PENGERTIAN HACCP
HACCP ADALAH suatu alat (tools) yang digunakan untuk menilai
tingkat bahaya, menduga perkiraan resiko dan menetapkan ukuran
yang
tepat
dalam
pengawasan,
dengan
menitikberatkan
pada
HAZARD
ANALYSIS
Adalah
analisis
bahaya
atau
kemungkinan adanya risiko bahaya yang tidak dapat diterima.
Bahaya disini adalah segala macam aspek mata rantai
produksi pangan yang tidak dapat diterima karena merupakan
penyebab masalah keamanan pangan.
Bahaya tersebut meliputi :
1. Keberadaan yang tidak dikehendaki dari pencemar biologis, kimiawi, atau fisik pada
bahan mentah.
2. Pertumbuhan atau kelangsungan hidup mikroorganisme dan hasil perubahan
kimiawi yang tidak dikehendaki (misalnya nitrosamin) pada produk antara atau jadi,
atau pada lingkungan produksi.
3. Kontaminasi atau kontaminasi ulang (cross contamination) pada produk antara atau
jadi, atau pada lingkungan produksi.
TUJUAN HACCP
UMUM
KEGUNAAN HACCP
Mencegah penarikan makanan
Meningkatkan jaminan food safety
Pembenahan & pembersihan unit pengolahan (produksi)
Mencegah kehilangan konsumen / menurunnya pasien
Meningkatkan kepercayaan konsumen / pasien
Mencegah pemborosan biaya
PRINSIP HACCP
1.Identifikasi bahaya
2.Penetapan CCP
3.Penetapan batas / limit kritis
4.Pemantauan CCP
5.Tindakan koreksi thd penyimpangan
6.Verifikasi
7.Dokumentasi
1. IDENTIFIKASI BAHAYA
Target grup yaitu pemakai akhir makanan tersebut (bayi, orang dewasa, lanjut usia)
Pada
beberapa
produk
pangan,
formulasi
makanan
semacam
ini
diperlukan
untuk
mengontrol
beberapa
parameter seperti ph, aktivitas air (aw), dan adanya bahan tambahan
PENGGOLONGAN KARAKTERISTIK
BAHAYA (HAZARD) DAN TINGKAT RISIKO
Berdasarkan national advisory committee on microbiology criteria for food (1989), karakteristik
hazard bisa dikelompokkan menjadi (USDA, 1993):
Hazard A: merupakan kelompok yang dapat menyebabkan produk yang didesain dan
ditujukan untuk kelompok berisiko (bayi, lanjut usia, orang sakit, ataupun orang dengan daya
tahan tubuh rendah) menjadi tidak steril.
Hazard b: produk mengandung bahan yang sensitif terhadap hazard mikrobiologi.
Hazard c: proses yang dilakukan tidak diikuti dengan langkah pengendalian yang efektif
untuk merusak mikroorganisme yang berbahaya.
Hazard D: produk terkontaminasi ulang setelah pengolahan dan sebelum pengepakan.
Hazard e: terdapat bahaya yang potensial pada penanganan saat distribusi atau penanganan
oleh konsumen sehingga menebabkan produk berbahaya jika dikonsumsi.
Hazard f: tidak ada proses pemanasan akhir setelah proses pengepakan atau ketika dimasak
di rumah
PRINSIP 1
IDENTIFIKASI BAHAYA
JENIS BAHAYA
BIOLOGIS (MIKROBIOLOGIS)
KIMIA
FISIK
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAHAYA MIKROBIOLOGIS
Bahan Pangan
Organisme Patogen
Salmonella
S. aureus
Y. enterocolitica
C. perfringens
C. botulinum
E. coli patogenik
L. monocytogenes
Virus enteric
Parasit
Mycobacterium
Brucella
Salmonella
L. monocytogenes
E. coli
S. aureus
Bacillus sp.
Clostridium sp.
Virus
Unggas
unggas
dan
produk Salmonella
Campylobacter
C. perfringens
Produk
hasil
laut V. cholerae
(ikan, kerang, udang)
V. parahaemolyticus
C. botulinum
Sayur-sayuran
Salmonella
Shigella
V. cholerae
L. monocytogenes
S. aureus
Y. Enterocolitica
L. monocytogenes
L. monocytogenes
Parasit
Virus (utama Hepatitis
A)
Virus
Hepatitis
enteric
Parasit
A&
Mikotoksin
Mikroba penghasil
Makanan yang
tercemar
Aflatoksin
Aspergillus flavus
Patulin
Penicillium claviforme
Apel,
anggur,
buahan
Okratoksin A
Aspergillus ochraceus
Zearalenon
Fusarium sp.
Fumonisin
Fusarium moniliforme
Botulinin
Clostridium botulinum
Asam
Pseudomonas
cocovenenans
Bungkil ampas
tempe bongkrek
buah-
kelapa,
BAHAYA KIMIA
Kelompok
Contoh
Terbentuk
secara alami
Mikotoksin,Skrombotoksin, Toksin
jamur & kerang, Alkaloid
pirolizidin, Fitohemaglutinin,
PCB (polychlorinated biphenyl)
Aflatoksin, okratoksin,
zearalenon
Histamin
Amatoksin, palotoksin
Toksin paralitik, toksin diare,
neurotoksin, toksin amnestik
Ditambahkan
secara sengaja
atau tidak
sengaja
borax
boric acid
formaldehyde
unapproved colouring
agents
nitrosamines
chloropropanols
BAHAYA FISIK
Cemaran fisik yang potensial
glass
slime or scum
metal
bone
plastic
stones and rocks
capsules or crystals
pits or shell
wood
paper
human and animal hair
PRINSIP 2
PENETAPAN CRITICAL CONTROL POINT (CCP)
terjadinya bahaya.
Pengelompokan
Prinsip 3
PENETAPAN BATAS / LIMIT KRITIS
Suhu
Waktu
Kelembaban (RH)
Nilai Aw
Nilai pH
Kuali & Kuant mikrob
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Konsent. Pengawet
Konsent. Garam
Klorin bebas
Viskositas
Nilai kimia
Cemaran (jenis & jml)
Kondisi fisik terdeteksi
(warna, bau, tekstur)
Prinsip 4
PEMANTAUAN BATAS KRITIS
Kondisi/konsekuensi
Terjadi bahaya bagi kesehatan
Contoh
Ditemukannya pecahan kaca atau tulang pd
makanan & Ditemukan mikroba patogen
pada makanan
Mutu bahan
syarat
mentah
tidak
Prinsip 5
TINDAKAN KOREKSI
Tingkat resiko
Makanan beresiko tinggi
Tindakan koreksi /
perbaikan
PRINSIP 6
VERIFIKASI
1. Penetapan jadwal verifikasi
2. Pemeriksaan kembali rencana haccp
3. Pemeriksaan catatan haccp
4. Pemeriksaan penyimpangan ccp & prosedur perbaikannya
5. Pengamatan visual selama produksi mengendalikan ccp
6. Pengambilan contoh / sampel dan analisa secara acak
7. Membuat kesesuaian rencana haccp
PRINSIP 7
DOKUMENTASI HACCP
1. Judul dan tanggal pencatatan
2. Keterangan makanan (keterangan khusus)
3. Bahan dan peralatan yang digunakan
4. Proses pengolahan yang dilakukan
5. CCP yang ditemukan
6. Batas kritis yang ditetapkan
7. Penyimpangan dari batas kritis yang terjadi
8. Tindakan koreksi / perbaikan
9. Identifikasi tenaga operator peralatan khusus
CONTOH PENERAPAN
HACCP PADA
PENYELENGGARAAN
MAKANAN
: OPOR AYAM
KONSUMEN
CARA PENYIMPANAN
CARA DISTRIBUSI
Analisa bahaya
Penerapan HACCP
form 1
form 2
CCP Dessession Tree
form 3.
BAHAN MENTAH /
INGRIDIEN /
BAHAN
TAMBAHAN
BAHAYA
B (M)/K/F
JENIS
BAHAYA
CARA
PENCEGAHAN
BAHAN /
INGRIDIEN
KEL. BAHAYA(v)
A
KATEGORI
RESIKO
FORMULIR 3. PENERAPAN
HACCP
NAMA MAKANAN
: Opor Ayam
TIM HACCP
:
BAGAN
PROSESCARA
PRODUKSI
(TERLAMPIR)
CCP BAHAYA
PARAMETER : BATAS
NILAI
PEMANTAUAN
PENGENDALIAN
CCP
KRITIS
TARGET
TINDAKAN
KOREKSI
MANFAAT HACCP
1. HACCP adalah suatu pendekatan yang sistematis yang
dapat diterapkan pada semua aspek dari pengamanan
makanan, termasuk bahaya secara biologi, kimia, dan fisik
pada setiap tahapan dari rantai makanan mulai dari bahan
baku sampai penggunaan produk akhir.
2. Haccp dapat memberikan dasar nuansa statistik untuk
mendemonstrasikan kegiatan yang dapat atau mungkin
dilakukan untuk mencegah terjadi bahaya sebelum
mencapai konsumen.
3. Sistem haccp memfokuskan kepada upaya timbulnya
bahaya dalam proses pengolahan makanan
kesehatan
yang