PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
EU General Food Law (EU, adalah kemampuan untuk menelusuri dan mengikuti pangan, pakan,
2002) hewan penghasil pangan atau bahan yang ditujukan, atau diharapkan
dimasukkan ke dalam pangan atau pakan, melalui seluruh tahap
produksi, pengolahan, dan peredaran
Untuk melacak adanya
semua rekaman selama
proses pada waktu
dilakukan penyelidikan
(investigation) terhadap
masalah yang terjadi.
6
7
Mengapa traceability dibutuhkan?
Traceability adalah cara memberi tanggapan/tindakan
terhadap risiko potensial yang dapat timbul dari pangan atau
pakan, untuk menjamin bahwa semua produk pangan aman
bagi konsumsi masyarakat.
Traceability adalah sesuatu yang sangat penting dimana saat
otoritas nasional atau Pelaku Usaha Pangan mengidentifikasi
suatu risiko maka mereka dapat menelusurinya kembali kepada
sumbernya agar dapat mengisolasi masalah dan mencegah
produk yang terkontaminasi mencapai konsumen.
Traceability juga memberi kesempatan untuk menarik produk
yang menjadi target dengan pemberian informasi yang akurat
kepada masyarakat sehingga mengurangi kehancuran
perdagangan.
Manfaat Traceability
Complaint Handling
Product
Recall /
Food froud TRACEABILITY witdrawl
llegal Unregulated
Unreported (IUU)
Fishing.
SISTEM TRACEABILITY YANG EFEKTIF
HACCP HC
Produk
CPIB, SHTI, Tangkap
HASIL UJI RM
HC
HACCP
Produk
Budidaya
CPIB, CBIB,
NRMP
PENGGUNA DATA TRACEABILITY
• Auditor/inspektor
• Otoritas Kompeten
II. REGULASI TRACEABILITY DI INDONESIA
Diberlakukan pada:
Seluruh tahapan produksi, pengolahan dan distribusi
Termasuk : Pangan, pakan, hewan penghasil pangan dan bahan lain
yang bersatu dengan pangan.
Karakteristik dasar dari sistem traceability adalah:
- identifikasi unit/batches seluruh bahan dan produk,
- informasi ttg kapan dan dimana dipindahkan atau dirubah
- sistem yang menghubungkan data-data tsb
Dalam prakteknya, sistem traceability adalah prosedur record
keeping yang memperlihatkan pola (jalan) suatu unit/batch produk,
bahan ingredien dari supplier, melalui seluruh tahapan intermediate
yang mengolah dan menggabungkan bahan-bahan menjadi produk
baru dan melalui rantai pasokan ke customers dan konsumen
Karakteristik
Penting
Dapat diverifikasi
Diterapkan secara konsisten
Orientasi hasil nyata
Efektif dalam biaya
Secara praktek dapat dilaksanakan
Pelaksanaan sesuai dengan regulasi atau kebijakan
Pelaksanaan sesuai dengan persyaratan
KOMPONEN - TRACEABILITY
Terdiri dari 3 komponen:
Internal traceability
Data milik sendiri
Chain traceability
Data yang kita terima dan sampaikan
Internal Traceability Systems
Komponen
Identifikasi Produk : ID codes untuk spesifik Batch
produk
3. Penggabungan A
Process X ID baru
B Step
C X
4. Pemisahan Process Y ID baru
A Step
Z
LANGKAH KUNCI DALAM PENGEMBANGAN
SISTEM TRACEABILITY
MJ = Area
Penangkapan
TN = Jenis Ikan
MJ-TN-AH-210615-150-1
150 = Volume Ikan (kg)
1 = Mutu Ikan
AH = Kode Nelayan
210615 = tgl panen/
penangkapan
KETERTELUSURAN
DALAM PERIKANAN
BUDIDAYA
Tujuan
Memastikan material berasal dari
perikanan budidaya yang legal,
terjamin kualitas dan keamanan
pangan nya (bebas dari bahaya
biologi, kimia dan fisik) dan bebas dari
resiko pemalsuan (food fraud) –
Legality, Food Safety, Quality And
Authenticity
PENGENDALIAN KETERTELUSURAN
DALAM PERIKANAN BUDIDAYA
Tujuan
Memastikan pengumpul/supplier/middle-man hanya menerima
dan menjual kembali bahan baku yang berasal dari budidaya /
perikanan tangkap yang legal
Memastikan pencatatan asal bahan baku terkendali
termasuk jumlah yang sesuai
Memastikan persyaratan dasar fasilitas
penyimpanan/penampungan tidak menyebabkan
kontaminasi
Memastikan pelabelan akurat dan benar
Sistem transportasi (logistic) yang baik dan tidak
menyebabkan resiko kemanan pangan
PENGENDALIAN KETERTELUSURAN
di Tingkat SUPPLIER/PEMASOK/MIDDLE-MAN
PS = alamat Supplier
OCT = Jenis Ikan
PS-AH-OCT-150715-300-1
300 = Volume Ikan
(kg)
1 = Mutu Ikan
AH = Kode Supplier 150715= tgl pengiriman
bahan baku ke UPI
Unit Supplier :
Penggabungan data pembelian bahan
baku hasil perikanan budidaya
BR-BT-0281522015
15=2015
Nama Petambak
dan Lokasi
028= nomor seri
bahan baku diterima
dalam setahun
Alur Informasi & Koleksi Data untuk Traceability
Kode produksi :
• Tgl Penerimaan
• Nama plasma
• Alamat tambak
• Kode kolam
• Jenis & size udang Setiap alamat kolam tambak,
• Volume mampu menelusuri data :
• Asal/Kode benur
Kode Benur : mampu menelusuri data
Asal Induk (Broodstock) • No. Lot Pakan
Monitoring pembenihan • Bahan – bahan lain untuk
Bahan – bahan lain kebutuhan tambak
Tanggal panen benur, volume, & mutu • Monitoring
Tujuan Kolam Tambak • Tanggal panen, mutu, volume &
distribusi
Alur Informasi & Koleksi Data untuk Traceability
Storage Delivery
Processing
Receiving Penyimpanan Pengiriman
Pengolahan
Penerimaan
Pengendalian sistem ketertelusuran dalam UPI
Penerimaan
• Catatan kode supplier dari tahap sebelumnya
• Catatan mixing lot supplier (jika ada)
Preparasi • Identifikasi / lot / batch
• Rekaman pengendalian proses & CCP
Proses utama
Penyimpanan
Stuffing
Implementasi Sistem Traceability di
UPI
UPI memiliki tanggung jawab dalam menjamin mutu dan keamanan produk akhir
serta penerapan kemampuan telusur (traceability) secara konsisten melalui
upaya membangun kerjasama dengan para supplier (building alliances with
suppliers) dalam rangka Approved Supplier
UPI membina dan menilai para supplier sampai mereka memenuhi persyaratan
jaminan mutu dan keamanan pangan.
Selanjutnya unit supplier mendapatkan Approved Supplier dari UPI
UPI lalu melakukan audit secara berkala dan evaluasi para supplier, dan
bukannya UPI hanya meminta surat garansi (letter of guarantee).
Apabila terjadi kasus penolakan produk oleh otoritas kompeten di negara
importir, maka UPI bersama unit supplier yang akan bertanggung jawab atas
terjadinya kasus penolakan.
Identifikasi lapangan menunjukkan UPI telah menerapkan traceability sesuai
dengan desain dan prosedur masing-masing
MACAM PENERAPAN TRACEABILITY BERDASARKAN PRAKTEK APLIKASI
electronic traceability
paper-based systems
systems
Dalam Praktek : Paper-based Traceability Systems
Metode Tradisional
Secara manual dimana informasi dikirim dari beberapa
media sementara ke dokumen/catatan kertas (paper
based record)
Label :
Nama middlemen
Nama tambak
Nama petani tambak Operasional harian tambak di white board
Nama desa
Pond id, age of prawn, pH, feed quantity, total feed quantity, FCR,
Nama kabupaten
Nama provinsi shrimp weight per piece
Id petak kolam
Keuntungan Paper Based
Biaya rendah
Praktis
Rekaman komprehesif dapat dirawat bila good document management practices diterapkan
Tahan apabila arsip dalam kondisi baik
Dokumen yang ditanda tangani dapat mewakili dokumen legal
Paper-based Traceability Systems
Nursery Middleman
Hatchery
Farm
Farm input
provider
HQ
Processor
Immediate feedback on
Source : Courtesy Audrey Yong branch operations
FoodReg Malaysia
Keuntungan Electronic
Based
Memperbaiki food safety prosedur recall cepat
Perolehan kembali dokumen dengan segera
Data dapat dengan mudah diakses oleh partner rantai supplai, agency
sertifikasi, inspektur food safety dan otoritas import
Fasilitasi
analisis terkait statistik dan penggali dana, yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi
Dapat dikonfigurasi untuk memberikan peringatan secara automatis.
Memperbaiki produktifitas dan mengurangi biaya
Menangani jumlah besar data secara tepat dan teliti
Traceability
monitoring system bagi competent authority, importers, buyers
and consumers
Kelemahan
Biaya Mahal
Mudah terkena gangguan / data rahasia
Membutuhkan pemahaman tingkat bahasa IT oleh pemakai
Hanya media penyimpan yang aman dan prosedur back-up yang
bisa diterapkan
MASS BALANCE
Neraca Keseimbangan
Out (C)
A=B+C
Neraca Massa pada
Proses Produksi
Pre-Process
RM R. RM Sizing
Butchering & Cooking
Racking
(A) (A) (A) (B)
A=B+X+Y
Neraca Massa pada
Proses Produksi
(C)
X₁ Y₁ Freezing
B (kg) = C (kg) + X₁ + Y₁
Ekspor
Bagaimana sistem Traceability di UPI bekerja :
Data : Nomor Container
Data Produksi pada kemasan
Contoh : Kode Produksi 301270021252 pada kemasan dan tabel dibawah
ini :
30127 00 2 1 252
Produksi Basis Kode Diproduksi di Unit Di produksi oleh ID Spesifik
tanggal Kolam 00 Pengolahan 2 Group pekerja Produk
30/12/2007 Shift 1
CONTOH APLIKASI PENGKODEAN
BARCODE
QR CODE
Label pada beef steak, Belgium Contoh Sistem Traceability
Penandaan faktor sangat penting
54
• Category
• Bobot
• Traceability code
CONTOH TRACEABILITY INTERNAL
621/28MV/800
Supplier Code
800 Seseorang,
Cirebon,
Indonesia
Packer Code
Jenis barcode UPC-A 621 PT. Contoh Seafoods Co.
INFORMASI TAMBAHAN
Draft peraturan ini adalah kelanjutan dari Food Safety Modernization Act
(FSMA) 2011,bertujuan untuk meningkatkan traceability (enhanced traceability)
yang semula atau berlaku saat ini berdasarkan prinsip “1-up, 1 down menjadi
“end-to-end” traceability, atau kalau di EU disebut sebagai “from farm to fork”.
At the core of this proposal is a requirement for those who manufacture, process,
pack or hold foods on the Food Traceability List (FTL) to establish and maintain
records containing Key Data Elements (KDEs) associated with different Critical
Tracking Events (CTEs).
Food Traceability List