04
CONTOH PENERAPAN SISTEM TRACEABILITY
Mengapa masyarakat dunia prihatin akan
keamanan pangan yang beredar secara global?
Year Food Safety Event
2005 Salmonella in powdered infant formula from France
to 13 countries
2006 E. coli 0157 in spinach from USA to all 150 member
countries
2007 Shigella sonnei in baby corn – export from Thailand
6
7
Mengapa traceability dibutuhkan?
Traceability adalah cara memberi tanggapan/tindakan
terhadap risiko potensial yang dapat timbul dari pangan atau
pakan, untuk menjamin bahwa semua produk pangan aman
bagi konsumsi masyarakat.
Traceability adalah sesuatu yang sangat penting dimana saat
otoritas nasional atau Pelaku Usaha Pangan mengidentifikasi
suatu risiko maka mereka dapat menelusurinya kembali kepada
sumbernya agar dapat mengisolasi masalah dan mencegah
produk yang terkontaminasi mencapai konsumen.
Traceability juga memberi kesempatan untuk menarik produk
yang menjadi target dengan pemberian informasi yang akurat
kepada masyarakat sehingga mengurangi kehancuran
perdagangan.
Manfaat Traceability
Complaint Handling
Product Recall
/ witdrawl
Food froud TRACEABILITY
llegal Unregulated
Unreported (IUU)
Fishing.
SISTEM TRACEABILITY YANG EFEKTIF
HACCP HC
Produk
CPIB, SHTI, Tangkap
HASIL UJI RM
HC
HACCP
Produk
Budidaya
CPIB, CBIB,
NRMP
PENGGUNA DATA TRACEABILITY
• Auditor/inspektor
• Otoritas Kompeten
II. REGULASI TRACEABILITY DI INDONESIA
Diberlakukan pada:
Seluruh tahapan produksi, pengolahan dan distribusi
Termasuk : Pangan, pakan, hewan penghasil pangan dan bahan lain
yang bersatu dengan pangan.
Karakteristik dasar dari sistem traceability adalah:
- identifikasi unit/batches seluruh bahan dan produk,
- informasi ttg kapan dan dimana dipindahkan atau dirubah
- sistem yang menghubungkan data-data tsb
Dalam prakteknya, sistem traceability adalah prosedur record
keeping yang memperlihatkan pola (jalan) suatu unit/batch produk,
bahan ingredien dari supplier, melalui seluruh tahapan intermediate
yang mengolah dan menggabungkan bahan-bahan menjadi produk
baru dan melalui rantai pasokan ke customers dan konsumen
Karakteristik
Penting
Dapat diverifikasi
Diterapkan secara konsisten
Orientasi hasil nyata
Efektif dalam biaya
Secara praktek dapat dilaksanakan
Pelaksanaan sesuai dengan regulasi atau
kebijakan
Pelaksanaan sesuai dengan persyaratan
KOMPONEN - TRACEABILITY
Terdiri dari 3 komponen:
Internal traceability
Data milik sendiri
Chain traceability
Data yang kita terima dan sampaikan
Internal Traceability Systems
Komponen
Identifikasi Produk : ID codes untuk spesifik Batch
produk
3. Penggabungan
A
Process X ID baru
B Step
C X
4. Pemisahan
Process Y ID baru
A Step
Z
LANGKAH KUNCI DALAM
PENGEMBANGANSISTEM TRACEABILITY
MJ = Area
Penangkapan
TN = Jenis Ikan
MJ-TN-AH-210615-150-1
150 = Volume Ikan (kg)
1 = Mutu Ikan
AH = Kode Nelayan
210615 = tgl panen/
penangkapan
KETERTELUSURAN
DALAM PERIKANAN
BUDIDAYA
❑ Tujuan
▪ Memastikan material berasal dari
perikanan budidaya yang legal,
terjamin kualitas dan keamanan
pangan nya (bebas dari bahaya
biologi, kimia dan fisik) dan bebas dari
resiko pemalsuan (food fraud) –
Legality, Food Safety, Quality And
Authenticity
PENGENDALIAN KETERTELUSURAN
DALAM PERIKANAN BUDIDAYA
❑ Tujuan
▪ Memastikan pengumpul/supplier/middle-man hanya menerima
dan menjual kembali bahan baku yang berasal dari budidaya /
perikanan tangkap yang legal
▪ Memastikan pencatatan asal bahan baku terkendali termasuk
jumlah yang sesuai
▪ Memastikan persyaratan dasar fasilitas
penyimpanan/penampungan tidak menyebabkan
kontaminasi
▪ Memastikan pelabelan akurat dan benar
▪ Sistem transportasi (logistic) yang baik dan tidak
menyebabkan resiko kemanan pangan
PENGENDALIAN KETERTELUSURAN
di Tingkat SUPPLIER/PEMASOK/MIDDLE-MAN
PS = alamat Supplier
OCT = Jenis Ikan
PS-AH-OCT-150715-300-1
300 = Volume Ikan
(kg)
1 = Mutu Ikan
AH = Kode Supplier 150715= tgl pengiriman
bahan baku ke UPI
Unit Supplier :
Penggabungan data pembelian bahan
baku hasil perikanan budidaya
BR-BT-0281522015
15=2015
Nama Petambak
dan Lokasi
028= nomor seri
bahan baku diterima
dalam setahun
Alur Informasi & Koleksi Data untuk Traceability
Storage Delivery
Processing
Receiving Penyimpanan Pengiriman
Pengolahan
Penerimaan
Pengendalian sistem ketertelusuran dalam UPI
Penerimaan •
•
Pemisahan per supplier
Identifikasi / lot / batch
• Rekaman Pengendalian proses & CCP
➢ Metode Tradisional
➢ Secara manual dimana informasi dikirim dari beberapa
media sementara ke dokumen/catatan kertas (paper
based record)
Label :
Nama middlemen
Nama tambak
Nama petani tambak Operasional harian tambak di white board
Nama desa Pond id, age of prawn, pH, feed quantity, total feed quantity, FCR,
Nama kabupaten
Nama provinsi
shrimp weight per piece
Id petak kolam
MASS BALANCE
Neraca Keseimbangan
Out (C)
A=B+C
Neraca Massa pada
Proses Produksi
Pre-Process
RM R. RM Sizing
Butchering & Cooking
Racking
(A) (A) (A) (B)
A=B+X+Y
Neraca Massa pada
Proses Produksi
(C)
X₁ Y₁ Freezing
B (kg) = C (kg) + X₁ + Y₁
Ekspor
Bagaimana sistem Traceability di UPI bekerja :
Data : Nomor Container
Data Produksi pada kemasan
Contoh : Kode Produksi 301270021252 pada kemasan dan tabel dibawah
ini :
30127 00 2 1 252
Produksi Basis Kode Diproduksi di Unit Di produksi oleh ID Spesifik
tanggal Kolam 00 Pengolahan 2 Group pekerja Produk
30/12/2007 Shift 1
CONTOH APLIKASI PENGKODEAN
BARCODE
QR CODE
Label pada beef steak, Belgium Contoh Sistem Traceability
Penandaan faktor sangat penting
45
• Category
• Bobot
• Traceability code
CONTOH TRACEABILITY INTERNAL
46
26/30 COOKED P&D TAIL-ON
621/28MV/800
Supplier Code
800 Seseorang,
Cirebon,
Indonesia
Packer Code
Jenis barcode UPC-A 621 PT. Contoh Seafoods Co.
INFORMASI TAMBAHAN
Draft peraturan ini adalah kelanjutan dari Food Safety Modernization Act
(FSMA) 2011,bertujuan untuk meningkatkan traceability (enhanced traceability)
yang semula atau berlakusaat ini berdasarkan prinsip “1-up, 1 down menjadi
“end-to-end” traceability, atau kalau di EU disebut sebagai “from farm to fork”.
At the core of this proposal is a requirement for those who manufacture, process,
pack or hold foods on the Food Traceability List (FTL) to establish and maintain
records containing Key Data Elements (KDEs) associated with different Critical
Tracking Events (CTEs).
Food Traceability List