APPENDISITIS AKUT
Oleh :
Okta Isviyanti, S.Ked
NIM: 71 2018 074
Pembimbing
dr. H. Gunawan Tohir, Sp.B., MM.
I. Identifikasi Pasien
Nama : Ny. Sinta Binti Rama
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 16 Juli 1990
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan Terakhir : S1
Alamat : Jl. Gotong Royong Dusun 1 RT 002 Pajar Bulan,
Tanjung Batu, Kab. Ogan Ilir Sumatera Selatan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Menikah
MRS : 8 Maret 2021
No. RM : 59.89.09
Pembiayaan : BPJS
Riwayat Kebiasaan
Pasien jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
ALVARADO SCORE
Nyeri berpindah dari ulu hati ke perut kanan bawah 1
Anoreksia 1
Mual-muntah 1
Nyeri tekan di fossa iliaka kanan 2
Nyeri lepas tekan 1
Peningkatan suhu tubuh >37,5 C 1
Leukositosis -
Hitung jenis leukosit shift to the left 1
Total 8
Keadaan Spesifik
Kepala:
a. Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera kuning (-/-), refleks cahaya
(+/+), pupil isokor kanan kiri, edem palpebral (-/-),
eksoftalmus (-/-)
b. Hidung : Deviasi septum (-), epistaksis (-)
c. Telinga : simetris, serumen kanan/kiri (+/+)
d. Mulut : sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil (T1/T1), faring tidak
hiperemis
e. Leher : tidak terlihat benjolan, distensi vena jugularis (-) trakea di
tengah, pembesaran KGB (-/-), massa (-), JVP 5-2 cm
H2O
Thoraks :
Pulmo
Pemeriksaan ANTERIOR POSTERIOR
Inspeksi Kiri Pengembangan dada saat Simetris saat statis dan
statis maupun dinamis dinamis
tampak simetris. Retraksi
iga: Supra sternal (-/-),
Intercostae (-/-)
Kanan Pengembangan dada saat Simetris saat statis dan
statis maupun dinamis dinamis
tampak simetris. Retraksi
iga: Supra sternal (-/-),
Intercostae (-/-)
Palpasi Kiri - Stemfremitus kiri=kanan -Stemfremitus kiri=kanan
- Tidak tertinggal saat -Tidak tertinggal saat
bernapas bernapas
- Tidak teraba massa - Tidak teraba massa
Kanan - Stemfremitus kiri=kanan - Stemfremitus kiri=kanan
- Tidak tertinggal saat - Tidak tertinggal saat
bernapas bernapas
- Tidak teraba massa - Tidak teraba massa
Perkusi Kiri Sonor pada seluruh lapang Sonor pada seluruh lapang
paru paru
Kanan Sonor pada seluruh lapang Sonor pada seluruh lapang
paru paru
Auskultasi Kiri Suara Nafas vesikular Suara Nafas vesikular normal,
normal, Ronkhi (-/-), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
wheezing (-/-)
Kanan Suara Nafas vesikular Suara Nafas vesikular normal,
normal, Ronkhi (-/-), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictuskordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra, trill (-)
Perkusi
Batas kanan : ICS IV, linea parasternalis dextra
Batas kiri : ICS V, midklavikularis sinistra
Batas atas : ICS II, línea parasternalis sinistra
Auskultasi
Suara dasar : S1-S2 reguler, irama teratur, frekuensi 82x/menit
Suara tambahan : murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
a. Inspeksi : Distensi abdomen (+), warna kulit sama dengan sekitar,
venektasi (-), scar (-), caput medusae (-), jejas (-), Cullen sign (-), darm
contour (-), darm steifung (-), massa (-)
b. Palpasi : Nyeri tekan (+) seluruh lapang perut terutama di titik mc
burney, nyeri lepas (+), defans muscular (+), rovsing sign (+), Blumberg
sign (+), psoas sign (+), tidak teraba massa, nyeri ketok CVA (-), Hepar
dan Lien tidak teraba, ginjal tidak teraba.
c. Perkusi : Shifting dullness (+), undulasi (+), nyeri (+), pekak hepar
menghilang (-)
d. Auskultasi : Bising usus (+) menurun 2 kali/menit, metallic sound (-),
bruit (-)
Ekstremitas :
- Superior : Sianosis (-), pucat (-), deformitas (-), akral hangat, edema(-),
CRT < 2 detik
- Inferior : Sianosis (-), pucat (-), deformitas (-), akral hangat, edema
pretibial (-), CRT > 2 detik.
Status Lokalis
Regio Abdomen:
a. Inspeksi : Distensi abdomen (+), warna kulit sama dengan sekitar,
venektasi (-), scar (-), caput medusae (-), jejas (-), Cullen sign (-), darm
contour (-), darm steifung (-), massa (-)
b. Palpasi : Nyeri tekan (+) seluruh lapang perut terutama di titik mc
burney, nyeri lepas (+), defans muscular (+), rovsing sign (+), Blumberg
sign (+), psoas sign (+), tidak teraba massa, nyeri ketok CVA (-), Hepar
dan Lien tidak teraba, ginjal tidak teraba.
c. Perkusi : Shifting dullness (+), undulasi (+), nyeri (+), pekak hepar
menghilang (-)
d. Auskultasi : Bising usus (+) menurun 2 kali/menit, metallic sound (-),
bruit (-)
V. Diagnosis Banding
1) Appendisitis Akut
2) Pelvic Inflamatorry Disease (PID)
3) Kehamilan Ektopik Terganggu
VI. Pemeriksaan Tambahan
Foto abdomen
USG Abdomen
VIII. Tatalaksana
Non Farmakologis:
Bed rest
Edukasi mengenai penyakit appendisitis dan komplikasi yang dapat
terjadi serta penatalaksanaanya.
Berpuasa 6 jam sebelum dilakukan operasi.
Medikamentosa
IVFD RL 20 tpm
Antibiotik : Amoxicilin 3 x 500 mg
Analgetika : Paracetamol 3 x 500 mg
Operatif
Konsul Spesialis Bedah: rencana operasi appendektomi
IX. Komplikasi
Komplikasi yang paling membahayakan adalah mengalami perforasi.
-Massa Periapendikuler
-Appendisitis Perforata
X. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : bonam