FAJAR SYUKRON
1310247060
1.3 Metode
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 11 Juli sampai dengan
11 Agustus 2011. Tempat praktek lapang adalah di PT Adijaya Guna Satwatama,
Cirebon-Jawa Barat.
Metode yang digunakan dalam melaksanakan praktek lapangan ini adalah
metode pengumpulan data primer dan data sekunder.
a. Pengumpulan Data Primer
- Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung dan
konsultasi dengan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan, baik
pimpinan, staf, maupun karyawan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
proses pengolahan pembekuan udang headless block, dan GMP, serta aspek-
aspek lain yang telah diterapkan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaannya.
- Observasi, yaitu pengamatan secara langsung kegiatan penanganan, proses
pembekuan udang headless block serta sanitasi higiene di perusahaan terkait
penerapan GMP.
- Partisipasi langsung dalam kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan
mulai dari penerimaan bahan baku hasil tambak sampai dengan proses
stuffing.
2.2.2. Pencucian I
Proses pencucian I setelah penerimaan bahan baku dilakukan dengan tiga
tahap. Tahap pertama dilakukan pencucian menggunakan air dingin dengan
kualitas air minum yang bertujuan untuk membersihkan udang dari kotoran, benda
asing dan benda logam. Tahap kedua dilakukan pencucian dengan air khlorin
dingin dengan konsentrasi 100-200 ppm dengan cara mengaduk udang berulang-
ulang yang bertujuan untuk mengurangi kontaminasi bakteri. Tahap ketiga
dilakukan pencucian dengan air dingin yang bertujuan untuk membilas udang dari
khlorin. Pemeriksaan suhu air dilakukan oleh staf quality control yang dicatat
Setelah proses pencucian selesei, udang dipindahkan ke box fiberglass
atau ke tahap proses selanjutnya. Sebelum menempatkan udang, bagian bawah
box dilapisi dengan es. Setelah dimasukkan dalam box, udang dilapisi es untuk
menjaga suhu udang < 2C. Pemeriksaan suhu pusat udang dilakukan secara
berkala oleh staf quality control.
2.2.3. Potong kepala (deheading)
Proses potong kepala dilakukan secara manual untuk menghilangkan
kepala udang. Tahap ini harus dilakukan dengan hati-hati dan cepat untuk
mencegah kerusakan. Pekerja menggunakan sarung tangan kain untuk
mempermudah pemotongan kepala. Sisa dari proses ini dipisahkan dari produk
dan dibuang secepat mungkin ke tempat sampah. Hal ini bertujuan untuk
mencegah kontaminasi dan pertumbuhan bakteri.
Suhu pusat udang dijaga < 2C dengan menambahkan es di atas udang.
Pemeriksaan suhu pusat udang dilakukan secara berkala oleh staf quality control
dan dicatat. Setelah selesei proses potong kepala, udang dimasukkan ke keranjang
plastik lalu timbang dengan akurat.
2.2.4. Pencucian II
Proses pencucian II setelah potong kepala dilakukan dengan tiga tahap.
Tahap pertama dilakukan pencucian menggunakan air dingin dengan kualitas air
minum yang bertujuan untuk membersihkan udang dari kotoran sisa potong
kepala. Tahap kedua dilakukan pencucian dengan air khlorin dingin dengan
konsentrasi 100-150 ppm dengan cara mengaduk udang berulang-ulang ang
bertujuan untuk mengurangi kontaminasi bakteri. Tahap ketiga dilakukan
pencucian dengan air dingin yang bertujuan untuk membilas udang dari khlorin.
Setelah proses pencucian selesei, udang dipindahkan ke box fiberglass
atau ke tahap proses selanjutnya. Sebelum menempatkan udang, bagian bawah
box dilapisi dengan es. Setelah dimasukkan dalam box, udang dilapisi es untuk
menjaga suhu udang < 2C. Pemeriksaan suhu pusat udang dilakukan secara
berkala oleh staf quality control.
2.2.5. Sizing
Proses sizing dilakukan untuk memperoleh ukuran yang seragam.
Pengelompokan size dilakukan secara manual jika jumlah bahan baku kurang dari
1 ton atau menggunakan mesin sortasi jika jumlah bahan baku lebih dari 1 ton dan
harus disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. Saat sizing, suhu pusat udang harus
tetap dijaga < 2C dengan es yang cukup. Suhu pusat udang dikontrol secara
periodik oleh staf quality control dan dicatat. Proses sizing harus dilakukan
dengan cepat dan hati-hati. Udang yang telah dikelompokkan berdasarkan
ukurannya dikumpulkan dalam keranjang plastik berkapasitas 10 kg dan setiap
keranjang diberi label (spesies, ukuran, tanggal penerimaan, dank kode pemasok).
2.2.9. Pencucian IV
Proses pencucian IV setelah penimbangan dilakukan dengan tiga tahap.
Tahap pertama dilakukan pencucian menggunakan air dingin dengan kualitas air
minum yang bertujuan untuk membersihkan udang dari kotoran sisa potong
kepala. Tahap kedua dilakukan pencucian dengan air khlorin dingin dengan
konsentrasi 50-70 ppm dengan cara mengaduk udang berulang-ulang yang
bertujuan untuk mengurangi kontaminasi bakteri. Tahap ketiga dilakukan
pencucian dengan air dingin yang bertujuan untuk membilas udang dari khlorin.
Setelah proses pencucian selesei, udang dipindahkan ke box fiberglass
atau ke tahap proses selanjutnya. Sebelum menempatkan udang, bagian bawah
box dilapisi dengan es. Setelah dimasukkan dalam box, udang dilapisi es untuk
menjaga suhu udang < 2C. Pemeriksaan suhu pusat udang dilakukan oleh staf
quality control secara periodik.
2.2.19. Stuffing
Stuffing dilakukan secara hati-hati dan secepat mungkin untuk melindungi
produk dari fluktuasi suhu dan kerusakan fisik. Kondisi kontainer dicek terlebih
dahulu sebelum dilakukan pemuatan barang. Kontainer harus dalam keadaan baik
dan bersih. Tidak memuat barang yang kemasannya rusak dan kotor.
Barang-barang yang akan diekspor harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum
proses stuffing untuk memastikan bahwa jumlah dan tipe produk sesuai dengan
kebutuhan pembeli. Jenis, jumlah, kode, dan merk produk yang telah dimuat
dicatat oleh quality control.