organisme bibit penyakit untuk melakukan penetrasi
dan menyebar setelah memasuki jaringan
c. Patogenesitas : Kemampuan penyakit / organisme untuk menimbulkan suatu reaksi
klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang
d. Toksisitas : Kemampuan bibit penyakit untuk memproduksi reaksi kimia yang
toksis dari substansi kimia yang dibuatnya
e. Virulensi : Ukuran derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit penyakit.
f. Antigenisitas : Kemampuan organisme bibit penyakit untuk merangsang reaksi
imunologis dari pejamu. (Kasjono, dkk., 2008)

Sumber ; Kasjono, dkk., 2008 diakses di https://docplayer.info/46008576-Agen-host-dan-


lingkungan-serta-hubungannya.html

24. Dalam besarnya resiko untuk terkena penyakit dapat dibandingkan dengan menghitung
besarnya insidensi suatu penyakit antara orang yang terpapar dengan faktor dengan yang
tidak terpapar ialah.....
a. Ukuran resiko
b. Ukuran fertilisasi
c. Ukuran mortilitas
d. Ukuran morbiditas
e. Ukuran proporsi
Pembahasan :  
Risk rasio atau disebut juga Relative risk (RR) merupakan rasio dari risiko untuk terjadinya
penyakit pada kelompok terpapar dibandingkan kelompok yang tidak terpapar. 
Sumber :http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php/38797/mod_resource/content/1/Iwan_D-
Modul_Epidemiologi_Klinik.pdf

25. Jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama satu tahun
per 1000 penduduk wanita golongan umur tertentu pada pertengahan tahun yang sama. Dari
penjelasan di atas, merupakan pengertian dari . . .
a. Crude Birth Rate (CBR)
b. Age Specific Birth Rate (ASBR)
c. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)
d. Case Fatality Rate (CFR)
e. Mortality Rate
Pembahasan :
Angka kelahiran khusus atau (Age Specific Birth Rate [ASBR]) adalah jumlah kelahiran
hidup olch ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama satu tahun per 1000
penduduk wanita pada golongan umur tertentu pada tahun yang sama
Sumber:https://books.google.co.id/books?
id=JxappBBDlJgC&pg=PA60&lpg=PA60&dq=Jumlah+kelahiran+hidup+oleh+ibu+pada+g
olongan+umur+tertentu+yang+dicatat+selama+satu+tahun+per+1000+penduduk+wanita+gol
ongan+umur+tertentu+pada+pertengahan+tahun+yang+sama.&source=bl&ots=AKzWxJFv
mA&sig=ACfU3U0MVZ41gbMJbwZqxz4fJKOAA6DY1Q&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj
a6IvX4JbpAhXcIbcAHTgRAgEQ6AEwAXoECAoQAQ#v=onepage&q=Jumlah
%20kelahiran%20hidup%20oleh%20ibu%20pada%20golongan%20umur%20tertentu
%20yang%20dicatat%20selama%20satu%20tahun%20per%201000%20penduduk
%20wanita%20golongan%20umur%20tertentu%20pada%20pertengahan%20tahun%20yang
%20sama.&f=false
26. Seorang peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui penggunaan chloroquin pada pasien
covid 19. Peneliti melakukan penelitian pada pasien terkonfirmasi positif covid dengan
membagi menjadi 2 kelompok sampel yakni kelompok yang diberikan chloroquin dan yang
diberi plasebo. Kemudian selama 2 minggu diamati perkembangan pada kedua kelompok
tersebut. Apakah masalah yang sering muncul pada desain penelitain pada kasus diatas ?
a. Recall bias
b. Kelaikan etik
c. Kelangkaan kasus
d. Tingginya variabel perancu
e. Homogenitas sampel
Pembahasan :
Kasus diatas menggunakan desain penelitian RCT, RCT memiliki keutamaan yaitu hubungan
sebab akibat paling kuat, namun juga memiliki kelemahan
Kelemahan penelitian RCT: Perhatikan masalah etika penelitian, lama
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Penelitian Analitik Epidemiologi” slide ke 12
27. Pada epidemiologi deskriptif terdapat beberapa hal yang dapat di analisis yaitu sebagai
berikut, kecuali…
a. Sebab-akibat
b. Waktu
c. Tempat
d. Orang
e. Person
Pembahasan :
Epidemiologi Deskriptif melakukan identifikasi adanya distribusi kejadian
penyakit.mempelajari distribusi penyakit dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu
- orang(person),
- waktu,
- tempat.
Sumber : iwan.2019. modul epidemiologi. Diakses di
http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php/38797/mod_resource/content/1/Iwan_D-
Modul_Epidemiologi_Klinik.pdf
28. Kelelahan dan kebiasaan minum alkohol merupakan faktor risiko terjadinya penyakit
Hepatitis-B yang sudah ada/tampak pada periode...
a. Patogenesis
b.Prepatogenenis
c. Susceptible
d. horisson kinis
e. Masa Inkubasi

Pembahasan :
Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit
Prepatogenesis : Ketika individu dalam keadaan sehat, segitiga epidemiologi mereka
akan seimbang, tetapi mereka rentan terhadap agen penyakit (stage of susceptible)
Patogenesis : Ketika telah terjadi interaksi antara pejamu dan agen di luar tubuh
pejamu, misal imunitas pejamu sedang lemah, atau agen lebih ganas, dan kondisi
lingkungan tidak menguntungkan bagi pejamu.
Pada tahap ini terdiri dari 4 sub-tahap:
- tahap inkubasi Agent masuk kedalam tubuh, tanpa gejala klinis, waktu antara masuknya
agent ke dalam tubuh host sampai timbulnya gejala penyakit , Bervariasi utk tiap penyakit
- tahap dini (subklinis) dimana mulai muncul gejala penyakit, Host masih bisa beraktivitas
- tahap lanjut (klinis) dimana penyakit lebih hebat dengan kelainan patologis dan
gejalanya, Host tidak bisa beraktivitas normal sehingga memerlukan perawatan/bedrest
- dan tahap akhir (sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, karier, kronik, atau kematian).
Pada kasus gejala yang timbul adalah gejala demam ringan dan nyeri sendi hilang timbul
sejak 2 hari yang lalu, dimana host masih bisa beraktivitas dan gejala yang muncul belum
terlalu buruk/parah, artinya masuk ke dalam tahap penyakit dini.
Sumber : https://www.academia.edu/5116044/04_Riwayat_Alamiah_Penyakit

29. Istilah sindrom Klinefelter menggambarkan sekelompok kromosom gangguan di mana ada
setidaknya satu tambahan X kromosom ditambahkan ke kariotipe laki-laki normal, 46, XY.
Berikut ini yang termasuk disability limitation penyakit tidak menular sindrom klinefelter
adalah ?
a. Pemberian Antibiotik/ antimicrobial.
b. Terapi Testosteron.
c. Histerektomi.
d. Melakukan Isolasi.
e. Memberikan obat codein.
Pembahasan :
Ada beberapa metode yang dilakukan untuk mengatasi keluhan akibat sindrom Klinefelter,
di antaranya:
- Terapi penggantian hormon testosteron, untuk membantu agar anak laki-laki
tumbuh secara normal saat pubertas, sekaligus mencegah terjadinya
kekurangan hormon testosteron (hipogonadisme)
- Terapi fisik, untuk melatih anak yang menderita lemah otot
- Terapi bicara, untuk membantu anak agar dapat berbicara
- Terapi okupasional, untuk memperbaiki gangguan koordinasi
- Terapi intracytoplasmic sperm injection (ICSI), untuk membantu penderita sindrom
Klinefelter memiliki anak
Sumber : diakses di https://www.alodokter.com/sindrom-klinefelter
30. Manakah yang merupakan ciri-ciri fase klinis awal :
Jawab :
Pada tahap ini sudah muncul gejala penyakit, sudah merasa sakit, namun masih ringan
penderita masih bsa melakukan aktivitas sehari-hati.
Perubahan perubahan yang terjadi pada jaringan tubuh telah cukup untuk memunculkan
gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit. Host sudah merasa sakit ringan, namun masih dapat
melakukan aktivitas ringan.
Fase ini dapat berlangsung secara akut (umumnya pada keracunan dan penyakit menular)
atau kronis (umumnya pada penyakit tidak menular). Periode ini disebut juga masa durasi
atau ekspresi, yaitu waktu yang dibutuhkan oeh suatu pajanan/paparan untuk mencapai dosis
yang cukup untuk menimbulkan reaksi penyakit.
Sumber : Irwan.2017.Epidemiologi Penyakit Menular. Diakses di
https://fkm.uad.ac.id/unduhan/epidemiologi%20RS_sem7.pdf
31. kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri thdp lingkungan host untuk mampu
tinggal & berkembang biak dlm jaringan/ host,merupakan definisi dari ....
Jawab : Infektivitas
Pembahasan:
Karakteristik agen penyakit yang menyebabkan dapat terjadinya penyakit, antara lain :
• Infektivitas : Kemampuan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap
lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan
pejamu
• Invasitas : Kemampuan organisme bibit penyakit untuk melakukan penetrasi
dan menyebar setelah memasuki jaringan
• Patogenesitas : Kemampuan penyakit / organisme untuk menimbulkan suatu reaksi
klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang
• Toksisitas : Kemampuan bibit penyakit untuk memproduksi reaksi kimia yang
toksis dari substansi kimia yang dibuatnya
• Virulensi : Ukuran derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit penyakit.
• Antigenisitas : Kemampuan organisme bibit penyakit untuk merangsang reaksi
imunologis dari pejamu. (Kasjono, dkk., 2008)

Sumber ; Kasjono, dkk., 2008 diakses di https://docplayer.info/46008576-Agen-host-dan-


lingkungan-serta-hubungannya.html

32. yang merupakan virulensi pada karakteristik agent di bawah ini adalah ?
Jawab : Virulensi merupakan kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi
patologis yang berat yang selanjutnya mungkin dapat menyebabkan kematian
Sumber : https://www.slideshare.net/dwihelynarti78/materi-pengantarepidemiologi1 slide ke
44
33. Sebutkan yang merupakan bagian dari peran utama epidemiologi adalah…
Jawab :
Dalam bidang kesehatan masyarakat , epidemiologi mempunyai 3 fungsi utama , yaitu :
1. Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan ( termasuk penyakit )
serta penyebarannya dalam suatu pnduduk tertentu.
2. Menyiapkan data dan informasi yang essensial untuk keperluan perencanaan,
pelaksanaan program, dan evaluasi berbagai kegiatan pelayanan (kesehatan) pada
masyarakat, baik yang bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit maupun bentuk
lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut.
3. Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang
berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut.
Dan peran utama yang paling penting yaitu : Menerangkan besarnya masalah
kesehatan(penyakit) dan penyebarannya
Sumber : https://www.academia.edu/8458957/Epidemiologi_1

34. Apakah yang termasuk keutamaan desain penelitian case control ?


Jawab :
Keutamaan desain penelitian case control :
- baik untuk kasus yang jarang, lambat muncul, atau waktu terbatas
- Paling sederhana untuk mengetahui hubungan sebab akibat KLB
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Penelitian Analitik Epidemiologi” slide ke 7
35. Apakah yang termasuk keutamaan desain penelitian Randomized controlled trial ?
Keutamaan desain penelitian Randomized controlled trial (RCT) : Hubungan sebab akibat
paling kuat
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Penelitian Analitik Epidemiologi” slide ke 12
ESSAY (kelompok) :
1. Jelaskan tentang transisi epidemiologi
Jawab:
Menurut Omran (1971), Transisi Epidemiologi memiliki dua pengertian:
• ”Statis”: interval waktu yang dimulai dari dominasi penyakit menular dan diakhiri
dengan dominasi penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian.
• ”Dinamis” : proses dinamis pola sehat sakit dari suatu masyarakat berubah sebagai akibat
dari perubahan demografi, sosial ekonomi, teknologi dan politis.
Mekanisme:
1. Penurunan fertilitas struktur umur
2. Perubahan faktor risiko insiden penyakit
3. Perbaikan organisasi dan pelayanan kesehatan CFR
4. Intervensi pengobatan
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Transisi Epidemiologi” slide ke 15 & 32

2. Jelaskan tentang epidemiologi penyakit menular dan tidak menular


Jawab:
A.Yang termasuk Penyakit Menular:
Hiv, Tb, Campak., Diphteri, Pertusis, Polio, Hepatitis, Typhoid Fever, Rabies, Malaria,
DHF, Antrax, Meningo Enchepalitis, Filariasis, Ascariasis, Cacing Tambang,
Schistosomiasis, Keracunan Makanan, Tularemia, Pes, Diare, dll

B.Yang termasuk Penyakit Tidak Menular:


Cardio Vascular Diseases, Coronary Heart Disease, Hypertensi, Diabetes Melitus, Struma,
Masalah Gizi, Penyakit Degeneratif, Lung Cancer, Cervix Cancer, Mammae Cancer,dll.
Perbedaan Kriteria Penyakit:

1.Penyakit Menular: 2. Penyakit Tidak Menular:


- Single necessary agent - No single necessary agent
- Agent disease specificity - Seldom
- Causes are known - Causes are unknown
- Short incubation period - Long incubation period
- Single exposure - Multiple exposure
- Produce acute disease - Chronic disease
- Acquired immunity possible - Acquired immunity unlikely
- Diagnosis based on tests - Diagnosis often depent on
specific to disease agent non-specific symptomps/test

Sumber : https://slideplayer.info/slide/13101782/ dan Power Point, “Review Emerging


DS,PP-PL,PHEIC” slide ke 1

3. Jelaskan tentang masa inkubasi, masa laten dan durasi penyakit. Beri contoh masing-masing
pada penyakit varisela, TB paru, Tinea corporis, HIV/AIDS
Jawab:
Masa Inkubasi (penyakit infeksi) atau masa laten (penyakit kronis):
Waktu/periode yang diperlukan mulai dari paparan agen hingga timbulnya manifestasi klinis
atau gejala disebut masa inkubasi (penyakit infeksi) atau masa laten (penyakit kronis). Pada
fase penyakit subklinis (asimtomatis), masa inkubasi bisa berlangsung dalam hitungan detik
pada reaksi toksik atau hipersentivitas. Sedangkan pada penyakit kronis masa inkubasi (masa
laten) bisa berlangsung sampai beberapa dekade.
Durasi Penyakit :
Periode waktu untuk mengekspresikan penyakit klinis hingga terjadi hasil akhir penyakit /
resolusi penyakit, baik sembuh, remisi, perubahan beratnya penyakit, komplikasi, rekurens,
relaps, sekuelae, disfungsi sisa, cacat, atau kematian
a. Varisela (cacar air)
Varisela zoster terjadi melalui udara atau kontak langsung dengan luka penderita. Masa
inkubasi terjadi antara 14-16 hari
b. TB paru
Masa inkubasi mulai dari terinfeksi hingga menjadi sakit terjadi antara 4-12 minggu.
c. Tinea corporis
Masa Inkubasi selama 1-3 minggu dengan respon jaringan terhadap infeksi semakin jelas
dimana bagian tepi lesi yang aktif akan meningkatkan proses proliferasi sel epidermis
dan menghasilkan skuama. Eliminasi dermatofit dilakukan oleh sistem pertahanan tubuh
(imunitas) seluler
d. HIV/AIDS
Masa Inkubasi 2-6 minggu
Sumber : Power Point dr. Andiani, “Perjalanan Alamiah Penyakit” slide ke 8,9,10 dan
https://fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
4. Jelaskan epidemiologi Rumah sakit
5. Jelaskan tentang perjalanan penyakit TB paru, malaria, DHF, skabies dan varisela termasuk
pola yang manakah penyebaran dan penularannya (apakah kurva epidemiologi common
source, propagated dan mixed curve)

Anda mungkin juga menyukai